Menjalankan Tugas Pertama

Ray melangkah menuju sebuah kamar pagi itu untuk memberi laporan. Pintu kamar terbuka, seorang pemuda berada di dalam dan sedang mengancingkan kancing yang ada di lengan kemeja yang dia gunakan.

Dua orang pelayan berdiri tidak jauh dari pemuda itu, mereka bertugas menyiapkan pakaian. Dasi dan jas sudah siap di atas ranjang, salah satu pelayan mengambil dasi dan melangkah mendekati pemuda itu untuk memberikan dasinya.

"Bagaimana, Ray. Kau sudah mendapatkan yang aku inginkan, bukan?" pemuda itu bertanya seraya menggunakan dasi.

"Tentu saja, Tuan Muda. Semua sudah beres, nanti malam wanita itu akan datang untuk menjalankan tugasnya," jelas Ray.

Pemuda itu tidak bersuara, kedua tangan direntangkan dan pada saat itu dua pelayan yang sedari tadi berdiri saja mengambil jas dan menggunakannya pada sang majikan.

Pemuda itu adalah Morgan Barnes. Dia adalah pengusaha terpandang di kota Perancis. Morgan berada di atas puncak kesuksesan di usianya yang menginjak tiga puluh tiga tahun. Semua ada di dalam genggaman tangannya, apa yang dia inginkan harus dia dapatkan.

Tidak saja sebagai penguasa, dia juga dikenal sebagai mafia paling berbahaya dan ditakuti. Morgan tidak segan membunuh siapa saja yang berani mengganggunya, bahkan dia tidak segan membuat lawannya jatuh miskin.

Namun semua yang dia miliki tidak membuatnya puas. Sekarang dia menginginkan seorang pewaris. Bukan dilahirkan oleh wanita yang sering tidur dengannya, dia menginginkan pewarisnya dilahirkan oleh seorang wanita yang masih murni.

Ide seperti itu dia dapatkan setelah mendapat sebuah luka tembakan dari musuhnya. Dia jadi berpikir, bagaimana jika dia tiba-tiba mati? Tidak akan ada yang mewarisi apa yang dia miliki saat ini oleh sebab itu, muncul ide gila untuk mencari seorang gadis yang bersedia melahirkan anaknya tanpa adanya ikatan tali pernikahan karena dia pria bebas yang tidak mau dikekang oleh seorang wanita.

Morgan juga tidak ingin tahu siapa wanita yang akan melahirkan anaknya, dia pun ingin wanita itu tidak tahu siapa dirinya karena setelah wanita itu melahirkan, mereka berdua akan menjadi orang asing. Dia juga menginginkan hal itu agar wanita itu tidak mencari anak yang dia lahir'kan kelak.

"Apa kau sudah memastikan semuanya dengan baik, Ray? Kau tahu aku tidak menerima kesalahan apalagi dia yang akan mengandung benihku nanti!"

"Tentu saja, Tuan Muda. Aku sudah membawanya ke rumah sakit. Dia gadis yang baik," ucap Ray.

"Stop! Aku tidak mau mendengar apa pun tentang wanita itu!" Morgan melangkah keluar, sedangkan Ray mengikuti langkahnya.

"Maaf, Tuan Muda. Nanti malam kau harus datang ke rumah yang sudah aku siapkan. Dia tidak akan tahu apa pun tentangmu jika kalian berdua menghabiskan waktu di rumah itu."

Morgan tidak menjawab, dia pergi ke kantor. Jadi nanti malam dia akan memulai? Bagus, semakin cepat semakin bagus karena dengan begitu pewarisnya akan cepat lahir. Dia sudah tidak sabar tapi tidak dengan gadis yang akan tidur dengannya nanti malam.

Eliana terlihat gelisah, dia berharap waktu tidak berputar begitu cepat agar malam tidak cepat tiba. Tadinya dia berpikir itu adalah tugas mudah tapi sekarang rasa takut memenuhi hati. Sungguh dia takut harus melayani seorang pria tua dengan perut buncit dan berkepala botak. Dia juga takut apalagi ini pertama kali dia harus berhubungan badan dengan seseorang.

Rasa cemas yang dia rasakan, membuat ibunya curiga. Tidak biasanya Eliana bersikap seperti itu. Anna Bowie meraih tangan putrinya dengan perlahan. Senyuman menghiasi wajahnya yang terlihat pucat.

"Apa yang sedang kau khawatirkan, Eliana? Sudah Mommy katakan jangan memaksakan diri untuk mencari biaya pengobatan Mommy karena Mommy tahu kau tidak mampu."

"Tidak, Mom. Sebentar lagi aku akan mendapatkannya jadi Mommy tidak perlu khawatir."

"Benarkah? Dari mana kau akan mendapatkannya?" tanya ibunya ingin tahu.

"Aku akan meminjam pada bosku, Mommy tidak perlu mengkhawatirkan hal ini."

"Baiklah, Mommy percaya padamu."

Eliana tersenyum namun sesungguhnya dia merasa gundah. Rasa takut kembali dia rasakan namun dia berusaha menyembunyikan semua itu agar ibunya tidak khawatir.

Waktu yang dia takutkan berputar dengan begitu cepat, Eliana tampak ragu saat melihat sebuah alamat yang diberikan oleh Ray. Dia harus pergi ke alamat itu saat malam.

Degupan jantung Eliana berpacu begitu cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan dia sudah berada di dalam sebuah taksi yang akan membawanya ke alamat itu. Eliana berbohong pada ibunya jika mulai malam ini dia mengambil pekerjaan tambahan. Anggap saja demikian karena mulai malam ini dia harus melayani pria yang tidak dia kenal sampai mengandung anaknya.

Taksi yang dia tumpangi berhenti di sebuah rumah yang cukup mewah, Eliana menelan ludahnya saat memandangi tempat itu. Napas berat dihembuskan, kaki pun mulai melangkah.

Seorang pelayan tua menyambutnya, pelayan itu sudah tahu kedatangan Eliana. Gadis itu diantar ke dalam sebuah kamar, sebuah gaun tipis berwarna merah sudah tersedia untuknya. Tidak ada lampu di kamar itu, penerang hanya terdapat di kamar mandi saja.

Eliana menunggu dengan perasaan takut, gaun malam yang tipis pun sudah dia kenakan. Dia harap pria yang akan menghabiskan malam dengannya cepat datang tapi nyatanya, pria itu tidak datang.

Apakah Ray menipunya? Tidak, dia rasa tidak. Semoga saja tidak karena dia sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya rumah sakit ibunya.

Eliana sampai tertidur dan saat tengah malam, seseorang membuka pintu kamar. Morgan masuk ke dalam dan berdiri di sisi ranjang, sosok gadis yang akan menghabiskan malam dengan terlihat walau gelap. Pakaian dilepaskan, Morgan naik ke atas ranjang.

Jantung Eliana hampir melompat keluar saat tangan seseorang melingkar di tubuhnya. Akhirnya datang, Eliana tidak berani bersuara. Dia hanya pasrah saat Morgan menarik gaun malamnya. Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata di antara mereka, hanya terdengar deru napas mereka saja di kamar itu.

Eliana menahan diri saat Morgan menyentuh tubuhnya, kedua tangan menutup mulut rapat. Setelah ini maka semua berakhir walau masih ada malam lainnya. Entah apa yang pria itu lakukan, dia tidak tahu. Walau Morgan menikmati tubuhnya namun tidak satu kali pun pria itu mencium bibirnya.

Kamar yang gelap menjadi saksi bisu ketika Eliana harus kehilangan kesuciannya. Mulut masih tertutup rapat, air mata mengalir. Rasa sakit yang dia rasakan tidak akan dia lupakan apalagi pria itu tidak bersikap lembut sama sekali.

Eliana tidak mau memikirkan apa pun, dia berusaha menikmati permainan itu agar tidak terlalu menyakitkan. Morgan masih juga tidak berhenti, tidak begitu buruk. Wanita itu tahu perannya dengan baik, Ray tidak salah memilih. Dia bisa merasa jika Eliana berusaha menahan semuanya.

Memang harus seperti itu, wanita yang patuh. Setidaknya Eliana tidak mencoba menyentuhnya karena dia tidak suka.

Permainan yang mereka lakukan berlangsung lama dan begitu selesai, Eliana ditinggal sendirian. Eliana menangis dalam gelapnya malam. Sakit, seluruh tubuh terasa sakit namun apa yang dia lakukan saat ini sangat sepadan dengan apa yang dia dapatkan.

Dengan begini dia tidak perlu mengkhawatirkan biaya rumah sakit ibunya lagi. Dengan begini ibunya akan mendapatkan pengobatan terbaik yang Ray berikan. Satu malam sudah selesai, Eliana tertidur setelah menyelesaikan tugasnya. Walau aneh, tapi itulah yang terjadi padanya di mana dia harus melayani pria yang tidak dia kenal dan tidak boleh dia kenal namun dia tidak menyesal sama sekali karena semua demi ibunya.

Terpopuler

Comments

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

,,,

2024-01-30

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

bisa juga ya simorgan nggk mendesah apalgi jebol gawang pasti sulit, sempit, menggigit, wkwkwk

2024-01-23

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

ya ampun Thor kasian Eliana🤧🤧🤧tegang Morgan.

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!