Dipecat

Satu permasalahan sudah selesai, Eliana mengira tidak ada masalah lainnya dan bisa menjalani harinya seperti biasanya lagi tapi peraturan yang ada mulai membuat hidupnya dalam kesulitan. Hari ini, semua rekan kerja menjauhinya. Tidak ada lagi yang menyapa rekan wanita sekalipun. Mereka semua mulai menjauhinya bahkan tidak menjawab saat Eliana bertanya. Eliana mulai tertekan, dia seperti orang asing di antara rekan yang sudah dia kenal dengan baik.

Eliana hanya bisa menghela napas, memang dia yang salah sesak awal jadi dia harus menerima konsekuensinya. Sekarang dia benar-benar tidak memiliki sahabat lagi. Dia sendirian di tempat kerja bahkan tidak ada yang memperdulikan dirinya.

Keadaan itu tentu telah diketahui oleh sang manager yang mendapatkan banyak keluhan dari para pekerja yang mulai membenci Eliana. Kata-Kata miring sudah diiberikan untuk Eliana oleh sebab itu Eliana dipanggil oleh sang manager setelah jam makan siang selesai karena para pekerja mulai terasa terganggu dengan keberadaannya.

Eliana tidak mengerti sama sekali, dia sudah berada di dalam ruangan managernya. Rasa was-was memenuhi hati, entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres. Oleh sebab itu dia berada di dalam ruangan itu. Semoga saja bukan masalah besar yang menyebabkan dirinya dipecat karena dia sangat membutuhkan pekerjaan itu.

"Kenapa kau memanggilku, Sir?" tanya Eliana setelah sang manager masuk ke dalam.

"Seharusnya kau tahu, Eliana," sang manager menarik kursi dan duduk di hadapannya. Matanya menatap Eliana dengan tajam, Eliana semakin merasakan firasat buruk.

"Apa aku sudah membuat kesalahan, Sir?" tanya Eliana lagi.

"Apa kau benar-benar tidak tahu Eliana, tau kau pura-pura tidak tahu?! Kau menjadi gunjingan oleh para pekerja, mereka berkata kau sudah tidak bersahabat dan tidak bisa diajak kerja sama lagi," ucap Sang manager.

"Aku tidak seperti itu, Sir. Aku tidak bermaksud menjauhi mereka dan aku masih bisa diajak untuk bekerja sama," Eliana mencoba membela diri karena dia melakukan hal itu bukan atas keinginannya.

"Tapi mereka semua mengeluh tentang dirimu dan mereka mengatakan kau terlalu sombong dan tidak bisa diajak bekerja sama lagi. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan, Eliana?"

"Aku tidak seperti itu Sir, sungguh. Aku akan meperbaiki semuanya jadi jangan pecat aku," pinta Eliana memohon.

"Aku harus mengambil keputusan itu, Eliana. Aku harus memecat dirimu dari pada aku kehilangan semua pekerja sehingga restoran ini tutup karena tidak ada pekerja sama sekali!"

"Tolong jangan pecat aku, Sir. Aku akan keluar dan berbicara dengan mereka. Aku berjanji tidak akan mengabaikan mereka lagi, aku akan bekerja dengan benar dan aku pun akan akan bekerja sama dengan mereka. Aku mohon berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Sir," pinta Eliana memohon.

"Maaf, Eliana. Aku ingin semua pekerja yang ada di restoran ini kompak. Sekalipun kau keluar dan berbicara dengan mereka, mereka tidak akan mau dekat denganmu lagi, Eliana. Jika kau tidak percaya maka kau bisa mencobanya. Mereka tidak akan menganggapmu sama lagi seperti kau yang dulu."

Eliana Hanya bisa menunduk sambil menahan air matanya saja. Akhirnya, dia dianggap arogan dan dibenci oleh rekan kerjanya. Tidak heran mereka membenci dirinya dan menganggap dirinya sombong juga tidak bisa diajak bekerja sama lagi, semua itu karena dia harus mengikuti peraturan yang ada agar dia tidak melanggar lagi.

"Ini gaji dan bonusmu, kau sudah bisa pulang dan tidak perlu datang lagi besok."

Mendengar apa yang diucapkan oleh sang manager, air mata yang Eliana tahan jatuh sudah. Eliana mengangkat wajah dan menatap sang manager dengan tatapan berkaca-kaca, apa tidak ada keringan sama sekali untuknya?

"Aku mohon, Sir. Berikan keringanan untukku," pintanya.

"Maaf, Eliana. Aku tidak bisa membantu karena mereka semua akan mogok bekerja. kau tahu kerugian yang akan ditanggung oleh bos jika hal itu terjadi, bukan? Aku akan dipecat jika aku tidak melakukan tindakan."

Eliana menghapus air matanya, sepertinya mau tidak mau dia harus menerima keputusan itu karena dia tidak bisa bersikap egois. Dia harus memikirkan posisi managernya apalagi yang tidak menyukainya bukan satu orang saja. Amplop uang diambil, Eliana hanya bisa pasrah menerima pemecatan dirinya.

"Aku minta maaf, Sir. Terima kasih sudah mempekerjakan aku di sini," Eliana berusaha tersenyum, tapi sesungguhnya dia sedang menahan kesedihan di hati. Mata pencaharian yang dia miliki satu-satunya kini sudah tidak ada lagi. Padahal tidaklah mudah mencari pekerjaan apalagi dengan pendidikannya yang pas-pasan.

Eliana keluar dari ruangan manager, dia langsung menjadi pusat perhatian rekan-rekannya dan menjadi bahan gunjingan para rekan yang memang sudah tidak suka dengannya. Eliana menunduk dan melangkah pergi, nasibnya benar-benar buruk ahir-akhir ini tapi dia hanya bisa bersabar dan menerimanya dengan lapang dada.

Barang-Barang yang dia miliki dibereskan, dia akan mencari pekerjaan sebelum waktunya pergi ke rumah itu untuk menjalani tugasnya. Apa yang terjadi akhir-akhir ini membuat kepalanya sakit. Satu masalah pergi, satu masalah lagi datang. Rasanya permasalahan dalam hidupnya hilir mudik berganti dan tiada henti.

Sang manager pun terpaksa memecatnya karena para pekerja lain mengancam akan mogok bekerja jika Eliana tidak dipecat. Semua terlihat senang karena Eliana yang sombong dan angkuh sudah tidak bekerja bersama dengan mereka lagi. Eliana yang Malang, karena perjanjian membuatnya dianggap sombong dan angkuh oleh mereka.

Eliana pergi mencari pekerjaan di cafe atau restoran fastfood namun dia tidak menemukannya. Eliana mulai putus asa, sudah dia duga tidak akan mudah. Ke mana dia harus pergi sekarang? Dia tidak mungkin ke rumah itu begitu cepat karena belum waktunya.

Dari pada dia diluar dan menyia-nyiakan waktu yang ada, lebih baik dia pergi ke rumah sakit menemani ibunya. Dia harus memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin sebelum waktu kebersamaan mereka sudah tidak ada lagi. Eliana membelikan makanan untuk ibunya. Walau dia harus berhemat dengan uang gaji dan bonus yang dia dapat sebelum mendapat pekerjaan baru tapi dia ingin membelikan makanan untuk ibunya.

Ibunya sangat heran karena mendapati Eliana begitu cepat kembali, tidak biasanya Eliana begitu cepat kembali seperti itu. Eliana tersenyum, berusaha menyembunyikan apa yang sedang dia rasakan. Kegelisahan dan kesedihan, dia sembunyikan dengan rapat. Tiba-Tiba dia jadi ahli melakukan hal itu.

"Kenapa kau sudah kembali, Eliana?" tanya ibunya curiga.

"Aku hanya sedentar saja, Mom. Setelah mengantar makanan ini dan menyuapi Mommy aku akan pergi lagi," dustanya.

"Apa tidak masalah kau pergi di saat jam kerja?" tanya ibunya.

"Aku sudah meminta ijin, jadi Mommy tidak perlu khawatir."

"Baiklah, Mommy hanya takut terjadi sesuatu dengan pekerjaanmu."

"Mommy tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, aku hanya ijin sebentar saja. Sekarang nikmati makanan yang aku beli, Mommy pasti suka," Eliana duduk di sisi ibunya dan mengeluarkan makanan yang dia bawa.

"Terima kasih, Sayang. Kau benar-benar membuat Mommy bahagia," ibunya tersenyum, Eliana juga tersenyum. Dia memang tidak mau mengatakan pemecatan dirinya karena dia tidak mau membuat ibunya sedih sehingga kesehatannya menurun.

Eliana menyuapi ibunya makan, setidaknya rasa sedih dan gelisah terbayarkan setelah melihat senyuman ibunya. Baginya ibunya adalah penyemangat dirinya untuk menjalani hari dan untuk menyemangati dirinya untuk berjuang agar dia tidak menyerah dan setiap kali dia putus asa, dia akan mengingat jika dia tidak boleh menyerah dan harus bersemangat untuk kebahagiaan ibunya.

Terpopuler

Comments

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

ok

2024-01-30

0

Astri

Astri

keren ceritanya cuman knp lama banget hamilx aku pnsran banget bmn stelah hamil.. semoga d percepat biar

2023-12-15

0

sherly

sherly

emang beneran aneh itu perjanjiannya, Eli kayak org bisu ngk boleh berinteraksi, kasian..

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!