Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Bab 1 Tetangga baru

Ketika Chika berjuang untuk meluluhkan hati Dafa, satu masalah kembali hadir, seorang janda tiba-tiba mengontrak di depan rumahnya.

"Aku kemarin lihat rumah itu sepi. Kok sekarang lampunya menyala," kata Chika ketika dia sudah berbaikan dengan Dafa.

"Ohh itu...dia baru mengontrak kemarin. Aku yang mengurusnya!?"

"Whaatttt!?" kenapa kamu yang mengurusnya?

"Kan itu pekerjaan sampingan aku. Menjadi Agen properti..." jawab Dafa lalu melihat rumah itu dari jendela kamarnya.

"Kenapa kau melihat kesana? Tutup jendelanya!"

"Cieee cemburu yah. Aku dengar dia masih seusia dirimu. Dia kuliah di kampus yang sama denganmu. Dia adalah anak dosen di kampusmu,"

"Apa!?" lagi-lagi Chika terbelalak di buatnya.

"Biasa aja kali. Memangnya kenapa? Bagus kan, kau jadi bisa berangkat bareng sama dia..."

"Tidak! tidak! Ini pasti hanya mimpi. Kau pasti salah dengar...."

"Tidak sayang....aku dengar sendiri dia berbicara di telepon dengan ayahnya. Dan aku juga tanya kedia. Dia bilang, itu benar..."

"Astaga...kenapa masalah selalu saja muncul. Satu selesai dan satu lagi datang!"

"Apa maksudmu!"

"Ehm, tidak. Kita tidur saja. Dan ingat ya...jangan sering-sering ngintip lewat jendela melihat rumah tetangga. Apalagi aku dengar dia janda,"

"Cieee..cemburu nih ya....."

"Sudah. Aku mau tidur. Siapa juga yang cemburu!" Chika tersungut lalu menarik selimutnya.

Masalah dengan Dafa sudah dia selesaikan. Dan hubungan mereka sudah hangat serta membaik kembali. Tapi, masalah baru datang dari janda depan rumah.

Chika pernah melihatnya sekali, dan caranya berpakaian membuat bulu kuduknya berdiri. Sangat hot! Bagaimana jika suaminya melihatnya? Aku menjadi waspada dengannya. Lagi-lagi aku harus khawatir dengan pernikahan ku yang baru seumur jagung!

*

*

Hari pertama kuliah.

"Kenalkan! Dia teman baru kalian, namanya Dewi," kata Dosen memperkenalkan gadis itu.

"Terimakasih...kenalkan saya Dewi Anggraeni"

"Woowwwwww....." beberapa mahasiswa di dalam kelas itu menatap paha Dewi karena roknya yang seksi.

"Ck...dasar murahan!" gerutu Chika dalam hati ketika Dewi justru tersenyum bangga dengan penampilan nya yang seksi.

"Lain kali kau bisa berpakaian lebih sopan lagi," bisik dosen lirih pada Dewi yang tersenyum dengan kepercayaan dirinya yang tinggi di hadapan teman-teman barunya.

"Oh ya, dia tadinya kuliah di luar negeri. Karena suatu hal, dia pindah kemari," imbuh dosen.

"Wow, seksi man!" kata Vino teman Aldo.

"Hai...." sapa Dewi ketika melihat Vino lalu melirik pada Aldo.

Aldo cuek dan tidak merespon.

Chika menatap dengan sebal didalam hatinya.

Bagaimana tidak?

Pagi-pagi dia sudah membuat suaminya datang kerumahnya hanya karena air kran dikamarnya mati.

"Mas, ngapain kamu kesana? Panggil tukang saja," kata Chika keberatan.

"Jika aku bisa membantunya kenapa harus panggil tukang,"

"Dia bisa memanggil tukang, kenapa harus mengganggu tetangganya?" keluh Chika.

"Sudahlah. Hanya masalah kran. Kenapa kamu marah-marah di pagi hari? Ayo cepat siap-siap. Kau juga akan kuliah bukan?"

Dafa lalu pergi ke rumah wanita itu dan Chika benar-benar kesal di buatnya.

Dewi tidak tahu jika istrinya Dafa, Chika teman satu kelasnya. Dewi belum pernah bertegur sapa dengan Chika. Dewi sempat berpikir jika Dafa adalah lajang atau duda.

"Hai!" sapa Dewi membuyarkan lamunan Chika.

"Kau tidak keberatan aku duduk disini bukan?"

"Ehm, tentu tidak," kata Chika tersenyum sedikit dipaksa pada teman barunya itu.

Teman baru dan tetangga baru.

"Fix! lengkap sudah kesibukanku! Selain harus mengurus kuliah, aku juga harus waspada dan mengurus gadis ini. Selalu saja mencari celah untuk mendekati suamiku!"

"Hai! Kau sangat senang melamun rupanya..." Dewi memperhatikan Chika yang melamun saja sejak tadi. Bahkan dia melihatnya sejak berdiri di depan kelas.

Jam istirahat.

Aldo dan Vino sedang duduk di kantin. Tiba-tiba Dewi datang tanpa malu-malu merangkul kan tanganya pada pundak Aldo.

Aldo kaget dan menoleh.

"Hai...."

"Boleh bergabung..." Dewi lalu duduk didekat mereka berdua.

"Tentu saja...." jawab Vino agak gagap karena paha Dewi yang terbuka dan menyilaukan mata nya.

Aldo yang kesal menginjak kaki Vino yang terbelalak. Bagi Aldo pemandangan seperti itu sudah sering dia dapatkan. Apalagi sejak ditinggal menikah oleh Chika pergaulannya semakin tidak karuan.

Dia frustasi dan putus asa. Aldo sering datang ke klub malam, sekedar mencari hiburan dan menghilangkan rasa bosan karena sendirian dirumahnya.

Chika sedang makan dengan santai bersama Vanessa.

Hingga saat ini, Chika masih merahasiakan pernikahanya dari sahabatnya, juga dari teman-teman yang lainnya.

"Ada yang lihatin aja tuh!" kata Vanessa ketika tahu sejak tadi Aldo terus menatap Chika dengan mencuri pandang darinya.

"Siapa?"

"Ya, siapa lagi? Oh ya. Kalian kenapa putus sih?"

"Ehm, itu...sudahlah. Aku tidak mau membahasnya. Kita memang tidak sejalan dalam banyak hal. Jadi ya ..putus saja gitu..." kata Chika yang selalu mengelak jika ditanya alasannya putus dari Aldo.

Sementara Dewi juga menegur Aldo.

"Hai... sepertinya kau sedang menatap gadis itu? Naksir ya? Kenapa ngga dekati saja?" kata Dewi pada Aldo.

"Dia adalah mantan kekasihnya..." kata Vino memberitahu Dewi.

"Oooooo...jadi sudah putus tapi masih cinta? Dia lumayan cantik. Apakah dia sudah punya kekasih baru?"

"Apa sih kalian ini! Aku tidak ingin membahasnya!" Aldo lalu pergi meninggalkan Vino dan Dewi.

Vino lalu bercerita bagaimana dulu hubungan mereka sangat manis ketika masih pacaran. Tapi entah apa sebabnya keduanya tiba-tiba putus. Baik Chika maupun Aldo tidak ada yang mengatakan penyebabnya.

"Ohh..gitu..."

"Kemana Aldo tadi? Ngilang gitu aja!"

Aldo berada di taman. Di sana ada pohon pisang yang sedang berbuah tapi belum matang.

Duag!

Duag!

Aldo memukul pohon pisang itu dan meluapkan emosinya.

"Chika....kau harus kembali padaku! Bagaimanapun caranya, kau harus berpisah dari pria itu! Hanya kau yang aku cintai...aku tidak bisa berpisah darimu...."

Aldo tertunduk. Dewi tiba-tiba muncul seperti hantu saja.

"Wow! Tendangan yang luar biasa!" ledek Dewi.

"Kenapa disini? Untuk apa? Kau muncul dimana-mana seperti hantu!" geram Aldo ketika Dewi selalu saja muncul di hadapannya.

"Kau butuh bantuan? Aku bisa membantumu dengan cuma-cuma. Kau ingin gadis itu kembali bukan?" kata Dewi menawarkan bantuan.

"Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?"

"Sini! Biar aku bisikkan sesuatu..." Dewi lalu membisikkan sesuatu ditelinga Aldo.

"Cih...apa yang mereka lakukan?" decak Chika ketika melewati Dewi mendekatkan bibirnya ke telinga Aldo dan membisikkan sesuatu.

"Mereka akan jadian?" kata Vanessa melirik ke arah mereka berdua.

"Bukan urusan ku!" Chika memalingkan wajahnya.

Semoga saja mereka tidak menggangu ku di kampus. Aku dan Aldo punya rahasia. Dan jika sampai terbongkar dan salah satu teman kami mengetahui nya, aku tidak bisa lagi kuliah disini. Aku malu. Dan aku tidak akan sanggup menatap wajah teman-teman ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!