Dafa menatap Chika sangat lama dan ragu untuk menyentuhnya. Chika berbalik, mereka saling bertatapan. Chika sadar, jika sejak kejadian malam itu, mereka belum benar-benar saling memiliki.
Chika belum pernah disentuh oleh Dafa kembali, kendati hubungan mereka sudah hangat.
Malam yang dingin menjadi saksi bisu pengantin yang belum pernah bulan madu kendati sudah menikah.
Mereka tidur dalam ranjang yang sama namun ada dua guling di antara mereka yang menjadi pembatas.
Chika tersenyum dan untunglah lampu sudah dimatikan. Jika tidak, pipinya yang memerah seperti jambu akan sangat terlihat memalukan.
"Belum tidur mas...?" tanya Chika saling berhadapan dengan suaminya dan ada guling diantara mereka.
"Belum. Ngga bisa tidur," kata Dafa.
Suasana kembali hening.
"Mau di pijit?" Chika menawarkan diri. Sebagai seorang istri yang belum pernah disentuh akibat tragedi malam pertama. Dia tetap berinisiatif untuk merayu suaminya.
Bagaimanapun, mereka sudah suami-istri. Dan Chika harus membuat suaminya menerima dirinya lahir dan batin.
Kesalahannya memang fatal. Dia telah kehilangan kegadisannya ketika menikah dengan Dafa. Dan semua itu di renggut oleh Aldo kekasihnya secara licik. Chika menyesal dia tidak mawas diri dan percaya pada kekasihnya yang dia anggap pria yang baik kala itu.
Namun sayangnya, kepercayaan nya telah dipatahkan oleh pengkhianatan Aldo yang merenggut kesuciannya satu Minggu sebelum dia menikah dengan Dafa.
Kini, dia harus meluluhkan hati suaminya dan berusaha membujuknya agar menyentuh dirinya.
"Ehm...." Dafa nampak diam. Tapi lalu mengangguk dan menggeser guling itu ke lantai.
"Boleh..."
Syukurlah Mas Dafa memberi kesempatan padaku untuk menebus kesalahanku dan menjadi istri yang baik untuknya.
"Aku buka bajunya ya Mas..." kata Chika menyingkapkan piyama Dafa bagian punggung.
"Buka saja,"
Tangan Chika lalu menyentuh punggung suaminya untuk pertama kalinya setelah sekian bulan mereka menikah.
Maafkan aku Mas....karena kesalahanku...kamu tidak bisa mendapatkan hakmu...bisik Chika lirih sambil tangannya dengan lembut memijat punggung suaminya.
Semakin lama, Dafa merasakan sensasi yang berbeda. Nafasnya menjadi berat dan ada hasrat yang menuntut dari dalam dirinya.
"Sudah..." kata Dafa tiba-tiba mengagetkan Chika yang sedang memijat dengan sepenuh hati.
"Ehm...tapi baru sebentar..." kata Chika yang melihat wajah Dafa agak memerah.
Aku tidak bisa melakukannya. Bayangan pria itu masih terus mengusikku. Aku belum bisa melakukannya...bisik Dafa lirih didalam hatinya.
"Ya sudah...aku akan ke kamar mandi..." Chika lalu ke kamar Mandi. Sedangkan Dafa keluar dari kamar dan pergi ke dapur.
Dafa merasakan hasratnya benar-benar membakar darahnya. Hingga merasakan panas di seluruh tubuhnya.
glek! glek!
Dafa segera mengambil minuman dingin dari dalam kulkas. Meminumnya dengan cepat untuk mendinginkan hasratnya yang terpancing ketika Chika memijitnya barusan.
Chika keluar dari kamar mandi dan m lihat Dafa tidak ada diranjang.
"Kemana Mas Dafa...." Chika tertegun ketika sadar jika suaminya memang belum bisa menyentuhnya meskipun dia sudah mancing dengan memijatnya.
Maafkan aku Mas....kamu pasti tersiksa dengan apa yang barusan aku lakukan?
Chika menyadari sepenuhnya jika seorang pria yang sudah dewasa akan merasakan sakit ketika hasratnya tidak tersalurkan. Dan karena suatu hal, Dafa tidak bisa melakukan semua itu pada istrinya sendiri.
Tapi, aku tetap akan berusaha meluluhkan hatimu dan membuat hubungan kita bukan hanya diatas kertas saja. Dan kita akan saling memiliki satu sama lain setelah penyatuan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments