Timer Me
Dret ...
Dret ...
Dret ...
Bunyi alarm itu membuat seorang lelaki tampan yang sedang tertidur pulas terbangun dari tidurnya, seingatnya hari ini adalah hari pertama ia sekolah di sekolah baru. Selesai siap-siap ia pun bergegas ke halte untuk menunggu bus yang menuju ke jalan di depan gerbang area sekolahnya.
Sebelum itu kenalkan, ia adalah Jefran Emerald Delonix. Panggil saja Jefran. Remaja laki-laki berusia 16 tahun dengan tinggi 170 cm, memiliki kulit putih, dan rambut hitam yang menawan. Orang bilang ... Dia mirip dengan aktris Huang Guanheng.
Setelah 5 menit menunggu di halte bus, bus yang di tunggu Jefran akhirnya datang. Sesampainya di sekolah Jefran pun langsung pergi ke ruang guru sesuai arahan guru yang kemarin menanganinya untuk masuk sekolah baru.
Di dalam perjalanan menuju ruang guru, terdengar bisikan-bisikan dari anak-anak sekolah tersebut.
Siswi A, "Wah, anak ganteng dari mana nih."
Siswi B, "Btw gue ke baru ngeliat nih anak. Anak baru barangkali."
Siswa X, "Buset, gue punya saingan baru lagi nih."
Begitulah ocehan anak-anak yang melihat Jefran.
Tok ... Tok... Tok ... Suara ketukan pintu begitu pelan.
"Silahkan masuk!" Ucap salah seorang guru.
"Selamat pagi pak!" Ucap orang itu penuh hormat.
"Kamu Jefran kan?" Tanya sang guru.
"Iya pak."
"Saya adalah wali kelas kamu, kalau begitu mari saya antarkan kamu ke kelas kamu."
"Baik pak," jawabnya.
Sesampainya di kelas, pak guru menyuruhnya memperkenalkan diri kepada teman kelas.
"Jefran, silahkan perkenalkan dirimu," perintah wali kelas kepada ku.
"Selamat pagi semua, perkenalkan nama ku Jefran Emerald Delonix. Biasa dipanggil Jefran. Aku anak pindahan dari sekolah xxx karena sebuah alasan. Saya harap kalian bisa jadi teman yang baik buat saya," ucapnya memperkenalkan diri.
"Oke, baiklah Jefran. Sekarang kamu duduk di belakang sana. Di samping Lidya." Ucap wali kelas.
"Baik pak."
Aku pun kemudian pergi ke belakang dan duduk di samping Lidya.
"Baiklah anak-anak. Harap jangan ribut. Usahakan membaca materi untuk pelajaran yang akan masuk. Sekian, bapak mau kembali ke ruang guru," pamit wali kelas.
"Baik pak," ucap mereka sekelas secara serempak.
Jam pelajaran ketiga pun sudah selesai dan kini waktunya untuk istirahat.
"Jef, kenalin gue Lidya Gabriela Margareth," ucap Lidya sambil mengulurkan tangannya.
"Oh iya," ucapnya dengan malas tanpa membalas uluran tangan Lidya.
Karena merasa tak enak, maka Lidya pun keluar meninggalkan Jefran sendiri di tempat duduknya.
Waktu istirahat pun telah selesai dan para murid mulai bergegas masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran.
**
Pelajaran hari ini pun telah selesai dan semua murid sedang membereskan buku-buku pelajaran.
"Jef, gue boleh ga minta nomor lo biar gue masukin ke group WhatsApp kelas," ucap Lidya.
Lidya adalah seorang siswi cantik dengan rambut sebahu, berkacamata, dan dia adalah sekretaris di kelas tersebut.
"Nih nomor gue," ucapnya sambil menyodorkan handphone ke Lidya.
"Oke, makasih. Kalau gitu gue pulang dahulu," pamit Lidya kemudian pergi keluar dari kelas.
**
Sesampainya di rumah Jefran pun langsung tertidur tanpa melepaskan seragamnya terlebih dahulu, karena dia sangat lelah.
Sorenya pun Jefran baru tersadar dari tidurnya, karena mimpi buruk yang selalu datang ketika dia sedang tidur.
Jefran menarik nafas panjang seperti sehabis lari. Ia selalu saja mendapat mimpi buruk yang sama ketika ia tidur, setelah ia sudah sedikit merasa tenang barulah ia ke kamar mandi untuk mandi.
Berlanjut mandi, ia bergegas ke meja belajar untuk belajar pelajaran kesukaannya yaitu matematika. Kenapa mesti matematika yang harus dia sukai? Padahal banyak orang yang merasa bahwa matematika itu adalah pelajaran paling sulit.
Jefran mempunyai alasan tersendiri untuk menjelaskan, mengapa dia menyukai Matematika.
Disaat dia sedang mengerjakan soal-soal matematika, handphonenya berbunyi.
Ting!
Ia pun berhenti sejenak mengerjakan soal-soal matematika dan mengecek handphonenya.
Isi pesan masuk ...
Aditya Chandrawinata. 'Guys, jangan lupa besok harus kumpulkan tugas yang dikasih.'
Danendra Alfius Putra. "Iya, gue tahu."
Alletha Beby Permata. "Gue hampir lupa bambang, untung lo ngasih inget."
Jannie Febryana Lee. "Beby mah nggak diragukan lagi kalau suka lupa sama tugas, orang sibuk mah beda."
Lidya Gabriela Margareth. "Woi, gue hampir lupa. Si Jefran anak baru tadi dah gw masukin ke GC ini."
Jefran Emerald Delonix. "Hai."
Aditya Chandrawinata. "Oiya, kenalin gue ketua kelas 11 IPA 1 dan wakil ketua OSIS."
Begitu isi chatnya, sudah malam jadi Jefran memutuskan untuk tidur dan besok harus ke sekolah.
**
Pagi …
Seperti kemarin, Jefran menunggu bus yang menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah Jefran tak sengaja menabrak seorang perempuan yang membawa buku, seketika itu buku yang digenggam siswi tersebut jatuh ke lantai.
"Maaf, gue gak lihat lo tadi pas jalan," ucapnya.
"Oh, enggak apa-apa kok," jawab siswi tersebut sambil memungut buku yang tadi jatuh.
"Kalau gitu gue jalan dulu," pamitnya tanpa membantu memungut buku siswi itu.
Memang diriku tak terlalu suka membantu orang dan tak suka berbaur dengan orang lain selain memberi salam atau sapaan kepada orang yang baru ku kenal, itu pun terpaksa.
Sesampainya ke kelas, Jefran pun duduk sambil memasang headset di salah satu telinga, mendengarkan musik kesukaan. Bisa dibilang dia orang yang tak suka keramaian apalagi keributan.
Pelajaran ketiga pun selesai dan Jefran bangkit dari kursi untuk pertama kalinya keluar kelas, pergi ke kantin untuk membeli makan.
Saat Jefran sedang di kantin, penguasa kelas berkumpul membicarakan diriku yang rada beda dari teman yang lain.
Aditya Chandrawinata, menjabat sebagai ketua kelas dan wakil ketua OSIS di sekolah tersebut. Dia anak tunggal dari seorang pengusaha batu bara terbesar di kota tersebut. Memiliki kekayaan yang tak terbatas, ia juga memiliki wajah yang tampan, dengan tinggi 172 cm, berkulit putih, dan berambut cokelat.
Ia adalah salah satu murid terpintar dan terkenal di sekolah ini. Tapi jangan salah, ia juga biang gosip di kelas.
Danendra Alfius Putra. Salah satu idola sekolah, anak bungsu dari 2 bersaudara. Keluarganya adalah pemilik rumah sakit swasta terbesar di kota itu dan semua anggota keluarganya adalah Dokter.
Ia menjabat menjadi wakil ketua kelas, anggota paskibraka dan kapten basket di sekolah. Banyak sekali perempuan yang tergila-gila dengannya, tapi dia adalah orang yang dingin.
Alletha Beby Permata, siswi cantik berkulit putih berdarah Korea-Indo ini juga salah satu idola sekolah. Ia anak tunggal dari pasangan miliarder terkenal dunia. Jangan salah kalau dia sombong, karena memang dia orang kaya dan teman-temannya pun juga begitu.
Ia menjabat sebagai bendahara di kelas, siswi cantik ini juga seorang model dan seorang penyanyi. Banyak yang menyukainya, tapi faktanya ia menyukai guru muda di sekolah tersebut.
Jannie Febryana Lee. Tak kalah cantik dengan Beby, ia memiliki kecantikan di atas rata-rata. Orang tuanya memiliki perusahaan gadget ternama di dunia. Dia anak tunggal yang selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, ia adalah seorang artis dan pemimpin organisasi musik di sekolahnya.
Dia memiliki mata yang sipit dan kulit yang putih, dia juga merupakan keturunan Tionghoa. Feby disini menjadi idola di sekolah tersebut.
Lidya Gabriela Margareth. Siswi berkacamata yang pintar dalam hal apapun ini adalah anak dari presiden negara ini, ia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Di umurnya yang masih begitu muda, ia sudah memiliki berbagai piagam maupun piala Olimpiade Internasional Bahasa Asing.
Ia menjabat sebagai sekretaris dan pemimpin pemandu sorak di sekolahnya. Ngomong-ngomong banyak banget yang naksir dengannya, tetapi ia hanya tertarik dengan ketua OSIS di sekolah ini.
Pelajaran hari ini pun telah berakhir, semua orang telah berhamburan keluar kelas. Sekolah ini adalah sekolah elite. Anak orang berada yang bersekolah di sini. Apakah ada bully? Apakah ada perbedaan derajat? Tentunya ada, karena di sini hanya beberapa anak kurang mampu yang bersekolah dan itu pun dilihat dari kelebihannya.
Tak jarang anak-anak seperti itu sering mendapat bully-an, kadang sampai ada yang dihajar hanya karna hal sepele seperti tidak menegur. Jefran salah satu orang yang beruntung diterima di sekolah tersebut, apalagi kelebihannya adalah Matematika dan Matematika.
Sekarang Jefran berada di halte menunggu bus untuk pulang ke rumah, memakai hoodie hitam kesayangannya dan tak lupa headset di telinga. Saat masuk di bus, seperti ada yang aneh. Sepertinya ia melihat siswi yang tadi pagi ia tabrak. Tak berlangsung lama, Jefran pun kembali berjalan menuju tempat duduk.
Di dalam bus tinggal dirinya bersama dengan gadis itu, itu pun karena waktu sudah malam. Beberapa menit kemudian suasana langit menjadi gelap, lampu dalam bus pun seketika mati.
Jefran mulai merasakan mual dan pusing, penglihatannya seketika mengabur. Ia hampir saja jatuh dari kursinya, akan tetapi ada sebuah tangan yang menopang kepalanya agar tidak jatuh ke lantai bus. Tak berapa lama, penglihatan Jefran sepenuhnya gelap.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kenapa bisa Jefran sampai pingsan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
「Hikotoki」
kyaa heroin-chan beraksi
2022-12-20
0
「Hikotoki」
ndak ada nih anaknya mark?:v
2022-12-20
1
「Hikotoki」
Hmm merasa kek ada im speed
pertama setelah mandi, time skip... trus ke sekolah time skip. disini juga... 3x? hmm... apakah teen akan selalu seperti ini?
2022-12-20
1