Pelajaran hari ini pun telah selesai, Rara baru saja merapikan bukunya dan segera pulang ke rumah.
"Ra, kita pulang bareng yah. Btw gue sama Wardana juga mau belajar bareng sekalian kerja tugas kelompok yang tadi dikasih sama Pak Nathan." Ucap Reva. Reva adalah sahabat baiknya Rara dan Wardana.
"Betul tuh Ra. Ingat yah, jangan lupa makanannya. Gue gak bisa kalau belajar nggak ada makanan," ujar si Wardana.
Wardana memang begitu orangnya, mulutnya tidak akan berhenti mengunyah berbagai makanan. Walaupun ia banyak makan, badannya sangat atletis karena ia adalah atlet Taekwondo.
"Baiklah. Kalau gitu naik mobilnya kamu kan Rev? Gue malas bawa mobil ke sekolah, lebih enak naik bus ke sekolah," ucap Rara.
"Gak ngerti lagi ama nih orang kaya. Mobil banyak, ada supir, tapi lebih milih untuk naik bus. Emang aneh yah nih anak," omel Reva yang tak akan pernah habis, jika Rara tidak menutup mulutnya.
Kemudian membawa dia ke parkiran untuk pulang diikuti oleh Wardana yang dari tadi mengunyah makanan.
**
"Bro, lo udah liat belum anak presiden yang cantik dari kelas 11 IPA 1?" Tanya Jorgas, sang pangeran sekolah yang adalah ketua band sekaligus vokalis di band ternama sekolahnya.
"Betul tu Jo, cantik banget dia. Udah cantik, kaya, pinter, anak presiden lagi. Dia kalau datang sekolah gue sesak nafas bro. Apalagi dia pake kacamata, buset dah itu mah dah sederajat cantiknya sama bidadari," fuji Satria yang rada berlebihan tapi betul juga, si Lidya memang sangat cantik.
"Kalian berdua bisa diam nggak sih? Kita kesini tuh nongkrong minum kopi buat nenangin diri, bukan mau gosip kaya emak-emak," sahut Angga malas, sang ketua OSIS.
Anggap pun bangun dari duduknya kemudian membayar kopi dan pergi dari kafe tersebut diikuti oleh Satria dan Jorgas. Mereka membawa mobil sendiri sendiri, jadi mereka pulang ke rumah masing-masing membawa mobil mereka.
**
" Hu hu hu hu hu.." Suara tangisan terus terdengar tak kala pulangnya Lidya ke rumah.
"Pah, cukup Pah. Mama tuh nggak salah. Emang Lidya nya aja yang bawel, jadi Lidya sakit," Lidya marah kepada ayahnya karena menampar sang Ibu, tak ada alasan lain selain sakitnya Lidya. Lidya adalah bayi tabung hasil pernikahan Ayah dan Ibunya selama 5 tahun.
"Maafin papah Lid. papah khawatir sama kamu jadi Papah tidak bisa mengontrol emosi Papah sampai Papah menampar Mamah," Jawab Papah diiringi memeluk istri dan anaknya.
"Aku juga salah pah, aku gak bisa nahan Lidya untuk gak terlalu memaksakan diri ikut lomba pemandu sorak," kata Mama Lidya. Mama Lidya adalah seorang pengusaha juga.
"Sudah, kalau gitu siap-siap dan kita pergi makan malam di restoran X." Pinta Papah, mereka pun kemudian pergi bersiap-siap.
Di dalam kamar yang bernuansa hitam dan abu-abu itu duduk seseorang lelaki tampan yang tak salah lagi adalah Jefran. Dirinya termenung di depan meja belajar sambil otaknya memikirkan Rara. Ia seperti pernah melihat Rara tapi tak tau itu kapan, dia kemudian mengambil sebuah bros kecil berlogo segitiga dan tertera sebuah nama perusahaan. Bros itu ia dapati ketika pembunuh orang tuanya kabur. Bros itu adalah satu satunya petunjuk untuk menemukan siapa yang membunuh orang tuanya.
**
Angga Adhitama.
Idola sekolah sekaligus ketua OSIS. Seorang lelaki bertubuh tinggi dan ganteng ini adalah adik dari Guru Bahasa Indonesia muda, siapa lagi kalo bukan Nathan Adhitama sang idola Beby Permata. Sama halnya dengan Lidya, ia juga seorang yang pintar. Sudah banyak sekali olimpiade yang dimenangkan. Ia adalah anggota dari band sekolah, ia menempati tempat sebagai seorang gitaris.
Jorgas Setiawan.
Tak kalah ganteng dan terkenal dengan Angga. Posisinya sebagai vokalis dan ketua paskibra ini membuat para wanita tergila-gila dengannya, ia sangat pintar dalam hal bernyanyi dan kepemimpinan. Ia anak tunggal dari pengusaha alat musik terbesar se-Asia tenggara. Dirinya naksir sama Feby Lee, teman Aditya Chandrawinata.
Adipati Satria Sanjaya.
Ia adalah anak tunggal pemilik toko perlengkapan olahraga terbesar di dunia. Tampan, putih, tinggi dan pintar bermain drum. Ia adalah pemimpin klub bola sekolah. Ia juga seorang drummer di band sekolah bersama Angga dan Jorgas. Kegantengannya ini membuat dia menjadi playboy.
Cantika Reva Kim.
Dari namanya saja kita sudah mengetahui bahwa dia adalah keturunan Korea. Anak tunggal pemilik hotel bintang lima di kota itu, ia seorang wanita feminim nan cantik yang banyak dikagumi oleh banyak orang. Tak disangka bahwa dia adalah seorang pianis profesional. Di umurnya yang masih terbilang sangat muda, ia sudah mendapatkan ratusan piala serta penghargaan dalam lomba piano. Ia termasuk anggota klub musik yang diketuai oleh Feby Lee. Reva adalah sahabat Rara dari kecil.
Wardana Wulandari Putri.
Wanita cantik dan pintar ini adalah atlet Taekwondo. Ia menuruni kegemaran orang tuanya yang adalah guru taekwondo. Orang tuanya memiliki perguruan Taekwondo terbesar dan terkenal se-Asia, di sekolah ia menjadi pemimpin klub taekwondo. Dirinya yang nanti akan menaklukan hati dingin nan beku sang Danendra Alfius.
**
"Mah, mah, yuhuu. Rara udah pulang sekolah," teriak Rara ketika masuk ke dalam rumah yang cantik nan megah. Baru saja masuk mata akan disuguhi oleh pemandangan Belanda klasik tahun 90-an, dengan nuansa seperti itu membuat orang yang bertamu ke rumah Rara akan betah .
"Iya anak mama paling cantik. Eh bentar Ra, nih 2 cewek cantik nih siapa?" Tanya mama kepada Rara. Jika diingat kembali, Reva dan Wardana pergi ke rumah Rara untuk belajar bareng.
"Astaga Tante, masa lupa sih sama kita berdua," Reva membuka kata dengan sedikit pertanyaan.
"Ini aku Reva Tante, anaknya om Agung. Temen kecilnya Rara Tante yang suka datang main Ama Rara. Terakhir Reva datang pas kelas 4 SD, kemudian karena Papa ada proyek di Jerman jadi Rara ikut Papa. Pas masuk SMA baru kita kembali ke sini," jelas Reva yang bisa dibilang seperti menjelaskan asal-usul kehidupannya .
"Oalah, Tante hampir nggak kenal sama kamu Rev. Udah gede ternyata, baru cantik banget kamu," fuji Mamanya Rara
"Tante masih ingat loh waktu kalian main di taman belakang. Kejadian pas si doggy kejar kamu terus gigit pantat kamu. Sumpah Rev, sampai sekarang Tante gak pernah lupa kejadian itu," lanjut Mama Rara sambil ketawa, karena malu dicampur lucu Reva ketawa sampai mukanya merah.
"Eumm, bentar. Yang ini siapa lagi Ra?" Tanya Mama Rara merujuk ke gadis cantik yang kita ketahui adalah Wardana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments