Bab. 5. Salah Paham

"Hah? Gimana Beb? Gue nggak ngerti lo ngomong apaan," tanya Feby yang masih bingung dengan sikap Beby pagi ini.

"Enak yah, jalan berduaan sama Pak Nathan." Beby mulai menaiki volume suaranya.

"Astaga Beb, kemarin gue dikasih tumpangan sama Pak Nathan karena supir gue gak bisa jemput gue," jelas Feby dengan santai setelah tahu arah bicara Beby padanya.

"Gue rasa nggak kaya gitu deh, gue curiga sama lo," Beby sudah tak tahan ingin memukul Feby.

"Heh, kok lo ngegas sih? Kan udah gue bilang kalau kemarin gue cuman nebeng aja sama Pak Nathan. Itu pun Pak Nathan yang tawarin," jelas Feby untuk kedua kalinya.

"Sumpah gue gak percaya sama omongan lo."

"Terus maunya lo apa? Berantem?" Feby juga sudah dibakar emosi.

"Boleh, gue tunggu lo di lapangan," ucap Beby kemudian keluar dari kelas dengan sedikit menyenggol bahu Feby.

FLASHBACK OFF.

"Yok ayok, jambak dia Beb jambak Beb!"

"Tendang dia Feb, tendang dia!"

"Seru nih bang, liat dua bidadari sekolah berantem."

Teriak siswa siswi sekolah tersebut, sementara mereka berkelahi, 3 pangeran sekolah anggota band terkenal itu lewat. Tak sengaja sang Playboy akut, Satria melihat perkelahian antara Feby dan Beby.

"Jorgas, Angga. Lihat tuh apa yang terjadi dilapangan," panggil Satria yang tak kalah heboh dengan murid-murid lain. Selain playboy, dia juga orang yang super aktif.

Sudah ditebak bahwa si Angga tidak akan pusing dengan kejadian macam ini, setahunya sebentar lagi ada guru yang akan melerainya.

Berbeda dengan Jorgas, manusia kulkas itu pertama tidak menghiraukan akan kejadian itu karena sudah biasa terjadi di sekolah. Tapi yang menarik perhatiannya ialah ada yang menyebut nama Feby. Sudah dikatakan di part sebelumnya bahwa Jorgas naksir sama Feby. Dengan keadaan panik, Jorgas berlari dari lantai 2 sekolah. Angga dan teman-temannya tadi berada di lantai 2, menuju ke lapangan .

"Angga, si kulkas kenapa kayak orang kemasukan setan sih? Dia kok lari ninggalin kita?" Tanya Satria kepada Angga.

"Lah mana gue tahu, tapi aneh juga sih. Sudah jangan liat mereka terus, gue dah lapar nih. Yok ke kantin!" Ajak Angga kemudian mereka berdua pun pergi ke kantin tanpa Jorgas.

Sekarang Jorgas sudah hampir dekat dengan lapangan. Tak jauh dari Jorgas, ada Pak Nathan yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pak Nathan tak tahu kalau ada yang berkelahi di lapangan.

Kemudian ia bertanya kepada murid yang sedang lewat.

"Hei, kenapa ribut-ribut? Padahal masih pagi," tanya pak Nathan kepada seorang siswi.

"Oh itu Pak. Dua siswa dari kelas 11 IPA 1 sedang berkelahi di lapangan pak. Kalau gak salah sih Beby Permata sama Feby Lee." Jelas siswi tersebut.

"Hah? Oh iya, makasih yah," ucap Pak Nathan kemudian langsung berlari ke arah lapangan.

"Gue kan sudah bilang jangan pernah deketin Pak Nathan!" Beby seraya menjambak rambut Feby.

"Gue juga tahu kalau lo suka sama Pak Nathan, gue juga tahu diri Beby. Mana ada gue mau rebut Pak Nathan dari lo!" Jawab Feby yang juga membalas Beby dengan menjambaknya.

Jorgas yang sudah sampai di tengah lapangan kemudian melerai Feby dan Beby. Jorgas memeluk Feby dan menyembunyikan dari amarah Beby. Tak lama kemudian Pak Nathan pun datang dan langsung menahan Beby agar tidak berulah.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Jorgas kepada Feby.

"Gue gak kenapa-kenapa kok, makasih yah," jawab Feby.

"Kalian berdua ikut saya ke ruang Kesiswaan sekarang," perintah Pak Nathan kepada Beby dan Feby.

"Kamu jahat Pak, kamu kan sudah tahu kalau saya suka sama kamu, tapi kenapa kamu masih bisa jalan ke toko buku sama Feby?" Kata Beby sambil menahan tangis.

"Sudah, sudah cukup. Nanti jelaskan saja di ruang kesiswaan," ucap Pak Nathan kepada Beby.

"Yang lain tolong kembali ke kelas, karena pelajaran pertama akan segera dimulai," perintah Pak Nathan dan semua siswa pun kembali ke kelasnya.

"Dan kamu Jorgas, bawa Feby ke Kesiswaan. Temani dia, saya rasa kamu adalah pacarnya," ucap Pak Nathan kemudian berjalan menuju ruang kesiswaan membawa Beby Permata.

"Hah pacar? Gila sih Pak Nathan, kenal aja nggak," omel Feby.

"Udah, diam jangan terlalu cerewet. Biar gue antar lo," kemudian Feby dan Jorgas pergi ke ruang kesiswaan dengan bergandengan tangan. Btw Feby nggak sadar kalau dia lagi megang tangannya Jorgas.

Di kelas …

Adit, Alfius dan Lidya sedang berkumpul membicarakan Beby dan Feby. Mereka bertiga datang setelah Beby dan Feby selesai berkelahi, jadi mereka tidak menonton. Mereka juga sudah tahu alasan kenapa 2 makhluk itu berkelahi.

"Guys, kok nih hari gue gak lihat Jefran yah? Padahal gue mau berterimakasih ke dia udah tolongin gue kemarin," tanya Lidya ke Aditya dan Alfi.

"Oh si Jefran. Kata wali kelas sih dia izin, dia lagi demam tinggi jadi gak ke sekolah deh," jelas Aditya sebagai ketua kelas.

"Kalau gitu besok aja deh baru gue bilang terimakasih. Btw gue bawa coklat nih, ini sebenarnya hadiah terimakasih gue ke Jefran, tapi karena dia nggak datang jadi kita makan aje. Besok baru gue beli lagi."

Mereka bertiga pun makan bersama coklat itu.

**

Di dalam kamar, Jefran tengah berbaring lemah dengan luka lebam dan tergores di wajah nya.

Kenapa ia sampai terluka? Siapakah yang melukainya?

"Gue tahu ini gak bener, tapi gue juga tahu kalau ini jalan satu satunya gue nemuin jawaban yang selama ini gue cari," gumam Jefran sambil melihat luka lukanya dalam.

Sorenya setelah Jefran melihat Bros yang ia ambil di dalam laci, ia bergegas ke dapur untuk masak karena kelaparan. Ketika ia melihat isi kulkas ternyata isi nya hanyalah air mineral. Dengan berat hati dan perut yang kosong, ia pergi ke minimarket dekat tempat tinggal untuk membeli bahan masakan.

Sesampainya ia di dalam minimarket, ia pun bergegas mencari bahan makanan seperti sayur, mie instan dan bumbu penyedap rasa. Setelah membayar belanjaan, ia pun keluar dari mini market.

"Akhirnya bisa makan juga," ucapnya, kemudian meneguk sebotol minuman soda dingin yang ia beli tadi di dalam minimarket.

"Fyuhh ... Cuaca sorenya adem juga, tapi ..." Jefran melirik langit setelah selesai meneguk minumannya.

Bugh!

Seorang berpakaian serba hitam datang menghampiri Jefran dan langsung memukul Jefran dibagian wajah. Tak hanya itu, ia juga mengulang aksinya sebanyak 5 kali hingga Jefran tersungkur lemas. Karena keadaan Jefran yang lemah sebab belum makan, ia tak memberikan perlawanan sedikitpun dan hanya menerima pukulan itu.

Episodes
1 Bab. 1. Murid Baru
2 Bab. 2. Trauma Masa Lalu
3 Bab. 3. Anak Emas
4 Bab. 4. Sekawan Tertaut
5 Bab. 5. Salah Paham
6 Bab. 6. Cuaca Yang Bagus
7 Bab. 7. Kegugupan Rara
8 Bab. 8. Pelukan Hangat
9 Bab. 9. Waktu Bersama
10 Bab. 10. Penyemangat Wardana
11 Bab. 11. Coklat Panas
12 Bab. 12. Kecupan Pagi
13 Bab. 13. Adik Pak Nathan
14 Bab. 14. Double Date
15 Bab. 15. Prepare Desa X
16 Bab. 16. Galak Galak Suka Juga
17 Bab. 17. Perjalanan Desa X
18 Bab. 18. Flasback Sosok Nadya
19 Bab. 19. Dibalik Kematian-Nya
20 Bab. 20. Kekhawatiran Angga
21 Bab. 21. Rujuk Nadya
22 Bab. 22. Satu Persen Kesempatan
23 Bab. 23. Timer Me
24 Bab. 24. Timer Me
25 Bab. 25. Timer Me
26 Bab. 26. Timer Me
27 Bab. 27. Timer Me
28 Bab. 28. Timer Me
29 Bab. 29. Timer Me
30 Bab. 30. Timer Me
31 Bab. 31. Timer Me
32 Bab. 32. Timer Me
33 Bab. 33. Timer Me
34 Bab. 34. Timer Me
35 Bab. 35. Timer Me
36 Bab. 36. Timer Me
37 Bab. 37. Timer Me
38 Bab. 38. Timer Me
39 Bab. 39. Timer Me
40 Bab. 40. Timer Me
41 Bab. 41. Timer Me
42 Bab. 42. Timer Me
43 Bab. 43. Timer Me
44 Bab. 44. Timer Me
45 Bab. 45. Timer Me
46 Bab. 46. Timer Me
47 Bab. 47. Timer Me
48 Bab. 48. Timer Me
49 Bab. 49. Timer Me
50 Bab. 50. Timer Me
51 Bab. 51. Timer Me
52 Bab. 52. Timer Me
53 Bab. 53. Timer Me
54 Bab. 54. Timer Me
55 Bab. 55. Timer Me
56 Bab. 56. Timer Me
57 Bab. 57. Timer Me
58 Bab. 58. Timer Me
59 Bab. 59. Timer Me
60 Bab. 60. Timer Me
61 Bab. 61. Timer Me (End)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab. 1. Murid Baru
2
Bab. 2. Trauma Masa Lalu
3
Bab. 3. Anak Emas
4
Bab. 4. Sekawan Tertaut
5
Bab. 5. Salah Paham
6
Bab. 6. Cuaca Yang Bagus
7
Bab. 7. Kegugupan Rara
8
Bab. 8. Pelukan Hangat
9
Bab. 9. Waktu Bersama
10
Bab. 10. Penyemangat Wardana
11
Bab. 11. Coklat Panas
12
Bab. 12. Kecupan Pagi
13
Bab. 13. Adik Pak Nathan
14
Bab. 14. Double Date
15
Bab. 15. Prepare Desa X
16
Bab. 16. Galak Galak Suka Juga
17
Bab. 17. Perjalanan Desa X
18
Bab. 18. Flasback Sosok Nadya
19
Bab. 19. Dibalik Kematian-Nya
20
Bab. 20. Kekhawatiran Angga
21
Bab. 21. Rujuk Nadya
22
Bab. 22. Satu Persen Kesempatan
23
Bab. 23. Timer Me
24
Bab. 24. Timer Me
25
Bab. 25. Timer Me
26
Bab. 26. Timer Me
27
Bab. 27. Timer Me
28
Bab. 28. Timer Me
29
Bab. 29. Timer Me
30
Bab. 30. Timer Me
31
Bab. 31. Timer Me
32
Bab. 32. Timer Me
33
Bab. 33. Timer Me
34
Bab. 34. Timer Me
35
Bab. 35. Timer Me
36
Bab. 36. Timer Me
37
Bab. 37. Timer Me
38
Bab. 38. Timer Me
39
Bab. 39. Timer Me
40
Bab. 40. Timer Me
41
Bab. 41. Timer Me
42
Bab. 42. Timer Me
43
Bab. 43. Timer Me
44
Bab. 44. Timer Me
45
Bab. 45. Timer Me
46
Bab. 46. Timer Me
47
Bab. 47. Timer Me
48
Bab. 48. Timer Me
49
Bab. 49. Timer Me
50
Bab. 50. Timer Me
51
Bab. 51. Timer Me
52
Bab. 52. Timer Me
53
Bab. 53. Timer Me
54
Bab. 54. Timer Me
55
Bab. 55. Timer Me
56
Bab. 56. Timer Me
57
Bab. 57. Timer Me
58
Bab. 58. Timer Me
59
Bab. 59. Timer Me
60
Bab. 60. Timer Me
61
Bab. 61. Timer Me (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!