Elssa
"Elif Eilaria Darel, nama yang begitu cantik."
"Terimah kasih"
"Baiklah kita langsung pada pertanyaan, apa kamu sudah siap?"
"Ya, Aku belum pernah se-siap ini,"
Dari depan panggung kedua orang tau yang saat ini begitu bangga melihat keberhasilan putrinya untuk melakukan apa yang dia inginkan. Ya, saat ini Elif tengah mengikuti kompetisi pemilihan putri Indonesia, impiannya yang sudah dia simpan sejak masih kecil dan sebentar lagi penentuan keberhasilannya akan segera diumumkan. Setelah dia mampu menjawab pertanyaan terakhir dari dewan juri yang duduk di depannya.
Sebagai salah satu pengusaha sukses di negaranya dan pemilik hotel bintang Enam, membaut Liam dan keluarganya yang hadir di malam ini sebagai tamu istimewa, tapi dia menolak dan akan tetap duduk di kursi sebagai orang tau yang memberikan dukungan pada putri mereka, bukan hanya Liam dan Kaluna yang hadir malam ini, tapi Juga ada Oma dan opa Elif dan jangan lupakan Alyssa yang sejak tadi tidak berhati berdoa untuk keberhasilan adiknya.
"Selamat malam Elif," sapa salah satu juri dalam acar itu.
"Selamat malam ibu," jawab Elif karena yang akan memberikan pertanyaan pertama untuknya adalah pemilik yayasan pemilihan ini.
"Ok, sebelum aku memberikan pertanyaan, aku ingin memuji terlebih dahulu gaun yang kamu gunakan malam ini, begitu cantik sekali, jika boleh saya tau siapa yang merancang gaun yang kamu kenakan malam ini?."
"Sebelumnya terimah kasih saya ucapkan pada ibu, Kebetulan gaun yang saya gunakan malam ini adalah hasil rancangan dari kakak saya sendiri yang tengah duduk di sana." Elif menunjuk arah tempat duduk dimana keluarganya tengah berkumpul.
Mendengar itu Alyssa tersenyum, khusus malam ini dia meyiapkan rancangan gaun terbaiknya untuk Elif, padahal dalam ajang itu sudah disiapkan gaun untuk masing-masing peserta dan Elif ikut menggunakannya, tapi saat dia berhasil masuk ke babak final yang saat ini hanya menyisakan tiga peserta Elif memilih mengenakan gaun yang di rancang oleh tangan hebat Alyssa, sebuah kemampuan yang di warisi dari ibunya, meskipun dia tidak pernah tau tentang wanita yang sudah melahirkannya itu, tapi Kaluna wanita yang dia panggil dengan sebutan mama bercerita padanya jika ibunya adalah seorang designer terkenal. Kaluna hanya mengenalkan sosok Elma hanya sebatas itu pada Alyssa dan tidak menceritakan hal lain karena Kaluna tidak menginginkannya.
***
"Sungguh luar biasa ya, karena gaun itu di buatkan langsung oleh orang terdekat anda. Baiklah kita langsung saja ke pertanyaannya. Jika kamu terpilih menjadi putri Indonesia, apa yang akan kamu lakukan pertama kali?"
"Bagaimana Elif apa kau sudah memiliki jawaban untuk menjawab pertanyaan itu?" ucapan pemandu acara itu
"Ya."
"Ok, Kami menunggu jawabanmu."
"Ya, terimah kasih saya ucapkan untuk pertanyaannya. Jika saya terpilih maka hal pertama yang saya lakukan tentu saja bersyukur pada Tuhan karena telah mengabulkan doa orang-orang yang mencintai saya setelah itu saya akan berterimakasih pada kedua orang tau saya karena tanpa cinta dari mereka saya tidak mungkin ada di sini begitupun dengan Oma dan Opa saya dan tentu saja kakak saya yang tidak hentinya mendoakan saya."
Itulah jawaban dari Elif yang begitu luar biasa bagi para juri malam ini, untuk itu malam itu Elif Eilaria Darel mencatat namanya sebagai pemilik mahkota putri malam itu, sebuah pencapaian yang luar bisa baginya dan tentu saja bagi orang mencintainya.
***
Pagi datang, jika waktu seperti ini adalah waktu tersibuk bagi sebuah keluarga. Alyssa bergegas meninggalkan tempat tidurnya dan mulai bersiap -siapa untuk menjalankan aktifitasnya.Seorang fashion designer, Alyssa memilih profesi itu, memiliki kemampuan dalam merancang gaun-gaun indah membuatnya terkenal di kalangan orang-orang atas, untuk itu sebagai ibu dari Alyssa tentu saja membuat Kaluna bangga pada putrinya itu. Meskipun dirinya hanya seorang anak angkat dari keluarga itu tidak membuat kasih sayang yang ia rasakan kurang, apalagi kasih sayang yang diberikan oleh wanita yang dia sebut mama, dia bisa merasakan kasih sayang yang luar biasa dari wanita itu, yang terkadang membuat Elif cemburu dengannya.
***
"Ma."
"Mama." Alyssa turun melewati tangga dengan terus mencari keberadaan Kaluna. walaupun dia tau orang yang dia cari saat pagi seperti ini pasti ada di dapur.
"Mama." panggil Alyssa membuat wanita yang sudah tidak mudah lagi itu namun tetap cantik berbalik.
"Sayang sudah mau berangkat?"
"Iya Ma," Alyssa mencium punggung tangan Kaluna dan dilanjutkan dengannya mencium kedua sisi wajahnya."
"Ya sudah karena kamu tidak sempat sarapan bersama mama dan papa, kamu bawa ini." Kaluna memberikan sebuah bekal pada Alyssa yang sengaja dia persiapkan, karena putrinya itu begitu jarang sarapan bersama mereka karena selalu ingin tiba di butik lebih dulu dari pada orang yang bekerja dengannya.
"Terima kasih Ma." Ucap Alyssa sebelum berangkat.
Beberapa saat setelah kepergian Alyssa, sarapan yang sudah disiapkan oleh Kaluna dan beberapa pelayan yang ikut membantunya sudah tersusun di atas meja, dia kemudian melangkah naik ke atas untuk membangunkan Suaminya yang tertidur kembali setelah mereka melaksanakan. kewajiban.
Sudah tiga bulan ini Elif tidak berada di rumah ini, karena putrinya itu harus tinggal di asrama selama masa karantina pemilihan putri itu, bahkan setelah putrinya memenangkan kompetisi itu akan membaut Elif semakin lama di sana untuk di persiapkan ke ajang internasional.
Ceklek
Pintu kamar terbuka saat Kaluna memutar ganggangnya. Wajahnya dihiasi senyuman saat melihat suaminya masih terlelap di atas tempat tidur dengan bertelanjang dada, Kaluna duduk di tepi tempat tidur.
"Bi, bangun ." bisik Kaluna lembut di telinga Liam, jari-jari lentiknya mengusap wajah yang sudah memiliki keriput di beberapa bagian.
Mata Liam belum terbuka, tapi senyum di bibirnya jelas telihat, saat seperti ini adalah yang paling dia sukai, dibangunan oleh wanita yang dia cintai dengan suara yang begitu lembut. Tanganya mulai bergerak menarik Kaluna, membuat Kaluna terjatuh di atas dadanya dan beberapa saat kemudian mata Liam mulai terbuka.
"Sudah bangun?"
"Em." jawab Liam singkat dengan suara serak khas bangun tidur .
"Kalau begitu aku akan menyiapkan air untukmu."Kaluna berusaha bangkit dari tubuh suaminya, tapi tidak bisa karena pinggangnya ditahan oleh Liam.
"Bi, kamu harus bersiap-siap ke kantor." Kaluna berusaha memperingatkan suaminya, tapi sepertinya peringatan itu tidak berguna karena saat ini posisinya sudah berubah, tubuhnya sudah berada di bawah tubuh suaminya.
"Morning ***, aku menginginkan pagi ini."Suara Liam sudah terdengar berat dan Tangannya mulai menurunkan resleting dress yang digunakan Kaluna yang berada tepat di depannya. Namun gerakannya langsung dihentikan oleh sang Istri.
"Bi, kita sudah melakukanya tadi malam, apa itu belum cukup."
Liam menggeleng. Meskipun usia pasangan suami istri itu sudah tidak muda lagi, tapi kegiatan ranjang mereka tidak pernah absen setiap malam meskipun durasinya tidak selama saat beberapa tahun lalu.Kaluna mendesah kasar.
"Ingat umur bi, kita ini sudah tidak muda dan anak-anak sudah besar."
"Hey memang ada apa dengan umur, itu hanya angka sayang, meskipun aku sudah tidak muda lagi tapi aku masih bisa memuaskan istriku di tempat tidur dan untung saja kamar ini kedap suara jika tidak,aku yakin Alyssa dan Elif akan mendengar suara Mamanya."
Pipi Kaluna memerah mendengar ucapan suaminya, dia akui kemapuan Liam masih sama seperti ini, selalu mempu membuatnya hanyut dalam setiap sentuhannya.Liam kembali melanjutkan gerakan tanganya yang sempat berhenti.
"Sekali saja," ucap Kaluna memperingatkan suaminya, akhirnya dia memilih untuk memenuhi keinginan suaminya yang tidak akan bisa ia tolak.
Liam sudah tidak mempedulikan kalimat terkahir istrinya dia hanya fokus pada bagian tubuh istrinya yang sudah berhasil di keluarkan dari tempatnya.Liam menunduk dan langsung menyesap bagian bulat itu dengan mulut hangatnya.Mata Kaluna seketika terpejam dengan bibirnya yang dia gigit untuk menahan rasa nikmat yang luar biasa dari apa yang di lakukan suaminya.
Bukan hanya bagian itu yang saat ini menerima sentuhan dari suaminya tapi, tangan itu sudah bergerak turun dan kaluna bisa merasakan kain tipis yang menutupi bagian indah tubuhnya sudah hilang.
"Aaahh, bi."
Kaluna tidak mampu menahan de..sahanya saat jari-jari semuanya mengelus dengan cara begitu lembut bagian itu dan sesekali menekannya.Liam melepas kulumannya dan mengentikan gerakan tanganya yang sudah mulai basah.Ia kemudian memposisikan tubuhnya diantara kedua paha mulus istrinya.
"Aaahhh."
"Arrrrrgg"
desa..han Kaluna dan erangan dari bibir Liam saling menyapa saat Liam membenamkan miliknya secara sempurna di sana.Bahkan usia Kaluna yang sudah empat puluh satu tahun namun masih mempu membaut Liam mengerang saat merasakan miliknya di remas begitu kuat oleh milik istrinya.Tentu saja akan seperti itu, karena Kaluna begitu menjaga tubuhnya untuk memuaskan suaminya.Dan pagi itu kamar yang menjadi saksi pejalan rumah tangga Liam dan Kaluna kembali terdengar suara percintaan dari keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸
aq mampir ,dr fb
2023-09-06
1
momnya putri
tetap romantis meskipun sudah tidak muda ☺️
2022-12-25
0
Erna Yunita
Hmmmm.... tidak mudah untuk melupakan masa lalu...tapi semoga semuanya akan baik-baik saja
2022-12-19
0