Kaluna membantu Liam untuk bersiap ke kantor, wajah yang tak lagi mudah itu tidak berhenti mengembangkan senyumnya setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. tatapanya tidak lepas dari wajah istrinya yang sama sekali tidak melihat kearahnya karena sang istri sibuk memasangkan dasi untuknya.
Setelah memastikan penampilan suaminya sempurna. Kaluna kemudian melangkah untuk mengambil tas kerja suaminya yang terletak di atas meja.
Liam langsung meraih tas yang di berikan oleh sang istri dan langsung keluar dari kamar dengan Kaluna. Keduanya melangkah turun bersama dan setelah berada di depan pintu Kaluna meraih punggung tangan suaminya lalu menciumnya, Liam lalu membalasnya dengan mengecup kening Kaluna.
"Pulang jam berapa ?" tanya Kaluna sebelum melepaskan kepergian sang suami.
"Jika pekerjaanku tidak banyak aku akan pulang cepat. Apa Alyssa sudah berangkat ?"
"Iya, sebelum aku naik ke atas tadi, dia sudah berangkat."
Liam mengangguk dan mulai melangkah meninggalkan Kaluna yang masih setia menunggu sampai dirinya meninggalkan rumah.
***
Sepanjang perjalan menuju kantor. Liam tidak lepas dari alat canggih yang ada di tangannya . Sambil sesekali mengajak supir bicara.
Beberapa saat kemudian setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Liam akhirnya tiba di kantor miliknya dan langsung di sambut dengan sapaan semua karyawannya.
"Selamat bagi Pak." Sapa sekertaris Liam yang memiliki usia tidak jauh berbeda dengan kedua putrinya Alyssa dan Elif. sekertaris yang bermana Asma.
"Selamat pagi."
Asma langsung membuka pintu ruangan Liam dan dia juga ikut masuk ke dalam.
"Jadi apa jadwal ku hari ini."
Liam duduk sambil menunggu laporan Asma yang menjadi sekertaris beberapa tahun ini.
"Pagi ini anda memiliki agenda rapat untuk membahas tentang rencana pembangunan hotel terbaru di luar kota Pak dan saya baru menerima panggilan dari asisten dari seorang pengusaha yang bernama Tuan John, katanya anda sudah pernah melakukan kerja sama beberapa tahun yang lalu, namun kerja sama itu harus berhenti karena beliau memiliki masalah dan sekarang dia ingin melakukannya. Jika anda setuju dia ingin bertemu anda siang ini.
Liam mendengarkan penjelasan sekertaris nya. Dia cukup terkejut saat mendengar jika mantan rekan bisnisnya itu kini kembali menawarkan kerja sama untuknya. Tentu saja Liam tidak akan menolak karena banyak keuntungan dia peroleh dari kerja sama itu.
Asma menunggu keputusan bosnya yang masih tampak berfikir.
"Atur jadwal pertemuannya aku akan menemuinya saat jam makan siang."
***
"Terimah kasih nona saya akan menyampaikan pada bos saya," ucap laki-laki itu
Ia kemudian melangkah mendekati seseorang yang tengah duduk di sofa dengan mata laki-laki itu terpejam.
"Apa dia menyetujuinya?"
"Yeah Tuan, Tuan Liam menyetujui permintaan anda dan sudah mengatur jadwalnya untuk bertemu dengan anda siang nanti."
Laki-laki itu bernafas lega karena tawarannya diterima.
"Apa Tuan akan tetap disini sampai waktu pertemuan anda dengan tuan Liam ?"
Tidak langsung menjawab pertanyaan orang kepercayaannya, laki-laki yang memiliki postur tubuh tinggi tegap itu berjalan dan langsung diikuti oleh laki-laki yang sudah mendampinginya itu selama puluhan tahun. kesetiannya terhadap taunnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Aku ingin ke taman itu." Akhirnya laki-laki itu memberikan perintahnya.
***
Tiba di sebuah taman, laki-laki itu turun dari dalam mobil mewahnya, sedangkan orang kepercayaannya tetap berdiri di samping mobil.
Laki-laki itu adalah John Alexander's, salah satu pengusaha sukses di negaranya dan juga suka menginvestasikan uangnya pada perusahaan yang ada di Indonesia. dia sengaja datang ke negeri ini ingin mencari jejak wanita yang dulu pernah dia lukai fisiknya, meskipun sepuluh tahun yang lalu di sudah pernah datang dan mencari wanita itu tapi tidak berhasil dia temukan.
Dan di tempat inilah pertama kali dia melihatnya, wanita yang memiliki kulit putih dan rambut panjang bergelombang itu melintas di depan mobilnya yang berhasil menarik perhatiannya karena kecantikannya, Di tambah lagi saat pertemuan keduanya membuat ia ingin memiliki wanita itu, sepuluh tahun yang lalu dia mencari keberadaanya, dan informasi yang dia peroleh adalah wanita itu sudah meninggal sesaat setelah melahirkan.
Tentu saja John sangat sedih dan menyesal karena dia baru mencari keberadaan wanita itu setelah bertahun tahun peristiwa itu telah berlalu.
Tapi kata melahirkan langsung membaut John yakin jika bayi yang dilahirkan wanita itu adalah miliknya karena dia sengaja menumpahkan benihnya di dalam rahim wanita itu. Untuk membuat wanita itu tetap terikat dengannya suatu saat nanti.
Untuk itu kedatangannya kali ini bukan hanya mencari jejak wanita itu tapi juga mencari keberadaan anak yang dilahirkan wanita itu yang ia yakin adalah anaknya.
***
Duduk di bangku taman. John duduk sambil menyaksikan banyaknya pasangan suami istri yang tengah menemani anak-anak mereka untu bermain karena taman itu memang tidak pernah sepi.
Saat pikirannya hanya dipenuhi tentang wanita itu dan juga anak yang dia dilahirkan dua puluh satu tahun yang lalu, sebuah panggilan tiba-tiba saja masuk dan membuat John tersentak. Tidak perlu melihat siapa yang tengah menghubunginya karena dia tahu jika itu itu adalah Malvin putranya.
"Halo Dad, apa kamu sudah menemukan adikku ?" tanya
"Malvin, Daddy mu ini baru tiba hari ini, dan kau sudah menanyakannya."
"Kenapa lama sekali, kalau begitu biar aku yang mencarinya, aku hanya berharap saat aku bertemu dengannya aku sudah tau jika dia adalah adikku. Daddy bilang wanita itu sangat cantik kan dan sudah pasti jika adikku perempuan juga akan sangat cantik, tapi jika dia laki-laki pasti ketampanannya tidak mampu mengalahkan ku." Malvin mengucapakan kalimat panjang lebarnya sambil terkekeh di sebarang telpon sana.
John hanya tersenyum samar mendengar ocehan putranya itu.
Malvin Aleczander's, adalah putar dari John dari istrinya yang sudah meninggal sejak lama. Tidak ada yang tidak diketahui oleh putranya itu, bahkan saat John menceritakan tentang keberadaan seorang wanita di Indonesia Malvin meminta daddy untuk mencari wanita itu untuk di jadikan istri oleh Daddy nya karena selama kepergian mommy nya saat usianya masih sekolah daddy nya tidak pernah menikah.
"Kapan kamu datang?"
"Mungkin beberapa hari lagi, aku harus mengurus pekerjaan seseorang yang ditinggalkan untukku." Kalimat Malvin sengaja menyindir John.
"Apa gunanya aku memiliki seorang putra jika tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan ku, itu tugasmu Malvin."
Terdengar elahan nafas di seberang sana.
"Ya .ya Daddy ku sayang, ini memang tugasku tapi apa Daddy tidak kasihan padaku, aku mengurus puluhan perusahan Daddy di sini dan itu semua ingin membuat kepalaku pecah, jadi Tuan John Alexander's, cepat temukan adikku karena setelah itu aku akan memberikan sebagian beban hidupku padanya, ah tidak mungkin akan lebih baik jika semuanya saja."
Kali ini bukan lagi suara kekehan yang di dengar oleh Jon tapi suara gelak tawa putranya.
"Iya setelah itu kamu akan bersenang-senang dengan wanita-wanita mu di luar sana, itu yang ingi kamu lakukan?"
"Hei jangan lupa Tuan aku ini putra dari Tuan John Alexander's, yang semasa mudahnya selalu membawa wanita yang dia inginkan untuk naik ke ranjangnya tentu saja aku akan mewarisi itu...,sudah dulu Dad wanitaku sudah datang."
"Kau membawa wanita ke kantor?"
"Sejak kapan aku membawa wanita ke kantor Dad, kamu tau sendiri kan prinsipku, kantor bukan tempat untuk bercinta tapi untuk bekerja."
John seketika mematikan panggilan itu setelah mendengarkan suara seorang wanita dia seberang sana.
John tidak bisa marah dengan kelakuan putranya itu karena yang dikatakan Malvin benar, kebiasaan Malvin itu adalah salah satu kebiasaan darinya.
.
Dia hanya berharap suatu hari nanti putranya itu bisa mengentikan kebiasaanya sama seperti dirinya.
...Visual Malvin Aleczander's...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nurmila Karyadi
banyak banget tipo dari awal baca jd males,membaut,putar ah mAsih banyak lg pokoknya
2023-09-04
1
Satria Ramadhan Bayu
aup lagi Thor lama nunggu
2022-12-27
0
Nia Elva Melinda
semngat thor, aku setia menunggu 👍
2022-12-24
1