Cafe And Restoran
ini novel pertama saya jadi mohon maaf jika ada kekurangan,kesamaan nama,tempat,dan sebagainya terima kasih! Selamat membaca
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Cerita ini dimulai dengan seorang wanita bernama Cyndria Candy Karina atau biasa "Karina".Wanita cantik yang berusia 32 tahun ini memiliki cafe bernama Golden Violet.Cafe ini memiliki interior sederhana dan bersifat outdoor juga sangat nyaman untuk tempat nongkrong.Karina terbilang sukses membangun cafe impian dirinya dan mendiang suaminya.Suami Karina meninggal akibat penyakit jantung, jadi Karina tinggal dengan putranya yang bernama Bimo yang berusia 5 tahun.
Cafe Golden Violet memiliki 4 karyawan dan kadang dibantu oleh Bimo.Tempat nobgkrong ini banyak menyajikan minuman dan dessert modern yang disukai anak muda.
Suatu hari yang indah Karina sedang duduk di salah satu kursi di cafenya ditemani kopi hangat dan anaknya yang bermain.Bimo berlarian kesana kemari yang membuat ibunya tersenyum bahagia.Bahkan pelanggang disana tidak merasa terganggu dengan kelakuan Bimo melainkan mereka sangat terhibur.
"Ibu!"
"lihat! Aku memetik bunga di dekat meja no.3" Bimo menghampiri ibunya dan menunjukkan bunga kecil berwarna merah itu.
Karina meraih bunga itu kemudian ia memasangnya di telinga kanan.
"Wow! Ibuku seketika sangat cantik" seru Bimo yang terpukau melihat kecantikan ibunya sendiri.
"Itu benar bu boss! Anda tambah cantik" puji karyawan yang bernama Ria.
"Ya ampun"
"Ria kamu jangan begitu" ibu satu anak itu tersipu malu saat dirinya dipuji oleh karyawannya sendiri.
Bimo berlari keluar cafe tanpa seizin ibunya.Saat Bimo diluar ia melihat kiri-kanannya tanpa sengaja ia pandangannya difokuskan oleh dua pria dewasa.Bimo memperhatikan kedua pria dewasa itu seperti sedang mengecek sesuatu.Anak kecil manis itu pun menghampiri dua pria itu.
"Seharusnya ini sudah sempurna ,tapi..."
"Kita kekurangan karyawan"
"masa iya kita cuma berdua?" tanya pria yang bersurai coklat.
"Ya sabar! Namanya baru buka usaha" jawab pria yang satunya bersurai hitam.
Saat kedua pria itu ingin melanjutkan perbincangannya tali dipotong oleh anak kecil manis yang menghampiri mereka.
"Permisi! Kalian ada apa disini?" tanya Bimo dengan senyum manisnya.
"Hai nak! Nama saya Ryan dan ini teman saya namanya Tio"
"kalau kamu?" ucap pria yang bernama Ryan itu.
"Bimo!".
"Kami kesini karena kami sedang mengecek resotoran yang akan kami buka besok pagi dan itu pun restoran kami masih baru" jawab Ryan yang menggendong Bimo lalu mengarahkan dirinya ke restoran baru dihapannya.
"Besok?"
"Kalau besok di buka,kenapa tidak ada hiasan pembukaannya sama sekali?" tanya Bimo kepada Ryan.
"Cukup sederhana saja"
"Kami hanya ingin fokus kepada membangun restoran ini" Ryan memberitahu alasannya kepada Bimo sambil mencubit pipi anak kecil itu.
"Eh! Ngomong-ngomong Bimo kenapa sendirian ? Dimana orang tuamu? Apa kau tersesat?" tanya Tio kepada Bimo.
Bimo menunjuk ke arah cafe ibunya yang membuat Ryan dan Tio kebingungan.
Saat Bimo menunjuk cafe ibunya tiba-tiba ada wanita keluar dari cafe dengan keadaan panik.Wanita itu toleh sana sini sampai akhirnya ia menemukan yang ia cari yaitu anaknya.Wanita itu menghampiri Bimo.
"Astaga Bimo!"
"Kamu kemana saja nak?! Ibu capek nyari kamu daritadi"
"Ya sudah sini!" Karina marah kepada Bimo dan mengambilnya dari tangan Ryan.
Karina memperhatikan kedua pria itu dengan sangat jeli sekali.Menurut pandangan Karina pria bersurai coklat atau Tio terlihat seperti om-om tua yang membutuhkan sugar baby sedangkan yang bersurai hitam terlihat seperti manusia yang jomblo seumur hidup saja.
Ryan memutuskan memecah kecanggungan diantara mereka dengan cara memperkenalkan dirinya kepada Karina.
"Halo! nama saya Ryan"
"Salam kenal!"
"Karina"
Perkenalan singkat itu situasi mereka canggung kembali.
"Ibu! Mereka tetangga baru kita"
"Mereka besok akan melakukan pembukaan restoran tepat di sebelag cafe kita"
"Jadi..."
"Besok boleh tidak kita datang ke acara pembukaan mereka?" Bimo merayu ibunya agar bisa hadir ke acara besok.
"Boleh! Jam berapa? Besok saya juga harus kerja" ucap Karina dengan nada bicara yang sangat ketus.
"Jam setengah delapan".
"Saya sangat senang dengan anda hadir ke acara saya terutama jika anda membawa Bimo" jawab Ryan dengan rasa senang hatinya.
"Terserah! kalau begitu saya permisi" Karina menggendong Bimo dan meninggalkan kedua pria itu.
"Tio! Sepertinya aku jatuh cinta kepada ibunya Bimo" ucap Ryan yang sontak membuat temannya terkejut.
"Apa?! Yang bener aja ,Ryan?!"
"Dia itu sudah punya anak berarti dia sudah menikah dan dia juga sudah suami juga" Tio yang masih bingung dengan keadaan temannya menjelaskan statusnya Karina.
"Kamu tidak boleh beranggapan begitu!"
"Siapa tau dia single parents" saut Ryan yang membuat temannya semakin heran.
"Tapi itu memang faktanya Ryan!"
"Jangan berharap sama wanita itu! Di luar masih banyak!" tegur Tio yang berusaha menyadarkan temannya ini.
"Terserahmu saja! Aku cinta sama dia".
Tio untuk pertama kalinya sangat bingung harus memberi saran apa karena untuk pertama kalinya temannya seperti ini.
Di dapur cafe Karina sedang memberitahu anaknya itu tidak menghapiri orang lain dan untuk keluar dia harus izin dulu.
Bimo hanya diam mendengar ocehan ibunya tapi dipikirannya ia masih terbayang wajah Ryan tadi.
Setelah memarahi anaknya Karina kembali ke meja pelanggang dan melihat situasi cafe sedangkan Bimo dihukum untuk mencuci perabotan kotor dibelakang.
Waktu terus berlalu sampai ke waktunya tutup.Pesanan terakhir sudah diantar kemudian Karina mengganti tanda menjadi "tutup".Semua karyawan sudah siap-siap untuk pulang tapi mereka memutuskan untuk bermain sebentar dengan Bimo.
"Kakak!"
"Uhuhuhu" suara laki-laki menangis datang menghampiri Karina.
"Kamu kenapa lagi? Pekerjaanmu sudah beres?"tanya Karina kepada laki-laki tadi.
"Kakak aku diputusin! Huwaaa!!!" jawab laki-laki itu disertai tangisan keras.
"Ya ampun..."
"Dasar boti! sudah dibilangin jangan pacaran sama dia tetapi kekeh mau sama dia!"
"Lihat sekarang! Apa yang kau dapat? Kamu kenapa gampang sekali ditipu andi?" bentak Karina memarahi lelaki yang bernama Andi itu.
Andi ini merupakan adik bungsu Ķarina.Karina tiga bersaudara.Anak pertama Karina,kedua Radhika,dan terakhir yaitu Andi.
Lanjut ke permasalahan->
"Tapi Andi tidak tau kalau dia bakal sejahat ini sama aku!"
"Coba bukan mata-mataku mengikuti dia maka, aku pasti masih si pria bodoh itu!" (Andi ini gay guys dari dulu! Sama sekali tidak ada ketertarikan terhadap lawan jenis dan akibat bully).
"Jadi gini permasalahnnya kak"
"Aku mendapat informasi kalau pacarku ini mau ke hotel tanpa sepengetahuanku dan benar saja kak!"
"aku mempergoki dia sedang selingkuh dengan wanita lain! Huhuhu..." Andi menceritakan semua kejadian yang dia alami tadi.
"Sudah dibilangin jangan sama dia masih aja mau sama dia" saut Karina yang membuat Andi terdiam.
Andi pun pasrah dengan perkataan kakaknya yang ada benarnya.
"Sekarang kamu mau main sama siapa? Kamu mau sewa gigolo?" tanya Karina kepada adiknya sambil mengelus punggung Andi.
"Ide bagus kak! Kalau begitu minta uang dong!" jawab Andi dengan tangannya meminta uang kepada Karina.
"Kan uangmu ada! Apa fungsinya kamu kerja setiap hari?".
"Ehehehe... tinggal sedikit buat belanja".
"Minta sama Dhika sana!"
Andi langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada kakaknya.Karina hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
Karina mengajak anaknya pulang diikuti dengan karyawannya kembali ke rumah masing-masing.
To be continued\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments