Chapter 5: Radhika (Adik Karina)

Karina berdiri dan menghadap wanita yang menyenggol anaknya tadi.Kemudian satu anak itu menampar wajah wanita tidak tahu malu itu.

"Plakk!!!"

"Aku hanya memintamu untuk minta maaf kepada anakku! Bukan memberikan nyawamu!"

"Hanya itu saja! Kenapa anda susah sekali untuk melakukannya?" Karina dengan emosinya yang meledak itu membentak wanita.

"Heh!"

"Anda seharusnya jadi ibu jaga anak anda dengan baik!"

"Kenapa saya yang harus disalahkan?!" wanita itu balik melawan Karina dengan kata-kata yang ia lontarkan.

Kedua wanita itu saling beradu mulut,yang satu membela anaknya sedangkan yang satunya tidak ingin disalahkan karena masalah sepele itu.Pertarungan adu mulut itu terus berlanjut sampai pada akhirnya dihentikan oleh seseorang yang memanggil salah satu wanita.

"Ema!" suara pria memanggil wanita yang bernama Ema yang juga sedang beradu argumen dengan Karina.

"Dhika! Kamu disini"

"Aku senang kau ada disini"

"Lihat wanita ini memarahiku padahal bukan aku yang bersalah" Ema menyambut kedatang pria yang bernama Dhika itu dan langsung mengadu padanya.

Dhika mendekati Ema kemudian menampar wanita tersebut sampai tersungkur.Ema memegang pipinya yanh terkena tamparan itu,ia melihat kalau Dhika sangat marah saat ini.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Tindakan yang kau lakukan seharusnya kepada dia!" Ema langsung menunjuk Karina.

"Apa kau sudah kehilangan akal?!"

"Yang kau tunjuk itu adalah kakak! Dasar wanita tidak berguna!

"Mari kita putus Ema dan lebih baik kau pergi dari sini,kalau tidak kau tau akibatnya" Dhika ternyata adalah pacar Ema dan adik dari Karina.

Dhika memutuskan hubungan antara Ema juga ia mengusir wanita tersebut dari cafenya.Ema langsung pergi dari hadapan pria yang mengusirnya dengan perasaan malu.Dhika melihat kondisi kakaknya itu.

"kak! Kau tidak apa-apa kan?"

"Aku baik-baik saja kok!"

"Tapi keponakan kesayanganmu itu tidak baik-baik saja" jawab Karina yang kembali menghampiri anaknya.

Dhika melihat kondisi keponakannya yang dimana tangannya masih terasa sakit akibat wanita tadi.Dhika merasa kesal saat melihat keponakannya terluka tapi untungnya tidak terlalu parah dan sudah ditangani cepat oleh ibunya.

"Maafkan pamanmu ini yang tidak bisa menjagamu dengan baik" Dhika memeluk pelan Bimo takutnya terkena lukanya.

"Semua pelanggan yang terhormat silakan menikmati kembali minuman dan dessert kalian"

"Kami meminta maaf atas kejadian tadi yang mengganggu kenyaman kalian"

"Untuk pelanggan yang memesan minuman yang tumpah tadi kami akan menggantinya dan kalian tidak perlu membayar sebagai tanda permintaan maaf kami" ucap Karina yang meminta maaf kepada para pelanggannya.

Sesudah Karina meminta maaf pelanggannya kembali menikmati pesanan mereka dan Karina membuatkan yang baru minuman yang baru untuk pelanggan yang memesan minuman tadi.

"Dhika"

"Jaga Bimo dulu"

"Aku mau bekerja kembali" Karina langsung pergi ke dapur setelah berbicara dengan adiknya.

Dhika menuruti perintah adiknya untuk menjaga keponakannya.Bimo masih kesakitan dan meminta pamannya untuk menghilangkan rasa sakit itu. Dhika mengolesi salep pereda sakit yang ada di kotak P3K.

"Sudah tidak apa-apa sekarang" Dhika mengelus kepala keponakannya.

"Paman benar! Rasa sakitnya berkurang" Bimo yang awalnya kesakitan kini kembali tersenyum.

Pemandangan paman dan keponakan yang membuat Karina tarsenyum.Ia tidak menyangka kalau bakal ada pemandangan seperti ini.

Waktu tutup pun tiba,cafe Golden Violet sudah tutup,semua karyawan sudah pulang dan yang masih disana hanyalah Karina,Dhika,dan Bimo.

"Bimo"

"Apakah tanganmu masih sakit?" tanya Dhika sambil mengelus kepala Bimo.

"Sudah tidak sakit lagi" jawab Bimo dengan memberikan senyum manis sebagai tanda dirinya sudah baik-baik saja.

"Dhika"

"Kalau kau ingin mengenalkan pacarmu lebih baik kau cari yang lebih baik"

"Kakak tidak suka wanita seperti tadi!"

"Dia sama sekali tidak ada sopan santunnya" ucap Karina yang memberikan peringatan kepada adiknya.

"Iya kak"

"maaf..."

"Aku tidak tahu kalau dia bakal jadi seperti itu" Dhika menundukan kepalanya sebagai tanda minta maafnya.

Karina duduk di sebelah anaknya dan melihat kondisi tangan anaknya .Ternyata sudah lebih baik daripada sebelumnya.

"Oh iya kak!"

"Aku dengar kalau Andi baru saja putus dari pacaranya gara-gara pacar dia selingkuh"

"Itu memangnya benar?" tanya Dhika mengenai peristiwa adiknya itu.

"Yah..."

"Itu memang benar sih"

"Kemarin dia datang kesini sambil nangis nangis" jawab Karina sambil menyuapi anaknya semangkuk salat buah dicampur susu cair.

Dhika tertawa mendengar cerita kakaknya itu mengenai adiknya yang menangis kemarin gara-gara pacarnya selingkuh.

Tiba-tiba saja Andi datang dari belakang dan menjitak kepala Dhika.

"Aduh!"

"Siapa sih?!"

"Yang kau tertawakan yang menjitakmu"

"Andi"

"Sadar diri! Dia tidak pantas untukmu"

"Kau tahu kenapa? Karena dia tidak punya pekerjaan makanya dia hanya mempermainkanmu saja"

"Juga kau sangat bodoh"

"Lebih kau diam yang baru saja putus"

Dhika membeku mendengar ucapan Andi yang tepat menusuk di dadanya sedangkan Andi tersenyum jahat melihat kakaknya membeku.

"Ibu"

"Paman Dhika membeku! Apa dia kedinginan?" tanya Bimo dengan mulut penuh buah.

"Iya dia kedinginan Bimo" Andi masih tersenyum atas ucapannya tadi.

Karina hanya bisa geleng geleng kepala melihat dua tingkah adiknya ini.Memang dia sudah biasa melihat kelakuan adik-adiknya tapi takutnya kalau Bimo akan meniru tindakan pamannya itu.

"Awas saja kau Andi!" Dhika yang dalam posisi siap menyerang adiknya tapi dihentikan kakaknya-

"Sudah cukup kalian!"

"Tidak baik bertengkar dihadapan anak kecil bikin malu saja"

Dua mahluk adam tertunduk malu yang baru saja menyadari kalau daritadi mereka ditonton oleh Bimo.

"Ngomong-ngomong kak..."

"Disebelah cafe kakak adalah restoran,ya?" tanya Dhika yang berusaha menghilangkan rasa malunya.

"Iya"

"Ini hari pertama mereka membuka restoran itu" jawab Karina yang sudah selesai menyuapi anaknya.

"Sepertinya kakak bakal bersaing dengan restoran itu"

"Apa kakak tidak takut kalau pelanggan cafe kakak akan direbut oleh restoran itu ?"

"Kakak harus waspada"

"Aku tahu itu Dhika"

"Kakak sudah menyiapkan cara semisal hal itu terjadi" jawab Karina yang pergi ke dapur untuk mencuci mangkuk bekas makan anaknya tadi.

"Tapi menurutku pemilik cafe itu ganteng banget tahu" celetuk Andi yang membayangkan kembali wajah Ryan.

"Oh? Pemiliknya laki-laki?" tanya Dhika yang terkejut.

"Iya"

"Kenapa?"

"Aku kira wanita"

"Baru saja aku mau deketin dia"

"idih!"

"kamu juga sama jangan sok idih!"

Perbincangan Dhika dan Andi beralih ke topik lain.

"Andi"

"Apa?"

"Kamu tidak menari lagi?"

"Iya tetap menari tapi sekarang ini jarang"

"Aku pengen nonton kamu menari lagi"

"Tarianmu itu sangat indah apalagi kalau dibawah lampu berwarna merah"

"Kakak ini ada-ada saja"

"Nanti malam aku bakal menari"

"Dimana"

"Bar Blue Flame Rose's"

"Sumpah! Di bar mahal itu?!"

"iya"

"Tadi aku ketemu pemilik cafenya dan dia langsung menawari aku pekerjaan"

"Tentu saja aku menerimanya"

"Bagus! Nanti aku bakal nonton kamu"

Percakapan itu dihentikan oleh Karina untuk meminta kedua adiknya untuk pulang ke rmah masing-masing.Sang saudari langsung pulang ke rumahnya bersama anak tercinta,kecuali Dhika dan Andi.

(jangan lupa dukungan dan bantu promosi)

To be Continued\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

Episodes
1 Chapter 1: Awal Mula
2 Chapter 2: Acara pembukaan
3 Chapter 3 : Pekerjaan gelap
4 Chapter 4:Restoran Happiness Food's
5 Chapter 5: Radhika (Adik Karina)
6 Chapter 6: Andi dan...
7 Chapter 7: Rencana dimulai
8 Chapter 8: Rencana masih berlanjut
9 Chapter 9: Di pantai 1
10 Chapter 10: Di Pantai 2
11 Chapter 11: Ryan harus berusaha
12 Chapter 12: Menolong Andi
13 Chapter 13: Usaha Bimo
14 Chapter 14: Ryan vs Bimo part 1
15 Chapter 15 : Pertengkaran Ryan dan Andi
16 Chapter 16: Gara - Gara Minta Gula
17 Chapter 17: Sammuel
18 Chapter 18: Rencana Dhika dan Andi
19 Chapter 19:Tentang Dhika
20 Chapter 20: Siapa itu Kaila?
21 Chapter 21: Mediasi Karina dan Ryan
22 Chapter 22: Perdebatan Hans dan Andi
23 Chapter 23: Perundingan 1
24 Chapter 24: Perundingan 2
25 Chapter 25: Bimo ketemu rindu dengan Ryan
26 Chapter 26: Berita tentang ayahnya Ryan
27 Chapter 27: Michael
28 Chapter 28: Hubungan Michael dengan Karina
29 Chapter 29: Tes DNA dulu
30 Chapter 30: Kebenaran Bimo
31 Chapter 31: Adu Tojos Dhika dan Michael
32 Chapter 32: Ryan dan Michael, Ada hubungan apa?
33 Chapter 33:Kondisi Andi
34 Chapter 34: Yang Dilihat Bimo
35 Chapter 35: Kejadian yang menimpa Andi 1
36 Chapter 36: Kejadian yang Menimpa Andi 2
37 Chapter 37: Introgasi
38 Chapter 38: Bahas Obat Terlarang
39 Chapter 39: Ryan Menenangkan Karina
40 Chapter 40: Ketemu Sepupu Menyebalkan
41 Chapter 41: Menuju membahas tentang Michael
42 Chapter 42: Time Skip
43 Chapter 43: Tingkah Kakek Dito
44 Chapter 44: Penangkapan Michael 1
45 Chapter 45: Penangkapan Michael 2
46 Chapter 46: Sakit Banget
47 Chapter 47: Bimo ingin Membuat Ryan Bahagia
48 Chapter 48: Curahan Hati seorang anak
49 Chapter 49: Ada apa ini?
50 Chapter 50: Mulainya Keretakan Hubungan Hans dan Andi
51 Chapter 51: Hans dan Nika 1
52 Chapter 52: Hans dan Nika 2
53 Chapter 53: Persiapan Rencana Andi
54 Chapter 54: Penyelidikan di Hotel
55 Chapter 55: Andi akhirnya bertemu Hans
56 Chapter 56: Lihat Gaun
57 Chapter 57: Acara Amal
58 Chapter 58: Ujung - ujungnya Hiro yang mendapatkan Andi
59 Chapter 59: Party Party Party
60 Chapter 60: Lanjut Party guysss
61 Chapter 61: Andi main di restoran
62 Chapter 62: Kalau ketemu pasti debat
63 Chapter 63: Jemput Karina
64 Chapter 64: Membahas pernikahan Andi
65 Chapter 65: Andi pun datang
66 Cpater 66: Mulai Bucin(Andi dan Hiro)
67 Chapter 67: Andi curhat sama Ryan
68 Chapter 68:Diundang makan siang
69 Chapter 69: Kedekatan Karina dan Ryan
70 Chapter 70: Bersatunya dua pasangan
71 Chapter 71: Putri kecil Andi
72 Chapter 72: Kejadian di rumah Sakit
73 Chapter 73: Kemunculan adik Ryan
74 Chapter 74: Melihat TK
75 Chapter 75:Membahas tentang TK
76 Chapter 76:Masa lalu Ryan dan Ryaiden 1
77 Chapter 77: Masa Lalu Ryan dan Ryaiden 2
78 Chapter 78: Waktunya Ryan dan Karina
79 Chapter 79: Ryan ketemu ibunya
80 Chapter 80: Ibunya Ryan sudah pergi
81 Chapter 81: Menjemput Bibi Rosie
82 Chapter 82: Bibi Rosie ke rumahnya Ryan
83 Chpater 83: Hari Pemakaman
84 Chapter 84: Andi datang ke restoran Ryan cuman buat tempat curhat saja
85 Chapter 85: Bibi Rosie kurang menerima Karina
86 Chapter 86: Andi diculik lagi?
87 Chapter 87: Aksi Duo bersaudara
88 Chapter 88: Lanjutan perkelahian
89 Chapter 89: Ketakutan Karina
90 Chapter 90:Ribut di rumah sakit
91 Chapter 91: Hukuman Andi
92 Chapter 92: Andi ketemu seorang wanita bernama Aliya
93 Chpater 93: Andi mau lurus?
94 Chapter 94: Rencana baru Andi dan Ryan semakin bucin
95 Chapter 95: Ryan terbakar api cemburu
96 Chapter 96: Karina menenangkan Ryan
97 Chapter 97: Ryan selamat
98 Chapter 98: Ryan dan Aliya
99 Chapter 99: Pergi jalan - jalan
100 Chapter 100:Bersenang - senang bersama
101 Chapter 101: Misi penting
102 Chapter 102: Hari pertama Karina tanpa Ryan
103 Chapter 103 : Melanjalankan misi Step 1
104 Chapter 104: Foto
105 Chapter 105: Ketemu mantan Karina
106 Chapter 106: Tersadar
107 Chapter 107 : Ryan dan Karina berdebat
108 Chapter 108: Ryan menghilang
109 Chapter 109: Alasan Ryan hilang
110 Chapter 110: Karina melihat kondisi Ryan
111 Chapter 111: Kecelakaan Silver
112 Chapter 112: Lukisan badan
113 Chapter 113: Ryan mengerjai Karina
114 Chapter 114: Rindu diri yang dulu
115 Chapter 115: Ide Gila
116 Chapter 116: Main apaan tuh?
117 Chapter 117: Waktu berlalu
118 Chapter 118: Lamaran tapi ada masalah muncul
119 Chapter 119: Dio
120 Chapter 120: pesan disampaikan
121 Chapter 121: Rencana Pinko
122 Chapter 122: Menyusun rencana
123 Chapter 123:Main sebelum nikah
124 Chapter 124:Hari Bahagia Ryan dan Karina
125 Chapter 125: Pagi baru bagi pasangan baru menikah
126 Chapter 126: Ryan dipanggil ayah
127 Perdebatan Bibi Rosie dan Karina
128 Chapter 128: Bimo semakin dekat dengan Ryan
129 Chapter 129: Ryan bela Karina
130 Chapter 130: New Masalah
131 Chapter 131: Pencarian Andi
132 Chapter 132: Pergi untuk selamanya
133 Chapter 133: Ditahu
134 Chapter 134: Akibat dari kematian Andi
135 Chapter 135:Kebimbangan Aliya
136 Chapter 136: Bimo sekolah
137 Chapter 137:Ngancem Yiko
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1: Awal Mula
2
Chapter 2: Acara pembukaan
3
Chapter 3 : Pekerjaan gelap
4
Chapter 4:Restoran Happiness Food's
5
Chapter 5: Radhika (Adik Karina)
6
Chapter 6: Andi dan...
7
Chapter 7: Rencana dimulai
8
Chapter 8: Rencana masih berlanjut
9
Chapter 9: Di pantai 1
10
Chapter 10: Di Pantai 2
11
Chapter 11: Ryan harus berusaha
12
Chapter 12: Menolong Andi
13
Chapter 13: Usaha Bimo
14
Chapter 14: Ryan vs Bimo part 1
15
Chapter 15 : Pertengkaran Ryan dan Andi
16
Chapter 16: Gara - Gara Minta Gula
17
Chapter 17: Sammuel
18
Chapter 18: Rencana Dhika dan Andi
19
Chapter 19:Tentang Dhika
20
Chapter 20: Siapa itu Kaila?
21
Chapter 21: Mediasi Karina dan Ryan
22
Chapter 22: Perdebatan Hans dan Andi
23
Chapter 23: Perundingan 1
24
Chapter 24: Perundingan 2
25
Chapter 25: Bimo ketemu rindu dengan Ryan
26
Chapter 26: Berita tentang ayahnya Ryan
27
Chapter 27: Michael
28
Chapter 28: Hubungan Michael dengan Karina
29
Chapter 29: Tes DNA dulu
30
Chapter 30: Kebenaran Bimo
31
Chapter 31: Adu Tojos Dhika dan Michael
32
Chapter 32: Ryan dan Michael, Ada hubungan apa?
33
Chapter 33:Kondisi Andi
34
Chapter 34: Yang Dilihat Bimo
35
Chapter 35: Kejadian yang menimpa Andi 1
36
Chapter 36: Kejadian yang Menimpa Andi 2
37
Chapter 37: Introgasi
38
Chapter 38: Bahas Obat Terlarang
39
Chapter 39: Ryan Menenangkan Karina
40
Chapter 40: Ketemu Sepupu Menyebalkan
41
Chapter 41: Menuju membahas tentang Michael
42
Chapter 42: Time Skip
43
Chapter 43: Tingkah Kakek Dito
44
Chapter 44: Penangkapan Michael 1
45
Chapter 45: Penangkapan Michael 2
46
Chapter 46: Sakit Banget
47
Chapter 47: Bimo ingin Membuat Ryan Bahagia
48
Chapter 48: Curahan Hati seorang anak
49
Chapter 49: Ada apa ini?
50
Chapter 50: Mulainya Keretakan Hubungan Hans dan Andi
51
Chapter 51: Hans dan Nika 1
52
Chapter 52: Hans dan Nika 2
53
Chapter 53: Persiapan Rencana Andi
54
Chapter 54: Penyelidikan di Hotel
55
Chapter 55: Andi akhirnya bertemu Hans
56
Chapter 56: Lihat Gaun
57
Chapter 57: Acara Amal
58
Chapter 58: Ujung - ujungnya Hiro yang mendapatkan Andi
59
Chapter 59: Party Party Party
60
Chapter 60: Lanjut Party guysss
61
Chapter 61: Andi main di restoran
62
Chapter 62: Kalau ketemu pasti debat
63
Chapter 63: Jemput Karina
64
Chapter 64: Membahas pernikahan Andi
65
Chapter 65: Andi pun datang
66
Cpater 66: Mulai Bucin(Andi dan Hiro)
67
Chapter 67: Andi curhat sama Ryan
68
Chapter 68:Diundang makan siang
69
Chapter 69: Kedekatan Karina dan Ryan
70
Chapter 70: Bersatunya dua pasangan
71
Chapter 71: Putri kecil Andi
72
Chapter 72: Kejadian di rumah Sakit
73
Chapter 73: Kemunculan adik Ryan
74
Chapter 74: Melihat TK
75
Chapter 75:Membahas tentang TK
76
Chapter 76:Masa lalu Ryan dan Ryaiden 1
77
Chapter 77: Masa Lalu Ryan dan Ryaiden 2
78
Chapter 78: Waktunya Ryan dan Karina
79
Chapter 79: Ryan ketemu ibunya
80
Chapter 80: Ibunya Ryan sudah pergi
81
Chapter 81: Menjemput Bibi Rosie
82
Chapter 82: Bibi Rosie ke rumahnya Ryan
83
Chpater 83: Hari Pemakaman
84
Chapter 84: Andi datang ke restoran Ryan cuman buat tempat curhat saja
85
Chapter 85: Bibi Rosie kurang menerima Karina
86
Chapter 86: Andi diculik lagi?
87
Chapter 87: Aksi Duo bersaudara
88
Chapter 88: Lanjutan perkelahian
89
Chapter 89: Ketakutan Karina
90
Chapter 90:Ribut di rumah sakit
91
Chapter 91: Hukuman Andi
92
Chapter 92: Andi ketemu seorang wanita bernama Aliya
93
Chpater 93: Andi mau lurus?
94
Chapter 94: Rencana baru Andi dan Ryan semakin bucin
95
Chapter 95: Ryan terbakar api cemburu
96
Chapter 96: Karina menenangkan Ryan
97
Chapter 97: Ryan selamat
98
Chapter 98: Ryan dan Aliya
99
Chapter 99: Pergi jalan - jalan
100
Chapter 100:Bersenang - senang bersama
101
Chapter 101: Misi penting
102
Chapter 102: Hari pertama Karina tanpa Ryan
103
Chapter 103 : Melanjalankan misi Step 1
104
Chapter 104: Foto
105
Chapter 105: Ketemu mantan Karina
106
Chapter 106: Tersadar
107
Chapter 107 : Ryan dan Karina berdebat
108
Chapter 108: Ryan menghilang
109
Chapter 109: Alasan Ryan hilang
110
Chapter 110: Karina melihat kondisi Ryan
111
Chapter 111: Kecelakaan Silver
112
Chapter 112: Lukisan badan
113
Chapter 113: Ryan mengerjai Karina
114
Chapter 114: Rindu diri yang dulu
115
Chapter 115: Ide Gila
116
Chapter 116: Main apaan tuh?
117
Chapter 117: Waktu berlalu
118
Chapter 118: Lamaran tapi ada masalah muncul
119
Chapter 119: Dio
120
Chapter 120: pesan disampaikan
121
Chapter 121: Rencana Pinko
122
Chapter 122: Menyusun rencana
123
Chapter 123:Main sebelum nikah
124
Chapter 124:Hari Bahagia Ryan dan Karina
125
Chapter 125: Pagi baru bagi pasangan baru menikah
126
Chapter 126: Ryan dipanggil ayah
127
Perdebatan Bibi Rosie dan Karina
128
Chapter 128: Bimo semakin dekat dengan Ryan
129
Chapter 129: Ryan bela Karina
130
Chapter 130: New Masalah
131
Chapter 131: Pencarian Andi
132
Chapter 132: Pergi untuk selamanya
133
Chapter 133: Ditahu
134
Chapter 134: Akibat dari kematian Andi
135
Chapter 135:Kebimbangan Aliya
136
Chapter 136: Bimo sekolah
137
Chapter 137:Ngancem Yiko

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!