Chapter 2: Acara pembukaan

Sesampai di rumah.Karina memandikan Bimo,memakaikan anaknya pakaian,setelah itu ia menyiapkan makan malam.Selesai menyiapkan makan malam,Karina memanggil Bimo.

"Bimo!"

"Makan malam sudah siap! Ayo makan nak!"

"Iya bu! Aku datang!" Bimo menjawab panggilan ibunya dan segera mendatangi ibunya.

Ibu dan anak itu menikmati makan malam mereka dengan tenang.Bimo menatap ibunya yang terlihat sedih seperti ada sesuatu yang terjadi pada ibunya.Anak manis itu tau kalau sang ibu merindukan suaminya yang juga ayahnya.

"Ibu..."

"Ibu kenapa? Ibu merindukan ayah,ya?" tanya Bimo dengan halus.

"Ah?"

"Iya nak"

"Jujur saja ibu rindu kepada ayahmu" jawab Karina yang berpura-pura senyum agar anaknya tidak terlalu khawatir.

"Kalau ibu rindu sama ayah,kita bisa berziarah saja ke makam ayah"

"Ayah pasti akan senang disana" ucap Bimo sudah selesai dengan makan malamnya.

"Baiklah nak! Besok jam tujuh pagi kita kesana" Karina mengiyakan saran anaknya.

Karina menuci piring bekas makan malam tadi kemudian dia membersihkan diri sebelum tidur.Selesai membersihkan diri,Karina langsung tidur dengan anaknya.

Walaupun sang suami sudah meninggal tapi Karina tidak ingin menikah lagi kalau pun ada seseorang menyukainya Karina tidak peduli saat ini dia hanya peduli kepada anaknya.

Keesokan paginya Karina dan Bimo sudah selesai bersiap-siap untuk pergi ke makam suami atau ayahnya Bimo.Mereka pergi menggunakan motor dan tidak lupa menggunakan helm demi keselamatan.

Sampai di kuburan Karina melepaskan helmnya dan membantu Bimo.Karina menggandeng Bimo masuk ke kuburan.Mereka menghampiri salah satu makam.Mereka berdua jongkok di samping makam dengan batu nisan terukir nama "Santara Dio Saputra".Karina menaburkan bunga mawar merah dan putih di atas makam kemudian diikuti oleh Bimo.Lalu Karina menuangkan sebotol air di atas makam setelah itu mereka berdoa agar ayahnya Bimo tenang di alam sana.

"Halo sayang!"

"Lama aku tidak berkunjung kesini..."

"Bagaimana kabarmu di alam sana? Lihat siapa aku bawa kemari" Karina yang baru saja selesai berdoa menyampaikan perasaan yang tersimpan selama ini.

"Hai ayah!"

"Bimo datang kesini untuk bertemu dengan ayah dan membantu ibu menghilangkan rindunya kepada ayah" ucao Bimo disertai tawa kecil menggoda ibunya.

"Bimo!"

"Hadehh..."

"Itu memang benar sih, aku rindu sama kamu" jawab Karina yang memberikan tatapan hangat ke makam suaminya.

Selesai berziarah ibu dan anak itu langsung pergi ke cafe.Karina memakaikan anaknya helm dan kepada dirinya juga.Motor dinyalakan,Bimo yang sudah duduk di belakang mengatakan kepada ibunya untuk kalau dirinya sudah siap.Motor Karina sudah berjalan meninggalkan kuburan dan langsung ke tujuan.

Mereka pun tiba di cafe.Karina menyiapkan keperluan cafe sedangkan anaknya menanti kedatangan Ryan dan Tio.Lima belas menit berlalu Karina sudah selesai menyiapkan kebutuhan cafe disaat bersamaan pula Ryan dan Tio datang menggunakan motor masing-masing kemudian ada dua motor lagi sampai.

Ryan turun dari motor,melepaskan helmnya yang dimana hari ini dia sangat tampan dikarenakan ada hari spesial.Ryan merapikan rambutnya di kaca spion motornya.Tio yang melihat temannya yang sepeti sok ganteng itu merasa jijik.

"Baiklah!ayo kita siap-siap Tio!" ajak Ryan yang lebih dulu masuk ke restoran.

"Hei! Tunggu aku!" jawab Tio yang menyusul Ryan dengan dua teman di belakangnya.

Di sisi lain Bimo melihat kedatangan Ryan dan Tio langsung menghampirinya.Bimo masuk ke dalam restoran,ia melihat restoran itu terlihat mewah tapi terkesan santai.Mata Bimo terarah ke dua pria incarannya.

"Paman Ryan! Paman Tio!" panggil Bimo yang menghampiri dua pria dewasa itu.

"Bimo!"

"Dimana ibumu?" Ryan langsung memeluk bocah kecil itu.

"Ibu masih menyiapkan cafe sebentar lagi datng kok"

Ryan menggendong anak manis itu.Ketiga temannya tercengang melihat pemandangan tidak biasa itu,pemandangan itu terlihat seperti ayah dan anak saja.

"Hendery! Lihat deh!" ucap Tio jari menunjuk Ryan yang menggendong Bimo.

"Oh my god! Sepertinya ini adalah pertanda" ujar pria yang bernama Hendery itu yang juga merupakan teman Ryan.

"Siapa sangka bakal ada pemandangan seperti ini" celetuk teman Ryan yang satunya bernama Vino.

"Baiklah semuanya!"

"Aku ingin menyampaikan kalau restoran bernama Happiness Food's resmi dibuka!" ucap Ryan yang memotong pita merah yang sudah disiapkan mereka kemarin.

Tepuk tangan pun bersuara setelah pemotongan pita itu.Yang paling bersemangat adalah Bimo karena acara yang dia nanti-nantikan sudah dimulai.

"Yeyyyy..."

"Saatnya kita berpesta!" seru Bimo yang membuat para pria itu tertawa.

"Bimo!" teriak Karina menghentikan tawa para pria itu.

"Ibu!"

"Kenapa ibu datangnya terlambat?! Acara sudah dimulai!" saut Bimo sambil melambaikan tangannya.

Karina berjalan cepat ke arah Ryan dan langsung merebut Bimo dari tangan Ryan.Karina menggendong anak itu dan memarahinya.

"Ibu sudah memberitahumu kemarin jangan pergi tanpa seizin ibu!".

"Maaf bu..." Bimo menundukan kepalanya sebagai tanda permintaan maafnya.

"Lain kali jangan begini lagi,mengerti?"

"Iya bu".

Ryan menyampaikan pendapatnya kepada Karina.

"Karina dia akan baik baik saja kalau sama saya".

"Lebih baik kamu diam! Kamu itu orang baru disini!" bentak Karina yang membuat Ryan terdiam membatu.

Teman-teman Ryan ikut terdiam,mereka tidak berani berkata-kata karena takut bakal dibentak seperti Ryan.

"Acaramu biasa biasa saja"

"Kenapa tidak mengundang keluargamu juga?" tanya Karina sembari membenarkan posisi Bimo.

"Mereka tidak mau datang..."

"Orang tua saya tidak menyutujui usaha ini karena menganggap tidak ada untungnya" jawab Ryan dengan sedikit lesu.

Karina hanya bisa ber-oh saja.Gadis itu pun mulai berpikir kalau Ryan ini lari dari rumah untuk mengejar mimpinya.

"Ehmm..."

"Kalian pasti belum sarapan,bagaimana kalau kalian semua sarapan di cafeku saja?"

"Kebetulan saya lagi masak lebih karena adik saya akan sarapan bersama saya,gimana?" ajak Karina berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Kami dengan senang menerima tawaran itu" Ryan yang menerima ajakan sarapan bersama itu.

Mereka semua pun pindah tempat dari restoran Ryan menuju cafe Karina.Saat di dalam cafe para pria itu terkejut dengan tema cafe yang bersifat outdoor.Interiornya sangat gaul sekali.

"Silakan kalian duduk dimana kalian suka" Karina menurunkan Bimo dari gendongannya langsung mengambil sarapan yang sudah disiapkan.Bimo mengajak Ryan untuk duduk disebelahnya,tentu saja Ryan menerimanya.Teman-teman Ryan duduk terpisah dengan Ryan karena mereka sengaja melakukannya agar tidak mengganggu momen ayah dan anak.

Tiba-tiba saja ada suara laki-laki berteriak.

"Selamat pagi kakak tercintaku!"

Dan ternyata laki-laki itu adalah Andi(adiknya Karina).

Saat Andi berjalan mencari kakaknya matanya teralihkan oleh salah satu teman Ryan.

"Heh! Sedang apa kamu disini?" tanya Andi dengan menunjuk salah satu teman Ryan.

" Heh! Seharusnya saya yang nanya ke kamu ngapain kamu di sini?" ternyata yang ditunjuk oleh Andi adalah Hendery.

" saya ke sini itu karena saya ingin sarapan bersama dengan kakak dan keponakan saya"

" Oh..."

"Berarti perempuan tadi itu kakakmu,ya?"

"Kakakmu itu yang mengundang saya untuk sarapan bersama"

"Ya... makanya saya di sini".

Karina keluar dengan tangan penuh membawa makanan.Karina melihat adiknya yang sudah datang langsung meminta bantuannya.

"Andi!"

"Bantuin kakak bawa ini"

Dengan sigap Andi langsung membantu kakaknya membawa makanan itu.Karina meletakkan makanan yang ia bawa ke meja di tempati anaknya sedangkan adiknya di meja Hendery tempati.

To be continued\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

Episodes
1 Chapter 1: Awal Mula
2 Chapter 2: Acara pembukaan
3 Chapter 3 : Pekerjaan gelap
4 Chapter 4:Restoran Happiness Food's
5 Chapter 5: Radhika (Adik Karina)
6 Chapter 6: Andi dan...
7 Chapter 7: Rencana dimulai
8 Chapter 8: Rencana masih berlanjut
9 Chapter 9: Di pantai 1
10 Chapter 10: Di Pantai 2
11 Chapter 11: Ryan harus berusaha
12 Chapter 12: Menolong Andi
13 Chapter 13: Usaha Bimo
14 Chapter 14: Ryan vs Bimo part 1
15 Chapter 15 : Pertengkaran Ryan dan Andi
16 Chapter 16: Gara - Gara Minta Gula
17 Chapter 17: Sammuel
18 Chapter 18: Rencana Dhika dan Andi
19 Chapter 19:Tentang Dhika
20 Chapter 20: Siapa itu Kaila?
21 Chapter 21: Mediasi Karina dan Ryan
22 Chapter 22: Perdebatan Hans dan Andi
23 Chapter 23: Perundingan 1
24 Chapter 24: Perundingan 2
25 Chapter 25: Bimo ketemu rindu dengan Ryan
26 Chapter 26: Berita tentang ayahnya Ryan
27 Chapter 27: Michael
28 Chapter 28: Hubungan Michael dengan Karina
29 Chapter 29: Tes DNA dulu
30 Chapter 30: Kebenaran Bimo
31 Chapter 31: Adu Tojos Dhika dan Michael
32 Chapter 32: Ryan dan Michael, Ada hubungan apa?
33 Chapter 33:Kondisi Andi
34 Chapter 34: Yang Dilihat Bimo
35 Chapter 35: Kejadian yang menimpa Andi 1
36 Chapter 36: Kejadian yang Menimpa Andi 2
37 Chapter 37: Introgasi
38 Chapter 38: Bahas Obat Terlarang
39 Chapter 39: Ryan Menenangkan Karina
40 Chapter 40: Ketemu Sepupu Menyebalkan
41 Chapter 41: Menuju membahas tentang Michael
42 Chapter 42: Time Skip
43 Chapter 43: Tingkah Kakek Dito
44 Chapter 44: Penangkapan Michael 1
45 Chapter 45: Penangkapan Michael 2
46 Chapter 46: Sakit Banget
47 Chapter 47: Bimo ingin Membuat Ryan Bahagia
48 Chapter 48: Curahan Hati seorang anak
49 Chapter 49: Ada apa ini?
50 Chapter 50: Mulainya Keretakan Hubungan Hans dan Andi
51 Chapter 51: Hans dan Nika 1
52 Chapter 52: Hans dan Nika 2
53 Chapter 53: Persiapan Rencana Andi
54 Chapter 54: Penyelidikan di Hotel
55 Chapter 55: Andi akhirnya bertemu Hans
56 Chapter 56: Lihat Gaun
57 Chapter 57: Acara Amal
58 Chapter 58: Ujung - ujungnya Hiro yang mendapatkan Andi
59 Chapter 59: Party Party Party
60 Chapter 60: Lanjut Party guysss
61 Chapter 61: Andi main di restoran
62 Chapter 62: Kalau ketemu pasti debat
63 Chapter 63: Jemput Karina
64 Chapter 64: Membahas pernikahan Andi
65 Chapter 65: Andi pun datang
66 Cpater 66: Mulai Bucin(Andi dan Hiro)
67 Chapter 67: Andi curhat sama Ryan
68 Chapter 68:Diundang makan siang
69 Chapter 69: Kedekatan Karina dan Ryan
70 Chapter 70: Bersatunya dua pasangan
71 Chapter 71: Putri kecil Andi
72 Chapter 72: Kejadian di rumah Sakit
73 Chapter 73: Kemunculan adik Ryan
74 Chapter 74: Melihat TK
75 Chapter 75:Membahas tentang TK
76 Chapter 76:Masa lalu Ryan dan Ryaiden 1
77 Chapter 77: Masa Lalu Ryan dan Ryaiden 2
78 Chapter 78: Waktunya Ryan dan Karina
79 Chapter 79: Ryan ketemu ibunya
80 Chapter 80: Ibunya Ryan sudah pergi
81 Chapter 81: Menjemput Bibi Rosie
82 Chapter 82: Bibi Rosie ke rumahnya Ryan
83 Chpater 83: Hari Pemakaman
84 Chapter 84: Andi datang ke restoran Ryan cuman buat tempat curhat saja
85 Chapter 85: Bibi Rosie kurang menerima Karina
86 Chapter 86: Andi diculik lagi?
87 Chapter 87: Aksi Duo bersaudara
88 Chapter 88: Lanjutan perkelahian
89 Chapter 89: Ketakutan Karina
90 Chapter 90:Ribut di rumah sakit
91 Chapter 91: Hukuman Andi
92 Chapter 92: Andi ketemu seorang wanita bernama Aliya
93 Chpater 93: Andi mau lurus?
94 Chapter 94: Rencana baru Andi dan Ryan semakin bucin
95 Chapter 95: Ryan terbakar api cemburu
96 Chapter 96: Karina menenangkan Ryan
97 Chapter 97: Ryan selamat
98 Chapter 98: Ryan dan Aliya
99 Chapter 99: Pergi jalan - jalan
100 Chapter 100:Bersenang - senang bersama
101 Chapter 101: Misi penting
102 Chapter 102: Hari pertama Karina tanpa Ryan
103 Chapter 103 : Melanjalankan misi Step 1
104 Chapter 104: Foto
105 Chapter 105: Ketemu mantan Karina
106 Chapter 106: Tersadar
107 Chapter 107 : Ryan dan Karina berdebat
108 Chapter 108: Ryan menghilang
109 Chapter 109: Alasan Ryan hilang
110 Chapter 110: Karina melihat kondisi Ryan
111 Chapter 111: Kecelakaan Silver
112 Chapter 112: Lukisan badan
113 Chapter 113: Ryan mengerjai Karina
114 Chapter 114: Rindu diri yang dulu
115 Chapter 115: Ide Gila
116 Chapter 116: Main apaan tuh?
117 Chapter 117: Waktu berlalu
118 Chapter 118: Lamaran tapi ada masalah muncul
119 Chapter 119: Dio
120 Chapter 120: pesan disampaikan
121 Chapter 121: Rencana Pinko
122 Chapter 122: Menyusun rencana
123 Chapter 123:Main sebelum nikah
124 Chapter 124:Hari Bahagia Ryan dan Karina
125 Chapter 125: Pagi baru bagi pasangan baru menikah
126 Chapter 126: Ryan dipanggil ayah
127 Perdebatan Bibi Rosie dan Karina
128 Chapter 128: Bimo semakin dekat dengan Ryan
129 Chapter 129: Ryan bela Karina
130 Chapter 130: New Masalah
131 Chapter 131: Pencarian Andi
132 Chapter 132: Pergi untuk selamanya
133 Chapter 133: Ditahu
134 Chapter 134: Akibat dari kematian Andi
135 Chapter 135:Kebimbangan Aliya
136 Chapter 136: Bimo sekolah
137 Chapter 137:Ngancem Yiko
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1: Awal Mula
2
Chapter 2: Acara pembukaan
3
Chapter 3 : Pekerjaan gelap
4
Chapter 4:Restoran Happiness Food's
5
Chapter 5: Radhika (Adik Karina)
6
Chapter 6: Andi dan...
7
Chapter 7: Rencana dimulai
8
Chapter 8: Rencana masih berlanjut
9
Chapter 9: Di pantai 1
10
Chapter 10: Di Pantai 2
11
Chapter 11: Ryan harus berusaha
12
Chapter 12: Menolong Andi
13
Chapter 13: Usaha Bimo
14
Chapter 14: Ryan vs Bimo part 1
15
Chapter 15 : Pertengkaran Ryan dan Andi
16
Chapter 16: Gara - Gara Minta Gula
17
Chapter 17: Sammuel
18
Chapter 18: Rencana Dhika dan Andi
19
Chapter 19:Tentang Dhika
20
Chapter 20: Siapa itu Kaila?
21
Chapter 21: Mediasi Karina dan Ryan
22
Chapter 22: Perdebatan Hans dan Andi
23
Chapter 23: Perundingan 1
24
Chapter 24: Perundingan 2
25
Chapter 25: Bimo ketemu rindu dengan Ryan
26
Chapter 26: Berita tentang ayahnya Ryan
27
Chapter 27: Michael
28
Chapter 28: Hubungan Michael dengan Karina
29
Chapter 29: Tes DNA dulu
30
Chapter 30: Kebenaran Bimo
31
Chapter 31: Adu Tojos Dhika dan Michael
32
Chapter 32: Ryan dan Michael, Ada hubungan apa?
33
Chapter 33:Kondisi Andi
34
Chapter 34: Yang Dilihat Bimo
35
Chapter 35: Kejadian yang menimpa Andi 1
36
Chapter 36: Kejadian yang Menimpa Andi 2
37
Chapter 37: Introgasi
38
Chapter 38: Bahas Obat Terlarang
39
Chapter 39: Ryan Menenangkan Karina
40
Chapter 40: Ketemu Sepupu Menyebalkan
41
Chapter 41: Menuju membahas tentang Michael
42
Chapter 42: Time Skip
43
Chapter 43: Tingkah Kakek Dito
44
Chapter 44: Penangkapan Michael 1
45
Chapter 45: Penangkapan Michael 2
46
Chapter 46: Sakit Banget
47
Chapter 47: Bimo ingin Membuat Ryan Bahagia
48
Chapter 48: Curahan Hati seorang anak
49
Chapter 49: Ada apa ini?
50
Chapter 50: Mulainya Keretakan Hubungan Hans dan Andi
51
Chapter 51: Hans dan Nika 1
52
Chapter 52: Hans dan Nika 2
53
Chapter 53: Persiapan Rencana Andi
54
Chapter 54: Penyelidikan di Hotel
55
Chapter 55: Andi akhirnya bertemu Hans
56
Chapter 56: Lihat Gaun
57
Chapter 57: Acara Amal
58
Chapter 58: Ujung - ujungnya Hiro yang mendapatkan Andi
59
Chapter 59: Party Party Party
60
Chapter 60: Lanjut Party guysss
61
Chapter 61: Andi main di restoran
62
Chapter 62: Kalau ketemu pasti debat
63
Chapter 63: Jemput Karina
64
Chapter 64: Membahas pernikahan Andi
65
Chapter 65: Andi pun datang
66
Cpater 66: Mulai Bucin(Andi dan Hiro)
67
Chapter 67: Andi curhat sama Ryan
68
Chapter 68:Diundang makan siang
69
Chapter 69: Kedekatan Karina dan Ryan
70
Chapter 70: Bersatunya dua pasangan
71
Chapter 71: Putri kecil Andi
72
Chapter 72: Kejadian di rumah Sakit
73
Chapter 73: Kemunculan adik Ryan
74
Chapter 74: Melihat TK
75
Chapter 75:Membahas tentang TK
76
Chapter 76:Masa lalu Ryan dan Ryaiden 1
77
Chapter 77: Masa Lalu Ryan dan Ryaiden 2
78
Chapter 78: Waktunya Ryan dan Karina
79
Chapter 79: Ryan ketemu ibunya
80
Chapter 80: Ibunya Ryan sudah pergi
81
Chapter 81: Menjemput Bibi Rosie
82
Chapter 82: Bibi Rosie ke rumahnya Ryan
83
Chpater 83: Hari Pemakaman
84
Chapter 84: Andi datang ke restoran Ryan cuman buat tempat curhat saja
85
Chapter 85: Bibi Rosie kurang menerima Karina
86
Chapter 86: Andi diculik lagi?
87
Chapter 87: Aksi Duo bersaudara
88
Chapter 88: Lanjutan perkelahian
89
Chapter 89: Ketakutan Karina
90
Chapter 90:Ribut di rumah sakit
91
Chapter 91: Hukuman Andi
92
Chapter 92: Andi ketemu seorang wanita bernama Aliya
93
Chpater 93: Andi mau lurus?
94
Chapter 94: Rencana baru Andi dan Ryan semakin bucin
95
Chapter 95: Ryan terbakar api cemburu
96
Chapter 96: Karina menenangkan Ryan
97
Chapter 97: Ryan selamat
98
Chapter 98: Ryan dan Aliya
99
Chapter 99: Pergi jalan - jalan
100
Chapter 100:Bersenang - senang bersama
101
Chapter 101: Misi penting
102
Chapter 102: Hari pertama Karina tanpa Ryan
103
Chapter 103 : Melanjalankan misi Step 1
104
Chapter 104: Foto
105
Chapter 105: Ketemu mantan Karina
106
Chapter 106: Tersadar
107
Chapter 107 : Ryan dan Karina berdebat
108
Chapter 108: Ryan menghilang
109
Chapter 109: Alasan Ryan hilang
110
Chapter 110: Karina melihat kondisi Ryan
111
Chapter 111: Kecelakaan Silver
112
Chapter 112: Lukisan badan
113
Chapter 113: Ryan mengerjai Karina
114
Chapter 114: Rindu diri yang dulu
115
Chapter 115: Ide Gila
116
Chapter 116: Main apaan tuh?
117
Chapter 117: Waktu berlalu
118
Chapter 118: Lamaran tapi ada masalah muncul
119
Chapter 119: Dio
120
Chapter 120: pesan disampaikan
121
Chapter 121: Rencana Pinko
122
Chapter 122: Menyusun rencana
123
Chapter 123:Main sebelum nikah
124
Chapter 124:Hari Bahagia Ryan dan Karina
125
Chapter 125: Pagi baru bagi pasangan baru menikah
126
Chapter 126: Ryan dipanggil ayah
127
Perdebatan Bibi Rosie dan Karina
128
Chapter 128: Bimo semakin dekat dengan Ryan
129
Chapter 129: Ryan bela Karina
130
Chapter 130: New Masalah
131
Chapter 131: Pencarian Andi
132
Chapter 132: Pergi untuk selamanya
133
Chapter 133: Ditahu
134
Chapter 134: Akibat dari kematian Andi
135
Chapter 135:Kebimbangan Aliya
136
Chapter 136: Bimo sekolah
137
Chapter 137:Ngancem Yiko

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!