Sesampai di rumah.Karina memandikan Bimo,memakaikan anaknya pakaian,setelah itu ia menyiapkan makan malam.Selesai menyiapkan makan malam,Karina memanggil Bimo.
"Bimo!"
"Makan malam sudah siap! Ayo makan nak!"
"Iya bu! Aku datang!" Bimo menjawab panggilan ibunya dan segera mendatangi ibunya.
Ibu dan anak itu menikmati makan malam mereka dengan tenang.Bimo menatap ibunya yang terlihat sedih seperti ada sesuatu yang terjadi pada ibunya.Anak manis itu tau kalau sang ibu merindukan suaminya yang juga ayahnya.
"Ibu..."
"Ibu kenapa? Ibu merindukan ayah,ya?" tanya Bimo dengan halus.
"Ah?"
"Iya nak"
"Jujur saja ibu rindu kepada ayahmu" jawab Karina yang berpura-pura senyum agar anaknya tidak terlalu khawatir.
"Kalau ibu rindu sama ayah,kita bisa berziarah saja ke makam ayah"
"Ayah pasti akan senang disana" ucap Bimo sudah selesai dengan makan malamnya.
"Baiklah nak! Besok jam tujuh pagi kita kesana" Karina mengiyakan saran anaknya.
Karina menuci piring bekas makan malam tadi kemudian dia membersihkan diri sebelum tidur.Selesai membersihkan diri,Karina langsung tidur dengan anaknya.
Walaupun sang suami sudah meninggal tapi Karina tidak ingin menikah lagi kalau pun ada seseorang menyukainya Karina tidak peduli saat ini dia hanya peduli kepada anaknya.
Keesokan paginya Karina dan Bimo sudah selesai bersiap-siap untuk pergi ke makam suami atau ayahnya Bimo.Mereka pergi menggunakan motor dan tidak lupa menggunakan helm demi keselamatan.
Sampai di kuburan Karina melepaskan helmnya dan membantu Bimo.Karina menggandeng Bimo masuk ke kuburan.Mereka menghampiri salah satu makam.Mereka berdua jongkok di samping makam dengan batu nisan terukir nama "Santara Dio Saputra".Karina menaburkan bunga mawar merah dan putih di atas makam kemudian diikuti oleh Bimo.Lalu Karina menuangkan sebotol air di atas makam setelah itu mereka berdoa agar ayahnya Bimo tenang di alam sana.
"Halo sayang!"
"Lama aku tidak berkunjung kesini..."
"Bagaimana kabarmu di alam sana? Lihat siapa aku bawa kemari" Karina yang baru saja selesai berdoa menyampaikan perasaan yang tersimpan selama ini.
"Hai ayah!"
"Bimo datang kesini untuk bertemu dengan ayah dan membantu ibu menghilangkan rindunya kepada ayah" ucao Bimo disertai tawa kecil menggoda ibunya.
"Bimo!"
"Hadehh..."
"Itu memang benar sih, aku rindu sama kamu" jawab Karina yang memberikan tatapan hangat ke makam suaminya.
Selesai berziarah ibu dan anak itu langsung pergi ke cafe.Karina memakaikan anaknya helm dan kepada dirinya juga.Motor dinyalakan,Bimo yang sudah duduk di belakang mengatakan kepada ibunya untuk kalau dirinya sudah siap.Motor Karina sudah berjalan meninggalkan kuburan dan langsung ke tujuan.
Mereka pun tiba di cafe.Karina menyiapkan keperluan cafe sedangkan anaknya menanti kedatangan Ryan dan Tio.Lima belas menit berlalu Karina sudah selesai menyiapkan kebutuhan cafe disaat bersamaan pula Ryan dan Tio datang menggunakan motor masing-masing kemudian ada dua motor lagi sampai.
Ryan turun dari motor,melepaskan helmnya yang dimana hari ini dia sangat tampan dikarenakan ada hari spesial.Ryan merapikan rambutnya di kaca spion motornya.Tio yang melihat temannya yang sepeti sok ganteng itu merasa jijik.
"Baiklah!ayo kita siap-siap Tio!" ajak Ryan yang lebih dulu masuk ke restoran.
"Hei! Tunggu aku!" jawab Tio yang menyusul Ryan dengan dua teman di belakangnya.
Di sisi lain Bimo melihat kedatangan Ryan dan Tio langsung menghampirinya.Bimo masuk ke dalam restoran,ia melihat restoran itu terlihat mewah tapi terkesan santai.Mata Bimo terarah ke dua pria incarannya.
"Paman Ryan! Paman Tio!" panggil Bimo yang menghampiri dua pria dewasa itu.
"Bimo!"
"Dimana ibumu?" Ryan langsung memeluk bocah kecil itu.
"Ibu masih menyiapkan cafe sebentar lagi datng kok"
Ryan menggendong anak manis itu.Ketiga temannya tercengang melihat pemandangan tidak biasa itu,pemandangan itu terlihat seperti ayah dan anak saja.
"Hendery! Lihat deh!" ucap Tio jari menunjuk Ryan yang menggendong Bimo.
"Oh my god! Sepertinya ini adalah pertanda" ujar pria yang bernama Hendery itu yang juga merupakan teman Ryan.
"Siapa sangka bakal ada pemandangan seperti ini" celetuk teman Ryan yang satunya bernama Vino.
"Baiklah semuanya!"
"Aku ingin menyampaikan kalau restoran bernama Happiness Food's resmi dibuka!" ucap Ryan yang memotong pita merah yang sudah disiapkan mereka kemarin.
Tepuk tangan pun bersuara setelah pemotongan pita itu.Yang paling bersemangat adalah Bimo karena acara yang dia nanti-nantikan sudah dimulai.
"Yeyyyy..."
"Saatnya kita berpesta!" seru Bimo yang membuat para pria itu tertawa.
"Bimo!" teriak Karina menghentikan tawa para pria itu.
"Ibu!"
"Kenapa ibu datangnya terlambat?! Acara sudah dimulai!" saut Bimo sambil melambaikan tangannya.
Karina berjalan cepat ke arah Ryan dan langsung merebut Bimo dari tangan Ryan.Karina menggendong anak itu dan memarahinya.
"Ibu sudah memberitahumu kemarin jangan pergi tanpa seizin ibu!".
"Maaf bu..." Bimo menundukan kepalanya sebagai tanda permintaan maafnya.
"Lain kali jangan begini lagi,mengerti?"
"Iya bu".
Ryan menyampaikan pendapatnya kepada Karina.
"Karina dia akan baik baik saja kalau sama saya".
"Lebih baik kamu diam! Kamu itu orang baru disini!" bentak Karina yang membuat Ryan terdiam membatu.
Teman-teman Ryan ikut terdiam,mereka tidak berani berkata-kata karena takut bakal dibentak seperti Ryan.
"Acaramu biasa biasa saja"
"Kenapa tidak mengundang keluargamu juga?" tanya Karina sembari membenarkan posisi Bimo.
"Mereka tidak mau datang..."
"Orang tua saya tidak menyutujui usaha ini karena menganggap tidak ada untungnya" jawab Ryan dengan sedikit lesu.
Karina hanya bisa ber-oh saja.Gadis itu pun mulai berpikir kalau Ryan ini lari dari rumah untuk mengejar mimpinya.
"Ehmm..."
"Kalian pasti belum sarapan,bagaimana kalau kalian semua sarapan di cafeku saja?"
"Kebetulan saya lagi masak lebih karena adik saya akan sarapan bersama saya,gimana?" ajak Karina berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Kami dengan senang menerima tawaran itu" Ryan yang menerima ajakan sarapan bersama itu.
Mereka semua pun pindah tempat dari restoran Ryan menuju cafe Karina.Saat di dalam cafe para pria itu terkejut dengan tema cafe yang bersifat outdoor.Interiornya sangat gaul sekali.
"Silakan kalian duduk dimana kalian suka" Karina menurunkan Bimo dari gendongannya langsung mengambil sarapan yang sudah disiapkan.Bimo mengajak Ryan untuk duduk disebelahnya,tentu saja Ryan menerimanya.Teman-teman Ryan duduk terpisah dengan Ryan karena mereka sengaja melakukannya agar tidak mengganggu momen ayah dan anak.
Tiba-tiba saja ada suara laki-laki berteriak.
"Selamat pagi kakak tercintaku!"
Dan ternyata laki-laki itu adalah Andi(adiknya Karina).
Saat Andi berjalan mencari kakaknya matanya teralihkan oleh salah satu teman Ryan.
"Heh! Sedang apa kamu disini?" tanya Andi dengan menunjuk salah satu teman Ryan.
" Heh! Seharusnya saya yang nanya ke kamu ngapain kamu di sini?" ternyata yang ditunjuk oleh Andi adalah Hendery.
" saya ke sini itu karena saya ingin sarapan bersama dengan kakak dan keponakan saya"
" Oh..."
"Berarti perempuan tadi itu kakakmu,ya?"
"Kakakmu itu yang mengundang saya untuk sarapan bersama"
"Ya... makanya saya di sini".
Karina keluar dengan tangan penuh membawa makanan.Karina melihat adiknya yang sudah datang langsung meminta bantuannya.
"Andi!"
"Bantuin kakak bawa ini"
Dengan sigap Andi langsung membantu kakaknya membawa makanan itu.Karina meletakkan makanan yang ia bawa ke meja di tempati anaknya sedangkan adiknya di meja Hendery tempati.
To be continued\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments