Wanita Tangguh
Wanita merupakan makhluk yang mempunyai segudang rasa. Sering kali wanita harus menangis dalam diam untuk memendam luka dihatinya. Ia akan terlihat berbeda dari kepribadian sesungguhnya. Saat ia berada difase yang berbeda.
Dipinggiran kota Y. Hiduplah sosok Wanita Tangguh yang sangat kuat dan tidak mudah putus asa. Wanita mandiri yang tidak menggantungkan diri kepada orang lain.
Davinka Anastasya. Wanita Tangguh yang mempunyai jiwa kuat serta pekerja keras. Ibu rumah tangga yang membuka usaha jasa dan mempunyai beberapa bisnis online yang bergerak dibidang fashion. Vinka nama panggilannya. Seorang ibu dari 2 orang anak dari pernikahannya dengan Wahyu Ardiansyah.
Awal kehidupan mereka berjalan dengan sangat harmonis dan bahagia. Tapi semua berubah semenjak ibu mertua Davinka tinggal bersama mereka.Sejak ank kedua Vinka lahir, ibu mertuanya memang ikut tinggal bersama Davinka dan Wahyu.
"vinka ... kamu ngapain saja sihhh!!!!! kerja lelet banget. Ini blm itu blm. Nanti kalau anak bangun belum beres. Awas kamu!!!"teriak Ibu Asty , Ibu mertua Davinka.
Helaan nafas berat Davinka. Sambil menyusui anaknya yang masih bayi.
Setelah anaknya kenyang dan tertidur. Vinka mulai melakukan aktifitas seperti biasa. Mengepel,menyapu,dan pekerjaan rumah lainnya.
Semua itu Vinka lakukan tanpa mengeluh.
" Ibu ... aku pulang!!!"teriak Elsa anak pertama Vinka.
"Anak ibu sudah pulang. Bagaimana sekolahnya, Kak. Bersih- bersih dulu , makan , salat terus bobok siang!" perintah Vinka.
Davinka memang selalu mengajarkan anaknya untuk selalu mengedepankan salat dan Tuhan.
Ia selalu berpesan ," Jangan tinggalkan salat karena salat adalah Tiang Agama."
Setelah membantu anak pertamanya untuk bersih- bersih dan salat. Vinka kembali melanjutkan aktifitasnya untuk bersih - bersih dan memasak.
Vinka selalu berusaha menjadi ibu yg baik dan berusaha menjadi istri yang bisa segalanya .Dia selalu berusaha menyambut suaminya pulang bekerja dan menyelesaikan semua pekerjaan rumah sebelum suaminya pulang bekerja.
Disamping menjadi Ibu rumah tangga.Vinka juga membuka usaha jasa jahit dan produksi baju kecil kecil an. Berkat usahanya itu , Vinka bisa membantu ekonomi keluarga disaat suaminya tidak bekerja.
"Assalamu'alaikum ... mb Vinka!!!" teriak Ibu Nurma. Ibu nurma adalah pelanggan jahitan Davinka.
"Waalaikum salam. Oohhh ... Ibu Nurma. Silahkan masuk, Bu. Maaf, berantakan sekali. Silahkan duduk," ucap Davinka sopan mempersilahkan tamunya.
"Iza mb Vinka. Begini , saya biasa mau buat baju yang seperti biasa saja. Ukuran saya masih kan???" kata Ibu Nurma.
"Oohhh ... ia Ibu. Masih kok. Maaf,ini tidak terburu buru, kan. Karena saya punya bayi, takut anak saya rewel," ucap Vinka sopan.
" Tidak kok mb Vinka. Acaranya, masih 1 bulan lagi. Jahit 2 baju. 1 bulan bisa selesaikan???" kata Bu Nurma.
"Ohhh iza, Bu. Saya usahakan. Besok kalau sudah jadi, udah beres saya kbari," kata Davinka.
" Iza mb vinka. Terima kasih dan ini saya harus kasih DP dulu atau besok klau sudah jadi,"kata Bu Nurma.
" Maaf Bu. Besok saja klau sudah jadi. Lagi pula, ini saya tidak beli tambahan kain. Jadi tidak membutuhkan uang yang bnyak,"tolak Davinka sopan.
" Baik klau begitu mb Vinka. Saya pamit dulu, karena saya masih ada acara lain." Pamit Ibu Nurma.
"Iza Bu, terima kasih banyak atas kepercayaannya,"kata Davinka.
"Assalamu'alaikum ... " pamit Ibu nurma.
"Waalaikum salam ... "jawab Davinka.
Senyum bahagia terpancar diwajah Davinka. Karena disamping dia bisa mengurus anak dan rumah serta suami.Dia masih bisa mencari uang tambahan untuk membantu suaminya. Rasa lelah berganti senyum bahagia, saat Vinka bisa membeli keperluan pribadi. Serta bisa membelikan mainan atau jajan anaknya dari hasil jerih payahnya sendiri.
Disaat Davinka sedang asyik melamun dia dikagetkan dengan teriakan Ibu mertuanya serta tangisan anaknya.
" Vinka ... kamu ngapain aja sihhh!!!! Anak nangis gitu sampai tidak dengar. Tuli, kamu ini!!!!" marah Bu Asty.
" Iza Bu ... maaf, tadi Vinka ada tamu,"jawab Vinka.
" Bisanya ngejawab terus kamu ini za. Cepat urus anak kamu!!! Aku pusing dengar dia nangis terus. Bisa stres aku lama-lama!!!!" marah Bu Asty.
" Iza Bu ... " jawab Davinka lemah.
Davinka masuk ke kamar, lantas menggendong dan menenangkan bayinya. Karena dia juga takut tangisan bayinya mengganggu tidur anak pertamanya.
"Maafkan Ibu sayang ... " belai lembut Davinka kepada bayinya. Tanpa terasa sebulir kristal bening, jatuh membasahi pipinya.
Bukan Vinka tak mau membantah mertuanya. Tetapi dia sangat menghormati Ibu dari suaminya.
Vinka selalu menganggap Ibu mertuanya sebagai Ibu kandungnya sendiri.
" Semoga kelak, kalian menjadi anak-anak yg sukses anakku. Doa Ibu, mengiringi setiap langkah kalian. Maafkan Ibu, belum bisa membagiakan kalian,"
ucap Davinka diiringi isak tangisnya yang tidak bisa terbendung.
Vinka selalu berharap, diberikan kesehatan dan kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi ujian hidup dan takdirnya.
Vinka menyadari semenjak awal memang mertuanya tidak pernah menyukainya. Apapun yang Vinka lakukan selalu saja salah dimata Ibu mertuanya. Terkadang , Vinka ingin menyerah. Namun Vinka tidak ingin membuat suaminya dan juga mertuanya saling membenci. Vinka tidak pernah memberitahu suaminya tentang sikap sang Ibu mertua.
Vinka selalu menganggap wajar sikap Ibu mertuanya itu. Jika memang suatu saat ada hari dimana ia bisa dekat dan merawat mertuanya. Ia akan merawatnya dengan kelembutan dan kasih sayang.
" Andai engkau tahu, Bu. Aku sangat menyayangimu seperti aku menyayangi Ibuku sendiri." Batin Vinka.
Vinka menangis dalam diam. Vinka selalu bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia terlihat kuat dan baik-baik saja di depan banyak orang. Namun saat sendiri, Vinka akan menangis dan meluapkan semua rasa dihatinya.
Disaat dia rapuh. Vinka selalu bersujud. Memohon petunjuk dari Tuhan. Agar di mudahkan dan selalu diberikan jalan keluar yang terbaik.
" Tuhan ... semoga suatu saat nanti. Ibu mertuaku bisa melihat aku sedikit saja. Semoga aku bisa dekat dengannya seperti Ibu dan anak kandung." Doa Vinka disetiap sujudnya.
Vinka memang sangat merindukan kasih sayang seorang Ibu. Terlebih saat ia sudah berumah tangga dan pisah rumah. Vinka seperti kehilangan penyemangat dan teman curhat saat ia sedih. Vinka memang sangat dekat dengan sang Ibu. Bahkan Vinka sangat nyaman saat ia menceritakan semua isi hatinya.
Hubungan Vinka dan sang Ibu mulai goyah saat ia memutuskan untuk menikah dengan Wahyu. Dan Vinka memutuskan untuk tinggal bersama Wahyu dan hidup mandiri. Ibu Vinka sangat sedih dengan keputusan yang Vinka ambil. Namun Vinka selalu meyakinkan Ibunya. Ia akan baik-baik saja dan bahagia bersama sang suami.
Vinka tak pernah kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Namun, ia harus tetap kuat menghadapi sikap Ibu mertuanya.
" Aku sangat merindukan belaian Ibu ..." Vinka hanya mampu menangis saat ia merasa sendiri.
Buliran Kristal Bening tak henti-hentinya menetes membasahi wajah cantiknya.
🍀🍀🍀🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments