bab 4.Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku

Seperti rencana awal, usai sarapan. Keluarga kecil itu, mulai siap-siap untuk pergi ke rumah orang tua Davinka.

Mereka pergi mengendarai sepeda motor. Karena jarak rumah Wahyu dan orang tua Vinka tidak terlalu jauh. Cukup 15 menit mereka sudah sampai.

Kedatangan mereka disambut oleh Nenek Vinka. Karena memang setiap pagi rumah mereka sepi. Kebetulan hari ini, Adik bungsu Davinka Hendri, sedang ada acara bersama teman-temannya.

"Assalamu'alaikum, Nek ... " ucap Vinka seraya memeluk serta mencium punggung tangan Neneknya diikuti Wahyu dan Elsa.

" Waalaikum salam ... " jawab Nenek Siti,Nenek Vinka.

" Cicit Nenek makin gemuk saja. Gemes ... dua bulan tidak ketemu. Maaf, nenek tidak bisa mengunjungi kalian. Tidak ada yang mengantar," kata nenek Siti sedih.

" Tidak apa-apa , Nek. Vinka ngerti ... " jawab Vinka.

" Kalau pagi gini ... sepi banget za Nek," kata Vinka.

" Heeemmmzzz ... Kamu tau sendiri. Kalau pagi Ibumu dipasar, Bapakmu cari dagangan, Adikmu Mira sudah ikut suaminya, sedangkan Adik bungsumu Hendri. Jarang dirumah sejak dia masuk SMA," ucap Nenek Siti seraya mengambil Safa dari gendongan Vinka.

Mereka pun masuk ke rumah orang tua Vinka berkat kunci cadangan yang selalu nenek Vinka bawa klau sewaktu-waktu Vinka datang kerumah orang tuanya.

" Ayoo ... kalian istirahat dulu. Biar Safa Nenek gendong ," kata Nenek Siti.

" Maaf, Nek. Aku langsung pamit saja, takut telat berangkat kerjanya," ucap Wahyu.

" Oowhhhh za ... hati-hati. Vinka dan anak-anakmu aman disini," jawab Nenek Siti.

" Baik, Nek. Wahyu titip mereka. Assalamu'alaikum ... " ucap Wahyu seraya mencium punggung tangan Nenek Siti.

" Nek ... Vinka antar Mas Wahyu ke depan dulu, za. Titip anak-anak," kata Vinka.

" Baiklah ... Mereka aman bersama Nenek," jawab Nenek Siti.

Setelah berpamitan. Wahyu dan Vinka lantas keluar. Vinka mengantarkan Wahyu sampai ke teras rumah.

" Sayang ... Mas berangkat kerja dulu. Kamu dan anak-anak hati-hati disini. Kalau ada apa-apa ngabarin, Mas" ucap Wahyu

" Iza Mas ... Mas juga hati- hati. Jangan ngebut, jangan lupa makan," jawab Vinka.

" Kamu juga sayang ... Jangan telat makan dan jangan banyak fikiran," kata Wahyu.

" Iza Mas ... Cepat berangkat gihh. Nanti telat," ucap Vinka.

" Iza sayang ... Assalamu'alaikum ... " ucap Wahyu sambil mencium kening Vinka dalam.

Vinka dapat merasakan ada yang aneh dalam diri Wahyu suaminya. Namun Vinka urung bertanya kepada Wahyu karena Vinka takut, Wahyu akan marah dan membencinya.

" Waalaikum salam Mas ... Hati -hati," ucap Vinka.

Setelah Wahyu tidak nampak lagi. Vinka tidak lekas masuk ke rumah orang tuanya. Ia malah duduk diteras sambil melamun.

" Sebenarnya ... Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku, Mas ... " Batin Vinka.

Saking asyiknya melamun. Vinka tidak sadar, Neneknya sudah memperhatikannya sejak tadi.

Saat Vinka hendak beranjak, Vinka kaget karena Neneknya tiba-tiba sudah berada disampingnya.

"Nenek ... bikin kaget saja," kata Vinka seraya mengusap dadanya.

" Kamu yang sedang apa. Bukannya masuk malah melamun disini," kata Neneknya.

" Ssii-apa yang melamun. Aku tidak melamun." Elak Vinka.

Nenek Siti menangkap gelagat aneh dari cucunya. Namun Nenek Siti tidak mau mencampuri urusan rumah tangga cucunya. Ia lebih baik diam .

" Nek ... Anak-anak mana. Kok tidak terdengar suara mereka?" tanya Vinka.

" Kamu keasyikan disini. Mereka mungkin lelah, sehingga langsung tertidur," jawab Nek Siti.

" Oohhh ... kalau begitu. Vinka masuk dulu lihat mereka," pamit Vinka pada Neneknya.

" Baiklah ... Kamu juga perlu istirahat," ucap Nek Siti.

Vinka masuk ke kamar yang dulu Vinka tempati sebelum Vinka ikut suaminya. Kamar yang menjadi cerita sejak ia masih kecil hingga kini.

Vinka memandangi kedua Buah Hatinya dengan tatapan nanar. Entah apa yang sedang Vinka fikirkan. Ia hanya berharap, nasib rumah tangganya akan baik- baik saja.

Tak berselang lama, Nenek Siti datang dengan membawa nampan berisi makanan, lauk, cemilan serta teh manis hangat untuk Vinka cucunya.

" Vinka ... makan dulu. Mumpung anak-anakmu masih tidur. Kamu harus banyak makan, biar asimu keluar deras," Nasihat Nek Siti.

" Izaa Nek ... taruh disitu dulu. Nanti Vinka makan," jawab Vinka.

Nenek Siti pun menaruh nampan yang ia bawa ke meja dekat sofa kamar Vinka.

" Kamu makanlah ... biar Nenek yang jaga mereka," kata Nek Siti.

" Iza, Nek ... " jawab Vinka patuh. Karena sudah dipastikan. Neneknya itu tidak akan tinggal diam dan terus memaksa jika keinginannya tidak segera dilaksanakan.

Vinka pun perlahan makan dengan tenang. Sambil sesekali mengecek hanphone kalau ada pesan dari pelanggan jahitannya.

Setelah selesai Vinka keluar membawa nampan bekas sisa makanannya ke dapur. Ia berpapasan dengan Hendri Adiknya.

" Kak Vinka ... Kapan datang. Tolong buatkan aku makanan. Aku lapar sekali ... "kata Hendri dengan entengnya.

" Kamu ini za ... kebiasaan, selalu saja seperti ini. Sudah besar juga, masih manja," ucap Vinka seraya menoel pipi Adiknya.

" Duuuuhhh ... mau perang atau mau nuruti kemauanku!!! " Hendri cemberut seraya mengelus-elus pipinya.

" Izaa iza ... Aku buatkan telur dadar saja. Biar cepat," kata Vinka.

" Heeemmmzzz ... Hanya itukan yang bisa Kakak buat. Aku tau kok. Jadi, baiklah," ucap Hendri seraya berlari pergi.

" Dasar kamu za ... Bukannya terima kasih malah menghina Kakak . Awas kamu za ... " ucap Vinka.

Vinka memang selalu seperti itu jika ia sedang berkumpul bersama adik-adiknya. Namun sebenarnya, mereka saling menyayangi.

Vinka adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya Mira baru saja menikah tiga bulan yang lalu dan sekarang ikut dengan suaminya. Mereka berbeda kota dengan Vinka dan Orang tua mereka. Sedangkan Adik bungsunya Hendri baru saja masuk SMA disalah satu sekolah Negeri di kota tersebut.

Setelah masakannya matang . Vinka segera memanggil Hendri adiknya yang super duper tengil itu.

" Hendri ... Makanannya sudah siiap. Jangan kelamaan, nanti keburu habis dimakan lalat !!!" Vinka berteriak memanggil Adiknya. Kejailan dan keusilan ini yang Vinka rindukan.

" Izaa iza ... Nngak usah teriak-teriak. Aku belum tuli, Kak!! " jawab Hendri ketus.

" Heeeee ... Aku seneng lihat muka kamu. Kaya ikan cucut. Zaaa sekali- kali buat Kakakmu ini senang. Aku ada hiburan kalau disini," kata Vinka.

" Makanya ... Kalau cari suami itu yang humoris kaya, Aku. Jadi tidak sepaneng terus. Kaya patung aja, lurus terus. Haaaaa ... " ucap Hendri seraya mengambil minum dan makan.

" Dasar kamu za ... Beraninya menghina suami Kakak. Suaminya Mira juga sama kan, dia jga klau tidak ditanya juga cuma diam," jawab Vinka sambil cemberut.

" Heeemmmzzz ... kalau mas Dani itu beda. Ia kan belum kenal banyak orang. Tapi aku tau,mas Dani itu lebih baik dari suamimu. Dari segi apapun ... " Jawab Hendri tanpa memperhitungkan perasaan Kakaknya.

Sejenak Vinka tampak diam dan berfikir. Memang benar yang diucapkan adiknya itu.Wahyu dan Dani memang berbeda. Wahyu pekerja serabutan sedangkan Dani pegawai disalah satu Maskapai Penerbangan di kota B.

Jelas kalau dibandingkan. Wahyu bukan apa-apa. Namun kesetiaan Vinka kepada Wahyu tidak perlu diragukan. Bahkan saat ini mantan Vinka yang bernama Restu masih sering datang ke rumah orang tua Vinka. Namun Vinka selalu acuh dan tidak pernah menemui Restu.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍁🍁

Episodes
1 bab 1.prolog
2 bab 2. Vinka mendadak murung
3 bab.3."Aku bersyukur memilikimu mas.."
4 bab 4.Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku
5 bab 5. Vinka beruntung dan bersyukur
6 bab.6 . Vinka gelisah
7 bab 7. Pribadi yang kuat, mandiri dan pekerja keras
8 bab.8. Safa yang semakin lincah dan pintar
9 bab 9. tidak pernah merasa puas
10 bab 10. Vinka memang berbeda
11 bab 11.melepas rindu
12 bab 12. Menikmati momen
13 bab 13. rekresi ke kebun binatang
14 bab 14. rekreasi part 2
15 bab 15.kedatangan Restu
16 bab 16. kecurigaan Vinka
17 bab 17. kenangan bersama Vinka
18 bab 18. Vinka yang selalu terluka
19 bab 19. Di rumah sakit
20 bab 20. kondisi baby Safa
21 Bab 21. Ruang perawatan Safa
22 bab 22. menjenguk baby Safa
23 bab 23. Suasana ruang perawatan Safa
24 bab 24. penyambutan Safa
25 bab 25. Kekecewaan Vinka
26 bab 26. Vinka lelah
27 bab 27. Belaian mesra dari suami
28 bab 28. mengatakan yang sejujurnya.
29 bab 29. Wahyu akan bertemu Vina
30 bab 30. gagal menemui Vina
31 bab 31. mendiskusikan rencana usaha
32 bab 32. bertemu dengan Vina dan pemilik ruko
33 bab 33. Wahyu mengalami kecelakaan
34 bab 34. kondisi kesehatan Wahyu
35 bab 35. terkulai lemah tak berdaya
36 bab 36. Biaya operasi
37 bab 37.kejar target
38 bab 38. kabar baik
39 bab 39. Selalu bermimpi tentang suaminya
40 bab 40. Restu datang tepat waktu
41 bab 41. ruang operasi
42 bab 42. Wahyu sudah sadar
43 bab 43. keraguan dihati Wahyu
44 bab 44. Ingatan Wahyu mulai pulih
45 bab 45. jalan dengan Restu
46 bab 46.menelan pil pahit
47 bab 47. kedatangan Restu
48 bab 48. permintaan Elsa
49 bab 49. kebakaran ruko
50 bab 50. ikatan batin yang kuat
51 bab 51. pembangunan ruko
52 bab 52. makan siang bersama
53 53. melihat sosok Wahyu yang dulu
54 54. dikediaman orang tua Vinka.
55 55. Wahyu kembali sakit
56 56. kepergian Restu
57 57. Kak Restu
Episodes

Updated 57 Episodes

1
bab 1.prolog
2
bab 2. Vinka mendadak murung
3
bab.3."Aku bersyukur memilikimu mas.."
4
bab 4.Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku
5
bab 5. Vinka beruntung dan bersyukur
6
bab.6 . Vinka gelisah
7
bab 7. Pribadi yang kuat, mandiri dan pekerja keras
8
bab.8. Safa yang semakin lincah dan pintar
9
bab 9. tidak pernah merasa puas
10
bab 10. Vinka memang berbeda
11
bab 11.melepas rindu
12
bab 12. Menikmati momen
13
bab 13. rekresi ke kebun binatang
14
bab 14. rekreasi part 2
15
bab 15.kedatangan Restu
16
bab 16. kecurigaan Vinka
17
bab 17. kenangan bersama Vinka
18
bab 18. Vinka yang selalu terluka
19
bab 19. Di rumah sakit
20
bab 20. kondisi baby Safa
21
Bab 21. Ruang perawatan Safa
22
bab 22. menjenguk baby Safa
23
bab 23. Suasana ruang perawatan Safa
24
bab 24. penyambutan Safa
25
bab 25. Kekecewaan Vinka
26
bab 26. Vinka lelah
27
bab 27. Belaian mesra dari suami
28
bab 28. mengatakan yang sejujurnya.
29
bab 29. Wahyu akan bertemu Vina
30
bab 30. gagal menemui Vina
31
bab 31. mendiskusikan rencana usaha
32
bab 32. bertemu dengan Vina dan pemilik ruko
33
bab 33. Wahyu mengalami kecelakaan
34
bab 34. kondisi kesehatan Wahyu
35
bab 35. terkulai lemah tak berdaya
36
bab 36. Biaya operasi
37
bab 37.kejar target
38
bab 38. kabar baik
39
bab 39. Selalu bermimpi tentang suaminya
40
bab 40. Restu datang tepat waktu
41
bab 41. ruang operasi
42
bab 42. Wahyu sudah sadar
43
bab 43. keraguan dihati Wahyu
44
bab 44. Ingatan Wahyu mulai pulih
45
bab 45. jalan dengan Restu
46
bab 46.menelan pil pahit
47
bab 47. kedatangan Restu
48
bab 48. permintaan Elsa
49
bab 49. kebakaran ruko
50
bab 50. ikatan batin yang kuat
51
bab 51. pembangunan ruko
52
bab 52. makan siang bersama
53
53. melihat sosok Wahyu yang dulu
54
54. dikediaman orang tua Vinka.
55
55. Wahyu kembali sakit
56
56. kepergian Restu
57
57. Kak Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!