bab.3."Aku bersyukur memilikimu mas.."

Pagi menjelang diiringi kicauan burung dan suara azan yang berkumandang. Seperti hari-hari biasanya,Vinka selalu bangun lbih awal. Sebelum jam 3 pagi, ia menyiapkan berbagai keperluan dan siap untuk kegiatan kesehariannya mengurus rumah dan anak-anaknya.

Tak ada kata lelah dan menyerah.Ia tumbuh menjadi Wanita kuat dan seorang ibu yang begitu bijak.Sikapnya yang santun dan keibuan . Membuat semua orang kagum kepadanya.

Davinka Anastasya memang menjelma menjadi Wanita Tangguh yang kuat, mandiri, dan kreatif. Dia mampu menjadi sosok ibu yang mengayomi anak-anaknya. Sosok istri yang menyejukkan untuk suaminya.

Seperti hari-hari biasanya. Sebelum azan subuh, Vinka sudah bangun. Biasanya ia akan memulai pekerjaannya dulu memotong kain untuk dijahit esok paginya. Setelah azan shubuh berkumandang, baru ia mulai aktifitas untuk beribadah terlebih dahulu. Setelah itu, menyiapkan keperluan dan makanan untuk anggota keluarganya.

Namun hari ini, begitu banyak yang harus Vinka persiapkan. Karena rencananya, Vinka akan menginap dirumah orang tuanya.

"Aku sangat senang. Akhirnya Mas Wahyu mengijinkan aku dan anak-anak menginap dirumah Ibu dan Bapak. Aku kangen ... udah hampir 2 bulan tidak berjumpa," ucap Vinka sambil membayangkan wajah kedua orang tuanya.

"Aku harus segera bersiap -siap. Agar pekerjaanku cepat selesai. Aku tidak mau, nanti Mas Wahyu menunggu dan telat berangkat bekerja," ucap Vinka bersemangat untuk memulai aktifitasnya.

Tanpa terasa langit sudah mulai terang. Suara hewan-hewan mulai bersautan. Fajar pun sudah menampakkan sinarnya.

Vinka buru-buru menyelesaikan tugasnya. Lantas ia membangunkan suami dan anak pertamanya untuk bersiap-siap. Beruntung si kecil Safa, bayi yang pengertian. Saat ibunya sibuk, ia bisa mengerti. Saat bangun tidur pun ia tidak rewel dan malah main sendiri.

Seperti saat ini, saat Vinka tiba di kamar. Ia mendapati anak keduanya sudah bangun dan memainkan jari serta air liurnya. Hati Vinka menghangat mendapati anak pertamanya yang sedang menjaga dan mengajak Adiknya bermain.

" Kakak sudah bangun ... " Vinka mendekati kedua anaknya.

" Iza Bu ... tadi dengar suara Adek berceloteh dan main sendiri. Aku jadi tidak bisa tidur lagi," balas Elsa anak pertamanya sambil memasang muka cemberut.

"Oohhh ... Zaa udah. Sekarang Kak Elsa cuci muka trs salat. Bangunin Ayah sekalian, biar jamaah sama Ayah!!" perintah Vinka.

" Oookkk ... siiap Bu,"jawab Elsa sambil berlari menghampiri sang Ayah.

Sejak ank keduanya lahir.Wahyu memang memutuskan untuk pisah kamar dengan istri dan ank-anaknya. Bukan apa -apa, semua itu ia lakukan. Karena ranjang mereka tidak cukup jika ditempati empat orang.

Perlahan Elsa mulai membuka pintu dan mendapati Ayahnya sudah duduk dan memainkan hanphone.

Wahyu buru-buru mematikan hanphonenya. Saat ia mengetahui ada yang membuka pintu kamarnya.

"Ayah ... Ayo salat. Kan sebentar lagi Ayah mau antar aku, Ibu, dan Adek ke rumah nenek," kata Elsa bersemangat.

Elsa memang selalu bersemangat jika akan pergi kerumah neneknya.

Setelah semua selesai dan siap. Vinka memanggil seluruh anggota keluarganya untuk sarapan bersama, tidak terkecuali ibu mertuanya.

" Kakak, Ayah. Ayo sarapan dulu. Agar kita tidak kesiangan dan Ayah juga tidak terburu-buru berangkat bekerjanya," ucap Vinka.

" Iza sayang ... " jawab Wahyu sambil mendekat dan mencium pipi Vinka.

"Iiihhh ... Ibu dan Ayah so sweet banget," ucap Elsa. Anak 10 tahun itu memang sering menggoda orang tuanya.

Elsa sangat senang melihat kedua orang tuanya yang sangat harmonis dan romantis.

Tak berselang lama, Ibu Wahyu pun datang. Memasang muka garang dan ditekuk. Bu Asty memang seperti itu, ia jarang tersenyum dan dingin .

"Bu ... Silahkan sarapannya. Maaf hanya alakadarnya," kata Vinka sambil tersenyum.

"Wahyu Wahyu ... Apa istrimu ini tidak bisa memberi Ibu makanan lain??? Atau pesan makanan yang lebih enak. Ibu bosan Wahyu,makan ini terus!!! Uang gaji kamu kan lumayan,kenapa istrimu begitu pelit dan perhitungan. Dia juga menjahit, dan Ibu lihat jahitannya banyak. Makan kok ngirit-ngirit !!!" Bu Asty mengomel di pagi hari.

Sambil menghela nafas yang cukup berat.Wahyu pun akhirnya buka suara.

"Makan seadanya, Bu. Jangan buat Vinka pusing dengan ulah Ibu. Dia sudah cukup terbebani dengan urusan kerjaannya dan mengurus anak-anak, serta keperluan kita. Aku tidak mau, Vinka stress dan sakit,"jawab Wahyu membela istrinya.

" Kamu itu za ... kalau dibilangin Ibu. Selalu bela istrimu yang tidak becus ini. Kamu tau, Ibu yang melahirkan kamu. Membiayai semua kebutuhan kamu sendiri, tanpa ada yang membantu Ibu. Apa ini balasan kamu untuk pengorbanan ibu!!!!" Geram Bu Asty pada Wahyu putranya.

"Bu...bukan seperti itu. Aku hanya tidak mau terjadi permusuhan antara ibu dan Vinka. Kalian orang yang paling aku sayang. Aku tidak bisa memilih salah satu diantara kalian. Aku mohon Bu ... bersabar. Aku dan Vinka masih punya tanggungan hutang yang lumayan besar. Jadi kami harus berhemat. Aku mohon, Ibu mengerti," ucap Wahyu lesu.

"Hutang kan karena untuk berobat istrimu itu. Biar dia yang tanggung sendiri. Kenapa kamu yang ikut repot. Atau kamu kasihkan uang belanja untuk Ibu. Biar ibu yang mengatur semuanya," kata Bu Asty tanpa tedeng aling -aling.

Wajah Vinka hanya menunduk lesu. Ia sedikit banyak sudah tau watak mertuanya yang suka foya-foya dan makan enak.

"Ibu ini apa-apaan siihh ... Vinka ini istriku, Bu. Vinka yang lebih berhak atas hartaku. Aku sudah berjanji untuk mencukupi dan membahagiakannya. Jangan sampai Vinka merasa sedih dan sendirian disini !!!" tegas Wahyu.

"Oohhhh ... bela terus istrimu!!! Ibu jadi tidak berselera makan. Ibuu minta uang, mau makan diluar. Lagi pula masakan istrimu tidak ada enak-enaknya,"kata Bu Asty ketus.

Wahyu pun merogoh kantong celananya dan memberikan ibunya selembar uang lima puluh ribuan.

Setelah mendapatkan uang dari anaknya. Ibu Asty pun melenggang pergi tanpa berpamitan.

" Mas ... seharusnya tidak boleh seperty itu. Nanti Ibu semakin membenciku. Aku akan terus berusaha menjadi menantu yang baik dan kebanggaan untuk Ibu," kata Vinka.

" Sudah ... kamu jangan merasa bersalah sayang. Ibu memang seperti itu. Nanti kalau uangnya habis, pasty pulang," jawab Wahyu sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Ta-tapi Mas ... " Vinka merasa kurang setuju dengan pendapat suaminya.

" Syuuutttf ... Tenanglah sayang. Lanjutkan makannya. Nanti kita keburu siang. Aku harus bekerja," kata Wahyu.

Vinka mengangguk dan mulai memakan makanannya. Dalam hati Vinka bersyukur memiliki suami seperti wahyu.

"Aku bersyukur memilikimu, Mas ..."ucap Vinka dalam hati seraya menatap suaminya.

Vinka tidak pernah meminta sesuatu yg suaminya tidak mampu. Ia selalu berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan uang hasil kerjanya, ia juga pergunakan untuk membantu mencukupi uang belanja dan kebutuhan sehari -hari. Apalagi klau Wahyu pas tidak ada job kerjaan. Semua kebutuhan dan bayar hutang,Vinka yang menanggung.

🍀🍀🍀🍀🍀🍁🍁🍁

Mohon maaf...

Author telat up ..ada pekerjaan lain yang harus Author kerjakan...

Jangan lupa dukung selalu karyaku za...supaya bisa kebih baik lagi...🥰🥰🙏🙏

Episodes
1 bab 1.prolog
2 bab 2. Vinka mendadak murung
3 bab.3."Aku bersyukur memilikimu mas.."
4 bab 4.Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku
5 bab 5. Vinka beruntung dan bersyukur
6 bab.6 . Vinka gelisah
7 bab 7. Pribadi yang kuat, mandiri dan pekerja keras
8 bab.8. Safa yang semakin lincah dan pintar
9 bab 9. tidak pernah merasa puas
10 bab 10. Vinka memang berbeda
11 bab 11.melepas rindu
12 bab 12. Menikmati momen
13 bab 13. rekresi ke kebun binatang
14 bab 14. rekreasi part 2
15 bab 15.kedatangan Restu
16 bab 16. kecurigaan Vinka
17 bab 17. kenangan bersama Vinka
18 bab 18. Vinka yang selalu terluka
19 bab 19. Di rumah sakit
20 bab 20. kondisi baby Safa
21 Bab 21. Ruang perawatan Safa
22 bab 22. menjenguk baby Safa
23 bab 23. Suasana ruang perawatan Safa
24 bab 24. penyambutan Safa
25 bab 25. Kekecewaan Vinka
26 bab 26. Vinka lelah
27 bab 27. Belaian mesra dari suami
28 bab 28. mengatakan yang sejujurnya.
29 bab 29. Wahyu akan bertemu Vina
30 bab 30. gagal menemui Vina
31 bab 31. mendiskusikan rencana usaha
32 bab 32. bertemu dengan Vina dan pemilik ruko
33 bab 33. Wahyu mengalami kecelakaan
34 bab 34. kondisi kesehatan Wahyu
35 bab 35. terkulai lemah tak berdaya
36 bab 36. Biaya operasi
37 bab 37.kejar target
38 bab 38. kabar baik
39 bab 39. Selalu bermimpi tentang suaminya
40 bab 40. Restu datang tepat waktu
41 bab 41. ruang operasi
42 bab 42. Wahyu sudah sadar
43 bab 43. keraguan dihati Wahyu
44 bab 44. Ingatan Wahyu mulai pulih
45 bab 45. jalan dengan Restu
46 bab 46.menelan pil pahit
47 bab 47. kedatangan Restu
48 bab 48. permintaan Elsa
49 bab 49. kebakaran ruko
50 bab 50. ikatan batin yang kuat
51 bab 51. pembangunan ruko
52 bab 52. makan siang bersama
53 53. melihat sosok Wahyu yang dulu
54 54. dikediaman orang tua Vinka.
55 55. Wahyu kembali sakit
56 56. kepergian Restu
57 57. Kak Restu
Episodes

Updated 57 Episodes

1
bab 1.prolog
2
bab 2. Vinka mendadak murung
3
bab.3."Aku bersyukur memilikimu mas.."
4
bab 4.Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku
5
bab 5. Vinka beruntung dan bersyukur
6
bab.6 . Vinka gelisah
7
bab 7. Pribadi yang kuat, mandiri dan pekerja keras
8
bab.8. Safa yang semakin lincah dan pintar
9
bab 9. tidak pernah merasa puas
10
bab 10. Vinka memang berbeda
11
bab 11.melepas rindu
12
bab 12. Menikmati momen
13
bab 13. rekresi ke kebun binatang
14
bab 14. rekreasi part 2
15
bab 15.kedatangan Restu
16
bab 16. kecurigaan Vinka
17
bab 17. kenangan bersama Vinka
18
bab 18. Vinka yang selalu terluka
19
bab 19. Di rumah sakit
20
bab 20. kondisi baby Safa
21
Bab 21. Ruang perawatan Safa
22
bab 22. menjenguk baby Safa
23
bab 23. Suasana ruang perawatan Safa
24
bab 24. penyambutan Safa
25
bab 25. Kekecewaan Vinka
26
bab 26. Vinka lelah
27
bab 27. Belaian mesra dari suami
28
bab 28. mengatakan yang sejujurnya.
29
bab 29. Wahyu akan bertemu Vina
30
bab 30. gagal menemui Vina
31
bab 31. mendiskusikan rencana usaha
32
bab 32. bertemu dengan Vina dan pemilik ruko
33
bab 33. Wahyu mengalami kecelakaan
34
bab 34. kondisi kesehatan Wahyu
35
bab 35. terkulai lemah tak berdaya
36
bab 36. Biaya operasi
37
bab 37.kejar target
38
bab 38. kabar baik
39
bab 39. Selalu bermimpi tentang suaminya
40
bab 40. Restu datang tepat waktu
41
bab 41. ruang operasi
42
bab 42. Wahyu sudah sadar
43
bab 43. keraguan dihati Wahyu
44
bab 44. Ingatan Wahyu mulai pulih
45
bab 45. jalan dengan Restu
46
bab 46.menelan pil pahit
47
bab 47. kedatangan Restu
48
bab 48. permintaan Elsa
49
bab 49. kebakaran ruko
50
bab 50. ikatan batin yang kuat
51
bab 51. pembangunan ruko
52
bab 52. makan siang bersama
53
53. melihat sosok Wahyu yang dulu
54
54. dikediaman orang tua Vinka.
55
55. Wahyu kembali sakit
56
56. kepergian Restu
57
57. Kak Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!