One Night Love
Di sebuah rumah yang lumayan besar seorang wanita sedang dicerca ayahnya kaena tak kunjung mendapatkan kabar dari sang tunangan.
"Sofia, apa semua ini Sofia?" Tanya Zainal pada putrinya.
"Aku nggak tahu Pa! Kevin tak memberi tahu aku kemana dia pergi!" Seru Sofia dengan isak tangis.
"Kamu tahu Sofia tanggal pernikahan sudah ditetapkan, sebagian orang sudah tahu bahwa kalian akan menikah. Dan sekarang Kevin menghilang tanpa kabar!" Ucap Zainal dengan kesal pada Sofia.
Sofia hanya terus menangis tanpa tahu apa yang harus dia lakukan. Kevin menghilang bagai ditelan bumi, saat tanggal pernikahan mereka sudah ditetapkan dan tinggal 1 minggu lagi, kini Kevin menghilang.
"Beruntunglah undangan belum disebarkan, aku tak tahu lagi. Laki-laki itu telah mencoreng nama baik kita." Zainal menjatuhkan dirinya di sofa depan Sofia.
Sofia terus saja terisak, bagaimana bisa pria yang didambakan menjadi suaminya menghilang entah kemana, bahkan orangtua Kevin pun tak tahu di mana keberadaannya.
Sofia berlari menuju kamarnya, masih dengan isak tangis yang sama, Sofia merenungkan dirinya. Mencoba mencari cara menemukan Kevin, dia membongkar seluruh isi lemari yang terdapat barang-barang dari Kevin.
Tak puas setelah membongkar lemarinya dia mengotak-atik handphonenya, menelvon kembali Kevin, walaupun beberapa hari ini Sofia telah melakukannya berulang-ulang kali dan tak kunjung mendapat jawaban. Sofia kemudian membuka akun sosial medianya melihat-lihat isi di dalamnya, siapa tahu saja ada jalan untuk menemukan Untuk menemukan Kevin.
'Itu Kevin?' Batin Sofia, saat melihat sebuah foto unggahan temannya di bandara. Sofia membuka Foto itu dan semakin memperbesar fotonya, seseorang mirip dengan Kevin, tapi wajahnya tak terlihat karena hanya bagian belakang yang dapat di ambil dari unggahan foto itu.
Akhirnya Sofia yakin jika itu kevin, karena sebuah tato di balik pergelangan tangan yang sedang merangkul seorang wanita berambut coklat.
Sofia menangis sejadi-jadinya, melihat pemandangan di unggahan foto tersebut. Dia tak mungkin salah mengenali Kevin, walau hanya tampak belakangnya saja namun tato itu memperjelas bahwa itu Kevin.
"Sungguhkah Kevin menghianatiku?' Batin Sofia bertanya-tanya. 'Dia pergi dengan wanita lain saat tanggal pernikahan sudah di tetapkan. Seandainya kau mengatakan sebelumnya, Aku tidak akan sesakit sekarang!" Gumam Sofia dalam tangisnya.
Zainal dan sang istri yang berada di luar kamar, tidak jadi masuk mendengar Sofia yang tak henti-hentinya menangis.
"Berikan dia waktu Ma!!" Ucap Zainal pada istrinya.
Rita hanya dapat mengangguk dengan air mata yang telah lolos dari sudut matanya. Putri semata wayangnya harus menghadapi kenyataan, ditinggalkan oleh sang tunangan saat hari pernikahan sudah ditetapkan dan tinggal menghitung hari lagi.
******
Ditempat lain seorang wanita paruh baya sedang mengcecar anak lelakinya.
"Kamu itu sebentar lagi 30 tahun! Kapan kamu akan menikah, mama mau juga menggendong cucu seperti teman-teman mama yang lain. Kamu itu anak satu-satunya! Dari siapa lagi mama akan mendapatkan cucu kalau bukan dari Kamu!!" Kesal wanita paruh baya itu.
Dirga mengangkat kepalanya menghadap wanita paruh baya itu yang tak lain adalah ibunya sendiri. "Ma! Aku tak mau menikah, itu sangat memusingkan. Akan sangat pusing menghadapinya dan juga sangat cerewet." Ungkap Dirga pada ibunya.
"Apa!!" Pekik Riana, ibu dari dirga. "Jadi kau pikir mamamu ini sangat memusingkan dan cerewet. Iya dia?" Riana berdiri memukul meja kerja Dirga sambil melotot padanya.
"Aww, Ma. Ma!! Nggak seperti itu Ma!" Bujuk Dirga saat melihat Riana telah mengeluarkan taringnya.
"Lalu? Kau mengatakan jika wanita itu memusingkan dan cerewet apa maksudmu? Haa?" Ketus Riana dengan menyedekapkan tangannya di dada.
"Itukan terkecuali Mama! Kan ada papa!" Ujar Dirga dengan hati-hati.
"Jangan macam-macam kamu Dirga, jika dalam sebulan kamu tidak membawah calon istri ke rumah. Maka siap-siap mama akan menjodohkanmu dengan Bi Ningsih." Ujar Riana.
"Apa!!" Pekik Dirga saat mendengar nama Bi Ningsih, "apa Mama sudah gila? Ogah, wanita 50 tahun Mama jodohkan denganku. Bisa mati berdiri aku." Ucap Dirga dengan wajah yang kesal.
Ningsih adalah asisten rumah tangga di keluarga Antara, wanita berusia 47 tahun dan sangat genit jika melihat pria tampan termasuk Dirga.
"Pokoknya mama nggak mau tau! Kalau tidak ada wanita yang kamu bawah sebagai calon istri maka pernikahan kamu dan Ningsih akan mama umumkan pada semua orang." Jawab Riana tak kalah ketus dari dirga. "Mama pulang sekarang!" Riana menyambar tas jinjing di meja kerja Dirga dan berbalik keluar dari ruangan Dirga.
Braak
Bunyi suara pintu ruangan Dirga. Dirga tidak pernah mau berkomitmen, karena menururutnya wanita akan banyak maunya, akan sulit mengahadapi mereka. Tapi bukan berarti Dirga tak suka dengan wanita, setiap malam dia akan berada di klub hanya untuk bersenang-senang dengan kehidupannya.
"Aah, mama selalu semaunya!" Gumam Dirga Kesal. "Anak sendiri mau dijerumuskan." Gumamnya lagi Frustasi. Wanita mana yang akan dijadikan calon istri dalam sebulan, pikirnya.
Tut tut tut tut
Dirga menelvon sahabatnya, dia butuh refreshing untuk mengalihkan pikirannya dan mencari jalan keluar untuk masalahnya.
"Halo!" Jawab seseorang dari balik telvon.
"Ya, kau di mana?" Tanya Dirga.
"Kau pikir, aku akan berada di mana saat siang begini. Aku kerja!!" Jawab Hanli sahabat Dirga dari balik telvon.
"Haa, iya-iya!! Aku tau!!" Jawab Dirga dengan malas. "Nanti malam ketemuan di tempat biasa." Lanjutnya.
"Hm, baiklah. Jangan ganggu aku siang ini, lagi banyak kerjaan." Ucap Sahabatnya.
"Gayamu!!" Jawab Dirga mengakhiri panggilannya.
******
Malam harinya Sofia pergi menuju klub dengan menggunakan mobilnya. Dia menyetir sendiri, padahal semenjak bersama Kevin, tak pernah sekalipun Kevin membiarkan Sofia menyetir sendiri.
Tin tin
Mobil yang Sofia kendarai membelah jalanan kota, tanpa tetasa dia telah berhenti di dwpan sebuah klub ternama di kota itu.
Sofia menjalankan mobilnya kearea basemant klub yang dia datangi, memarkir mobilnya lalu turun dari dalam kendaraan itu.
Sofia memantapkan langkahnya, untuk masuk ke dalam klub. Sofia hanya beberapa kali datang klub malam itu pun bersama teman-temannya, baru kali ini dia datang sendiri ke klub.
Sofia duduk di depan meja tender, memesan minuman dengan kadar alkohol yang tidak terlalu tinggi.
Sofia perlu menenangkan pikirannya sedikit, itulah dia memutuskan untuk mencoba sedikit minuman itu.
"Hai ladies!!" Sapa seorang pria, Sofia hanya melemparkan pandangannya sebentar, lalu berbalik menyesap kembali minumannya.
"Apa kau sendiri?" Tanya pria itu lagi, setelah mendapat perlakuan yang cuek dari Sofia.
"Aku tak butuh teman, aku ingin sendiri. Jadi, jangan ganggu aku." Ucap Sofia ketus.
.
.
.
.
Jangan lupa Like, coment and votenya...
Kadonya juga, jangan lama-lama ya kirimnya😁
Love you all...💘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
dita18
mampir thoorrr
2023-06-26
0
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
2022-12-28
1