Pacar Ganda
Di sebuah restoran mewah terlihat Rina dan Donny sedang bertengkar, Donny marah-marah sambil raut mukanya ingin menangis. Donny memaki Rina
"wanita tolol" kata Donny
dengan santainya wajah Rina mendekati wajah Donny lalu Rina berkata "kalau kamu mau pulang, silahkan pulang saja... aku akan baik-baik saja di sini"
sejenak Rina berhenti berkata-kata dan duduk kembali, saat duduk rina kembali berbicara
"em... mungkin kurang cukup ya?? ya udah kalo kamu mau pergi, ya pergi ajah" kata Rina
Ketika Rina berbicara seperti itu Donny semakin sedih dan ingin menangis, perasaan bikin muak dan kesal. hal itu menambah kesedihan Donny. Hal ini di sadari oleh Rina, bahwa Donny marah sekali kepadanya. Rina kembali berdiri dan wajah mereka saling berhadapan. lalu Rina berkata "tampar aku... ayo tampar aku"
Tapi Donny bukannya menampar, dia hanya memalingkan wajahnya dari Rina. Donny sangat terpojok. Donny merasa terjebak oleh Rina, walaupun Donny kesal jika harus menampar Rina gila juga mungkin kehormatan Donny sebagai lelaki di taruh di mana?? Donny sangat gengsi lah jika harus bermain kasar kepada wanita.
Rina seperti memahami betul kejadian ini, Rina terus memojokkan Donny. lalu Rina berkata
"santai ajah... disini kan sepi, ada orang juga ya ga kenal juga kan. engga apa-apa silahkan, aku juga ga akan bilang sama siapa-siapa kok" kata Rina
Donny sangat terpojok dan kebingungan, tak bisa berkata-kata, hanya berkata "apa sih kamu ini?? kita lagi ngapain sih??" kata Donny
"oh... iya aku ingat, kamu kan kalo angkat sesuatu biasanya pake tangan kiri" kata Rina sambil berdiri dan menyodorkan wajahnya
ternyata benar saja mungkin Donny sudah tak tahan lagi, Donny mengangkat tangan kirinya. seperti seluruh tenaganya ada di telapak tangan kirinya. Terlihat Rina sedikit ketakutan, tapi di dalam hatinya yakin Donny tidak akan melakukan hal itu. semakin Donny mengangkat tangannya, Rina memejamkan matanya. jelas terlihat sekali Rina benar-benar ketakutan. tapi firasat Rina kali ini benar, Donny tidak jadi menampar wajah Rina.
Donny yang menahan amarahnya, nafasnya seperti yang sudah berlari jarak yang sangat jauh.
" Rin... ada apa sih ini?? kamu harusnya ga ngelakuin hal ini sama aku" kata Donny dengan raut wajah yang sangat sedih
"aduh... maafin aku yah Don... aku harap sih kamu ga akan sedih karena sikap ku ini" kata Rina
Donny sangat bersedih dengan ucapan itu, dia berbalik badan lalu dia berjalan menjauh dari Rina dengan kondisi kesal, Donny berteriak "aaarrgghhh....." sambil memegang kepalanya, lalu dia menghadap ke kiri dan ada sebuah tiang lalu Donny memukul tiang itu. dan setelah itu Donny mendekati Rina lagi. lalu Donny berkata di hadapan wajah Rina
"sumpah ya Rin... aku ga akan pernah pacaran dengan wanita kaya kamu lagi, kamu itu wanita paling hancur yang pernah aku temui . ga ada wanita yang seperti kamu di dunia ini" kata Donny
Rina hanya diam melihat kelakuan Donny seperti itu, Rina agak sakit hati ketika Donny berbicara seperti itu, matanya sempat berkaca-kaca, lalu mereka berpisah.
Donny pergi dengan sangat kesal, tak menyangka wanita yang di pacarinya tega melakukan seperti itu. donny memacu mobilnya dengan sangat kencang saking kesalnya kepada Rina. sementara itu Rina pulang dengan berjalan santai, walaupun agak sedikit was-was dia takut Donny melakukan sesuatu kepada dirinya. dan jalannya semakin santai ketika Rina melihat Donny mengendarai mobil dengan kebut-kebutan.
Di ke esokkan harinya, pagi ini Rina masuk kantor, dia sudah duduk santai di meja kerjanya. dan dia melihat temannya yang bernama lestari biasa di panggil Tari. berjalan menuju mejanya sambil membawa secuil kertas, seperti sebuah pesan di kertas tersebut. lalu tari duduk di mejanya sebentar sambil melihat-lihat kertas yang di bawanya.
Saat itu pula Tari memanggil rina, dan menanyakan tentang kertas itu.
"Rin... kamu ya yang beli ini??" kata Tari
Rina kaget ketika di tanya seperti itu, Rina berpikir sejenak. mungkin kertas yang di bawa itu adalah sebuah bon tagihan. sambil mengingat-ingat, lalu Rina menjawabnya
"oh iya... kalo ga salah sih, itu minuman yang kamu mau pada waktu itu. jadi aku yang mesennya" kata Rina
Tari menghela nafas dan beberapa detik dia memalingkan wajahnya dari Rina.
"ya ampun Rin... segini nya sih kamu, aku jadi terharu" kata Tari dengan memasang wajah sinis tapi ceria
Rina hanya tersenyum manis "ya... tadi kebetulan pas lagi jalan kesini, aku liat ada yang jualan itu. ya udah aku beli, lumayan kan teman nunggu meeting nanti, biar ga terlalu tegang lah hahaha" kata Rina sambil tertawa
"ye... apaan kan yang bakalan meeting kamu kali, aku sih enggak hahahaha oh ya thanks ya Rin minuman nya" kata Tari
Pada saat mereka bercanda di meja kerjanya lalu di meja yang lain terlihat ada temannya yang bernama Resti sedang di peringati atasannya yang bernama Fasial. terdengar oleh Rina kata-kata.
"Resti... ada apa dengan pekerjaan kamu kali ini?? ini yang ke berapa kalinya kamu melakukan kesalahan" kata pak Faisal
"Rin... kenapa lagi tuh Resti, sering banget jadi bulan-bulanan pak Faisal??" kata Tari
"iya ya... kasihan Resti jadinya" kata Rina
pembicaraan mereka terdengar ke meja Rina dan Tari, karena jaraknya engga terlalu jauh dan juga mereka masih dalam satu ruangan.
"aku sudah cukup memberikan kamu kesempatan untuk melakukan pekerjaan ini" kata pak Faisal
"iya pak... maaf kan saya" kata Resti
"em... oke, kamu bisa revisi lagi ga kerjaan ini, saya tunggu sekitar dua jam" kata pak Faisal sambil memberikan sebuah kertas laporan kepada Resti
Dan saking gugupnya Resti saat menerima kertas laporan dari pak Faisal, tak sengaja Resti menjatuhkan laporan tersebut. Resti yang karakter nya sangat lembut, matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis, di tambah lagi hal ini bukan kesalahan yang pertama kalinya. Resti takut jika ini berdampak kepada karirnya, dengan kata lain dia sampai di keluarkan dari kantor tersebut.
Tak lama karena Rina kasihan melihat Resti, Rina keluar dari meja kerjanya dan menghampiri Resti, lalu dia membantu merapihkan kertas laporan tersebut. Tari hanya melihat dari meja kerjanya kelakuan Rina, padahal posisi Rina adalah sebagai atasan Resti
Rina yang sadar berkedudukan sebagai asisten Sales marketing manager atau sebagai atasannya, perasaan Resti semakin gugup ketika di tolong oleh asisten manager.
"Bu Rina... ga usah repot-repot, biar aku ajah yang beresin ini semua"
"ga apa-apa santai ajah" kata Rina
Faisal dengan gayanya yang cool, dia kembali berjalan menuju ruangannya
Sesudah merapihkan data-data yang di bereskan Rina dan Resti, Rina langsung mengejar Faisal
Dan Rina meminta maaf kepada pak Faisal atas kesalahan timnya.
"mohon maaf pak atas kelalaian saya, harusnya saya memeriksa lebih teliti lagi, dan saya janji kesalahan seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi kedepannya" kata rina
Mendengar penjelasan dari Rina pak Faisal hanya menoleh wajah Rina dan Resti. lalu pak Faisal memalingkan badannya dan dia pergi kembali ke ruangannya tanpa ada sepatah katapun yang di sampaikan kepada Rina.
Rina hanya menepuk Resti dan menyemangati kembali
"terimakasih banyak Bu Rina" kata Resti sambil kembali duduk di meja kerjanya
Rina hanya tersenyum saja tidak berkata-kata sedikit pun. Rina kembali ke meja kerjanya, tapi Rina melihat Resti dari kejauhan. Resti sedang menangis. dan lagi-lagi Rina berbaik hati dia langsung memberikan tisu kepada Resti. Tari yang melihatnya tersenyum dengan sifat Rina yang seperti itu. Resti hanya bisa bilang "terimakasih".
"Rin... manis sekali tingkah kamu, em... kalo aku cowok gw mau deh jadi pacar kamu hahaha" kata Tari
"seriusan nih...???" kata Rina
"iya dong serius banget malahan, berani mati mempertahankan cinta ku padamu" kata Tari
Resti yang mendengarkan pembicaraan mereka tersenyum kembali
"justru aku sangat beruntung kalo kamu jadi pacarku, kamu ga kabur dari aku" kata Rina
"kenapa juga aku harus kabur dari kamu?? yang ada aku selalu di dekat mu hahahaha" kata Tari
"hahahaha... ya udah kita kembali kerja" kata Rina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments