Ingatkah kepada pak Faisal yang tempo hari itu?? Sang general manager perusahaan Rina bekerja. Dia orang yang sangat galak dan juga tegas saat bekerja. tapi entah lah apa yang Rina sukai dari pak Faisal itu, mungkin kedewasaannya..!!!
Pada saat itu di ruangan meeting
"prestasi sampai kali ini sangatlah bagus, saya harap kalian bisa mempertahankannya. tapi ingat dalam menjual produk saya tidak suka memakai promo seperti perusahaan lain, yang habis-habisan menjual produknya dengan murah" kata pak Faisal
"baik pak... saya akan berkolaborasi dengan tim lain agar kualitas pelayanan kita tetap dalam performa terbaiknya" kata Rina
Pada saat itulah Rina bekerja keras untuk mendapatkan simpati dari bosnya pak Faisal. layaknya Faisal dia menunjukkan sisi profesional nya sebagai asisten manager salas dan marketing.
"saya sangat setuju dengan strategi yang pak Faisal terapkan, kenapa?? daripada kita membuat promo. mending keuntungan yang kita dapatkan, kita alihkan kepada iklan media. agar masyarakat lebih mengenal produk kita. ketika sudah menjadi top brand kita tak perlu takut bersaing dengan produk lain" kata Rina saat presentasi meeting
Beberapa kali sesudah meeting beres, pak Faisal dan Rina terlihat istirahat bareng. saat dalam perjalanan
"wah... untung nya mereka setuju dengan strategi kita pak, kalau tidak bakal ada perdebatan yang awet lagi" kata Rina
Pak Faisal hanya berjalan dengan wajah tegap lurus ke depan, sementara Rina sampai badannya berbalik arah dan wajah Rina tertuju kepada wajah pak Faisal. sampai-sampai Rina harus berjalan mundur.
"suasana hatiku lagi bagus, aku merasa senang banget. jadi aku mau traktir bapak kopi hari ini, gimana??" kata Rina
"ga usah" hanya itu kalimat yang terucap dari pak Faisal, sambil menoleh ke arah Rina
"saya lagi pingin ngopi sih... lagian kesempatan ini ga akan datang setiap hari" kata Rina
"kalau begitu aku saja yang traktir" kata pak Faisal
"oh... saya kalo lagi seneng gini di tambah pas lapar, mungkin semua menu bisa saya pesan" kata Rina
sejenak pak Faisal berhenti berjalan dan memandang ke arah Rina.
"jadi gimana pak?? saya ajah yang traktir bapak" kata Rina
beberapa saat mereka saling memandang, barulah pak Faisal berbicara
"oke... terimakasih sebelumnya" kata pak Faisal
"sip... ayo" kata Rina
dengan penuh semangat Rina berjalan duluan, Rina berjalan di depan pak Faisal. sementara pak Faisal masih mikir apa maksud si Rina ini??
Pak Faisal tidak sadar bahwa dirinya sedang di dekati oleh Rina, dan Rina sangat berhasil mencuri perhatian dari pak Faisal. walaupun sikapnya pak Faisal itu dingin.
[kembali ke waktu sekarang]
Hari sudah mulai sore, pertanda jam kerja sudah beres dan sudah waktunya pulang. Sebelum pulang Rina berdandan dulu, dia mengeluarkan make up dari tasnya dan mulai berdandan. pada saat Rina merias wajahnya Tari mendekati Rina
"bagaimana respon pak Faisal Rin??" kata Tari
Lalu pak Faisal datang ke ruangan Rina
"kamu belum pulang Rin??" kata Faisal
"belum pak... saya mengambil coffee break dulu tadi" kata Rina
"bagaimana narasi persentasi besok di hadapan para investor besok Rin??" kata Faisal
"oh... santai ajah pak semuanya udah beres, pokoknya ga mengecewakan bapak" kata Rina
"kalau begitu, gimana kalo kita nyantai sambil makan malam di cafe belakang kantor" kata Faisal
"oke..." kata Rina
beberapa saat Rina baru sadar kalo cafe yang di belakang kantor itu adalah tempat hiburan
"eh... bentar pak" kata Rina
"kenapa kamu ga suka ke tempat hiburan malam... apa emang kamu ga suka sama aku??" kata Faisal
dengan sangat responsif Rina menjawabnya pertanyaan pak Faisal
"oh... bukan, bukan begitu pak. em... keduanya ga ada masalah" kata Rina
"oke kalo gitu, saya anggap jawaban kamu iya" kata Faisal
dan pak Faisal pun pergi dari ruangan Rina, Rina hanya menatap kosong ke arah pak Faisal yang sedang berjalan ke luar ruangan, dan Tari juga sama mendengar obrolan mereka berdua
"wah... pak Faisal sudah membuka seluruh hatinya" kata Tari
sebenarnya tidak semulus yang di bayangkan, kemarin beberapa hari yang lalu. Rina bertemu dengan pacarnya di sebuah restoran, pacarnya itu bernama Donny.
Rina datang duluan, dia sudah siap menunggu Donny datang. sekitar 10 menitan Donny datang.
"sorry... kamu sudah lama menunggu" kata Donny
Rina tak langsung menjawab, dia hanya senyum sambil memandang Donny. lalu Donny pun memegang tangan Rina. baru juga terpegang, Rina melepaskan tangannya Donny sambil berkata "ah... engga, baru ajah aku di sini" kata Rina
"kenapa tiba-tiba kamu ngajak aku kesini??" kata Donny
"ah... engga ada yang aku harus omongin ajah sama kamu" kata Rina
"wow... apa itu??" kata Donny
"jadi.... em.... jadi sebenarnya aku mau jujur ajah dengan perasaan aku, aku suka sama seseorang" kata Rina
"oh... jadi sebenarnya" belum sampai Donny beres ngomong, Rina langsung memotong pembicaraan Donny
"orang itu bukan kamu...." kata Rina
"hah... apa maksud kamu??" kata Donny
"maaf sebelumnya...." kata Rina
"apa kamu bercanda??" kata Donny
"apa maksud mu aku ini bercanda??" kata Rina
Donny hanya bisa menatap Rina dengan lesu
"aku ga bercanda don... aku selalu jujur sama perasaan aku, pada saat ini aku ingin jujur aku ga suka sama kamu lagi. saat aku jalan sama orang lain" kata Rina
Donny hanya termenung sekaligus kesal mendengar seperti itu. lalu Donny berkata
"kamu tega banget, ngelakuin hal ini sama aku. kamu ga tau betapa besarnya rasa cinta aku sama kamu, tega banget kamu sih...??" kata Donny
"maka dari itu aku kasih tau sekarang, tolong jangan cintai aku lagi" kata Rina
"lalu apa arti semua ini, yang aku lakukan sama kamu??" kata Donny
"kamu... kamu adalah teman baik aku" kata Rina sambil memegang tangan Donny
Donny hanya bisa memandang Rina dengan sebuah rasa kesedihan, perlahan Rina melepaskan genggaman tangannya. Rina benar-benar membakar seluruh fasilitas atau sesuatu yang akan menghalangi akses percintaan yang Rina inginkan
"aku harap kamu bisa mengubur dalam-dalam rasa cinta kamu sama aku, kalo bisa hapus segala rasa yang tersimpan di dalam hati kamu ke aku... dan terimakasih banget ya don...!! kamu udah mencintai ku, dan satu hal lagi aku ga bisa bales cinta kamu ya" kata Rina
Beberapa detik Donny memandang wajahnya Rina, di dalam hati Donny benar-benar sangat teriris perih, air mata Donny keluar sedikit dan Donny menghapus air matanya itu. dan di situlah awal kali tragedi saat di awal cerita di ceritakan Rina sedang bertengkar dengan Donny.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments