Di sebuah klub malam Rina dan Faisal duduk berdua di counter bar. di depan mereka ada bartender sedang membuat minuman untuk Faisal. lalu bartender itu memberikan kepada Faisal. sedangkan Rina masih belum memesan minuman dia hanya diam dan tidak terbiasa dengan kondisi ini.
Faisal meneguk minumannya, sambil bertanya kepada Rina "apa besok kamu ada rencana lain, Rina. aku takut mungkin akan mengganggu kencan mu??"
"kamu memang mengganggu kencan ku... (Rina diam sebentar) kencan dengan Lestari, besok aku akan pergi dengan Lestari... kamu sendiri, apa kamu tidak pergi berkencan pak??" kata Rina
"tidak... ah, saya udah lama tidak menjalin hubungan" kata Faisal
"oh... boleh kah aku tanya tentang kisah cinta masa lalu mu pak, em... ya, mungkin pertanyaan ini agak keterlaluan??" kata Rina
beberapa detik, agak lama Faisal tidak menjawab pertanyaan itu. dengan gayanya yang cool dan tenang akhirnya Faisal menceritakan kisah cinta pada saat masa lalunya.
"aku sangat menyukai dia... karena sebab itulah aku ga ngerasa menyesal" kata Faisal
"kalo boleh tau, apa yang buat bapak suka sama dia??" kata Rina
sambil menatap ke wajah Rina Faisal menjawabnya "karena senyuman manisnya"
"wih... ternyata bapak ini suka wanita yang selalu tersenyum manis ya?? hehehehe...." kata Rina
sambil meneguk minuman, Faisal menanyakan kembali tentang kisah cinta Rina.
"kalo kamu sendiri gimana Rin??" kata Faisal
"em... kalo aku sih, lelaki yang profesional, dewasa, tampan dan selalu berpenampilan rapih kaya pake kemeja gitu" kata Rina
yang tadinya Faisal menghadap ke arah Rina, mendengar kata dari Rina, Faisal berbalik wajahnya ke arah bartender sambil merapikan kemejanya. dan kembali meneguk minuman yang di pegang nya. Rina yang melihat gelagat Faisal seperti itu dia tersenyum kecil.
"dan yang lebih penting lagi sih... aku lebih suka sama seseorang yang menerima aku apa adanya" kata Rina
Faisal sedikit berpikir lalu memandang wajahnya Rina kembali
"kamu juga Rin... bukan apa-apa" kata Faisal
"em... apa?? terus apa dong?? hahahaha" kata Rina
lagi-lagi Faisal meneguk minumannya lagi...
"ayolah pak... tadi apa?? bapak jangan bikin aku penasaran gini, bisa-bisa malam ini aku ga akan bisa tidur nih..." kata Rina
"maaf... kita akan tutup sebentar lagi" kata bartender
"oh... oke iya" kata Rina
"ya udah Rin... kita pergi sekarang" kata Faisal
mereka langsung keluar dari klub malam itu dan berjalan kaki menuju arah pulang, sebenarnya bukan ingin jalan kaki, tapi mereka ingin mengambil sama-sama momen ngobrolnya itu.
"karena kamu mentraktir ku minuman yang sangat mahal hari ini. aku akan mentraktir mu makanan lain kali" kata Rina
"ga usah" kata Faisal
"hah... apa??" kata Rina
Rina merasa sedih, dan dia berjalan duluan di depan Faisal. dengan suara yang agak keras Faisal bilang kepada Rina "tadi kamu ga minum apa-apa... dan kamu juga.... kamu juga memiliki senyuman yang manis"
serentak Rina berbalik badan ke arah Faisal, dan kaget di campur bahagia saat Faisal berbicara seperti itu.
"hah apa??" kata Rina
"aku khawatir nanti kamu tidak bisa tidur" kata Faisal
Rina tersenyum dan dia langsung pergi naik bus yang melewatinya.
"aku duluan pak... dah...!!!" kata Rina
Faisal hanya melambaikan tangannya
[di pagi harinya]
Rina dan Faisal bekerja seperti biasa, hari ini ada meeting pagi hari, tim produksi sedang persentasi produk baru yang akan di luncurkan. dari mulai cara membuatnya, kinerja dari produk tersebut hingga target pasar yang akan di jualnya.
seluruh staf yang ada di ruangan meeting sibuk mencatat rangkuman tentang produk itu. tapi masalahnya ballpoint yang di gunakan oleh Rina macet. dia sangat butuh sekali ballpoint. lalu Rina meminjam ballpoint tersebut kepada Resti
"Resti... kamu bawa ballpoint dua ga, punya aku macet nih" kata Rina
suara Rina terdengar oleh Faisal, Faisal melihat ke arah Rina. lalu Resti mencari di wadah ballpoint, yang di bawa Resti hanya pulpen berwarna pink di ujung nya ada lovenya. Resti memberikan pulpen itu kepada Rina. Rina sadar bahwa Faisal memperhatikan nya. Rina hanya cuek dan ingin tertawa ketika menggunakan pulpen tersebut. lama-lama Rina malu di perhatikan terus oleh Faisal. lalu Rina menutup bagian love nya itu oleh tangan kirinya. dan Faisal pun hanya tersenyum.
Bukan hanya mereka, staf yang sedang persentasi produk yang tak sengaja melihat kelakuan mereka agak sedikit tertawa melihat sesuatu yang aneh yaitu ujung pulpen yang Rina pakai. dan tidak lama meeting pun selsai. staf yang ada di ruangan meeting kembali ke ruangannya masing-masing.
"ah... lelah sekali, kayanya gula darah ku turun" kata Tari
"aku ingin cepet-cepet pulang" kata Resti sambil menepuk-nepuk pundaknya
"ya aku juga ingin segera pulang" kata Roni
tiba-tiba Rina datang ke meja Tim membawa makanan yang sangat banyak.
"halo semua... nih aku bawa makanan, ayo kita makan" kata Rina
"yuhu... assisten manager yang sangat perhatian, kamu tau ajah yang kita mau" kata Tari
"wow... apa ini??" kata Roni
"ini makanan semacam penambahan protein, aku makan ini kalo lagi capek" kata Rina
mereka pun memakannya
"wah... enak banget coklat ini, kaya rasa brownies loh" kata Tari
"ini juga enak... minuman apa sih ini kaya yoghurt, tapi agak smooth gitu ke rasanya" kata Resti
"iya bener enak Rin... ini juga coklatnya ga terlalu manis. aku suka coklat ini Rin" kata Roni
tiba-tiba Raka chat kepada Rina
"Rin... kamu sudah pulang??" chat dari Raka
"Belum nih" balasan chat Rina
"huh... kenyang juga, aku ngerasa hidup kembali" kata Tari
seluruh tim marketing duduk kecapean dan merasa kenyang, makanan di meja pun habis.
"eh... kalian ada yang aneh ga pas meeting tadi??" kata Tari
"aneh apanya??" kata Resti
"si pak Faisal tumbenan banget kan, dia selama meeting senyum-senyum terus. biasanya juga cemberut kan" kata Tari
"aku ga memperhatikan sih... atau kamu salah liat kali Tar... mungkin lagi menguap di tahan kali jadi kelihatan kaya yang senyum" kata Roni
"ih... bener banget dia senyum-senyum lah, toh aku yang ada di depan bagian dokumentasi" kata Tari
"emang nya dia tau gitu caranya tersenyum, kebayang konyol banget kalo dia senyum" kata Resti
"kamu juga ga liat lagi Res?? dia tersenyum kaya gini loh" kata Tari
"hahahaha konyol banget lah" kata Roni
saat mereka sibuk ngomongin pak Faisal. Rina sibuk WhatsApp sama Raka
"kamu pulang jam berapa Rin??" chat dari Raka
"aku lembur hari ini, paling pulang sekitar jam 20:30" chat dari Rina
"heh... apa si pak Faisal itu terganggu sama sesuatu gitu, dia bisa saja berkata seperti itu sebagai alasan dan lalu di senyum sendiri tanpa dia sadari??" kata Resti
"ah... ga mungkin pak GM ga akan gitu" kata Tari
"yang bener??" kata Resti
"bentar deh... apa tadi aku yang salah pas persentasi?? makanya dia senyum" kata Tari
"kalo ga salah sih, ada yang salah ketik di kertas materinya" kata Roni
"kayanya itu" kata Resti
"iya bisa jadi itu" kata Tari
"tuh... liat tuh, Rina kenapa ketawa-ketawa sendiri??" kata Resti
Rina sibuk bermain HP sambil tertawa-tawa sendiri, Rina lupa di samping nya ada temannya.
"Bu Rina... kamu baik-baik saja??" kata Resti
"oh... ya, aku ga apa-apa" kata Rina
"Rin... kamu ga liat tadi pa GM senyum-senyum sendiri??" kata Tari
"hah... pak GM, ada apa dengan pak GM??" kata Rina
"dia terlihat aneh kalo kaya seperti itu" kata Tari
"yeh... emang aneh, kalo dia seperti itu. oh ya... bisa kita lanjut selsaikan ini??" kata Rina
"oke... lanjut" kata Roni
dan semua tim melanjutkan pekerjaannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments