NovelToon NovelToon

Pacar Ganda

Part 1

Di sebuah restoran mewah terlihat Rina dan Donny sedang bertengkar, Donny marah-marah sambil raut mukanya ingin menangis. Donny memaki Rina

"wanita tolol" kata Donny

dengan santainya wajah Rina mendekati wajah Donny lalu Rina berkata "kalau kamu mau pulang, silahkan pulang saja... aku akan baik-baik saja di sini"

sejenak Rina berhenti berkata-kata dan duduk kembali, saat duduk rina kembali berbicara

"em... mungkin kurang cukup ya?? ya udah kalo kamu mau pergi, ya pergi ajah" kata Rina

Ketika Rina berbicara seperti itu Donny semakin sedih dan ingin menangis, perasaan bikin muak dan kesal. hal itu menambah kesedihan Donny. Hal ini di sadari oleh Rina, bahwa Donny marah sekali kepadanya. Rina kembali berdiri dan wajah mereka saling berhadapan. lalu Rina berkata "tampar aku... ayo tampar aku"

Tapi Donny bukannya menampar, dia hanya memalingkan wajahnya dari Rina. Donny sangat terpojok. Donny merasa terjebak oleh Rina, walaupun Donny kesal jika harus menampar Rina gila juga mungkin kehormatan Donny sebagai lelaki di taruh di mana?? Donny sangat gengsi lah jika harus bermain kasar kepada wanita.

Rina seperti memahami betul kejadian ini, Rina terus memojokkan Donny. lalu Rina berkata

"santai ajah... disini kan sepi, ada orang juga ya ga kenal juga kan. engga apa-apa silahkan, aku juga ga akan bilang sama siapa-siapa kok" kata Rina

Donny sangat terpojok dan kebingungan, tak bisa berkata-kata, hanya berkata "apa sih kamu ini?? kita lagi ngapain sih??" kata Donny

"oh... iya aku ingat, kamu kan kalo angkat sesuatu biasanya pake tangan kiri" kata Rina sambil berdiri dan menyodorkan wajahnya

ternyata benar saja mungkin Donny sudah tak tahan lagi, Donny mengangkat tangan kirinya. seperti seluruh tenaganya ada di telapak tangan kirinya. Terlihat Rina sedikit ketakutan, tapi di dalam hatinya yakin Donny tidak akan melakukan hal itu. semakin Donny mengangkat tangannya, Rina memejamkan matanya. jelas terlihat sekali Rina benar-benar ketakutan. tapi firasat Rina kali ini benar, Donny tidak jadi menampar wajah Rina.

Donny yang menahan amarahnya, nafasnya seperti yang sudah berlari jarak yang sangat jauh.

" Rin... ada apa sih ini?? kamu harusnya ga ngelakuin hal ini sama aku" kata Donny dengan raut wajah yang sangat sedih

"aduh... maafin aku yah Don... aku harap sih kamu ga akan sedih karena sikap ku ini" kata Rina

Donny sangat bersedih dengan ucapan itu, dia berbalik badan lalu dia berjalan menjauh dari Rina dengan kondisi kesal, Donny berteriak "aaarrgghhh....." sambil memegang kepalanya, lalu dia menghadap ke kiri dan ada sebuah tiang lalu Donny memukul tiang itu. dan setelah itu Donny mendekati Rina lagi. lalu Donny berkata di hadapan wajah Rina

"sumpah ya Rin... aku ga akan pernah pacaran dengan wanita kaya kamu lagi, kamu itu wanita paling hancur yang pernah aku temui . ga ada wanita yang seperti kamu di dunia ini" kata Donny

Rina hanya diam melihat kelakuan Donny seperti itu, Rina agak sakit hati ketika Donny berbicara seperti itu, matanya sempat berkaca-kaca, lalu mereka berpisah.

Donny pergi dengan sangat kesal, tak menyangka wanita yang di pacarinya tega melakukan seperti itu. donny memacu mobilnya dengan sangat kencang saking kesalnya kepada Rina. sementara itu Rina pulang dengan berjalan santai, walaupun agak sedikit was-was dia takut Donny melakukan sesuatu kepada dirinya. dan jalannya semakin santai ketika Rina melihat Donny mengendarai mobil dengan kebut-kebutan.

Di ke esokkan harinya, pagi ini Rina masuk kantor, dia sudah duduk santai di meja kerjanya. dan dia melihat temannya yang bernama lestari biasa di panggil Tari. berjalan menuju mejanya sambil membawa secuil kertas, seperti sebuah pesan di kertas tersebut. lalu tari duduk di mejanya sebentar sambil melihat-lihat kertas yang di bawanya.

Saat itu pula Tari memanggil rina, dan menanyakan tentang kertas itu.

"Rin... kamu ya yang beli ini??" kata Tari

Rina kaget ketika di tanya seperti itu, Rina berpikir sejenak. mungkin kertas yang di bawa itu adalah sebuah bon tagihan. sambil mengingat-ingat, lalu Rina menjawabnya

"oh iya... kalo ga salah sih, itu minuman yang kamu mau pada waktu itu. jadi aku yang mesennya" kata Rina

Tari menghela nafas dan beberapa detik dia memalingkan wajahnya dari Rina.

"ya ampun Rin... segini nya sih kamu, aku jadi terharu" kata Tari dengan memasang wajah sinis tapi ceria

Rina hanya tersenyum manis "ya... tadi kebetulan pas lagi jalan kesini, aku liat ada yang jualan itu. ya udah aku beli, lumayan kan teman nunggu meeting nanti, biar ga terlalu tegang lah hahaha" kata Rina sambil tertawa

"ye... apaan kan yang bakalan meeting kamu kali, aku sih enggak hahahaha oh ya thanks ya Rin minuman nya" kata Tari

Pada saat mereka bercanda di meja kerjanya lalu di meja yang lain terlihat ada temannya yang bernama Resti sedang di peringati atasannya yang bernama Fasial. terdengar oleh Rina kata-kata.

"Resti... ada apa dengan pekerjaan kamu kali ini?? ini yang ke berapa kalinya kamu melakukan kesalahan" kata pak Faisal

"Rin... kenapa lagi tuh Resti, sering banget jadi bulan-bulanan pak Faisal??" kata Tari

"iya ya... kasihan Resti jadinya" kata Rina

pembicaraan mereka terdengar ke meja Rina dan Tari, karena jaraknya engga terlalu jauh dan juga mereka masih dalam satu ruangan.

"aku sudah cukup memberikan kamu kesempatan untuk melakukan pekerjaan ini" kata pak Faisal

"iya pak... maaf kan saya" kata Resti

"em... oke, kamu bisa revisi lagi ga kerjaan ini, saya tunggu sekitar dua jam" kata pak Faisal sambil memberikan sebuah kertas laporan kepada Resti

Dan saking gugupnya Resti saat menerima kertas laporan dari pak Faisal, tak sengaja Resti menjatuhkan laporan tersebut. Resti yang karakter nya sangat lembut, matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis, di tambah lagi hal ini bukan kesalahan yang pertama kalinya. Resti takut jika ini berdampak kepada karirnya, dengan kata lain dia sampai di keluarkan dari kantor tersebut.

Tak lama karena Rina kasihan melihat Resti, Rina keluar dari meja kerjanya dan menghampiri Resti, lalu dia membantu merapihkan kertas laporan tersebut. Tari hanya melihat dari meja kerjanya kelakuan Rina, padahal posisi Rina adalah sebagai atasan Resti

Rina yang sadar berkedudukan sebagai asisten Sales marketing manager atau sebagai atasannya, perasaan Resti semakin gugup ketika di tolong oleh asisten manager.

"Bu Rina... ga usah repot-repot, biar aku ajah yang beresin ini semua"

"ga apa-apa santai ajah" kata Rina

Faisal dengan gayanya yang cool, dia kembali berjalan menuju ruangannya

Sesudah merapihkan data-data yang di bereskan Rina dan Resti, Rina langsung mengejar Faisal

Dan Rina meminta maaf kepada pak Faisal atas kesalahan timnya.

"mohon maaf pak atas kelalaian saya, harusnya saya memeriksa lebih teliti lagi, dan saya janji kesalahan seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi kedepannya" kata rina

Mendengar penjelasan dari Rina pak Faisal hanya menoleh wajah Rina dan Resti. lalu pak Faisal memalingkan badannya dan dia pergi kembali ke ruangannya tanpa ada sepatah katapun yang di sampaikan kepada Rina.

Rina hanya menepuk Resti dan menyemangati kembali

"terimakasih banyak Bu Rina" kata Resti sambil kembali duduk di meja kerjanya

Rina hanya tersenyum saja tidak berkata-kata sedikit pun. Rina kembali ke meja kerjanya, tapi Rina melihat Resti dari kejauhan. Resti sedang menangis. dan lagi-lagi Rina berbaik hati dia langsung memberikan tisu kepada Resti. Tari yang melihatnya tersenyum dengan sifat Rina yang seperti itu. Resti hanya bisa bilang "terimakasih".

"Rin... manis sekali tingkah kamu, em... kalo aku cowok gw mau deh jadi pacar kamu hahaha" kata Tari

"seriusan nih...???" kata Rina

"iya dong serius banget malahan, berani mati mempertahankan cinta ku padamu" kata Tari

Resti yang mendengarkan pembicaraan mereka tersenyum kembali

"justru aku sangat beruntung kalo kamu jadi pacarku, kamu ga kabur dari aku" kata Rina

"kenapa juga aku harus kabur dari kamu?? yang ada aku selalu di dekat mu hahahaha" kata Tari

"hahahaha... ya udah kita kembali kerja" kata Rina

Part 2

Pada saat istirahat kerja Rina memesan makanan memakai layanan ojek online, kurang lebih 20 menit Rina menunggu makanan yang di pesannya tiba di kantor Rina bekerja. Rina yang mengetahui bahwa Raka yang mengambil orderannya, dia menunggu di lobby utama kantor.

Raka pun masuk ke ruangan lobby dan memberikan makanan yang di pesan Rina. Rina menatap wajah Raka sangat aneh sekali.

"ini si mas yang tadi pagi nganter saya ya" kata Rina

"oh... ya, si mbak yang rumahnya di komplek taman itu kan" kata Raka

"yup... betul sekali" kata Rina

sambil mengambil pesanan, Rina memperhatikan wajah Raka terus dan Raka kaget ketika Rina berbicara "kamu terlihat lebih tampan ketika ga pake kacamata"

Karena kaget Rina berbicara seperti itu, makanan yang di berikan Raka kepada Rina belum sampai betul ke tangan Rina. akhirnya makanan jatuh, dan minumannya tumpah jatuh kepada sepatu Raka. karena minumannya termasuk minuman yang panas, air nya sedikit mengenai kaki Raka. Raka pun menjerit kepanasan.

"eh... maaf, kamu ga apa-apa??" kata Rina

"oh... iya mbak saya ga apa-apa, duh... sorry aku ga fokus. minuman nya saya ganti ya"

"oh... engga usah, udah biarin saya yang teledor" kata Rina

Raka masih memegang kakinya yang kepanasan, dan Rina masih merasa bersalah.

"duh... pasti sakit banget ya, maaf ya mas Raka" kata Rina

Raka hanya memperhatikan raut wajah Rina yang sangat menyesal sekali, Raka mencoba memanfaatkan momen ini.

Rina memalingkan wajahnya karena malu di liatin Raka.

"kamu kenapa mas, ngeliatin aku kaya gitu??" kata Rina

"enggak... aku rasa maaf kamu ga tulus, tapi ga apalah costumer adalah raja" kata Raka

"loh... kok gitu, beneran aku tulus kok" kata Rina

"kalo bener tulus sih... kamu harusnya traktir aku makan" kata Raka

Rina tersenyum mendengar apa yang di katakan Raka, kalimat itu seperti pembalasan Raka terhadap Rina, lalu Rina pun menjawab tantangan itu.

"oke... kamu pulang jam berapa??" kata Rina

"biasanya saya sampai sekitar jam 5an udah mau pulang" kata Raka

"baik... kamu juga pernah ambil orderan aku pas pulang kan??" kata Rina

"iya pernah... terus" kata Raka

"aku waktu itu nunggu di depan cafe, nanti jam 5 sore aku tunggu di cafe yang pernah kamu jemput" kata Rina

"oh... oke boleh, sampai ketemu nanti sore"

Raka pergi kembali bekerja, Rina tak kunjung pergi melihat Raka dari kejauhan sambil senyum-senyum sendiri.

Beberapa jam kemudian, waktu kerja Rina sudah beres. dia langsung pulang dan menunggu Raka di sebuah cafe. tak lama Raka pun datang. lalu duduk dan mereka berhadapan.

"hai..." kata Rina

"hai..." kata Raka

mereka langsung mengambil list menu, dan memilih menu yang akan di pesannya.

"aku mau pesan apa ya??" kata Rina

"biasanya ayam geprek" kata Raka

"em... tapi kayanya iga bakar juga enak" kata Rina

"ya udah kita pesan ke dua-duanya ajah" kata Raka

"ah... Raka kamu itu harus pesan yang kamu mau" kata Rina

"aku emang suka kali... iga bakar" kata Raka

Rina kaget dan tersenyum karena seleranya sangat sama.

"aduh... kirain, kamu bakal bilang kamu suka sama aku hehehe" kata Rina

Raka hanya bisa diam, dan menggaruk-garuk kepalanya. bingung mau ngomong apa.

"engga kok aku cuman bercanda" kata Rina

Rina tersenyum kembali dan Raka pun tersenyum juga, dan mereka saling berpandangan sejenak.

"eh... kenapa kamu tau nama aku sih" kata Raka

"karena wajah kamu keliatan bahwa nama kamu Raka" kata Rina

"hah... apa??" kata Raka sambil kebingungan

"bercanda kali... kan ada di aplikasi nama kamu" kata Rina

"ah... kirain, aku pikir kamu ga tau sama aku em maksudnya ga ingat gitu nama aku" kata Raka

"ya mana mungkin... kita hampir tiap hari ketemu, kamu langganan aku kalo naik ojek kan" kata Rina

Raka hanya menundukkan kepalanya, dan diam seribu bahasa

"boleh aku pinjam handphone kamu ga??" kata Rina

"hah... buat apa??" kata Raka

"cepetan lah sini... buka kuncinya juga" kata Rina

dengan sangat ragu Raka mengambil handphone di tas selempang nya, perlahan Raka memberikan handphone nya kepada Rina. lalu Rina mengetikan sesuatu di handphone Raka. Tak lama mengetik Rina mengembalikan handphone Raka.

"nama aku Rina, Rina Amelia sorry ya di aplikasi aku memakai nama Arin" kata Rina

"oh... hahahaha aku kira" kata Raka

"kamu boleh simpan no aku, itu juga kalo kamu mau" kata Rina

"nama aku Raka Salahudin" kata Raka

"kan aku udah tau nama kamu hahaha" kata Rina

"hehehehe" Raka hanya bisa tersenyum, dan tertunduk malu

Mereka pun berkenalan dengan intensif, ngobrol sana sini, dari mulai hobi hingga pekerjaan. dia juga berbicara cita-citanya. bahwa cita-citanya ingin bekerja di tempat Rina bekerja. karena perusahaan itu sangat favorit di wilayahnya.

hal ini adalah bagian dari rencana Rina saja, kurang lebih sebulan yang lalu, saat Rina briefing di sebuah cafe dengan timnya. Rina bercerita kepada mereka bahwa Rina sangat terpesona dengan pak Faisal.

Rina ini tipe wanita yang harus banget pacaran dengan orang yang mungkin menurut dia sangat menarik.

Di dalam perbincangan di cafe itu dengan Tim nya.

"eh... aku benar-benar terpesona loh sama pak Faisal, pas waktu itu meeting bareng aku duduk berhadapan dengan dia" kata Rina

"iya pa Faisal emang ganteng, cuman terlalu cool. susah kalo di ajak ngobrol" kata Tari

Di saat Rina briefing di cafe itu, Rina memesan ojek online untuk pulang, dan si tukang ojek itu datang menjemput Rina. dia berhenti di depan cafe itu, lalu si tukang ojek membuka helmnya dan membersihkan kacamatanya. Rina yang sadar kalo ojek pesanannya sudah menunggu di luar sana, Rina melihat tukang ojek nya begitu ganteng dan menarik hati Rina.

Tukang ojek ganteng yang bernama Raka itu melihat ke dalam cafe, dan dia melihat ke arah Rina. Rina di situ sedang memperhatikan wajah gantengnya Raka. Raka lalu menundukkan kepala lalu dia kembali menggunakan helmnya. dan dari situlah Rina mencoba mendekati Raka.

Rina tau bahwa Raka sering mangkal di daerah rumahnya, dia selalu order ketika akan berangkat kerja. jika orderannya ga dapet drivernya Raka, Rina selalu membatalkan pesanannya sampai Raka yang mendapatkannya. begitu juga trik memesan makanan, Rina sengaja order makanan di tempat dekat rumahnya karena dia mempunyai feeling Raka sedang menunggu orderan, pada awalnya orang lain yang mengambil orderannya tapi Rina membatalkan nya sampai Raka yang mendapatkan orderannya Rina.

Rina benar-benar jatuh cinta kepada Raka, tapi masalahnya itu, ada dua pria yang di taksir oleh Rina. yang pertama adalah Raka si tukang ojek online dan yang ke dua adalah bos tampan pak Faisal.

Part 3

Ingatkah kepada pak Faisal yang tempo hari itu?? Sang general manager perusahaan Rina bekerja. Dia orang yang sangat galak dan juga tegas saat bekerja. tapi entah lah apa yang Rina sukai dari pak Faisal itu, mungkin kedewasaannya..!!!

Pada saat itu di ruangan meeting

"prestasi sampai kali ini sangatlah bagus, saya harap kalian bisa mempertahankannya. tapi ingat dalam menjual produk saya tidak suka memakai promo seperti perusahaan lain, yang habis-habisan menjual produknya dengan murah" kata pak Faisal

"baik pak... saya akan berkolaborasi dengan tim lain agar kualitas pelayanan kita tetap dalam performa terbaiknya" kata Rina

Pada saat itulah Rina bekerja keras untuk mendapatkan simpati dari bosnya pak Faisal. layaknya Faisal dia menunjukkan sisi profesional nya sebagai asisten manager salas dan marketing.

"saya sangat setuju dengan strategi yang pak Faisal terapkan, kenapa?? daripada kita membuat promo. mending keuntungan yang kita dapatkan, kita alihkan kepada iklan media. agar masyarakat lebih mengenal produk kita. ketika sudah menjadi top brand kita tak perlu takut bersaing dengan produk lain" kata Rina saat presentasi meeting

Beberapa kali sesudah meeting beres, pak Faisal dan Rina terlihat istirahat bareng. saat dalam perjalanan

"wah... untung nya mereka setuju dengan strategi kita pak, kalau tidak bakal ada perdebatan yang awet lagi" kata Rina

Pak Faisal hanya berjalan dengan wajah tegap lurus ke depan, sementara Rina sampai badannya berbalik arah dan wajah Rina tertuju kepada wajah pak Faisal. sampai-sampai Rina harus berjalan mundur.

"suasana hatiku lagi bagus, aku merasa senang banget. jadi aku mau traktir bapak kopi hari ini, gimana??" kata Rina

"ga usah" hanya itu kalimat yang terucap dari pak Faisal, sambil menoleh ke arah Rina

"saya lagi pingin ngopi sih... lagian kesempatan ini ga akan datang setiap hari" kata Rina

"kalau begitu aku saja yang traktir" kata pak Faisal

"oh... saya kalo lagi seneng gini di tambah pas lapar, mungkin semua menu bisa saya pesan" kata Rina

sejenak pak Faisal berhenti berjalan dan memandang ke arah Rina.

"jadi gimana pak?? saya ajah yang traktir bapak" kata Rina

beberapa saat mereka saling memandang, barulah pak Faisal berbicara

"oke... terimakasih sebelumnya" kata pak Faisal

"sip... ayo" kata Rina

dengan penuh semangat Rina berjalan duluan, Rina berjalan di depan pak Faisal. sementara pak Faisal masih mikir apa maksud si Rina ini??

Pak Faisal tidak sadar bahwa dirinya sedang di dekati oleh Rina, dan Rina sangat berhasil mencuri perhatian dari pak Faisal. walaupun sikapnya pak Faisal itu dingin.

[kembali ke waktu sekarang]

Hari sudah mulai sore, pertanda jam kerja sudah beres dan sudah waktunya pulang. Sebelum pulang Rina berdandan dulu, dia mengeluarkan make up dari tasnya dan mulai berdandan. pada saat Rina merias wajahnya Tari mendekati Rina

"bagaimana respon pak Faisal Rin??" kata Tari

Lalu pak Faisal datang ke ruangan Rina

"kamu belum pulang Rin??" kata Faisal

"belum pak... saya mengambil coffee break dulu tadi" kata Rina

"bagaimana narasi persentasi besok di hadapan para investor besok Rin??" kata Faisal

"oh... santai ajah pak semuanya udah beres, pokoknya ga mengecewakan bapak" kata Rina

"kalau begitu, gimana kalo kita nyantai sambil makan malam di cafe belakang kantor" kata Faisal

"oke..." kata Rina

beberapa saat Rina baru sadar kalo cafe yang di belakang kantor itu adalah tempat hiburan

"eh... bentar pak" kata Rina

"kenapa kamu ga suka ke tempat hiburan malam... apa emang kamu ga suka sama aku??" kata Faisal

dengan sangat responsif Rina menjawabnya pertanyaan pak Faisal

"oh... bukan, bukan begitu pak. em... keduanya ga ada masalah" kata Rina

"oke kalo gitu, saya anggap jawaban kamu iya" kata Faisal

dan pak Faisal pun pergi dari ruangan Rina, Rina hanya menatap kosong ke arah pak Faisal yang sedang berjalan ke luar ruangan, dan Tari juga sama mendengar obrolan mereka berdua

"wah... pak Faisal sudah membuka seluruh hatinya" kata Tari

sebenarnya tidak semulus yang di bayangkan, kemarin beberapa hari yang lalu. Rina bertemu dengan pacarnya di sebuah restoran, pacarnya itu bernama Donny.

Rina datang duluan, dia sudah siap menunggu Donny datang. sekitar 10 menitan Donny datang.

"sorry... kamu sudah lama menunggu" kata Donny

Rina tak langsung menjawab, dia hanya senyum sambil memandang Donny. lalu Donny pun memegang tangan Rina. baru juga terpegang, Rina melepaskan tangannya Donny sambil berkata "ah... engga, baru ajah aku di sini" kata Rina

"kenapa tiba-tiba kamu ngajak aku kesini??" kata Donny

"ah... engga ada yang aku harus omongin ajah sama kamu" kata Rina

"wow... apa itu??" kata Donny

"jadi.... em.... jadi sebenarnya aku mau jujur ajah dengan perasaan aku, aku suka sama seseorang" kata Rina

"oh... jadi sebenarnya" belum sampai Donny beres ngomong, Rina langsung memotong pembicaraan Donny

"orang itu bukan kamu...." kata Rina

"hah... apa maksud kamu??" kata Donny

"maaf sebelumnya...." kata Rina

"apa kamu bercanda??" kata Donny

"apa maksud mu aku ini bercanda??" kata Rina

Donny hanya bisa menatap Rina dengan lesu

"aku ga bercanda don... aku selalu jujur sama perasaan aku, pada saat ini aku ingin jujur aku ga suka sama kamu lagi. saat aku jalan sama orang lain" kata Rina

Donny hanya termenung sekaligus kesal mendengar seperti itu. lalu Donny berkata

"kamu tega banget, ngelakuin hal ini sama aku. kamu ga tau betapa besarnya rasa cinta aku sama kamu, tega banget kamu sih...??" kata Donny

"maka dari itu aku kasih tau sekarang, tolong jangan cintai aku lagi" kata Rina

"lalu apa arti semua ini, yang aku lakukan sama kamu??" kata Donny

"kamu... kamu adalah teman baik aku" kata Rina sambil memegang tangan Donny

Donny hanya bisa memandang Rina dengan sebuah rasa kesedihan, perlahan Rina melepaskan genggaman tangannya. Rina benar-benar membakar seluruh fasilitas atau sesuatu yang akan menghalangi akses percintaan yang Rina inginkan

"aku harap kamu bisa mengubur dalam-dalam rasa cinta kamu sama aku, kalo bisa hapus segala rasa yang tersimpan di dalam hati kamu ke aku... dan terimakasih banget ya don...!! kamu udah mencintai ku, dan satu hal lagi aku ga bisa bales cinta kamu ya" kata Rina

Beberapa detik Donny memandang wajahnya Rina, di dalam hati Donny benar-benar sangat teriris perih, air mata Donny keluar sedikit dan Donny menghapus air matanya itu. dan di situlah awal kali tragedi saat di awal cerita di ceritakan Rina sedang bertengkar dengan Donny.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!