Satu Hati Dua Cinta

Satu Hati Dua Cinta

bab 1

Bia mencium punggung tangan Ghazzy selesai mereka bermunajat untuk diberikan kemajuan ekonomi dan juga segera diberikan momongan.

15 tahun usia pernikahan mereka. Tapi mereka belum juga diberikan momongan. Bermacam usaha dari yang medis maupun non medis sudah mereka coba tapi sampai sekarang belum juga membuahkan hasil.

Sebenarnya beruntung karena masing-masing keluarga tidak pernah menuntut mereka untuk diberikan anak. Karena masing-masing keluarga tahu betul usaha apa saja yang telah mereka coba. Ini hanya murni karena kerinduan mereka hadirnya sang buah hati.

" Besok ke dr. Gita jam berapa ?" tanya Ghazzy.

" Sekitar jam sembilan Mas."

" Kamu gak capek sayang, kan kamu baru pulang kerja."

" Inshallah gak Mas. "

" Maafkan aku sayang. Belum bisa memberikan kehidupan layak untukmu. "

Ghazzy semakin menunduk menyesal. Bia hanya tersenyum. Kalimat yang sudah sering di dengarnya dua tahun terakhir ini. Karena Ghazzy terkena PHK efek dari pandemi. Perusahaan ditempatnya bekerja sudah hampir bangkrut.

Andai saja Ghazzy di PHK dengan pesangon yang memadai. Mungkin cukup untuk sekedar bisnis kecil-kecilan. Tapi, perusahaan Ghazzy hanya mampu mencicil pesangonya dua juta selama empat tahun. Awal cicilan memang rutin terkirim di rekening Ghazzy sejumlah dua juta. Tapi masuk ke pertengahan tahun, perusahaannya makin pailit dan hanya bisa transfer pesangon satu juta.

Jumlah yang sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun Bia juga masih bekerja di sebuah pabrik makanan. Akhirnya dari gaji bekerja Bia mereka bisa membayar semua tanggungan cicilan.

" Mas,, ini sudah jalanNya kayak gini. Kita gak boleh mengeluh ya. Mungkin Allah udah siapin rejeki lain untuk kita. "

" Sampai sekarang aku masih belum mendapat pekerjaan sayang. "

" Sabar dulu Mas. "

Ghazzy mengusap kepala Bia kemudian mencium keningnya.

" Istirahatlah. Nanti aku bangunkan kalo udah waktunya kerja. "

Bia hanya mengangguk kemudian beranjak menuju kamarnya. Sedangkan Ghazzy kembali melanjutkan mengajinya.

Pabrik tempat kerja Bia terbagi tiga shift. Pagi, siang dan malam. Minggu ini Bia kerja malam. Ghazzy bukan hanya diam saja. Dia ikut tetangganya menjadi kuli bangunan. Meskipun dia seorang lulusan S1 teknik elektro. Dengan ijazah S1 nya, dari sepuluh perusahaann yang dia lamar. Belum ada satupun yang merespon. Ghazzy tahu diri, karena memang usianya sebenarnya tidak termasuk kategorinya.

****

Jam tujuh pagi, Bia sudah pulang kerja dan memasak untuk makan hari ini. Setelah sarapan, Bia mandi dan bersiap untuk ke RS Harapan untuk bertemu dr. Gita. Dokter SPOG yang menjadi tempatnya konsultasi untuk promil.

" Gak ngantuk sayang ?"

" Nanti pas di RS, aku akan menyempatkan tidur sembari menunggu antrian. "

" Ya sudah. Kita berangkat sekarang. "

" Mas sudah bilang Pak Timan kalo libur dulu hari ini ?"

" Iya sudah. Malah Pak Timan bilang, masuk siangnya aja. Setengah hari. "

" Lalu ?"

" Lihat nanti saja. Biasanya kan sampai siang kontrolnya. "

" Iya juga sih. "

" Berangkat sekarang aja. Biar dapat nomor antrian lebih awal. "

" Ayo. Mas. "

Bia naik diatas motor Suprafit lama milik suaminya. Ghazzy langsung aja melajukan motor itu ke RS Harapan.

Sesampainya disana. Meski belum banyak yang datang di poli dr. Gita. Tapi nomor yang didapat Bia sudah yang paling buncit. Nomor lima belas. Keduanya hanya terkekeh melihat nomor antrian yang dibawa Bia. Akhirnya mereka duduk didepan poli dr. Gita.

Bia menyandarkan kepalanya ke bahu Ghazzy saat merasa kantuk sudah menyerangnya. Ghazzy sedikit merendahkan posisi duduknya agar Bia lebih nyaman bersandar.

Sekitar jam 12 siang, nomor Bia akhirnya dipanggil. Ghazzy membuka matanya saat seseorang menepuk lengannya.

" Udah di panggil dokter Mas. " jawab perawat yang membangunkannya. Saat Ghazzy bertanya dengan matanya.

" Oh iya sus. Sayang,, sayaang,, bangun. Udah dipanggil dr. Gita. " kata Ghazzy sambil mengusap kepala Bia yang terbungkus hijab.

Bia mengerjapkan matanya dan membersihkan matanya dari kotoran. Lalu merapikan bajunya sebelum masuk.

" Selamat siang Bu Bia. Masuk malam ya. " sapa dr. Gita sambil tertawa.

" Iya dokter. "

" Langsung aja ya Bu. Silahkan naik. Saya USG dulu. "

Dr. Gita memeriksa kondisi rahim Bia dan menjelaskan sedikit pengetahuan tentang rahim pada Ghazzy meskipun diketahui Bia pasti gak ngerti.

" Seperti yang sudah saya sering bilang Bu Bia. Kondisi kalian saat ini benar-benar normal. Tapi karena usia pernikahan yang sudah lebih dari sepuh tahun. Saya lebih menyarankan untuk program bayi tabung."

Keduanya saling mamandang sekilas. Kemudian tersenyum pada dr. Gita.

" Terima kasih dokter. Kalo kami nanti udah siap semuanya. Pasti kami akan menemui dr. Gita." jawab Bia tenang.

" Saya tunggu ,, sangat menunggunya. "

" Terima kasih dokter. Kami permisi dulu. "

" Silahkan Bu Bia. "

***

Bia menatap Ghazzy yang sedang menatap kosong kedepan.

" Mas,, kepikiran yang dibilang sama dr. Gita ?" tanya Bia ragu.

Ghazzy menghela nafas kemudian mengangguk.

" Bayi tabung ? Darimana kita akan mendapatkan biayanya ? Sedangkan untuk sehari-harinya kita aja sudah cukup memusingkan. "

" Itu,, kita pikirkan nanti ya Mas. Maafkan aku karena belum bisa memberikan anak pada Mas. "

" Kamu ngomong apa sayang. Tentu saja kita pikirkan nanti saja. Kita mampir sholat di masjid ya. "

" Oke. Makasi ya Mas. "

" Sama-sama sayang. "

*****

Ghazzy menatap bingung ke arah istrinya yang nampak sedang melihat ke arah dua wanita baya yang tengah berdoa disampingnya.

" Sayang,, udah ??" panggilnya.

Bia berdiri kemudian beranjak menuju Ghazzy dengan sesekali masih melihat ke arah dua wanita baya yang tengah berdoa tadi.

" Ada apa sih. Kok kelihatannya kamu lagi bingung. Kamu mengenal Ibu itu sayang ?"

Bia tersenyum kemudian menggeleng.

" Lha terus ? Kenapa lihat mereka sampai segitunya ?"

" Tadi aku dengar sedikit doa mereka Mas. "

" Eehh,, gak baik nguping doa orang."

" Bukan pas habis sholat Mas. Tadi, obrolan mereka sebelum sholat. "

" Memangnya apa yang mereka doakan. "

" Kayaknya mereka lagi butuh darah. Entah buat anak Ibu yang mana. "

Ghazzy nampak manggut-manggut. Ibu-ibu yang dibicarakan Bia sudah selesai sholat dan berdiri tidak jauh dari tempat Ghazzy dan Bia duduk.

" Kalo di PMi dan rumah sakit ini kosong. Gimana nasib anak kita ?"

" Kenapa darah golongan A ini, sulit sekali didapat. "

Ghazzy dan Bia sontak saling bertatapan kaget. Karena keduanya tahu kalo golongan darah Bia adalah golongan darah A.

" Apa aku boleh bantu Mas ?"

" Kalo fisikmu gak kuat dan gak lagi sakit ya gak apa-apa sayang. "

" Ayo kita bilang ke Ibu itu Mas. "

" Baiklah. "

Keduanya berdiri dan mendekat kearah dua orang Ibu yang tengah menghapus air mata mereka.

" Assalamualaikum Bu. " sapa Bia.

" Waalaikumsalam Nak. Ada apa ya. Apa kalian mengenal kami ?"

" Ohh gak Bu. Tapi tadi,, eehm,, maafkan saya karena saya tadi sempat mendengar obrolan Ibu."

" Aah,, iya Maafkan kami juga. Mungkin kami mengganggu. "

" Tidak apa-apa Bu."

" Begini Bu, kata istri saya tadi. Ibu sedang mencari golongan darah A ?"

" Iya Nak."

" Kebetulan istri saya ini golongan darahnya A Bu. "

" Benarkah ? Alhamdulillah. " seru Ibu yang memakai jilbab hitam.

" Mbak ini, golongan darahnya nersus Positif apa negatif. " tanya yang Ibu yang tidak memakai jilbab.

" Wahh,, saya lupa Bu. Bisa dicek dulu biar tahu Bu. "

" Aahh,, iya,, iya,, bener. Bisakah kita menemui dokter sekarang ?"

" Baiklah Bu. "

" Sayang, aku ada panggilan tes. Tapi via telpon nanti jam satu. Aku tunggu disini sebentar ya. Setelah wawancaranya selesai aku susul kesana. "

" Alhamdulillah. Iya Mas. Good luck ya. " ujar Bia sambil mencium punggung tangan suaminya untuk berpamitan.

Kedua Ibu itu hanay mengangguk sopan pada Ghazzy.

" Nama saya Rabbiatul Adawiyah Bu. Panggil saja Bia." kenal Bia saat mereka berada di lift.

" Saya Amy. Panggil saja Bu Amy. Ini Bu Okta."

" Salam kenal Bu. "

Langkah Bia semakin berat saat kedua wanita itu membawanya ke bangsal VIP rumah sakit.

Penampilan Bu Amy dan Bu Okta sangat terlihat sederhana. Gimana anaknya ditempatkan di bangsal VIP ?? Batin Bia kaget.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-02-20

2

Xyylva Xyylva

Xyylva Xyylva

mampir thor

2022-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37.
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37.
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!