bab 4

" Hey,, bangun. Lanjutkan tidurmu di kantorku. " kata Al sembari menepuk-nepuk pipi Bia.

Bia mengerjapkan matanya kemudian menggeliat. Merasa tubuhnya sakit semua dia segera membuka matanya.

* Ah,, lupa kalo dia membawaku dengan mobilnya.*

" Ayo cepat. "

Bia keluar mobil dengan langkah terseok. Seragam pabrik yang dikenakannya tentu saja menarik perhatian semua orang.

Al berfikir sejenak.

" Devan. Kita lewat private lift. "

" Baik Pak. "

Devan segera memimpin didepan untuk menuju private lift. Al sesekali menatap Bia tajam karena sering ketinggalan langkahnya. Untuk itu, Bia selalu berusaha lari-lari kecil. Bagi Al mungkin karena Bia masih mengantuk. Tapi bagi Bia, sakit di kaki kirinya membuat langkahnya kian berat.

" Apa dia sudah datang ? "

" Sudah ada di loby Pak. "

" Suruh mereka mengantarkannya ke ruanganku. "

Bia mengikuti langkah kaki Al menuju ruangan dikantornya.

" Duduklah di sofa itu. Suamimu sedang dalam perjalanan kemari. " tegasnya.

Bia mendaratkan tubuhnya di sofa empuk itu. Terasa sangat nyaman untuk memijat kakinya sebentar.

Suara ketukan dipintu membuat Al yang duduk dikursi mendongak. Begitupun dengan Bia yang tengah duduk di sofa.

" Masuk."

" Pak Al. Pak Ghazzy sudah datang. "

" Suruh dia masuk."

" Silahkan masuk Pak Ghazzy. " ujar Devan.

" Mari kita duduk di sofa. " ajak Al sembari membawa dua berkas map.

" Sayang. Kenapa ada disini ?" tanya Ghazzy saat melihat Bia duduk di sofa. Kemudian duduk di sampingnya. Al hanya mendengus kesal melihat dua orang itu malah bermesraan.

Belum juga Bia bicara Al sudah berdehem. Hingga keduanya langsung melihat Al.

" Pak Ghazzy,, ini kontrak kerja kita. Silahkan di tanda tangani disini. "

Ghazzy menanda tangani kontrak kerja itu meski masih bingung dengan keberadaan Bia disana.

" Aku yang meminta Bia untuk datang kesini. " jelas Al saat selesai menanda tangani dan memberikannya pada Devan.

" Kenapa Pak ?"

" Aku meminta Bia untuk menjadi pendonor adikku."

Ghazzy menatap Bia meminta penjelasan. Bia hanya mengangguk..

" Bukannya kemarin anda yang tidak setuju ?"

" Sebelum dokter memperlihatkan hasilnya. "

" Lalu,, untuk apa Bia sampai di kantor ini. "

" Untuk membicarakan kesepakatan. Bia setuju menjadi pendonor untuk adikku. Tapi, aku yang ingin bicara denganmu terlebih dulu. "

" Maksud anda ?"

" Mamaku,, pernah bernadzar. Kalo dia menemukan pendonor untuk Zaskia, dia akan menikahkan pendonor itu dengan salah satu anaknya. "

Kini tidak hanya Ghazzy yang tercengang, tapi juga Bia. Bagaimana bisa ada nadzar itu.

" Maksud kamu apa ? Kita menikah ??" seru Bia emosi.

" Untuk masalah nadzar, aku yakin kalian lebih mengerti konsekuensinya. Jadi, aku ingin melaksanakan nadzar Mama. Hanya sampai adikku sembuh !" tegas Al.

" Gimana kalo adikmu tidak sembuh ?!" seru Ghazzy marah.

" Adikku pasti sembuh. Yang dia butuhkan hanya pendonor seperti Bia. "

Ghazzy dan Bia saling menggenggam untuk menguatkan.

" Enam bulan. "

Keduanya mendongak menatap Al.

" Aku akan menjanjikan waktu enam bulan. Kalo dalam waktu enam bulan adikku tidak sembuh. Aku akan menceraikannya. "

Bia menatap Ghazzy bingung.

" Aku akan memberikan apapun yang kalian minta selama aku masih bisa memberikannya. " kataa Al meyakinkan.

" Apaapun dan berapapun ?" tanya Ghazzy.

" Mas,, "

" Iya. Bahkan kalo kamu minta perusahaan ini sekalipun."

" Aku gak minta apa-apa. Inshaah begitupun dengan Bia. Bisakah anda membiayai program bayi tabung untuk kami. Sampai kami berhasil ? "

Tess,,, Tesss,,,

Bia menunduk, tidak menyangka Ghazzy akan meminta itu. Dia pikir Ghazzy akan egois untuk meminta harta atau perusahaan.

" Oke. Berapapun biayanya. Kalo perlu ke luar negeri sekalipun. Akan aku tanggung. Devan, buat kesepakatan kerja ini nanti. "

" Baik Pak."

" Devan sudah menyiapkan tiket pesawatnya. Dan sebuah rumah dinas yang akan kamu tempati disana. "

" Tiket pesawat ? " tanay Bia heran.

" Lowongan kerja yang dilamar suamimu. Ditempatkan di pusat perusahaan Dewandaru. Di Kalimantan Timur."

" Mas Ghazzy ,, "

" Aku tahu kamu akan keberatan nantinya sayang. Tapi, aku gak bisa membiarkan kamu kerja terus. Biarkan aku berusaha memberimu penghidupan yang lebih layak. "

" Karena itu Mas menyetujui pernikahan ini ?" tebak Bia. Yang sempat mengagetkan Al.

" Setidaknya ada yang akan menjagamu selama aku tidak ada disini. "

" Mass,, ini salah. Aku,, punya dua suami ??" keluh Bia.

" Hanya untuk enam bulan sayang."

" Setelah enam bulan. Aku janji akan memindahkan Ghazzy kesini. Tapi, untuk sementara ini biarkan dia di Kaltim dulu. "

" Aku mohon jangan memberatkan langkahku sayang."

" Aku akan memberi waktu kalian bicara. Sepuluh menit lagi penghulu akan datang untuk menikahkan kita. Jadwal penerbangan Ghazzy juga jam sepuluh nanti. Dia sudah harus berada di bandara satu jam lagi. " kata Al lalu pergi keluar ruangan diikuti Devan.

Sepeninggal mereka. Ghazzy langsung memeluk Bia dengan erat. Tidak menyangka akan pergi dengan penuh rasa sakit seperti ini.

" Mas,, aku mau menjadi pendonornya. Tapi kenapa harus menikah ?" bisiknya.

" Aku juga sakit melihatmu menikah dengan orang lain sayang. Tapi, aku lebih sakit membayangkan kamu disini tidak ada yang menemani. Kamu sendirian dirumah. Aku khawatir sayang. "

Keduanya saling menguatkan. Sebenarnya Devan sudah sedikit menjelaskan tentang penyakit adik Al.

Anemia aplastik. Penyakit turunan yang setara dengan auto imun. Kesembuhannya bisa sampai 90% kalo bisa menemukan sumsum tulang belkang untuk adiknya. Mereka sudah keliling Indonesia untuk mencari pendonor. Tapi tidak ada yang kecocokannya hampir 90% seperti Bia.

" Mungkin ini sudah jalannya seperti ini sayang."

" Hati-hati disana Mas. Inget, jangan macam-macam disana. Pola makannya dijaga biar gak sakit. "

" Iya. Aku akan selalu ingat. Kamu juga disini jangan sampai lupain aku. Mentang-mentang ada yang ganteng disini. "

" Iishhh Mas. " keluh Bia sambil menghapus air matanya.

Ghazzy mencium kening Bia kemudian mencium bibirnya sejenak.

" Maafkan aku harus mengambil jalan ini sayang. "

Bia mengangguk. Kemudian mencium punggung tangan Ghazzy.

" Maaf aku gak bisa antar Mas Ghazzy nanti. "

Suara ketukan di pintu membuat keduanya menoleh. Ada Al dan Devan. Dan dua orang berpakaian pak ustadz.

Ghazzy berdiri untuk mempersilahkan Al dan dua orang itu bersiap-siap.

" Apa ini mempelai wanitanya ?"

" Iya Pak. Karena pulang kerja gak bisa ganti baju dulu. Karena habis ini juga mau langsung kerumah sakit." jawab Devan.

" Baik. Tidak apa-apa. Silahkan mempelai prianya. "

Modin dan penghulu sejenak membaca Al quran dan khubah nikah. Kemudian menjabat tangan Al. Ikrar nikah diucapkan Al dengan lugas dan tegas.

" Sah,, ??"

" Sah,,!! " jawab Devan dan Ghazzy.

" Silahkan tanda tangan Pak Al dan Bu Al. Kemudian para saksi" kata penghulu itu.

" Tugas kami selesai Pak. Semoga pernikahan kalian sakinah mawadda warrahmah. "

" Amin. " jawab Devan pelan.

" Devan. Antarkan pak penghulu serta Ghazzy. Aku akan kerumah sakit sendiri. "

" Baik Pak. "

Devan dan Pak Penghulu keluar lebih dulu. Bia maju dan mencium punggung tangan Ghazzy lagi. Dan memeluknya, menangis sesenggukan dipelukan Ghazzy.

" Jaga diri sayang. Jangan sampai sakit. " kata Ghazzy sambil mengusap kepala Bia. Kemudian melepaskan pelukan Bia.

Mendekat ke arah Al. Dan mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Al.

" Aku titipkan istriku padamu Al. Kalo terjadi sesuatu padanya. Aku tidak akan segan untuk membunuhmu. " ancam Ghazzy.

Al tertawa dengan seringaian smirk.

* Kamu pikir aku suka dengan sikon ini. *

" Aku akan mengingatnya. "

" Aku pergi sayang. Assalamualaikum. "

" Waalaikumslam. "

Bia melihat tubuh Ghazzy hilang dari balik pintu. Dia menghapus air matanya.

* Aku gak mau terlihat lemah didepan Al. *

" Kita kerumah sakit sekarang. Ini kamu bawa. Dan yang ini aku bawa. " kata Al sambil memberikan satu buku nikah pada Bia.

Bia hanya diam dan memasukkan buku nikahnya kedalam tas. Kemudian mengikuti langkah Al menuju lift. tanpa ada yang bicara satupun.

Devan sudah mengirimkan video sewaktu akad yang direkamnya diam-diam pada Azalea. Kemudian melanjutkan perjalanannya dengan Ghazzy.

" Pak Ghazzy tenang saja. Aku akan pergi bersama Pak Ghazzy. Saya yang akan menunjukkan semua tugas Pak Ghazzy. "

" Aahh syukurlah Pak Devan. Kalo gitu panggil saja saya Ghazzy. "

" Oke. Panggil saya Devan saja. "

" Kita bisa tidak terlalu formal kedepannya. "

" Terima kasih Ghazzy."

" Sudah berapa lama menjadi asisten Pak Al. "

" Heemmm,, sudah hampir sembilan tahun kalo gak salah. "

" Apa dia,, eehm,, maksudku. Dia,, istriku,,"

" Istrimu akan baik-baik saja. Mungkin dia seorang yang dingin. Tapi dia orang baik. "

" Syukurlah."

" Tidak usah cemas. "

" Iya. "

Devan mengalihkan pandangannya keluar jendela.

* Maafkan aku Ghazzy, Al memang baik. Tapi aku tidak bisa menjamin apa dia tetap menjadi baik kalo sedang mabuk. * batin Devan.

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37.
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37.
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!