bab 5

" Bia,, !! " pekik Azalea saat melihat Bia masuk ke ruangan VVIP.

Okta dan Amy melihatnya tersenyum senang. Bahkan Azalea sudah memeluk Bia sekarnag.

" Apa kabar Tante ?" tanya Bia sembari melepaskan pelukannya.

" Tante ?? Kamu itu sudah menjadi menantu Mama. Harusnya kamu panggil Mama. "

" Haahh,, bagaimana Tante bisa tahu ?"

" Apa Devan yang memberi tahu Mama ?" ujar Al kesal.

" Tentu saja. "

Al mendengus kesal kemudian duduk dan langsung membuka laptopnya.

" Dasar anak egois. Bukannya membawa Bia pulang dulu. Lihat saja dia bahkan belum mengganti seragamanya. " omel Azalea.

" Kan Mama sudah bahagia melihat dia datang kesini."

" Bia,, woowww,, akhirnya si kulkas itu bisa membawamu kemari." sahut dr. Leon saat keluar dari kamar Kia.

" Tidka usah menyindir. "

" Gimana keadaan Kia ?" tanya Al.

" Bia,, apa kamu sedang sehat sekarang ? "

" Sehat dokter. "

" Tidak. Lakukanlah pemeriksaannya besok. Biarkan menantuku istirahat terlebih dulu. "

" Menantu ?? Hahahaha,,, semoga kamu kuat satu rumah dengan kulkas ini Bia. " gurau Leon.

Bia hanya menatap dokter Leon tidak percyaa. Sepertinya baru kemarin dia melihat ekspresi dingin dokter Leon padanya.

" Apa yang Mama bilang. Leon memnag seperti itu pada orang yang baru dikenalnya. " bisik Azalea saat melihat tatapan heran Bia.

" Eeh,, Tante. "

" Mama Bia. Panggil Mama. "

" I,, iya Ma. " jawab Bia gugup.

" Bia. Datanglah lusa. Aku ingin memastikan dulu tubuh Kia siap menerima donor darimu. "

" Baik dokter Leon. "

" Panggil aja Om. Aku adik Mamamu. "

" Gak enak Dokter Leon. "

" Ya sudah. Aku pulang dulu. " ajak Al sambil membawa laptopnya.

" Amy. Ikutlah bersama mereka. Bantu Bia dirumah."

" Baik Nyonya."

" Ma tidak perlu. Aku sudah menyiapkan orang untuknya. "

" Aku gak percaya orangmu. "

" Whateverlah. "

Amy menggandeng Bia seolah ingin menjelaskan banyak hal.

*****

" Non Bia. Silahkan masuk. " ujar Amy mempersilahkan.

" Aku sudah menyuruh orang untuk membawa barang-barangmu kesini. Ada di kamar atas. "

" Barang-barangku ?"

" Baju-bajumu ."

" Tidak perlu. Aku bisa pulang kerumahku sendiri."

" Dan membiarkan kamu kabur. "

" Kabur ?" gumam Amy tidak mengerti.

" Apapun yang kamu dengar nantinya. Pastikan tidak sampai ke Mamaku. Kalo sampai itu terjadi. Aku akan pastikan keluargamu hancur. " ancam Al.

" Biaa,, Biaaa,,, !!"

" Non. Dipanggil tuan Al. "

" Iya Bu. saya kesana dulu. "

" Biaaaaa,,, " teriak Al lagi.

Ingin rasanya Bia segera lari menuju kamarnya Al. Tapi kaki kirinya kembali terasa ngilu.

" Biaa,,, Bi,,,"

" Ada apa sih. "

" Kenapa lama sekali. Dasar lemot."

" Ada apa ?" tanyanya tanpa masuk kekamar Al.

" Bawa barang-barangmu. Aku gak mau satu kamar. "

" Tentu saja. " jawab Bia ketus.

Kemudian dengan kesal masuk ke kamar Al dan menyeret kopernya. Tanpa melihat kedalamnya langsung hendak keluar tapi Al tiba-tiba menutup pintunya.

Bia menatap tajam kearah Al. Dan dia kaget saat melihat Al sudah tidak memakai kemejanya. Tubuh atletisnya terlihat disana. Bia tetap menatap Al heran.

" Apa maksudnya ini. "

" Kamu mau pergi begitu saja. Kamu yakin itu kopermu. Bukannya koperku ?"

Bia menoleh dan melihat kopernya. Dan ternyata memang itu kopernya. Ketika Bia hendak mendongak tiba-tiba Al mengecup bibirnya singkat.

" Selamat datang dirumahku. " bisik Al sembari meniup telinga Bia yang masih tertutup hijab.

" Sinting !" ejeknya sambil memdorong tubuh Al menjauh.

Al menarik tubuh Bia hingga ke pintu. Mencengkram dagunya keras.

" Kamu yang membuatku sinting dengan pernikahan ini. Aku akan pastikan kamu lebih sinting daripada aku. Kamu akan merasakan akibatnya."

" Apa salahku ? Kenapa menyalahkanku karena tindakanmu yang gegabah. "

" Jangan pernah melaporkan apapun pada Mamaku. Atau aku hancurkan pernikhanmu. "

Bia mendorong tubuh Al dengan sekuat tenaga. Hingga dia mundur beberapa langkah.

" Tidak ada yang boleh tahu tentang pernikahan kita. Apalagi teman-temanku. "

" Oke. Tapi kamu juga harus janji tidak akan menyentuhku. " tegas Bia.

" Kamu pikir kamu itu secantik apa. Kamu pikir , bisa membangkitkan hasratku ? "

" Syukurlah kalo gitu. Aku bisa tenang sekarang. "

Bia kembali menarik kopernya dan keluar dari kamar Al dan membantingnya dengan keras.

" Biaaaaa !!!"

Dengan tertawa Bia membawa kopernya turun dari tangga.

" Lhoo non. Kenapa ?" tanay Amy yang sedang memasak.

" Bu Amy. Itu kamar siapa Bu ?"

" Kamar saya Non. "

" Satunya ?"

" Kosong Non. "

" Ya sudah. Aku tidur disana aja. "

" Jangan Non. Di atas aja. Di kamar tuan. "

" Gak mau. Disini aja Bu Amy. "

" Tapi Non. "

" Bu Amy. Tolong panggil aku Bia saja. "

" Tapi Nona istri tuan. "

" Istri kontrak Bu. "

" Tetap Istrinya tuan. "

" Ya sudah terserahlah Bu Amy."

" Panggil Bibi aja Non. "

" Ya sudah Bi. Aku mau ke kamar. Mau mandi. "

" Tapi, kamar Nona di atas. "

" Ini perintahku yang pertama Bik. Aku mau tidur di kamar itu. "

Amy nampak menghela nafas.

" Baiklah. Non bisa mandi dulu. Biar saya rapikan dulu kamarnya. "

" Terima kasih Bik."

***

Al tersenyum melihat perdebatan Amy dan Bia didapur melalui cctv dilaptopnya.

" Setidaknya dia benar-benar jujur tidak menginginkan harta Mama." ujarnya.

Al meraba bibirnya yang sudah dua kali mencium paksa Bia.

* Bibirnya manis, lama-lama aku bisa candu ini. Sadarlah Al. *

Al menelpon Reiga asisten pribadinya selain Devan. Bahkan Mamanya tidak tahu tentang Reiga. Karena sejak dulu dia tahu Devan pasti akan melaporkan gerak geriknya pada Mamanya.

" Apa jadwalku besok Ga ?"

" Besok ada kunjungan selama dua minggu di Singapura Bos. "

" Dua minggu ? Apa keberangkatannya tidak bisa ditunda ? Adikku akan operasi. "

" Tidak bisa Bos. Bahkan bisa molor sampe satu bulan bos. Karena kita sudah terlalu sering mencancelnya. Banyak program kerja yang terbengkalai."

" Baiklah. Siapkan berkasnya. Oh iya. Carikan aku pengawal wanita dan pengawal laki-laki. "

" Untuk Nona Bia Bos ?"

" Iya. Tetap awasi Ghazzy dan Devan disana. Pastikan mereka hanya mendengar kabar baik tentang Bia. "

" Baik Bos. "

" Pastikan nanti malam pengawalnya sudah siap. "

" Baik bos. Tentang resign Nona Bia. Sudah deal Bos. Kata pengacara kita, Pesangon Nona Bia sudah ditransfer ke rekening nona Bia. "

" Lalu, apa kamu sudah menyiapkan rekening atas nama Bia ?"

" Sudah bos. Juga kartu kredit. "

" Bagus. "

****

Al celingukan sembari melihat seisi rumahnya. Ini sudah masuk waktu makan malam. Tapi Bia kenapa belum memanghilnya.

" Tuan. Maaf. Saya siapkan makan malamnya Tuan. "

" Tidak usah Bik. Dimana Bia ?"

" Masih sholat isya Tuan. "

" Setelah sholat suruh dia menemuiku di taman belakang. "

" Baik Tuan. "

Al segera beranjak dari dapur menuju taman.

" Non Bia sudah selesai shoalt ? " tanya Amy saat masuk ke kamarnya.

" Sudah Bi. Ada apa ?"

" Tuan menyuruh Non menemuinya di taman belakang"

" Tamannya di sebelah mana ?"

" Dibalik kamar Non Bia. "

" Baiklah. Aku akan kesana. "

" Kakinya sudah tidak apa-apa Non ?"

" Sudah mendingan Bik. Terima kasih. Pijatan Bibik mantap."

" Terima kasih. "

Bia keluar kamarnya dengan piyama panjang berwarna merah. Dan masih menggunakan jilbab.

Bia melihat Al sedang berenang di ujung sana. Dia hanya berdiri dengan melihat ponselnya. Ada chat dari Ghazzy yang mengabarkann sudah sampai dirumah dinas. Yang nantinya ditempati bersama Devan.

Cipratan air membuatnya mendongak.

" Ada apa memanggilku ?"

" Duduklah dulu. Aku selesaikan renangku satu putaran lagi. "

" Oke. "

Al melanjutkan berenang lagi. Tapi Bia tidak duduk. Dia kembali asyik chat dengan Ghazzy. hingga tersenyum sendiri.

Al yang tadi mengira Bia tengah melihatnya berenang dan akan memuji tubuh atletisnya menjadi marah saat melihat Bia tidak juga beranjak dari tempatnya berdiri. Rasa diabaikan membuat Al segera keluar dari kolam renang dan sengaja mengibaskan rambutnya yang ternyata panjang sebahu didepan Bia.

" Ehh,, apaan sih. " keluh Bia.

" Kenapa tidak menuruti perintahku. Kamu ada dirumah ini, jadi harus menuruti perintahku. "

Bia menelan salivanya melihat tatapan dingin Al. Kemudian dengan menunduk menuju kursi ditaman.

" Ada apa ? Aku mau istirahat. Aku masih masuk malam. "

" Tidak usah. Aku sudah mengirim pengacara untuk mengurus resign mu. Dan mereka sudah tranfer pesangonmu ke rekeningmu. "

" Apa ?!" seru Bia kaget hingga berdiri.

Dia langsung mengecek m-bankingnya. Ada seratus juta masuk ke rekeningnya.

" Kok langsung main resign sih. " ujarnya kesal.

Ada laki-laki dan perempuan masuk ke taman. Dengan menggunakan stelan hitamnya.

Al merapatkan bathrobnya. Kemudian mendekat ke arah Bia.

" Perkenalkan nama kalian. "

" Saya Wimpi. "

" Saya Randy. "

" Tugas kalian menjaga dan mengawal kemanapun Nona Bia pergi. " kata Al sembari membungkam mulut Bia dengan tangan kanannaya.

" Kalian boleh pergi. Bik Amy akan menunjukkan kamar kalian. "

" Baik Tuan. "

Al melepaskan bungkamannya.

" Kebiasaan. " gerutu Bia sembari mengusap bibirnya kasar.

Entah kenapa Al melihatnya membuat nafsunya bangkit.

* Ahh,, sialan. Gak mungkin karena dia. *

" Aku akan pergi keluar negeri untuk bisnis. "

" Berapa lama ?"

" Satu bulan. "

Al melipat tangannya di dada. Tidak suka dengan ekspresi sennag yang ditunjukkan Bia.

" Baiklah. "

" Sepertinya kamu senang sekali. "

" Tentu saja. " ucap Bia keceplosan. Hingga dia menuttup mulutnya sendiri.

" Aku akan pastikan pengawal menjagamu dengan ketat. " kata Al sembari mendekat ke arah Bia yang juga semakin mundur.

" Terserah kamu. Sudah kan bicaranya. Aku mau telpon Mas Ghazzy. " kata Bia pura-pura hendak menelpon.

Entah apa yang membuat Al semakin marah mendengar panggilan Mas untuk Ghazzy diucapkan Bia dengan mesranya.

Al merebut ponsel Bia dan membuangnya ke kolam renang.

" Aaahh,, ponselku. "

Bia yang kaget membuat tubuhnya oleng hingga kakinya terpeleset dan jatuh ke kolam rennag.

" Aaawww,,, " pekiknya saat merasa kakinya kembali nyeri.

" Salah kamu sendiri kan. " kata Al sambil tertawa.

Bia semakin lemah saat kakinya terasa semakin sakit. Hingga dia pingsan.

" Bi,,Biaaa,, Bia,,, !!!"

Al membuka bathrobnya kemudian menceburkan dirinya ke kolam renang dan menarik tubuh Bia dan membawa ponsel Bia menuju tepi kolam renang.

" Panggil dokter Leon. " seru Al pada Amy saat menggendong Bia menuju kamarnya.

Al melepaskan piyama Bia dan menggantinya dnegan sweater tebal miliknya kemudian menyuruh Amy untuk mengambilkan celana dan juga jilbb Bia. Al berkali-kali menelan salivanya saat mengganti baju Bia.

Bibir Bia sudah sedikit membiru karena kedinginan. Tanpa pikir panjang, Al segera mencium bibir itu hingga dia lupa si empunya tengah pingsan saat ini. Suara ketukan dipintu membuat Al tersadar. Dia menghapus bekas salivanya yang ada dibibir Bia. Kemudian segera menuju pintu dengan masih menggunakan bathrob.

" Apa yang terjadi ?" tanya Leon sambil memeriksa kondisi Bia.

" Dia hanya kaget. Apa dia belum makan ?"

Al sontak melihat Amy. Dan hanya mendapat gelengan kepala.

" Al,, apa yang kamu lakukan hah ?! Lusa dia harus mendonorkan darahnya. "

" Aku tidak tahu Om. "

" Maaf Tuan. Kaki nona Bia sakit. Karena itu, minta istirahat aja. "

" Sakit ? Kenapa ?" tanya Leon.

" Saya tidak tahu Tuan Leon. "

Leon memeriksa kaki kiri Bia. Al menepuk dahinya.

" Aah,, jatuh dari motor. Tadi pagi dia jatuh dari motor Om. " seru Al.

" Kamu gak bawa istrimu ke RS ?"

Al menggeleng lemah.

" Dasar kulkas !!!" umpat Leon kesal.

" Kaki kirinya retak Al !!!" geram Leon.

" Bawa ke rumah sakit sekarang. "

" Harus sekarang Om ?"

" Kamu mau kakinya diamputasi karena infeksi ?!"

" Baiklah. Baiklah. "

" Aku tunggu di rumah sakit. "

" Iya. Bik. Suruh Wimpi dan Randy bersiap-siap. "

" Baik Tuan. "

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37.
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37.
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!