Bu Amy dan Bu Okta nampak tengah berbicara dengan antusias dengan wanita yang raut wajahnya terlihat sedih di ujung kursi tunggu. Bia memang memilih duduk di deretan paling ujung karena merasa tak enak hati juga penasaran.
Bu Amy menepuk pundak Bia yang tengah menunduk karena terasa kembali mengantuk. Bia mendongak kemudian berdiri.
" Benarkah golongan darahmu A ?!" seru wanita yang tadi berbicara dengan Bu Amy dan Bu Okta.
" Benar Bu. " jawab Bia canggung.
" Bisakah dokter memeriksamu sekarang ?"
Bia memandang ke arah Bu Okta dan Bu Amy seolah meminta penjelasan.
" Nak Bia. Ini Nyonya Azalea. Dan yang sakit itu, Zaskia anak dari Nyonya Azalea. Kami ART di rumah Nyonya Azalea. " jelas Bu Okta.
Bia nampak tercengang kemudian teersenyum canggung.
* Kenapa begini ? Aku gak tahu kalo yang sakit ternyata bukan anak daari kedua Ibu ini. * batin Bia.
" Aku Azalea. "
" Bia Tante. " jawab Bia sambil membalas uluran tangan wanita itu.
" Lea. Benarkah kamu sudah mendapatkan darahnya ?!!" seru seseorang dengan mengenaakan baju dokter yang baru saja masuk di ruang tunggu VIP sembari mendekat pada Azalea dengan wajah yang berbinar.
" Iya Leon. Dia,, golongan darahnya A. " jawab Azalea senang.
" Dia,,, ? Siapa dia ? " tanya Leon heran.
" Dia Bia. Bibi bertemu dengannya sewaktu sholat di masjid. "
" Ohh,, "
Bia semakin canggung dengan jawaban ' Oh ' dari dokter itu. Alisnya bahkan sampai mengkerut heran.
" Kamu yakin ?! Kita sama-sama tahu bagaimana sikap Al nantinya. " kata dokter itu sambil melipat tangan di dadanya.
" Itu urusanku. Lebih baik kamu memeriksa Bia dulu."
Dokter itu menghela nafas sejenak.
" Bia. Ini dr. Leon. Dia yang bertanggung jawab untuk kesembuhan putriku, Kia. " kenal Azalea.
" Bia. " jawab Bia keki.
" Baiklah. Ayo kita ke ruang tindakan. " jawabnya tanpa menjabat uluran tangan Bia.
Bia menarik tangannya yang di acuhkan dr. Leon. Nampak bibir Azalea mengerucut karenanya.
" Maafkan dr. Leon Bia. Dia itu memang sangat dingin pada seseorang yang baru dikenalnya. Lama-lama kamu pasti akan terbiasa."
" Tidak apa - apa Tante. Saya permisi dulu. " pamit Bia sembari berusaha mengejar langkah dr. Leon yang tampak seusia Ghazzy suaminya.
*****
" Mama bilang sudah menemukan pendonor untuk Kia. Dimana dia sekarang ?" tanya suara berat namun tegas saat membuka pintu ruang tunggu.
" Bia sedang diperiksa dokter. "
" Bia ?? "
" Wanita yang mempunyai golongan darah yang sama seperti Kia. "
" Oh, jadi dia seorang wanita. " keluhnya.
Teringat obrolan dengan Mamanya semalam.
FLASHBACK ON
" Cepat,, buat pengumuman. Kalo ada yang mempunyai golongan darah A nersus negatif. Kalo dia laki-laki, aku akan menikahkannya dengan Kia. Kalo dia wanita, aku akan menikahkannya dengan Al. "
" Ma,, ini keterlaluan. " bentak Al kesal. Karena namanya dibawa-bawa.
" Kamu gak akan bisa mengerti gimana sakitnya hati seorang Ibu yang khawatir melihat anaknya seperti mayat hidup. " keluh Azalea sembari kembali terduduk dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tak membutuhkan waktu untuk menangis.
Tentu saja hal itu membuat hati Al trenyuh. Dia memeluk wanita yang sangat disayanginya itu.
" Maa,, bersabarlah sebentar lagi. Aku akan segera menemukan pendonor itu. "
" Tapi sampai kapan Al ? Mama gak tega melihat adikmu seperti mayat disana. "
" Sssttt,, Mama ini ngomong apa sih. Gak baik bicara seperti itu. " kata Al sambil mengusap kepala Azalea.
FLASHBACK OFF
" Bia,, " panggil Azalea sambil berdiri menyambut Bia yang tengah merapikan lipatan baju dilenganya.
" Bagaimana dnegan hasilnya ?"
" Dokter menyuruh saya keluar lebih dulu Tante. "
" Terima kasih Bia. "
" Terima kasih ?? Saya,, gak melakukan apa apa Tante."
Al masih terus menatap intens kearah wanita yang tengah berbicara dengan Azalea.
* Apa mungkin Mama nanti akan menyuruhku menikah dengan wanita degil seperti ini ?!* batinya kesal.
" Berapa yang kamu minta ?!" seru Al kesal.
" Apa maksudnya ?"
" Oh iya, Bia. Kenalkan ini anak Tante. Kakaknya Bia "
" Bia. " ucap Bia tanpa mengulurkan tangannya setelah mendapatkan tatapan dingin dan tajam dari lelaki didepannya.
" Berapa yang kamu minta untuk mengganti darahmu ?!" tegas Al dingin tanpa melihat ke arah Mamanya yang tengah menatapnya marah.
" Aku ikhlas mau mendonorkan darahku kalo memang cocok nantinya. " jawab Bia apa adanya. Meskipun dia juga sedikit tersinggung dengan ucapan anak Azalea itu. Tapi berusaha tidak menunjukkannya.
" Bullshit. "
" Al,, !!!" bentak Azalea.
" Sepertinya memang saya tidak diperkenankan untuk mendonorkan darah saya. " ujar Bia sarkas.
" Kamu pasti melihat iklan yang memuat tentang pencarian kami. Dan kamu tertaarik dengan imbalannya ? Apa kamu memang sengaja mau mendekatiku dengan cara seperti ini ? Agar kamu bisa menikah dengan pengusaha sukses sepertiku."
* Ya Allah,, ada ya orang senarsis ini ?? *
" Aku sama sekali tidak menyangka ada orang senarsis anda. Alibi anda sangat tidak masuk akal. Mendekati ?? Menikah dengan anda ? Oohh maaf. Aku sudah menikah. Dan Alhamdulillah, suamiku lebih tampan daripada anda. " tegas Bia sembari mengambil tasnya.
" Al,, kamu jangan bicara seenaknya. Ayo minta maaf. Mama gak mau kamu bertengkar dengan Bia. Dia yang akan mendonorkan darahnya untuk Kia. "
" Ma,, bersabarlah sedikit lagi. Aku pasti bisa menemukan orang yang cocok dnegan golongan darah Kia Ma. Tapi, bukan dia. "
" Memangnya kenapa kalo orang itu aku ?!"
" Lihat aja penampilannya. Dekil dan,,, kumuh. "
" Apa hubungannya dengan penampilanku ?"
" Terlalu jelas memperlihatkan niatmu untuk meminta imbalan. "
" Ehhmm,,, sepertinya sudah gak ada gunanya aku berada di sini. Aku permisi Tante. Mari Bu Amy, Bu Okta. "
" Syukurlah kamu cukup peka. " sindir Al.
Bia menatapnya sekilas kemudian melanjutkan langkahnya untuk pergi dari bangsal VIP disana.
" Bia,, Bia,, " Panggil Azalea sembari hendak mengejarnya tapi keburu ditarik Al dalam pelukannya.
" Udahlah Ma. Aku janji, aku akan berusaha menemukan orang itu."
" Jangan terus berjanji kalo kamu gak bisa menepatinya. "
" Ma,,, I'll try my best. I promise. "
" Amy,, gimana ini ? Apa nanti kita yang akan disalahkan juga ? " Keluh Okta.
" Bukan itu yang sedang aku pikirkan Okta. "
" Lalu ?"
" Bagaimana nasib Nona Kia ? "
Keduanya menunduk penuh kecemasan.
Suara derap langkah setengah berlari membuat Azalea dan Al menoleh. Azalea menatap Leon yang celingukan seolah tengah mencari seseorang.
" Ada apa Leon ? Apa terjadi sesuatu pada Kia ??" serunya panik dan langsung berdiri.
" Dimana wanita itu ?"
" Wanita ??" tanya Al heran.
" Siiapa namanya tadi yaa. Ehhhmm.. Bia,, yah ,, Bia,, dimana Bia Lea ?"
" Seperti yang kamu pikirkan. " jawab Azalea malas sembari mendekat ke pintu kamar Zaskia anaknya. Menatap dari balik kaca pintu.
" Kamu benar-benar mengusirnnya ?!!" hardik Leon.
" Apa harus sekeras itu ??" ujar Al dengan datar dan memasang wajah dinginnya.
Leon menghela nafas panjang.
" Sayang sekali. Padahal aku sudah sangat bahagia. "
" Apa maksud Om Leon ??"
" Wanita yang kamu usir itu ,, Bia,, dia tidak hanya mempunyai golongan darah yang sama dengan Kia. Tapi dia juga mempunyaai kesamaan sumsum tulang belakang yang sama dengaan Kia. "
Al sontaak berdiri. Begitupun deengan Azaleaa.
" Kamu yakin ?!" tanya Azaleaa tidak percaya.
" Bahkan 90% Lea !! Dia bisa menjadi pendonor sumsum tulang belakaang untuk Kia. Meskipun dia bukan saudara kaandungnya. Bukankah ini keajaiban ??! Bukankah ini jawaban dari doa-doamu selama ini ??" jelaas Leon dengan mata berbinar.
Azaalea tak hentinya berucaap syukur. Sampai dia bersujud syukur sejenak begitupun dengan Okta dan Aamy. Kemudian Leon membantunya untuk berdiri.
" Tapi, sayaangnyaa kita kehilangan keajaiban itu. " keluh Leon sedih.
" Mama gak mau tahu. Cari Bia sampai dapat. Dan kamu harus bisa meyakinkannyya untuk menjadi pendonor. Dan Mama,, sudah pernah bernadzar untuk menikahkkan pendonnor waanitanya denganmu. Cari dia sampai dapaat. Jangan pernah ke rumah sakit sebelum menemukannya. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments