Mr. HansH (Ishq Mein Marjawan)
...♡♡♡...
...♡♡♡...
...MOHON BIJAK DALAM MEMBACA....
...¤ CERITA INI BERGENRE ROMANSA HOT 21...
...¤ TERDAPAT UNSUR *EKSUAL DAN KEKERASAN...
...¤ BUKAN UNTUK ANAK DI BAWAH UMUR...
...PLEASE, BERI LIKE JIKA KAU MENYUKAI TULISANKU....
...HAPPY READING!...
...♡♡♡...
"Alisah?"
Suara yang tidak asing lagi bagi indra pendengaranku -- memanggilku dengan nama itu. Ketika aku berpaling ke arah sumber suara, sosok pria tampan -- yang paling tampan yang pernah kulihat -- terpaku menatap ke arahku: ke wajahku, ke kalung di leherku, lalu kembali lagi ke wajahku.
"My HansH?"
"Alisah? Ini benar-benar kau?"
"Emm aku... aku... maaf, maksudku... maksudku, ya. Aku Alisah. Apa ada yang bisa kubantu, Tuan HansH?"
HansH Mahesvara, pria tampan yang saat ini berdiri di hadapanku menatapku tak percaya. Aku tahu dia pasti akan bereaksi demikian, sebab itu aku harus menghindarinya supaya aku tidak terlibat terlalu lama dalam situasi dan obrolan yang penuh kecanggungan ini.
"Bagaimana, Tuan HansH? Apa ada yang bisa kubantu? Jika tidak ada, aku harus undur diri. Ada banyak pekerjaan yang harus kuurus. Permisi."
Tetapi dia mencegahku. Tepat pada saat itu dia menarik tanganku dan mendapatkan aku di dalam pelukannya. Aku tersentak. Berada dalam pelukan pria ini sungguh membuat jantungku berdebar tak karuan.
Tidak. Ini bukan momen romantis sepenuhnya. Aku juga sungguh ketakutan.
"Kau tidak bisa pergi begitu saja tanpa penjelasan, Alisah."
Oh Tuhan, kuteguk salivaku sendiri karena merasa tegang. Aku harus bisa tenang. Harus. "Maaf, Tuan HansH, tapi aku sangat sibuk. Bisa tolong lepaskan aku? Aku mohon?"
"Tidak. Aku harus bicara denganmu."
Aku mengangguk. "Baiklah. Tapi nanti, setelah pekerjaanku selesai. Atau pestamu akan berakhir berantakan."
Pria itu menggeleng. Dia memang dikenal keras kepala dan apa pun harus sesuai dengan keinginan dan kehendaknya. "Aku akan meminta orang lain untuk menggantikan tugasmu."
"Tidak. Aku bertanggung jawab untuk semua urusanku, Tuan HansH. Nanti, atau tidak sama sekali."
Pria itu mendelik, dia tidak terima dengan penolakanku.
"Maaf, tapi aku di sini bekerja untuk acara pestamu. Tolong, jangan merusak reputasiku di mata atasanku. Aku bisa kehilangan pekerjaanku karena hal ini. Tolong mengertilah, aku mohon?"
Mana mungkin! Bukan HansH Mahesvara jika dia bisa dilumpuhkan dengan mudah.
"Bukan masalah jika kau dipecat. Yang penting bagiku, aku tidak akan membiarkan diriku kehilanganmu lagi. Tidak akan pernah."
Lagi, kuteguk salivaku sendiri. "Maaf, Tuan, tetapi sepertinya di sini ada kesalahpahaman. Aku tidak mengerti maksudmu. Aku... apa aku pernah melakukan kesalahan? Apa aku bersalah padamu? Kenapa... kenapa seakan... kau ingin menangkapku?"
"Tidak. Maaf. Kau salah paham. Maafkan aku."
"Kalau begitu tolong lepaskan aku. Kau membuatku takut."
"Maaf. Aku minta maaf, Alisah." Dia melepaskan aku. "Sekarang bisa kita bicara?"
"Aku... aku sedang sibuk, Tuan HansH. Maaf. Mungkin... mungkin kita bisa bicara lagi nanti. Setelah... aku menyelesaikan semua pekerjaanku."
Oh, syukurlah. Akhirnya pria itu mau mengalah. Dia mengangguk setuju dan mengizinkan aku melanjutkan pekerjaanku.
"Aku akan menunggumu. Aku akan duduk di sana," katanya menunjuk ke arah kursi taman. "Tolong jangan pergi, maksudku... jangan menghilang lagi."
Aku tidak menyahut. Aku mesti mendekorasi taman di hotel barunya yang akan diresmikan esok hari. Aku berharap dia memiliki kesibukan lain sehingga kami tidak perlu bertemu setelah kesibukanku hari ini berakhir.
Tetapi mustahil. Pria itu mengabaikan semua pekerjaannya demi menungguku selesai dengan pekerjaanku. Dia bahkan mengikuti ke mana pun aku pergi asal aku tidak terlepas dari pandangan matanya. Bahkan, dia, dengan meruntuhkan keangkuhannya, tiba-tiba dia membantuku setiap kali aku mesti mengangkat sesuatu yang cukup berat -- sampai semuanya beres, pekerjaanku selesai.
"Sepertinya semua dekorasinya sudah selesai. Bisa kita pergi sekarang?"
Tidak. Aku tidak siap bicara denganmu. Bagaimana aku harus mengelak sekarang?
"Mari." HansH mengulurkan tangannya.
Tetapi aku tahu aku harus menolak uluran tangannya. Aku tidak boleh berada dalam gandengan tangannya. Jadi, tanpa berkata apa pun, aku berjalan ke arah parkiran sementara pria itu mengikuti langkahku. Sesampainya di parkiran, aku melihat ke sekeliling. Hari sudah sangat larut, area di sekitar hotel baru yang belum diresmikan itu sudah mulai sepi. "Kita... kita bicara di sini saja sambil aku menunggu temanku. Dia akan menjemputku nanti."
"Alisah, please... kita harus bicara. Sudah setahun lebih kau menghilang dari kehidupanku. Aku membutuhkan penjelasan darimu. Tolong?"
Ayo, jawab dia. Jangan gugup. Aku menunduk, dan berkeringat dingin. "Maaf, Tuan HansH, aku... aku tidak tahu apakah aku mengenalmu dengan baik. Aku--"
"Kau kekasihku. Kenapa kau bisa bicara seperti itu? Kau menghilang tanpa jejak di saat hubungan kita baik-baik saja dan sama sekali belum berakhir. Ke mana kau selama ini? Kenapa kau tidak pernah menemuiku atau memberikan penjelasan kepadaku? Hmm? Jawab aku, Alisah!"
Kau menakutkan, Tuan HansH. Bagaimana aku bisa menghadapimu?
"Jawab pertanyaanku."
"Aku... aku mengalami kecelakaan."
"Aku tahu. Lalu?"
"Yang aku tahu, kedua orang tuaku tidak selamat dalam kecelakaan itu. Mereka ikut terbakar bersama mobil yang kami tumpangi. Itu yang aku tahu. Sementara aku, tidak tahu bagaimana, aku terlempar sewaktu mobil itu masuk ke dalam jurang. Aku sempat koma."
Terkejut. Pria itu menatap iba kepadaku lalu tiba-tiba ia memelukku. Kurasakan kedua tangan kokoh itu merengkuh tubuhku dengan erat. "Ya Tuhan, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau mengalami koma. Aku sudah mencarimu, mencari informasi tentangmu ke mana-mana, tapi nihil. Maafkan aku, Alisah. Aku tidak ada di saat kau mengalami hal seburuk itu."
"Semuanya sudah terjadi."
HansH melepaskan pelukannya. Sambil menggenggam erat kedua tanganku, dia berkata, "Aku akan menebus semua kesalahanku. Aku tidak ada di saat itu, tapi sekarang--"
"Sudah terlambat, Tuan HansH. Sekarang semuanya sudah tidak sama lagi."
"Apa maksudmu? Tidak ada yang berbeda, Alisah. Aku tetap kekasihmu. Aku milikmu."
"Tidak!" Kulepaskan tanganku dari genggamannya dengan hentakan kasar. "Aku bukan Alisah yang sama. Setelah aku sadar dari koma, aku mengalami amnesia. Jadi aku sudah lupa padamu dan aku sudah tidak mencintaimu lagi. Kau mengerti itu? Maaf, aku bukan Alisah yang sama, aku bukan milikmu lagi. Oke?"
Lagi-lagi HansH terkejut mendengar penuturanku. "Kau amnesia? Lupa ingatan?"
"Yeah, itu yang terjadi. Dan kau tahu, orang yang menolongku tidak membawaku ke rumah sakit ataupun membuat laporan ke polisi. Dia merawatku di rumahnya. Setelah aku sehat, aku mencoba mencari tahu tentang siapa aku melalui nama yang tertera di kalungku ini. Aku tahu namaku Alisah, dan aku mencoba mencari tahu tentang kehidupanku sebelum aku kehilangan ingatanku. Dan aku mendapatkan informasi tentangmu. HansH Mahesvara, seorang pria yang katanya adalah kekasihku, yang fotonya ada di dalam cincinku. Tetapi... ternyata saat aku mencoba menemuimu, kau sudah menjalin hubungan dengan gadis lain. Kau bukan HansH yang sama. Kau bukan milikku lagi."
HansH menggeleng. "Tidak, Alisah. Kau sudah salah paham. Aku bisa menjelaskan semuanya. Dengarkan aku--"
"Sudah cukup, Tuan Hansh."
"Kareena bukan siapa-siapaku!"
"Cukup!"
"Alisah...."
"Please...?"
"Aku tidak bisa menerima ini. Tidak akan!"
"Hubungan kita sudah berakhir, Tuan HansH."
"Kau tidak bisa mengambil keputusan sepihak!"
"Kau, cintamu, dan semua masa lalu di antara kita, sudah hilang bersama ingatanku. Aku bukan kekasihmu lagi. Lupakan masa lalu kita, oke? Aku permisi."
Dengan bergegas, aku mencoba lari dari hadapan pria itu meski ia berteriak memanggilku dan coba mengejarku. Tetapi, tepat di saat itu pula, seorang pengendara bermotor sengaja melaju kencang ke arahku. Aku tertabrak, terpental ke jalan dan kepalaku terbentur ke aspal. Aku tak sadarkan diri.
Siapa yang coba mencelakaiku?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Rifa Endro
sebenarnya, masih ragu buat pencet tombol Subscribe. Tapi, di bab 1 penasaran sih.
2023-06-15
1
Deliana
berarti waktu HP q hilang,, mr hans jg ngilang y...😁😁😁
2023-03-23
1
Ninin Primadona
kok sempet ngilang yaa..
aku sempet sedih.. 😁😘🙏
semangat yaa 😍
2022-12-27
2