Author And The Baby

Author And The Baby

Berat

"Alena ...."

"Kau tidak pernah mencoba mengerti aku. Tidak pernah! Kau hanya sibuk dengan urusanmu sendiri."

"Alena, ini waktunya aku berangkat ke kantor, Alena. Aku harus bersiap-siap. Bukan mendengarkan omonganmu yang belum berhenti sejak semalam itu."

"Jadi kamu pikir, masalah kita mengada-ada, begitu? Kita tak pernah sepakat pada banyak hal dan kau selalu menghindar. Kau pura-pura tidur 'kan tadi malam?"

Terdengar suara bayi menangis. Abigail menghela napas pelan. Dari semalam ia tidak bisa tidur karena istrinya mengajak ribut terus. Padahal pekerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya dan ia pulang dalam keadaan lelah. Bukannya disambut dengan keramahan, istrinya malah mengajaknya bertengkar. Belum lagi bayi mereka yang tak kunjung berhenti menangis.

Dari awal mereka menikah, mereka sudah sering ribut. Dari masalah kecil hingga masalah besar dan Alena bukan tipe yang mudah mengalah. Padahal Abigail sudah berusaha bersabar dan menyabarkan istrinya, tapi wanita itu selalu membuatnya serba salah. Apapun yang dibuat Abigail untuk istrinya, semua salah.

Kadang ia merasa, menerima pernikahan ini atas dasar perjodohan saja sudah salah. Mereka baru berkenalan dan tidak saling cinta membuat biduk rumah tangga yang coba Abigail bangun terasa sangat timpang. Ia yang berusaha bersabar, tidak ditanggapi serius oleh Alena karena istrinya itu menuntut pengertian dan pengorbanan Abigail.

Tuntutan ini terasa sangat berlebihan dimana secara tidak langsung ego prianya juga ikut bicara. Mereka menikah bukan atas nama cinta, kenapa juga ia harus berkorban dan kemudian merasa sendirian?

"Alena, anak kita menangis," ujar Abigail pelan.

Alena mengambil bayi mereka. Di saat itulah, Abigail keluar kamar. Sesak rasanya bersama istrinya yang selalu minta dimengerti sementara dirinya pun butuh dimengerti.

Entah kenapa, sejak melahirkan beberapa minggu lalu, Alena semakin tidak terkendali. Rasanya, kemarahannya semakin tanpa ujung. Abigail bahkan kurang tidur selama beberapa hari, bukan saja karena istrinya yang selalu mengajaknya ribut tiap hari, tapi bayinya yang selalu bangun tengah malam untuk menyusui.

Ingin rasanya ia pindah kamar, tapi ia tak tega melihat Alena sendirian mengurus bayinya, sampai kadang saat istrinya sudah kelelahan, ia bangun saat bayi mereka menangis dan memberi botol susu hangat yang sudah disiapkan istrinya di dalam kamar. Ia bukan tidak pernah membantunya tapi membantu secara diam-diam.

"Abi ... aku belum selesai bicara." Wanita itu mengejarnya.

"Urus saja anak kita, Lena. Aku harus ke kantor karena ada rapat pagi ini." Abigail menyambar sepotong roti panggang yang ada di meja makan dan bergegas melangkah keluar rumah.

--------+++--------

Pria Indo itu melangkah keluar dengan membuka pintu gedung. Ah, udara sedikit hangat.

"Mau sekedar bersantai di sini, Pak." Seorang pria menawarinya sebuah brosur. Ia ternyata sedang menyebarkan brosur di depan gedung kantor Abigail, dilihat dari tumpukan kertas yang berada ditangannya.

Abigail mengambil selembar kertas yang disodorkan.

"Kami sedang promo. Kafe kami baru buka. Berhadiah sepotong cake untuk setiap pembelian secangkir kopi."

Mmh, terdengar menggiurkan. "Di mana ini?"

"Oh, di sebelah gedung perkantoran ini, Pak. Di dalam apartemen."

"Ok, aku coba ya?"

"Terima kasih, Pak." Pria itu sampai menundukkan kepala pada pria Indo Inggris yang rupawan itu.

Letaknya ternyata gampang ditemukan karena berada di lantai satu dekat pintu masuk apartemen. Pria itu segera saja masuk dan mencari tempat duduk.

Saat itu sudah ada seorang wanita yang bertubuh sintal dengan penampilan sedikit aneh, duduk menatap laptop yang berada di atas meja. Abigail memesan minuman dan memilih duduk di salah satu sudut ruangan dan memperhatikan sekitar, tapi kembali lagi, tidak ada yang lebih menarik dilihat daripada wanita di depannya.

Ya, wanita itu sangat aneh karena memakai jilbab lalu memakai topi dengan warna senada. Bahkan seluruh pakaian berwarna senada. Hitam. Ia juga memakai jaket berwarna hitam juga.

Bagian menarik berikutnya adalah saat wanita itu mulai bosan menatap laptopnya. Ia bahkan meletakkan sedotan di bawah hidung dan menjepit dengan bibir dengan cara mengerucutkan mulutnya. Ini membuat pria itu hampir tertawa. Wajah wanita itu lucu sekali. Ia merebahkan kepalanya di atas lipatan tangan dengan malas.

Tingkah wanita itu membuat Abigail senyum-senyum sendiri, tapi ia tak bosan. ia terus mengikuti tingkah lucu wanita ini hingga suatu kali wanita itu tanpa sengaja menekan sesuatu di laptopnya dan wanita itu panik.

Abigail yang baru saja mencoba sebagian potongan cake-nya, kini fokus menatap wanita itu. Ia kemudian meminum kopinya.

Wanita itu ternyata kehilangan semua yang ditulisnya dan ia tidak tahu bagaimana mengembalikannya.

"Mau kubantu?"

Wanita itu mengangkat kepalanya. Seorang pria bule yang tampan dan rupawan berdiri di sampingnya.

"Eh, tadi aku salah tekan jadi ke delete semua. Gimana ini?" ucap wanita itu panik.

"Oh." Pria itu membungkuk dan menekan sesuatu. "Ini."

Wanita itu lega ketika tulisannya kembali. "Alhamdulillah."

"Ini kan gampang, tinggal di undo."

"Oh iya, kenapa sampai lupa ya?"

Pria itu tertawa. "Makanya jangan panik." Kemudian ia berlalu pergi.

"Oh, terima kasih ya?"

"Ya." Abigail mengangkat tangannya tanpa berbalik. Pikirannya kini sudah kembali segar. Entah kenapa bertemu wanita itu membuat dirinya lebih bersemangat memulai hari. Padahal hanya menyaksikan tingkah wanita itu yang apa adanya bahkan cenderung ceroboh.

Namun sejak itu Abigail ternyata ketagihan. Ia tahu, di waktu-waktu kapan wanita itu ada di situ dan dia selalu hadir untuk bisa melihat tingkah konyol wanita itu. Hanya untuk melihat itu ia meluangkan waktunya tiap hari datang ke kafe itu, hingga pada suatu hari, wanita itu absen datang ke kafe itu. Ke manakah ia gerangan pergi?

---------+++--------

Alena bergegas membawa keranjang itu keluar gerbang rumah mewah itu. Sebuah taksi menunggunya di depan gerbang.

"Nyonya, Anda mau ke mana?" Seorang pembantu mengejarnya dari belakang.

"Mencari ketenangan!" Wanita itu masuk dengan membawa keranjang besar itu ke dalam taksi.

"Nyonya, nanti Tuan tanya bagaimana?"

Namun pintu taksi telah tertutup dan taksi itu pergi.

"Nyonya!!!"

----------+++--------

Ke manakah wanita yang dicari Abigail itu?

Namanya Marina dan dia tengah pergi keluar kota demi mencari inspirasi untuk tulisannya. Ya, wanita itu sedang mencoba menulis novel. Baru kali ini ia mencoba menulis dan ia butuh ide untuk tulisannya karena itu ia memutuskan keluar kota naik bus. Ia kembali mendatangi sebuah kafe dan mencoba menulis di sana.

Sudah setengah jam ia berada di sana dan tetap tak bisa meneruskan cerita. Huh, andai saja ada bayi yang bisa dipinjam untuk bisa mengerti cara mengasuh anak ini ....

Ia tak sadar, gerak geriknya diperhatikan oleh seseorang. Orang itu kemudian mendatanginya dengan sebuah keranjang besar dan diletakkan di samping kursi sofa panjang yang sedang di duduki Marina. "Eh, Mbak. Titip anak saya ya?"

Tanpa menoleh Marina menjawab. "Oh, ya. Taruh saja di sana." Ia menoleh sekilas pada wanita cantik itu yang meninggalkannya. Ia menoleh ke samping dan melihat bayi mungil di dalam keranjang. "Oh, lucunya." Namun kemudian ia kembali fokus dengan tulisannya.

Alena menaiki bus secara acak. Ia menangis diam-diam saat duduk. Ia tak bisa berpikir jernih, semuanya berputar-putar di kepala tanpa solusi. Lalu, ia harus ke mana? Ketika bus berhenti di samping sebuah gedung yang amat tinggi, tiba-tiba terlintas sesuatu di kepalanya.

___________________________________________

Halo reader. Ini novel author yang ke 10. Budaya tekan subscribe agar kalian dapat update-an novel ini dan jangan lupa kirim like, komen, vote atau hadiah ke novel ini agar author tambah semangat menulisnya. Ini visual Marina Cakra. Wanita bertubuh sintal yang menarik perhatian Abigail. Salam, ingflora💋

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Bukan Istri Ke_dua mampir kak, udah favorit

2023-03-10

1

Lina Pau

Lina Pau

Keren Beibq, tiap karyamu pasti AQ suka❤️❤️❤️

2023-01-02

2

agasaka

agasaka

aku bru mulsi bca tor bru nemu tpi kyanya seru .slm dri rangkas tor

2022-12-20

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!