Pelayan Cantik Milik Tuan Oscar

Pelayan Cantik Milik Tuan Oscar

Awal Mula

Awal Mula

Pagi hari yang hujan...

Jalanan menjadi di penuhi kubngan air dan tanah berlumpur,sebagian orang baik pejalan kaki mau pun pengendara mobil maupun motor melaju dengan kecepatan lambat,untuk menghindari cipratan air yang menggenang di jalanan.

Terlihat seorang gadis berseragam SMA sedang berjalan penuh hati-hati menghindari jalanan yang terdapat banyak kubangan air dan lumpur.

Namun meski sudah hati-hati berjalan tiba-tiba sebuah mobil mewah melintas tanpa kenal ampun.

Cret....cprettt....

Ban mobil melintas di atas kubangan air kotor dan air tersebut menyembur mengenai Mentari yang saat itu berseragam putih Abu-abu,seragam putih tersebut langsung berubah menjadi bercorak coklat seketika.

Mentari yang mengetahui siapa pengendara tersebut langsung mengejar mobil tersebut yang dengan anggunnya teparkir di parkiran sekolah.

"Woi...tunggu lu"sentak Mentari saat seorang pemuda berseragam SMA turun dari mobil mewah terebut.

Pemuda tersebut tak memperdulikan Mentari dia malah berjalan santai menuju kelasnya.

Mentari yang tak terima langsung melepaskan sepatunya yang kotor dan melemparkannya ke arah pemuda itu dan tepat mengenai punggungnya hingga baju putihnya pun kotor dengan cap sepatu Mentari.

Pemuda tersebut langsung menoleh ke arah Mentari tatapannya sinis,namun Mentari tak takut dia malah melangkah menghampiri pemuda tersebut dan mengambil sepatunya yang terjatuh dekat pemuda tersebut.

"Kenapa ngeliatinnya kaya gitu nggak suka lu?"tanya Mentari ketus.

Pemuda tersebut mengepal tangannya karena kesal dengan tingkah brandal gadis ini.

Mentari memakai sepatunya dan berjalan menuju kelasnya namun tangannya di tarik oleh pemuda sombong tersebut,ini adalah tahun keduanya di bersekolah di SMA Negeri yang terkenal sangat elit Mentari bisa bersekolah disini karena jalur prestasi dia memdapat bea siswa karena selain pintar dia pun berprestasi dalam bidang olah raga dia selalu menjuarai turnamen karate tingkat provinsi dan saat dia bersekolah di sini dia juga sempat mejuarai karate tingkat Asia,oleh karena itu pihak sekolah menganggap Mentari adalah aset kebanggaan sekolah.

"Berani betul lu ngelempar barang murahan begitu sampai bikin baju gue kotor"ucap pemuda itu dingin.

Mentari berusaha melepaskan cengkraman tangan pemuda tersebut dengan menggoyang-goyangakan tangannya.

"Elu nggak tahu berurusan dengan siapa Hem?"nadanya masih sama dingin dan sinis.

"Nggak tahu dan nggak mau tahu lagi pula gue nggak perduli siapa elu"Mentari tak kalah sinis dan ketus.

sialan nih cewe pembangkang banget ya...

"Lepasin nggak kalo nggak elu yang bakalan nyesel"Ucap Mentari sinis.

"Oo ya...nyesel kenapa hem?"

"Gue benci banget dah sama cowo sok keren kaya elu"Mentari langsung menghentak tangannya keras hingga terlepas dan langsung memelintir tangan pemuda itu hingga pemuda itu jatuh tersungkur di lantai al hasil pemuda itu di buat malu oleh Mentari.

"Oscar...kau tidak apa-apa?"seorang pemuda lain menghampiri Oscar yang sudah tersungkur di lantai wajah Oscar sudah memerah malu + marah kepada Menatari.

"Udah gue bilang kan lepasin tangan gue kalo nggak elu nyesel,ini akibatnya kalo elu selalu anggap cewe itu lemah"ucap Mentari sinis.

"Tari kamu keterlaluan apa salah Oscar sama kamu?"ucap pemuda itu kesal.

"Heh Abi elu nggak liat apa baju gue belog begini,ya ini nih ulah dia nyetir mobil udah kaya di sirkuit ajah"Mentari sewot.

Abi melihat memang Mentari sangat kotor pagi ini mulai dari rambut hingga ke sepatunya semuanya kotor,apa separah itu Oscar mengendarai mobil fikir Abimanyu.

Abi pun melihat Oscar juga pakaiannya kotor Abi menawarkan pakaiannya bertukaran saja dengan Oscar biar dia yang memakai baju kotor sedangkan Oscar memakai baju bersih miliknya,tapi Oscar tidak mau dia masih ada baju seragam olah raga dia akan mengenakan itu saja.

Bel masuk pun berbunyi semua murid berhamburan masuk kedalam kelas semenatara Oscar dan Tari pun berlari ke toilet mengganti seragam sekolah mereka dengan seragam olah raga,setelah itu mereka pun masuk ke kelas mereka yang hari ini adalah kelas baru mereka.

Oscar dan Mentari berdiri di depan kelas yang sama.

"Elu ngapaian disini?"ucap mereka sewot berbarengan.

"Ini kelas gue"sewot berbarengan lagi.

"Akh sial minggir lu"Oscar mendorong Mentari hingga Mentari melangkah mundur.

"Heuh...dasar kadal burik"jerit Mentari di depan kelas.

Tapi tak di hiraukan oleh Oscar,dia melanggang masuk mencari kursi yang kosong dan sialnya karena tadi dia harus berganti baju dia harus mendapatkan kursi di paling belakang dekat jendela.

Begitu pun dengan Mentari hanya kursi di belakang dan bersebelahan dengan Oscarlah yang kosong.Abi melihat Oscar nampak tidak suka duduk di tempat itu hingga Abi menawarkan Oscar untuk bertukar tempat dengannya tapi Oscar tidak mau biarkan saja dia suka duduk dekat jendela ucapnya ramah dan tersenyum kepada sahabatnya itu.

Saat guru mulai masuk kelas guru melihat Oscar dan Tari berpakain lain dari yang lainnya hingga mereka di panggil ke depan dan di tanyakan kenapa mereka berdua memakai seragam olah raga dan bukannya menjawab malah mereka berdebat saling menyalahkan hingga terjadi lah keramian di kelas guru pusing sendiri dan akhirnya membiarkan mereka berdua berpakaian berbeda dan mempersilahkan mereka kenbali ke meja mereka masing-masing.

Saat jam istirahat beberpa murid beristirahat di kantin sekolah,ada yang ke perpustakaan dan ada juga yang masih betah di kelas seperti Tari dia masih betah di kelas dan sibuk menterjemahkan pelajaran bahasa mandarin dari kamusnya.

Oscar yang baru saja dari kantin melihat Tari dengan mata malas dan terduduk di kursinya dengan kasar tapi Tari tak memperdulikannya.

"Oscar.....ini aku belikan lava cake untuk kamu"seorang murid wanita cantik menghampiri Oscar dengan membawa lava cake yang di beli di kantin tadi.

"Maaf tapi aku tidak suka makanan manis"ucap Oscar penuh sopan dan ramah hingga membuat yang memberikan lava cake tersebut melayang karena kelembutan Oscar.

"Hemft....elu nggak suka makanan manis ya?pantesan ajah senyuman elu pahit kaya sambiloto"celetuk Tari.

"Heh...anak pungut diem luh"Sentak Oscar.

"Apa lu bilang gue anak pungut gue anak kandung ayah ibu gue kali"Tari langsung berdiri dari duduknya.

"Maksud gue elu itu bisa sekolah disini itu karena elu di pungut bodoh,murid cuma ngandelin bea siswa ajah belagu luh"ucap Oscar sarkas.

"Heh kadal burik gue sekolah disini itu karena prestasi ya bukan ngandelin uang kaya elu,gue tahu kok elu anak orang kaya tapi belum tentu elu bisa bersaing masalah otak dan otot sama gue"Tari Sewot.

Sejak kejadian pagi itu maka terjadilah awal mula mereka menebar kebencian di hati mereka berdua padahal sekelas dan duduk bersebelahan tapi selalu bertegkar.

♡♡♡♡♡♡

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!