Proposal

Proposal

Menjelang ulangan smester klub karate mendapatkan undangan pertandingan antar SMA se provinsi.

Mentari sibuk membuat proposal untuk di ajukan kepada ketua osis dan kepala sekolah untuk mendapatkan sponsor.meski kesal.harus menghadapi ketua osis dahulu saat mengajukan proposal Mentari yang tidak ingin mengecewakan teman-teman satu klubnya tetap membuat proposal tersebut dan akan mengajukan proposal tersebut kepada ketua osis.

Tari berjalan kedalam kelas dan berdiri didepan meja seseorang yang sangat meyebalkan di dunia baginya.dia menyodorkan sebuah proposal di meja tersebut.

Oscar melirik kepada Tari.

"Apaan nih?"tanyanya ketus.

"Proposal dari klub karate"ucapnya santai.

"Terus?"Oscar pura-pura tidak mengerti padahal dia tahu maksud Mentari mengajukan proposal tersebut.

"Minta tanda tangan persetujuan ketua osis buat pertandingan"Tari menahan sabar menghadapi manusia yang menyebalkan ini menurut Tari.

"Kapan waktu bertandingnya?"

"Baca saja terus elu tinggal tanda tangan dan kasih stempel osis di situ"

Oscar memulai membaca proposal tersebut setelah dia melihat waktu dan tanggalnya Oscar langsung melempar proposal itu ke atas meja.

"Gue nggak mau tanda tangan"

"Ayolah Oscar kenapa sih ribet amat elu kalo berurusan sama gue selalu elu persulit"Tari masih menahan amarahnya.

"Elu nggak tahu apa-pura-pura nggak tahu pas tanggal segitu kita sedang mengadakan ulangan smester,elu mau buat teman-teman satu klub karate elu nggak ikut ulangan hah"Oscar kesal.

"Gue tahu Oscar tapi gue bisa atur jadwal mereka,mereka bisa ikut ujian lebih awal jadi bisa ikut pertandingan juga lagi pula tempatnya juga nggak jauh dari sekolah jadi bisa ke uber"Tari kesal.

"Nggak gue nggak setuju,elu kalo mau bodoh bodoh ajah sendiri jangan ajak yang lain"Oscar tetap kukuh tak menandatangani proposal yang di ajukan Tari.

Tari terus memohon karena ini kesempatan bagi teman-temannya untuk nantinya ikut ke kejuaraan nasional,bila mereka berprestasi sekolah juga akan bangga kan,begitulah bujuk Tari.

"Oke...tapi ada satu syarat"

"Apa"Tari terlihat antusias.

"Gue yang akan menjadi menager klub kalian pas tanding dan kalian termasuk elu harus nurut semua yang gue katakan"

"Elu yakin mau jadi menager klub karate?elu mau jadi anggota juga?"tanyanya polos.

"Gue nggak tertarik berkelahi gue cuma mau mastiin ajah kalau kalian benar-benar bertanding dan jadi juara"

"Oo begitu ya udah gue setuju"

Seminggu kemudian hari ulangan yang bentrok dengan hari pertandingan karate pun di mulai.

Dan sesuai kesepakatan Oscar lah yang akan menjadi manager klub,tapi Oscar bukannya membantu malah membuat Tari pusing pasalnya dia mengikuti ulangan normal tidak bersama dengan anak-anak klub.

"Aaaaa dasar kadal burik licik awas ajah lu ya sampe kita telat dan diskualifikasi elu yang akan gue ajak komite"Tari kesal menunggu kedatangan Oscar yang sangat lama di parkiran sekolah.

Tak lama yang di tunggu pun muncul Oscar berlari menghampiri anggota klub karate,wajahnya tanpa dosa dan tidak mengatakan maaf sama sekali kepada mereka.

Sedangkan wajah Tari sudah seperti balon di cemberut hingga pipinya menggembung. Oscar tersenyum tipis melihat wajah itu dia seolah menang melawan gadis keras kepala ini.

"Ayo kita berangkat ke gor"ajak Oscar.

Dan para anggota klub yang rata-rata anak laki-laki pun mulai menaiki sepeda motor mereka.

"Eh....cewe gila sini naik sama gue"panggil Oscar pada Tari.

Semua anggota klub pun menyarankan agar Tari cepat berboncengan dengan Oscar karena mereka sudah terlambat jangan mengulur waktu begitulah kata mereka.

Dan dengan terpaksa Tari pun naik di boncengan motor Sport milik Oscar.

Mereka pergi dari halaman sekolah dan menuju gor di daerah tersebut karena memburu waku mereka semua ngebut mengendarai motor tersebut tak terkecuali Oscar dia mengendarai motor tersebut seperti seorang pembalab di area sirkuit.hingga membuat Tari spontan memeluk tubuh Oscar dari belakang.

Sampai di parkiran gor Tari mencubit perut Oscar karena kesal hingga Oscar mengaduh.

"Aduh...sakit gila lu ya?"Oscar sewot.

"Elu yang gila bawa motor kaya pembalab ajah elu sengaja kan biar gue peluk elu"Tari sewot.

Mereka jadi bertengkar mulut di area parkir hingga semua anggota klub hanya menggelengkan kepala dan menepuk jidat mereka karena tak habis fikir mereka masih saja sempat-sempatnya berkelahi di saat waktu yang sangat mepet seperti ini.

"Tari sudah lah hayu...lagi pula kalau tadi kita jalan dengan kecepatan biasa kita nggak akan sampai tepat waktu hayu masuk jangan bertengkar terus dengan Oscar nanti jatuh cinta loh"ledek salah satu teman satu klubnya yang bernama Artur.

"Apa?! Nggak mungkin gila ajah kali kaya nggak ada ajah yang lain"kata mereka berbarengan sambil membuang muka mereka ke arah berbeda.

Para anggota klub pun masuk ke dalam gor dan bersiap mengganti pakaian mereka dengan seragam karate begitu pun Tari dia sudah mengganti pakaian dan mulai pemanasan dirinya bertanding di partai ketiga.

Oscar melihat Tari sedang melakukan pemanasan sendiri di dekat pintu masuk gor .

Hemft dasar cewe brandal ga ada sisi feminimnya sama sekali apa lagi di balut dengan pakaian seperti itu ckckck.

Batin Oscar.

"Woi Tari bentar lagi giliran elu"teriak Oscar mengingatkan.

Tapi Mentari bukannya menjawab malah asik mengobrol dengan seorang cowo dari sekolah lain.

Senyum semuringah terlihat di wajahnya saat sedang berbicara dengan cowo tersebut,dan itu membuat Oscar kesal bukan karena cemburu tapi karena Mentari mencuekinya.

Oscar mendekat pada Mentari dan mencolek pinggang gadis tersebut hingga di terlonjak kaget.

Tari menatap kesal pada Oscar.

"Bentar lagi giliran elu jangan pacaran ajah"ucapnya ketus dan langsung berlalu dari mentari dan cowo tersebut

Cowo yang sedang mengobrol dengan Tari tertawa melihat reaksi Oscar yang seperti itu kepada Tari.

"Ri...kayanya dia suka deh sama kamu"ucapnya.

"Nggak nggak mungkin kak dia suka sama aku,kalau benci iya dia memang benci banget sama aku"

"Masa sih tapi yang aku lihat nggak gitu ah...mungkin dia menyembunyikan rasa sukanya di balik rasa bencinya sama kamu Ri..."cowo itu mengacak-acak rambut mentari karena gemas.

Cowo yang di ajak bicara dengan mentari adalah seniornya di karate mereka pernah pergi bertanding mewakili negara saat kejuaraan asia,dan Tari sangat menganggumi dirinya yang sangat berbakat.

"Kak Iwan Tari masuk dulu ya si kadal burik dari tadi melotot ajah ngeliatin aku"Tari pamit pada seniornya Iwan.

Dan Iwan melihat ke arah Oscar yang menatap tajam.dan tidak suka pada Iwan,Iwan hanya tersenyum dan menggelengkan kepala saja saat tatapan Oscar begitu menusuk ke arahnya.

♡♡♡♡♡♡♡♡

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENAR TU KATA IWAN, TU OSCAR MMG MNYUKAI MENTARI..

2023-07-13

0

Riska Riska

Riska Riska

menarik tor critany

2023-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!