Bab 2# Gosip Menampar Hati

Dua minggu berlalu, dan selama itu pula, Erika masih saja sering dan bahkan hampir tiap jam dapat teguran tak berdasar dari sang ibu mertua. Semakin hari, sikap ibu mertuanya itu semakin dingin.

"Erikaaaa!"

Teriakan terhakiki Ibu Rani mulai terdengar.

"Kamu sedang apa sih? Ingus anak kamu tuh! Jorok banget!" imbuhnya sembari menatap jijik cucunya yang sedang main boneka di lantai. Sedang ia saat ini duduk santai di kursi sembari menonton TV.

Erika yang baru keluar dari dapur, dengan tangan membawa makan untuk Icha, langsung menyahut, "Icha memang lagi pilek, Bu. Harusnya ibu membersihkannya, bukan malah berteriak teriak membuat Icha jadi kaget," tutur Erika penuh kelembutan. Cepat cepat ia meraih tissue untuk membersihkan area hidung sang anak sembari mendengar sahutan ketus dari Ibu maha benar itu.

"Tiap hari, kamu semakin pintar melawan ibu. Awas saja, Ibu akan aduin kamu ke Aldo kalau sudah pulang bekerja."

Serah, serah wae! Erika terlalu sakit kepala untuk sekedar menjawabnya. Ia sudah tidak tahu harus bersikap apa di depan ibu mertuanya. Ini dan itu selalu salah. Diam dianggap salah, apalagi menyahut. Yaa... Beginilah ujungnya dapat ancaman tidak jelas.

"Nenek, angan malah malah telus. Nanti epat keliput, eh uda keliput ya." celetuk Icha dengan nada cadelnya. Dan cairan bening kembali meler di hidungnya.

Ibu Rani membulatkan matanya. Menatap sengit ke Erika yang sedang mengulum senyum secara diam diam. Erika begitu gemas sendiri mendengar celetukan Icha yang mungkin kasihan padanya karena sering menjadi saksi Ibunya di marahin terus.

"Ini pasti ajaran kamu, kan? Anak masih suci, tetapi sudah diajari kurang ajar sama orang yang lebih tua!" tuduhnya kesal. Membuat kesabaran Erika dipertanyakan.

"Maaf, Bu! Erika nggak sama sekali mengajarkan hal buruk ke anak ku. Seperti kata ibu, anak kecil itu masih suci dan bersih, pasti cepat menangkap hal positif dan negatif di sekitaranya. Jadi mohon di mengerti, sikap yang dikiranya negatif lebih baik dibuang jauh jauh. Nggak baik sama masa depan anak suci seperti Icha."

Nada halus tetapi penuh dengan sindiran pedas untuk Ibu Rani dengar.

Agar jauh dari percekcokan panjang, Erika bergegas menggendong Icha keluar rumah, sembari membawa nasi sayur bayam untuk Icha makan.

"Menantu kurang ajar!" dumel Ibu Rani kesal. Awas saja pokoknya. Ia akan membuat pelajaran pada menantu tak bergunanya itu.

Sembari menatap punggung Erika menjauh dari rumah, bibir Ibu Rani tersenyum penuh arti. Lalu berkata, "Cepat atau lambat, Aldo akan membuangmu!"

***

"Astagfirullah adzim..."

Tiga kali Erika mengucapkan istighfar itu, sembari mengelus dadanya yang bergerumuh hebat akibat Ibu Rani yang selalu memancing emosinya.

"Apa aku seburuk itu? Ya Allah, maafkan aku jikalau perkataanku tadi menyinggung perasaan Ibu mertua ku, yang bisa saja menjadi sumber dosa untukku." doanya dalam hati.

Erika bukanlah wanita naif, bukan pula takut dimusuhi yang memang sudah dimusuhi oleh mertuanya tanpa sebab titik kesalahannya ada di mana? Erika pun bukan manusia sok suci. Ia hanya takut berdosa akan lisannya yang selalu diuji oleh mertuanya sendiri.

"Bu, aaaa..." Lamunan Erika buyar saat Icha kembali minta disuapi.

Dengan bibir merekah secara terpaksa, Erika pun menyuapi putri kecilnya. Saat ini, ia dan Icha berada di pos ronda. Menyuapi sembari mengajak Icha bermain di luar rumah.

"Eh, ada Ibu Erika." Satu wanita yang tak lain adalah tetangganya, ikut ngadem.

Erika balas menyahut ramah.

Baru juga tetangganya duduk bersama. Dua Ibu ibu rumah tangga lainnya, ikut nimbrung. Erika was was, pasti ketiga tetangganya ini ujung ujungnya akan ngeghiba yang tidak tidak.

"Eh, Ibu ibu.. Mau tau nggak?"

Nah kan, baru juga Erika was was. Mulut Ibu Saida sudah mulai bereaksi memancing Ibu Kokom dan Ibu Julia.

"Apa, Bu. Apa?" kepo Ibu Julia, antusias.

"Ibuuuu... Puuyang yuk, puuyang..."

Alhamdulillah, Icha sangat pintar, anak kecil itu risih akan kedatangan tiga ibu ibu yang terkenal tukang ngerumpi. Bukan apa apa, meski Erika hanya pendengar setia bahan julidan mereka, tetap saja ia akan kecipratan dosanya. Apalagi, puasa sunnah-nya tidak mau batal sia sia yang sudah dipertanyakan oleh kesabaran nya tadi perihal nyinyiran mertuanya sendiri.

"Ibu ibu, saya pamit duluan ya, Icha minta pulang," izin Erika takzim.

Tetapi ia tertahan akan tembakan suara Ibu Saida yang menampar hatinya.

"Saya selingkuh?" ulang Erika akan perkataan Ibu Saida.

"Maaf loh, Bu Erika. Saya hanya mendengar gosip ini dari para ibu ibu jamiah-an dan katanya berita ini dari Ibu Rani langsung. Daripada berprasangka buruk, lebih baik saya nanya langsung ke Ibu yang kebetulan ada di sini. Katanya sih, Ibu Erika itu sering senyum senyum sembari chat-an. Dan katanya, itu pasti chat-an bersama selingkuhannya. "

Astagfirullah adzim... Entah berapa kali hari ini Erika mengucap istighfar. Ibu mertuanya sudah melebihi batas yang begitu tega bermain fitnah. Ini sih sudah keterlaluan. Takut takut mengancam keharmonisan rumah tangganya, Erika pun membantah fitnah itu dengan sikap tegas namun seperti biasa... tenang-tenang mematikan.

"Saya memang sering chat-an, Ibu ibu. Tetapi bukan pertanda saya selingkuh. Dan ya... Saya suka bermain hape di saat suami saya bekerja, tetapi percayalah... Saya main hape bukan karena hal zina atau pun menjadi netizen di kolom komentar orang manapun. Permisi!"

Erika segera menggendong Icha. Ia tidak peduli lagi dengan bisik bisikan tiga orang tersebut. Tidak di rumah, di luar rumah pun hatinya sama saja dibuat jengkel jengkel tertahan. Semoga kewarasannya masih terjaga. Amin, doanya dalam hati.

Tiiiingg...

" Astagfirullah..."

Kali ini, Erika beristigfar bukan karena mulut mulut nyinyir orang orang, melainkan ia hampir tertabrak oleh pemotor pria yang dilihat lihat si pemotor itu masih berondong.

"Ukthi, lihat lihat dong kalau mau nyebrang. Bawa adik pula. Kan bahaya!"

"Adik? Mana adik yang dibilang si Mas berondong yang memakai jaket kulit hitam ini?" batin Erika sembari celingukan ke kiri dan bagian kanannya. Dan sejurus, Erika pun berasumsi kalau si Mas berondong salah sangka, Icha adalah anaknya bukan adiknya.

"Ukthi nggak apa apa kan? Mau gue bawa ke rumah gue eh rumah sakit?"

"Saya nggak apa apa, Mas. Dan saya juga minta maaf karena main menyeberang begitu saja. Kalau begitu, saya permisi. Assalamualaikum." Erika menunduk takzim sejenak sebelum melangkah dari pria muda yang sempat terpesona dengan suara sopan dan lembut Erika yang tiba-tiba menggetarkan hatinya.

" Wiih... Calon pacar gue itu! Uda cantik, terlihat sopan, suara merdu dan mau repot ngurus adik, apalagi nanti kalau anak sendiri, pasti sayangnya sejuta kali." Pria bermotor itu mengulas senyum manis. "Emaaaak, anakmu nemu bidadari tak bersayap!" pekiknya sendiri.

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

walah sapa lagi ini...bidadari nya orang itu...wkwkkwk

2023-11-02

1

Ana

Ana

eh main suka aja istri orang 😁
astaghfirullah stok sabar harus banyak ya Erika 🥺🥺🥺 aku mungkin ga akan kuat jadi Erika 😢

2022-12-15

1

anray

anray

ta,aku punya temen kisahnya hampir mirip kayak gini,, hidupnya ngenes banget,untungnya si suami percaya banget ma istrinya gak ngaruh ibunya sendiri selalu menjelekkan istrinya,, sampai bertahun tahun itu ta,dari penganten baru sampai anaknya kelas 3 SD bayangin deh,tapi mereka nekat pisah rumah dan sekarang ya akur walau setiap ketemu pasti mertuanya selalu nyap nyap aku yg selalu dicritain aja emosi terus ta apalagi yg ngejalaninya yah tapi kadang yg ngejalaninya sendiri dah kebal kali ya,, disini peran suami sungguh penting,dia harus bisa melihat dan mendengarkan dengan bijak jangan asal percaya aja omongan orang walau itu ibu kandung sendiri tapi aku bener² salut ma temen²ku itu,, semoga kalean selalu bahagia yah apalagi dengan kehadiran si kecil khalid,, jangan terlalu kejam yah tata

2022-12-14

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!