RAGASA

RAGASA

Ep. 1. Gadis Sialan

Aku memang seorang pembohong, tetapi aku sangat benci di bohongi. Aku ingin semua orang terbuka terhadap ku, tetapi aku sendiri menutup diri terhadap mereka.

Aku sangat mempercayai mereka, tapi kenapa mereka menyimpan kebohongan besar tentang ku?

Kita semua berbeda, aku berbohong untuk kepentingan bersama, tetapi mereka berbohong untuk kepentingan mereka sendiri.

Aku berbohong karena takut di khawatirkan, tapi mereka berbohong untuk mengkhawatirkan diri mereka sendiri.

Pada dasarnya, kita sama-sama pembohong. Akan tetapi, dengan konsep kebohongan yang berbeda.

Bukan aku ataupun siapa yang salah, tapi semuanya sama-sama salah. Jika saja di antara kita semua sama-sama terbuka, semuanya tidak akan menjadi rumit seperti ini.

**

"Lo yang duluan!" Tuduh Raga.

Dia Raga. Bernama panjang Raga Anindita Wijaya. Lelaki dengan perawakan tubuh tinggi dan tegap, tidak lupa sorot matanya yang selalu menatap tajam siapapun. Itu yang membuat dia terkesan berkharisma dan menyeramkan secara bersamaan.

"Lo!" Balas perempuan yang sedang berdebat dengannya.

"Pokoknya Lo yang duluan!" Keukeuh perempuan itu.

"Lo yang duluan Caca Queensa Libertà." Raga bersedekap dada, sembari menatap datar perempuan yang bernama Caca itu.

Caca Queensa Libertà. Sahabat sekaligus partner gelut. Ia sangat suka mengusili gadis satu ini, alasannya karena menurutnya sangat menggemaskan ketika dia marah.

Caca yang tak terima Raga tetap Keukeuh menyalahkannya, Ia ingin kembali melakukan penyerangan. Akan tetapi, mulutnya kembali terkatup saat suara nyaring milik Bu Shinta melerai pertengkaran mereka Berdua.

"STOPP!" Bu Shinta berteriak.

Bagaimana tidak? Mereka berdua berdebat saat mata pelajarannya sedang berlangsung, sangat-sangat tidak sopan.

"Caca kamu keluar dan hormat bendera, sedangkan Raga tetap diam di kelas!" Lanjutnya.

Caca jelas-jelas tak terima, kenapa dirinya yang harus hormat bendera? sedangkan disini Raga yang mencari gara-gara duluan terhadapnya.

"Kenapa saya yang harus hormat bendera sih Bu? Raga yang nyari gara-gara duluan. Dia yang lempar-lempar kertas ke arah saya, padahal saya lagi coba fokus sama pelajaran. Harusnya Raga lah yang hormat bendera, bukan saya!" Protes Caca tak terima

"Raga gak mungkin cari gara-gara, hak kaya kamu yang suka membuat gara-gara dan membuat onar!" Ketus Bu Shinta, membuat Raga tersenyum kemenangan sambil menatap Caca mengejek.

"Nyenye ... Raga gak mungkin cari gara-gara, nyenye ... Raga gak mungkin buat onar, nyenye ..." Caca mencibir.

Tidak lupa tubuhnya yang sudah berlari terbirit-birit keluar, takut-takut guru itu akan kembali mengomelinya dan berakhir hukumannya akan bertambah.

Bu Shinta menghela nafas panjang, setelah itu mengeluarkannya secara perlahan, "KAMU GAK AKAN BOLEH MASUK PELAJARAN SAYA LAGI!!" Teriak guru wanita tersebut.

Caca yang sudah di luar kelas pun kembali diam di depan pintu, ketika mendengar teriakan yang dilontarkan guru tercintanya.

Gadis itu membungkukkan badannya memberi hormat, "Terimakasih Bu, saya sangat senang atas apresiasi ibu."

"Ibu adalah guru terbaik … Tapi boong awok awok!"

Caca tertawa sembari kembali berlari, Ia akan melaksanakan hukumannya, sebelum Bu Shinta semakin marah dan mengadukan kelakuannya ini pada opahnya.

Bu Shinta memegang kepalanya yang terasa pusing, sebenarnya Ia sudah lelah meladeni murid seperti ini. "Dasar murid setan gak ada akhlak!" Umpatnya sambil geleng-geleng kepala.

**

"Panas?" Raga menghampiri Caca yang baru saja menyelesaikan hukumannya dan duduk di pinggir lapangan.

Caca menggeleng sembari tersenyum, "Kagak, kagak panas. Malahan adem, saking ademnya punggung gue udah habis kena keringat. Saking ademnya muka gue merah, saking ademnya kepala gue rasanya mendidih dan pengen gorok Lo! Pake tanya lagi … Ya panaslah! Lo enak gak di hukum, dasar P'A!" Kata Caca sambil mengambil minuman yang berada di tangan Raga.

"Marah-marah Mulu lo, lagian lo yang duluan. Jadinya lo sendirikan yang kena hukum?" Ucapan tanpa dosa yang keluar dari mulut Raga membuat amarah Caca semakin tersulut dan ingin sekali menghabisi manusia di depannya ini sekarang juga.

"Eh Raga yang gantengnya kaya monyet peliharaan bapak gue, lo sendiri kan yang mulai duluan? Pakai lempar-lemparan kertas segala, terus lo dengan watados nya nyalahin gue? Sedeng lo!" Ucap Caca dengan intonasi kesal yang kentara.

"Sttttttt ... Lo anak yatim piatu. Yang pelihara monyet itu bapak gue, bukan lo!" Balas Raga.

Ia mengambil kerah belakang baju Caca, lalu menyeretnya ke kantin.

Caca yang di seret seperti itu pun hanya pasrah saja, Ia mengusap ujung matanya yang seolah-olah mengeluarkan air mata, "Gini amat jadi yatim piatu, hiks ..."

**

"ASSALAMU'ALAIKUM, MANUSIA-MANUSIA KELAPARAN!!"

Sudah menjadi kebiasaan, seorang Caca selalu berteriak dan rusuh di manapun. Teriakannya mampu memenuhi kantin yang sedang ramai-ramainya, bahkan semua orang pun sudah terbiasa akan teriakan yang dikeluarkan Caca.

Memang, pasti ada saja yang mengumpat karena teriakan Caca yang selalu datang tiba-tiba. Tapi tidak sama sekali ada yang berani melarang atau mengumpati Caca secara langsung, hanya di belakang saja.

Caca berjalan ke arah meja teman-temannya dan diikuti Raga di belakang. Ketika sampai di meja yang dituju, Ia langsung saja mencomot bakso salah satu temannya.

Padahal baksonya kuah lho, main comot-comot aja.

Setelah bakso yang di kunyahnya habis, dia duduk disana dengan tenang, seperti tidak melakukan apa-apa, kurang ajar.

Bima yang menjadi pemilik bakso itu, tentu saja marah. Apalagi melihat Caca yang seolah tidak melakukan apapun, membuatnya naik pitam, "Dasar goblok, di disini di sediakan sendok, kenapa lo main comot-comot aja Rodi'ah? Jadi jijik kan bakso gue!" Kesal Bima.

Caca mengedikan bahunya acuh, "Yaudah, kalau jijik biar gue aja yang makan. Jadi utuh kan uang jajan gue?" Kata caca sambil mengambil alih mangkok Bima, membuat lelaki itu memelototkan matanya.

"Anj-" Bima hendak mencekik gadis stres di depannya, tapi suara dingin seseorang menghentikan aksinya kali ini.

"Pesen lagi aja, biar gue yang bayar," lerai Alzam, orang yang paling waras di antara mereka semua.

Mendengar perkataan Alzam. Caca kembali menyerahkan mangkok baksonya kepada Bima dan berlari menuju stand makanan, "Lo makan aja, gue bisa pesan lagi kok!"

Bima yang tersadar Caca akan berlari, langsung beranjak dan mencekal tangan caca kencang, "Gue yang di suruh pesen bukan lo, jadi lo harus makan bakso gue. Dan gue mesen yang baru," tekannya masih mencekal tangan Caca kuat.

"Dih, emang Alzam ngomongin nama yang mau di traktir nya? Enggak kan?Jadi gue yang pesen dan lo ..." Tunjuk Caca pada Bima. "Makan bakso yang bekas lo lah!"

"Pokoknya gue yang pesen!" Tekan Bima masih menahan pergerakan Caca.

"Gue yang pesen!" Keukeuh Caca.

"Gue!" Sekarang giliran Bima yang bersikukuh.

"Pokonya Gue!"

"BU BAKSO SATU LAGI YAH! ENTAR DI BAYAR SAMA ALZAM!" Teriakan menggelegar yang berasal dari bangku yang ditempati mereka, membuat Caca dan Bima melotot saling pandang.

"SIAP DEN!!" Balas Bu Inah tak kalah kencang berteriak.

"DODI MONYET!"

Teriak mereka berdua langsung meluruh ke lantai dan saling peluk, saling menguatkan masing-masing dan mencoba menerima bahwa bukan mereka berdua lah yang menerima traktiran bakso itu.

Fyi, Dodi ceritanya satu circle juga dengan mereka. Caca dan Bima yang malang, terimalah takdir kalian di cerita ini.

Terpopuler

Comments

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

Ini lebih kacau dari geng singa di novel gue

2022-12-14

0

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

berasah kembali muda baca teen author kidoo 🤣

2022-12-14

0

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

Ini gak salah nih....
Karya teen?
hahahaha 😝

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1. Gadis Sialan
2 Ep. 2. Salah Paham
3 Ep. 3. Hambatan Kecil
4 Ep. 4. 4h = Alphabet
5 Ep. 5. Pasar Malam
6 Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7 Ep. 7. Wabah Derita
8 Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9 Ep. 9. Penyerangan
10 Ep. 10. Misteri Saka
11 Ep. 11. Insiden Bima
12 Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13 Ep. 13. Kotak Rahasia
14 Ep. 14. Penyesalan
15 Ep. 15. Rahasia Dalang
16 Ep. 16. Cemburu
17 Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18 Ep. 18. Penyerangan Kedua
19 Ep. 19. Kecurangan Kevin
20 Ep. 20. Perseteruan
21 Ep. 21. Duka Mendalam
22 Ep. 22. Penyusup Ninja
23 Ep. 23. Tembakan Peluru
24 Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25 Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26 Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27 Ep. 27. Mendung
28 Ep. 28. Tidak Bergaul
29 Ep. 29. Berita Mading
30 Ep. 30. First Kiss
31 Ep. 31. Ling Lung
32 Ep. 32. Alex
33 Ep. 33. Permainan
34 Ep. 34. Menjadi Ancaman
35 Ep. 35. Babu
36 Ep. 36. Mengadu
37 Ep. 37. Ulah Sasa
38 Ep. 38. Rumah Sakit
39 Ep. 39. Mading
40 Ep. 40. Alasan Sasa
41 Ep. 41. Perasaan
42 Ep. 42. Lima Orang
43 Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44 Ep. 44. Mental Yupi
45 Ep. 45. Takdir
46 Ep. 46. Dokter Sinting
47 Ep. 47. Ungkapan
48 Ep. 48. Gak Usah Genit
49 Bab. 49. Mona dan Topan
50 Ep. 50. Semua Orang Tahu
51 Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52 Ep. 52. Hector Giovanni
53 Ep. 53. Sasa Marah
54 Ep. 54. Alzam & Sasa
55 Ep. 55. Bella Diculik
56 Ep. 56. Gedung
57 Ep. 57. Caca Tumbang
58 Ep. 58. Lukisan Bergerak
59 Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60 Ep. 60. Apart Bima
61 Ep. 61. Joki Terpendam
62 Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63 Ep. 63. Potongan Mullet
64 Ep. 64. Memberitahu
65 Ep. 65. Inteligen
66 Ep. 66. Balapan kembali
67 Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68 Ep. 68. Siapa Orangnya?
69 Ep. 69. Mimpi Buruk
70 Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71 Ep. 71. Hoodie Biru
72 Ep. 72. Pingsan
73 Ep. 73. Pacarnya Awan
74 Ep. 74. Kebenaran
75 Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76 Ep. 76. Pamer Dada
77 Ep. 77. Flashback
78 Ep. 78. Benjol
79 Ep. 79. Dirasakan
80 Ep. 80. Cerita Kevin
81 Ep. 81. Keluar Dari Geng
82 Ep. 82. Toilet
83 Ep. 83. Raga tertusuk
84 Ep. 84. Goresan
85 Ep. 85. Dodi Berulah
86 Ep. 86. Kecelakaan
87 Ep. 87. Berpikir Positif
88 Ep. 88. Sadar
89 Ep. 89. Kondisi
90 Ep. 90. Kondisi
91 Ep. 91. Sendirian?
92 Ep. 92. Dodi Marah
93 Ep. 93. Botak
94 Ep. 94. Menolong nenek
95 Ep. 95. Kematian
96 Ep. 96. Pemakaman
97 Ep. 97. Sakitnya Raga
98 Ep. 98. Anak sial
99 Ep. 99. Maskeran
100 Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101 Ep. 101. Diary
102 Ep. 102. Berkunjung
103 Ep. 103. Strategi Konyol
104 Ep. 104. Menjadi Hantu
105 Ep. 105. Merangkai Kata
106 Ep. 106. Hari Kelulusan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep. 1. Gadis Sialan
2
Ep. 2. Salah Paham
3
Ep. 3. Hambatan Kecil
4
Ep. 4. 4h = Alphabet
5
Ep. 5. Pasar Malam
6
Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7
Ep. 7. Wabah Derita
8
Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9
Ep. 9. Penyerangan
10
Ep. 10. Misteri Saka
11
Ep. 11. Insiden Bima
12
Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13
Ep. 13. Kotak Rahasia
14
Ep. 14. Penyesalan
15
Ep. 15. Rahasia Dalang
16
Ep. 16. Cemburu
17
Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18
Ep. 18. Penyerangan Kedua
19
Ep. 19. Kecurangan Kevin
20
Ep. 20. Perseteruan
21
Ep. 21. Duka Mendalam
22
Ep. 22. Penyusup Ninja
23
Ep. 23. Tembakan Peluru
24
Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25
Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26
Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27
Ep. 27. Mendung
28
Ep. 28. Tidak Bergaul
29
Ep. 29. Berita Mading
30
Ep. 30. First Kiss
31
Ep. 31. Ling Lung
32
Ep. 32. Alex
33
Ep. 33. Permainan
34
Ep. 34. Menjadi Ancaman
35
Ep. 35. Babu
36
Ep. 36. Mengadu
37
Ep. 37. Ulah Sasa
38
Ep. 38. Rumah Sakit
39
Ep. 39. Mading
40
Ep. 40. Alasan Sasa
41
Ep. 41. Perasaan
42
Ep. 42. Lima Orang
43
Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44
Ep. 44. Mental Yupi
45
Ep. 45. Takdir
46
Ep. 46. Dokter Sinting
47
Ep. 47. Ungkapan
48
Ep. 48. Gak Usah Genit
49
Bab. 49. Mona dan Topan
50
Ep. 50. Semua Orang Tahu
51
Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52
Ep. 52. Hector Giovanni
53
Ep. 53. Sasa Marah
54
Ep. 54. Alzam & Sasa
55
Ep. 55. Bella Diculik
56
Ep. 56. Gedung
57
Ep. 57. Caca Tumbang
58
Ep. 58. Lukisan Bergerak
59
Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60
Ep. 60. Apart Bima
61
Ep. 61. Joki Terpendam
62
Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63
Ep. 63. Potongan Mullet
64
Ep. 64. Memberitahu
65
Ep. 65. Inteligen
66
Ep. 66. Balapan kembali
67
Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68
Ep. 68. Siapa Orangnya?
69
Ep. 69. Mimpi Buruk
70
Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71
Ep. 71. Hoodie Biru
72
Ep. 72. Pingsan
73
Ep. 73. Pacarnya Awan
74
Ep. 74. Kebenaran
75
Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76
Ep. 76. Pamer Dada
77
Ep. 77. Flashback
78
Ep. 78. Benjol
79
Ep. 79. Dirasakan
80
Ep. 80. Cerita Kevin
81
Ep. 81. Keluar Dari Geng
82
Ep. 82. Toilet
83
Ep. 83. Raga tertusuk
84
Ep. 84. Goresan
85
Ep. 85. Dodi Berulah
86
Ep. 86. Kecelakaan
87
Ep. 87. Berpikir Positif
88
Ep. 88. Sadar
89
Ep. 89. Kondisi
90
Ep. 90. Kondisi
91
Ep. 91. Sendirian?
92
Ep. 92. Dodi Marah
93
Ep. 93. Botak
94
Ep. 94. Menolong nenek
95
Ep. 95. Kematian
96
Ep. 96. Pemakaman
97
Ep. 97. Sakitnya Raga
98
Ep. 98. Anak sial
99
Ep. 99. Maskeran
100
Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101
Ep. 101. Diary
102
Ep. 102. Berkunjung
103
Ep. 103. Strategi Konyol
104
Ep. 104. Menjadi Hantu
105
Ep. 105. Merangkai Kata
106
Ep. 106. Hari Kelulusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!