Ep. 5. Pasar Malam

Raga tengah bersiap-siap, rencananya malam ini ia akan mengajak Caca ke pasar malam untuk sekedar bermain wahana atau berbelanja pernak-pernik.

Ia mengambil handphone di atas nakas, lalu menghubungi cewek itu.

"Halo Ca, kita ke pasar malem yuk malam ini, lima belas menit lagi gue jemput," ucapnya antusias ketika sambungan teleponnya sudah tersambung.

"Oh yaudah, gue siap-siap dulu."

Mendengar suara lemah di seberang telpon sana, membuat Raga khawatir, ada apa dengan cewek itu? Tumben sekali, berbicara dengan suara intonasi lemah seperti itu.

"Lo kenapa? Sakit?" Tanya Raga dengan nada yang tidak santai, ya memang karena sekhawatir itu.

"Kagak, gue cuman bangun tidur aja," balasnya

Raga Menghela nafas lega, ia kira terjadi sesuatu pada Caca. "Bikin panik aja lo, cepetan siap-siap, gue jemput lima belas menit lagi!"

"Heem."

Tut!

"Manusia nggak ada akhlak, gue belum selesai ngomong dah dimatiin aja tuh telpon!" Kesalnya segera menuruni tangga dan mengambil kunci motornya lalu bergegas pergi.

**

Raga sudah berada di dalam rumah Caca, menunggu gadis itu selesai berdandan. Padahal ekspektasinya ia dan Caca langsung berangkat saja, bukan menunggu dulu gadis itu selesai dandan, lama sekali.

"CA CEPETAN, LAMA BANGET SIH!" Teriaknya menggelar sampai ke penjuru rumah.

"Mana sih tuh orang, kok nggak nyaut? Masa iya gak kedengaran," kesalnya.

Raga berdiri dari kursi dan berjalan menaiki tangga menuju kamar gadis itu.

"ASTAGHFIRULLAH!" Raga berseru kaget, ketika menemukan Caca yang sedang tertidur dengan santainya.

Raga berlari menghampiri kasur cewek itu dan bersedekap dada, "Ck ck ck, pantesan lama, malah tidur nih bocah!" Decaknya marah.

Tanpa berlama-lama lagi, ia langsung menarik kaki gadis itu,membuat dia terjatuh dan merintih kesakitan.

"Awsss … Sakit tahu gak?" cemberut Caca ketika melihat siapa sang pelaku yang menarik kakinya.

"Lagian lo? Siapa suruh tidur, gue udah nungguin lama, lo malah tidur, ngeselin banget lo jadi manusia."

"Nyenyenye," cibir Caca sambil terbirit-birit ke kamar mandi, sebelum mendapat amukan dari lelaki di depannya itu.

Raga memejamkan matanya, lalu …

"AWAS LO YA ANAK MONYET !" Umpatnya lalu merebahkan dirinya di kasur.

Ceklek..

Setelah sekian lama, akhirnya Caca membuka pintu toiletnya dengan keadaan yang sudah berpakaian dan berdandan.

Caca menggeleng-gelengkan kepalanya, ketika mendapati raga yang tengah tertidur dengan keadaan tengkurap, "Cih, ngeburu-buruin gue, dianya malah tidur, dasar sinting!" Decih Caca.

Caca menggoyang-goyangkan tangannya, bersiap-siap akan memukul pantat lelaki di depannya kini.

PLAK!

Caca tersenyum senang ketika Raga langsung bangun dan mengusap-ngusap pantatnya sambil meringis kesakitan.

"Lo apaansi, pantat gue sakit nih!" Marah Raga yang masih mengusap-usap pantatnya.

"Lagian lo, nyuruh gue cepet-cepet, sedangkan lo sendiri malah enak-enak tidur, tahu gitu meningan gue tidur aja!"

"Eh Surti! Lo yang lama, mandi aja sampai setengah jam, makanya gue jadi ketiduran!"

"Ya wajar aja lah, gue mandi pake baju sama dandan setengah jam, emang lo mau bawa gue ke pasar malam bentukannya kek gembel? Hah!" Tanyanya masih tak mau kalah.

"Iya wajar, wajib dihajar maksudnya," balasnya santai, masih menatap Caca dengan tatapan mengintimidasi.

"Tahu ah, gue mau tidur lagi. Udah gak mood," Caca yang kepalang kesal hendak berjalan menuju kasurnya, tetapi suara Raga kembali berbunyi, membuat Caca kembali menghentikan langkahnya.

"Lo tidur, gue tidurin lo!" ucap Raga dengan nada mengancam.

Caca tersenyum menggoda, "Yaudah, tidurin dong," jawab Caca dengan nada menggodanya.

Raga berjalan mendekat ke arah Caca sambil tersenyum miring, membuat nyali gadis itu menciut seketika, "Canda Ga, canda."

Caca cepat mendorong raga keluar dari kamar, bisa gawat kan? Tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan.

**

Mereka berdua sudah sampai di pasar malam, membuat mata Caca seketika berbinar, ia langsung saja menarik tangan Raga untuk masuk ke dalam sana.

"Ga, main itu yuk!" Ajak Caca menunjuk wahana ombak banyu.

"Gak, tar lo jatoh," balasnya

Caca cemberut, lalu matanya kembali berbinar, ketika melihat bianglala, "Ga, main bianglala yuk! Gak akan jatuh kok," pintanya mencoba membujuk Raga.

"Gak, nanti stop diatas. Bahaya,lo kan gak bisa diem, bisa-bisa kita jatuh," tolak Raga untuk kedua kalinya

Caca menghela nafas, ia tidak akan menyerah begitu saja untuk membujuk cowok di sampingnya ini, "Yaudah, kita main istana balon aja gimana?"

Raga menggeleng, "Lo gak liat? Istana balon itu isinya bocil doang?Lo gak malu gitu?"

Dan masih banyak lagi, Caca mengajak Raga untuk bermain wahana ini itu, tetapi tentu saja ditolak oleh Raga. Sungguh, Caca ingin mencekik lelaki itu, kenapa mengajaknya ke pasar malam, kalau naik wahana saja tidak diperbolehkan.

"Lo mau arum manis?" tanya Raga membuat Caca memutar bola matanya malas.

"Gak!" Tolaknya singkat, lalu duduk di kursi yang disediakan disana.

Raga menghampiri Caca dan duduk disamping cewek itu, "Lo kenapa?" Tanyanya watados yang berarti wajah tanpa dosa.

"Li kinipi? Gue kesel tahu gak? Lo ngajakin gue kesini, tapi gue mau naik ini itu gak lo bolehin, gimana gak kesel coba? Terus lo ngajakin kesini buat apa? Ngeliatin orang main, sedangkan gue diem aja?" Ketus Caca sambil bersedekap dada.

Raga tersenyum lalu mengacak rambut gadis itu gemas, "Yaudah deh, lo mau maen apa? Tapi—" Raga sengaja menggantung ucapannya, ingin lebih lama lagi melihat muka Caca yang cemberut, menurutnya sangat menggemaskan.

"Tapi apa ishh, lama banget ngomongnya."

Raga tersenyum lalu menunjuk pipinya, "Cium dulu."

"Dih, gak mau!"

"Yaudah, gak jadi aja," Raga berdiri hendak meninggalkan tempat itu, membuat Caca dengan terpaksa menarik tangan lelaki itu, supaya dirinya kembali duduk.

Cup!

Caca mencium pipi kanan Raga, membuat Raga menoleh dan mematung. Sungguh, dirinya hanya bercanda saja, ia akan tetap membawa Caca bermain wahana. Hanya saja, ia ingin lebih lama melihat wajah Caca yang cemberut.

"Ayo ihh, sudah dicium juga," ajak Caca menarik-narik tangan Raga, membuat lelaki itu pasrah dibawa kemana saja gadis itu pergi.

Caca membawa Raga masuk ke dalam wahana bianglala, tetapi lelaki itu masih diam mematung, membuat Caca mengernyitkan dahinya bingung.

"Ga kenapa?" Tanyanya, tapi tak mendapatkan respon apapun dari Raga.

"Gak woi! Lo kenapa?" Caca mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Raga, tetapi lelaki itu tetap saja diam tak merespon.

Sudah jengah dengan sikap Raga yang tak tahu kenapa, akhirnya Caca menepuk agak keras pipi Raga, membuat lelaki itu mengerejap dan memegang pipinya.

"Ais! Lo kenapa sih? Sakit tahu!" Kesal Raga, masih mengusap-ngusap pipinya.

"Lo yang kenapa? Gue panggil-panggil gak nyaut-nyaut, diem aja kek patung," jawab Caca dengan nada kesalnya.

Mendengar perkataan Caca seperti itu, membuatnya mengingat kejadian dimana Caca mencium pipinya, Raga tersenyum bahkan pipinya pun memerah tomat gara-gara mengingat kejadian tadi.

Raga tiba-tiba melotot, ketika baru menyadari bahwa dirinya tengah menaiki wahana bianglala.

"CACA KENAPA LO BAWA GUE KESINI SIH!" Teriak Raga.

Sejujurnya Raga mempunyai trauma menaiki wahana seperti ini, karena dulu ibunya pernah membawa dirinya menaiki bianglala dan mati lampu selama empat jam, jadinya dia berdiam diri di atas selama empat jam dan dari sana ia benci semua wahana, padahal yang dia naiki dulu hanyalah bianglala. Hemm, sedikit trauma masa lalu.

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

perasaan, kerjanya treak mulu. kagak bengkok tuh tenggorokan🤣😜

2022-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1. Gadis Sialan
2 Ep. 2. Salah Paham
3 Ep. 3. Hambatan Kecil
4 Ep. 4. 4h = Alphabet
5 Ep. 5. Pasar Malam
6 Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7 Ep. 7. Wabah Derita
8 Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9 Ep. 9. Penyerangan
10 Ep. 10. Misteri Saka
11 Ep. 11. Insiden Bima
12 Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13 Ep. 13. Kotak Rahasia
14 Ep. 14. Penyesalan
15 Ep. 15. Rahasia Dalang
16 Ep. 16. Cemburu
17 Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18 Ep. 18. Penyerangan Kedua
19 Ep. 19. Kecurangan Kevin
20 Ep. 20. Perseteruan
21 Ep. 21. Duka Mendalam
22 Ep. 22. Penyusup Ninja
23 Ep. 23. Tembakan Peluru
24 Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25 Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26 Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27 Ep. 27. Mendung
28 Ep. 28. Tidak Bergaul
29 Ep. 29. Berita Mading
30 Ep. 30. First Kiss
31 Ep. 31. Ling Lung
32 Ep. 32. Alex
33 Ep. 33. Permainan
34 Ep. 34. Menjadi Ancaman
35 Ep. 35. Babu
36 Ep. 36. Mengadu
37 Ep. 37. Ulah Sasa
38 Ep. 38. Rumah Sakit
39 Ep. 39. Mading
40 Ep. 40. Alasan Sasa
41 Ep. 41. Perasaan
42 Ep. 42. Lima Orang
43 Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44 Ep. 44. Mental Yupi
45 Ep. 45. Takdir
46 Ep. 46. Dokter Sinting
47 Ep. 47. Ungkapan
48 Ep. 48. Gak Usah Genit
49 Bab. 49. Mona dan Topan
50 Ep. 50. Semua Orang Tahu
51 Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52 Ep. 52. Hector Giovanni
53 Ep. 53. Sasa Marah
54 Ep. 54. Alzam & Sasa
55 Ep. 55. Bella Diculik
56 Ep. 56. Gedung
57 Ep. 57. Caca Tumbang
58 Ep. 58. Lukisan Bergerak
59 Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60 Ep. 60. Apart Bima
61 Ep. 61. Joki Terpendam
62 Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63 Ep. 63. Potongan Mullet
64 Ep. 64. Memberitahu
65 Ep. 65. Inteligen
66 Ep. 66. Balapan kembali
67 Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68 Ep. 68. Siapa Orangnya?
69 Ep. 69. Mimpi Buruk
70 Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71 Ep. 71. Hoodie Biru
72 Ep. 72. Pingsan
73 Ep. 73. Pacarnya Awan
74 Ep. 74. Kebenaran
75 Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76 Ep. 76. Pamer Dada
77 Ep. 77. Flashback
78 Ep. 78. Benjol
79 Ep. 79. Dirasakan
80 Ep. 80. Cerita Kevin
81 Ep. 81. Keluar Dari Geng
82 Ep. 82. Toilet
83 Ep. 83. Raga tertusuk
84 Ep. 84. Goresan
85 Ep. 85. Dodi Berulah
86 Ep. 86. Kecelakaan
87 Ep. 87. Berpikir Positif
88 Ep. 88. Sadar
89 Ep. 89. Kondisi
90 Ep. 90. Kondisi
91 Ep. 91. Sendirian?
92 Ep. 92. Dodi Marah
93 Ep. 93. Botak
94 Ep. 94. Menolong nenek
95 Ep. 95. Kematian
96 Ep. 96. Pemakaman
97 Ep. 97. Sakitnya Raga
98 Ep. 98. Anak sial
99 Ep. 99. Maskeran
100 Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101 Ep. 101. Diary
102 Ep. 102. Berkunjung
103 Ep. 103. Strategi Konyol
104 Ep. 104. Menjadi Hantu
105 Ep. 105. Merangkai Kata
106 Ep. 106. Hari Kelulusan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep. 1. Gadis Sialan
2
Ep. 2. Salah Paham
3
Ep. 3. Hambatan Kecil
4
Ep. 4. 4h = Alphabet
5
Ep. 5. Pasar Malam
6
Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7
Ep. 7. Wabah Derita
8
Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9
Ep. 9. Penyerangan
10
Ep. 10. Misteri Saka
11
Ep. 11. Insiden Bima
12
Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13
Ep. 13. Kotak Rahasia
14
Ep. 14. Penyesalan
15
Ep. 15. Rahasia Dalang
16
Ep. 16. Cemburu
17
Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18
Ep. 18. Penyerangan Kedua
19
Ep. 19. Kecurangan Kevin
20
Ep. 20. Perseteruan
21
Ep. 21. Duka Mendalam
22
Ep. 22. Penyusup Ninja
23
Ep. 23. Tembakan Peluru
24
Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25
Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26
Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27
Ep. 27. Mendung
28
Ep. 28. Tidak Bergaul
29
Ep. 29. Berita Mading
30
Ep. 30. First Kiss
31
Ep. 31. Ling Lung
32
Ep. 32. Alex
33
Ep. 33. Permainan
34
Ep. 34. Menjadi Ancaman
35
Ep. 35. Babu
36
Ep. 36. Mengadu
37
Ep. 37. Ulah Sasa
38
Ep. 38. Rumah Sakit
39
Ep. 39. Mading
40
Ep. 40. Alasan Sasa
41
Ep. 41. Perasaan
42
Ep. 42. Lima Orang
43
Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44
Ep. 44. Mental Yupi
45
Ep. 45. Takdir
46
Ep. 46. Dokter Sinting
47
Ep. 47. Ungkapan
48
Ep. 48. Gak Usah Genit
49
Bab. 49. Mona dan Topan
50
Ep. 50. Semua Orang Tahu
51
Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52
Ep. 52. Hector Giovanni
53
Ep. 53. Sasa Marah
54
Ep. 54. Alzam & Sasa
55
Ep. 55. Bella Diculik
56
Ep. 56. Gedung
57
Ep. 57. Caca Tumbang
58
Ep. 58. Lukisan Bergerak
59
Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60
Ep. 60. Apart Bima
61
Ep. 61. Joki Terpendam
62
Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63
Ep. 63. Potongan Mullet
64
Ep. 64. Memberitahu
65
Ep. 65. Inteligen
66
Ep. 66. Balapan kembali
67
Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68
Ep. 68. Siapa Orangnya?
69
Ep. 69. Mimpi Buruk
70
Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71
Ep. 71. Hoodie Biru
72
Ep. 72. Pingsan
73
Ep. 73. Pacarnya Awan
74
Ep. 74. Kebenaran
75
Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76
Ep. 76. Pamer Dada
77
Ep. 77. Flashback
78
Ep. 78. Benjol
79
Ep. 79. Dirasakan
80
Ep. 80. Cerita Kevin
81
Ep. 81. Keluar Dari Geng
82
Ep. 82. Toilet
83
Ep. 83. Raga tertusuk
84
Ep. 84. Goresan
85
Ep. 85. Dodi Berulah
86
Ep. 86. Kecelakaan
87
Ep. 87. Berpikir Positif
88
Ep. 88. Sadar
89
Ep. 89. Kondisi
90
Ep. 90. Kondisi
91
Ep. 91. Sendirian?
92
Ep. 92. Dodi Marah
93
Ep. 93. Botak
94
Ep. 94. Menolong nenek
95
Ep. 95. Kematian
96
Ep. 96. Pemakaman
97
Ep. 97. Sakitnya Raga
98
Ep. 98. Anak sial
99
Ep. 99. Maskeran
100
Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101
Ep. 101. Diary
102
Ep. 102. Berkunjung
103
Ep. 103. Strategi Konyol
104
Ep. 104. Menjadi Hantu
105
Ep. 105. Merangkai Kata
106
Ep. 106. Hari Kelulusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!