Ep. 4. 4h = Alphabet

"Kenapa jatuh gak bilang? Gue gak akan marahin lo, kalau misalnya lo terlambat karena jatuh," ucap Raga. Mereka berdua sedang berada di rooftop, setelah selesai mengobati luka Caca.

"Males ah, lo mah marah-marah terus. Apa-apa marah, telat bangun marah, terlambat ke sekolah marah, jatoh di motor gak bilang pun marah, semua yang gue lakuin salah terus di mata lo perasaan," kesal Caca sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gue malah bakalan makin marah kalau lo jatoh gak bilang-bilang!" Tekan Raga, sambil menekan luka Caca kuat.

Caca menangkis tangan pria itu, "Ishh ... Sakit tahu, jangan ditekan!" Ringis Raca.

"Kenapa bisa jatuh?" Tanya Raga.

"Ya gak tahu, namanya juga musibah!" Balas Caca.

"Maksud gue, kenapa lo bisa jatuh, apa tragisnya? Asal mula lo jatoh, kan gak mungkin lo nabrakin diri sendiri, dasar PA!""

Caca mengangguk mengerti, lagian Raga bertanya setengah-setengah, membuat otak kecilnya sulit mencerna.

"Gue kan ngebut tuh, tapi sambil ngantuk, terus menguap kan? Otomatis ketika lo menguap, mata lo pasti merem, pas gue buka mata lagi, ternyata ada orang di depan, gue banting stir,terus jatuh deh," jelas Caca.

Raga mengangguk, "Gue gak yakin, lo jatuh cuman karena itu? Lo pasti ngata-ngatain gue kan, sepanjang jalan? Makanya lo bisa sampai jatuh kayak gitu?" Tiduh Raga, sambil menunjuk wajah Caca.

Caca melotot lalu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, "Suudzon lo Ga, gak yah! Gue gak ada ngatain lo sama sekali," balas Caca tak terima dituduh seperti itu, dalam hatinya setengah mengiyakan.

Raga tertawa lalu menepuk-nepuk punggung Caca cukup keras, membuat Caca yang di perlakukan seperti itu hanya bisa pasrah saja, "Bisa cacingan gue lama-lama," kata Caca.

Cewek itu tersenyum tersiksa, ketika Raga masih saja tertawa sembari nimpuk-nimpuk punggungnya. Entah apa yang lucu, sampai membuat cowok itu tertawa seperti ini, perasaan sama sekali tak ada yang lucu dari perkataan mereka berdua.

***

Raga dan Caca berjalan di koridor. Awalnya, Caca mengajak Raga untuk membolos, tetapi lelaki itu malah menyeretnya untuk masuk. Padahal, teman-teman yang lainnya sudah menunggu dan pastinya sedang berleha-leha disana. Karena katanya, mereka sudah bolos satu jam pelajaran, jadi tak boleh bolos lagi, itu katanya, mmbuat Caca mengangguk pasrah, lalu menurut apa yang Raga lakukan padanya.

"Raga!"

Seorang gadis meneriaki nama Raga membuat otomatis langkah mereka berdua terhenti dan berbalik ke sumber suara.

"Raga Raga! Hi, ini makanan buat kamu, aku tadi abis ke kelas kamu, tapi katanya kamu gak ada, untungnya ketemu kamu disini," seru perempuan itu semangat. Tidak lupa, gadis itu menyodorkan satu kotak makan ke arah Raga.

Raga menatap datar gadis sekaligus kotak makan yang dibawanya, "Gak minat. Lagian, gue masih ada kelas, jadi gak ada waktu buat terima makanan dari lo," ucap Raga menolak secara halus setengah kasar.

Hendak membawa Caca pergi, tangan Raga Kembali ditahan oleh gadis yang memberinya kotak makan tersebut, "Please Raga ... Sekali aja, kamu terima makanan dari aku," Mohon cewek itu.

Raga menghempaskan tangan itu kasar," jauhin tangan kotor lo dari gue!"

Melihat Raga yang mulai keterlaluan, Caca mengusap-usap punggung tegap itu," jangan gitu Ga, dia pasti capek banget nyiapin makanan itu buat lo, lo terima ya?"

Tanpa mendengarkan apa yang Caca katakan, Raga dengan cepat menyeret Caca untuk menjauhi manusia pengganggu itu. Rasanya sangat jauh sekali untuk mencapai kelasnya. Gadis itu bernama Mona. Orang yang menyukai Raga dan secara terang-terangan mengungkapkan rasa itu. Gadis yang tergolong gadis baik nan pintar itu, selalu memberikan perhatian kepada Raga, menyiapkan makanan setiap pagi, menyapa, apapun yang Raga lakukan gadis itu pasti tahu.

Meskipun Raga tak pernah meresponnya, gadis itu sanggup bertahan sampai satu tahun lamanya, membuat Caca sendiri kagum, atas apa perjuangan yang gadis itu lakukan demi Raga.

"Lain kali jangan—eh, sini lo!" Caca hendak memberi nasihat kepada Raga, tetapi ketika melihat lelaki yang hampir ditabraknya, ia mengurungkan niatnya dan lebih memilih meneriaki lelaki itu.

Lelaki yang dimaksud Caca berbalik, "Gu-Gue?" Tanyanya sambil menaikan kacamatanya yang melorot.

"Iya lo, !" Perintah Caca.

Lelaki itu dengan segera menghampirinya Caca. Sedangkan Raga, ia hanya melihat interaksi mereka berdua.

"Siapa nama lo? Kita kan belum kenalan tadi," Caca menjulurkan tangannya, membuat Raga melotot tak terima. Hendak lelaki tak dikenalnya itu membalas uluran tangan Caca, tangannya dengan cepat menangkis, "Singkirkan tangan lo!" Bentaknya tak terima.

"Apaan sih Ga? Gue cuman mau kenalan kok, gak lebih!" Kesal Caca.

Selalu saja seperti ini, setiap Caca akan berkenalan dengan lawan jenis, Raga sangat menentang keras itu.

"Gak, lo gak boleh kenalan sama siapa-siapa!" Setelah mengatakan ucapan ketus itu, Raga berlalu dari sana.

"Dih, tuh bocah gampang banget ngambeknya," gumam Caca.

Sebelum bos nya itu benar-benar ngambek, Caca mengejar cowok itu. Sebelum sepenuhnya mengejar Raga, Caca berbalik ke arah lelaki yang tak jadi berkenalan dengannya, "Entar kita kenalan lagi, sekarang lagi ada kendala. Bye!" Teriaknya lalu kembali mengejar Raga sepenuhnya.

"RAGA TUNGGU!"

"RAGA TUNGGUIN!"

"RAGA WOI!"

Caca terus saja berteriak, Tetapi Raga sama sekali tak menghiraukannya. Caca menjentikkan jarinya, ketika mendapat ide, bagaimana Raga berbalik.

Brakk!

Caca menjatuhkan dirinya sendiri, menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Aws, makin sakit nih kaki gue," batinnya mengusap-usap tangan dan bokongnya.

Raga yang mendengar suara dibelakang nya otomatis berbalik, "Kenapa bisa sampe jatoh si!" Khawatir lelaki itu bergumam.

Tuh kan? Idenya memang ampuh. Sampai-sampai, menampilkan wajah khawatir Raga.

"Lari gara-gara ngejar lo, dipanggil gak nyaut-nyaut, udah kek budek tahu gak? Kesel gue jadinya!"

"Lagian lo! Ngapain kenalan sama cowok tadi, sok-sokan jadi genit, padahal muka pas-pasan. Pokoknya lo gak boleh kenalan atau interaksi sama cowok lagi selain anak Alverage! Paham!" Tekan Raga menjadi kesal lagi, ketika mengingat kejadian tadi.

"Kenapa gak boleh?" Tanya Caca penasaran, padahalkan itu hak nya.

"Bahaya!" Peringat Paga.

"Bahaya atau lo sayang sama gue? Makanya lo gak mau gue kenalan sama cowok lain, takut gue kepincut ya?" Goda Caca sambil Mencolek- dagu Raga.

"Dua-duanya," balas Raga dengan muka sok datarnya.

Caca semakin tersenyum lebar, lalu kembali mendatarkan wajahnya, "Posesif doang, di ajak pacaran kagak," kodenya, kode keras malahan.

"Gue gak mau pacaran. Dosa, gue maunya lo jadi istri gue," kata Raga.

Caca terkekeh, mendengar ucapan ngelantur Raga. "Pilihan yang tepat sih lo ngomong gitu, gue pinter, mandiri, jago masak, jago mengelola keuangan, jago goyang, terus jago-" belum juga Caca menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah disentil keras oleh Raga.

"Sekali lagi Lo ngomong jago goyang,gue jahit mulut lo! Apa Lagi lo ngomong itu depan cowok lain, siapa yang ngajarin ngomong gitu? Emang lo pernah ngelakuinnya sampe lo ngomong jago?" Ucapan ketus bernada sewot yang berasal dari mulut Raga membuat Caca mengerucutkan dahinya.

"Kenapa sih lo? Goyang itu joget, dance, masa lo gak tahu!" Caca tersenyum jahil lalu menyentil dahi cowok itu balik, "Nih dosa nih, pikiran kotor lo, orang goyang maksud gue joget ngedance gitu, bukan goyang yang itu."

"Lagian omongan Lo ambigu, ngomong kosa-kata yang tidak tepat, wajar aja gue ngomong kek gitu," elak Raga kembali meninggalkan Caca.

"Malu-maluin banget sih anjir!" Makinya dalam hati.

**

Singkat waktu, sepulangnya dirumah.

Caca berjalan menuju rumah dengan gontai, rasanya sangat lelah, padahal tidak banyak melakukan kegiatan, ini sudah sering terjadi pada Caca yang gampang lelah. Caca mengerutkan dahinya ketika di depan pintu terdapat kotak kado berwarna hitam, "Apaan nih? Perasaan ulang tahun gue masih lama deh," gumamnya lalu membawa kotak itu ke dalam rumah.

Caca duduk di kursi tanpa mengganti bajunya, ia sudah penasaran apa isi dari kotak ini. Ia memelototkan matanya, ketika foto kakak laki-lakinya berada disana, hanya satu foto saja, tak ada lagi apa-apa. Ia membalikan fotonya dan terdapat tulisan disana.

'Orang terdekat lo!

4h\=alphabet.'

"Apa maksud dari kalimat orang terdekat lo? Apa mungkin orang yang udah ngebunuh kakak gue adalah orang terdekat kita berdua?" Caca berangan-angan memikirkan itu semua, "Tapi siapa? Terus apa maksud 4h\=alfabet?"

"Awsss ..." Caca memegang kepalanya yang terasa sakit, "Selalu aja begini, setiap gue mikirin sesuatu yang gak bisa gue jawab, pasti nih kepala sakit, kenapa ya?"

Pada saat itu juga ponsel dirinya berdering, Caca mengernyitkan dahinya ketika nomor tak dikenal lah yang menelponnya, suara diseberang sana kini berucap dengan sangat jelas.

"Jangan pernah percaya pada siapapun, meskipun dirinya sudah banyak berbuat baik padamu, tidak menutup kemungkinan dia menutup-nutupi sesuatu yang besar yang bersangkutan dengan dirimu."

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

tuduh, bang.

typo🙊

2022-12-14

0

Machan

Machan

sengaja dia mah, bang. pen dapet perhatian sebenernya.

perhatian dimarahi🙈🙈

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1. Gadis Sialan
2 Ep. 2. Salah Paham
3 Ep. 3. Hambatan Kecil
4 Ep. 4. 4h = Alphabet
5 Ep. 5. Pasar Malam
6 Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7 Ep. 7. Wabah Derita
8 Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9 Ep. 9. Penyerangan
10 Ep. 10. Misteri Saka
11 Ep. 11. Insiden Bima
12 Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13 Ep. 13. Kotak Rahasia
14 Ep. 14. Penyesalan
15 Ep. 15. Rahasia Dalang
16 Ep. 16. Cemburu
17 Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18 Ep. 18. Penyerangan Kedua
19 Ep. 19. Kecurangan Kevin
20 Ep. 20. Perseteruan
21 Ep. 21. Duka Mendalam
22 Ep. 22. Penyusup Ninja
23 Ep. 23. Tembakan Peluru
24 Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25 Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26 Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27 Ep. 27. Mendung
28 Ep. 28. Tidak Bergaul
29 Ep. 29. Berita Mading
30 Ep. 30. First Kiss
31 Ep. 31. Ling Lung
32 Ep. 32. Alex
33 Ep. 33. Permainan
34 Ep. 34. Menjadi Ancaman
35 Ep. 35. Babu
36 Ep. 36. Mengadu
37 Ep. 37. Ulah Sasa
38 Ep. 38. Rumah Sakit
39 Ep. 39. Mading
40 Ep. 40. Alasan Sasa
41 Ep. 41. Perasaan
42 Ep. 42. Lima Orang
43 Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44 Ep. 44. Mental Yupi
45 Ep. 45. Takdir
46 Ep. 46. Dokter Sinting
47 Ep. 47. Ungkapan
48 Ep. 48. Gak Usah Genit
49 Bab. 49. Mona dan Topan
50 Ep. 50. Semua Orang Tahu
51 Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52 Ep. 52. Hector Giovanni
53 Ep. 53. Sasa Marah
54 Ep. 54. Alzam & Sasa
55 Ep. 55. Bella Diculik
56 Ep. 56. Gedung
57 Ep. 57. Caca Tumbang
58 Ep. 58. Lukisan Bergerak
59 Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60 Ep. 60. Apart Bima
61 Ep. 61. Joki Terpendam
62 Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63 Ep. 63. Potongan Mullet
64 Ep. 64. Memberitahu
65 Ep. 65. Inteligen
66 Ep. 66. Balapan kembali
67 Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68 Ep. 68. Siapa Orangnya?
69 Ep. 69. Mimpi Buruk
70 Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71 Ep. 71. Hoodie Biru
72 Ep. 72. Pingsan
73 Ep. 73. Pacarnya Awan
74 Ep. 74. Kebenaran
75 Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76 Ep. 76. Pamer Dada
77 Ep. 77. Flashback
78 Ep. 78. Benjol
79 Ep. 79. Dirasakan
80 Ep. 80. Cerita Kevin
81 Ep. 81. Keluar Dari Geng
82 Ep. 82. Toilet
83 Ep. 83. Raga tertusuk
84 Ep. 84. Goresan
85 Ep. 85. Dodi Berulah
86 Ep. 86. Kecelakaan
87 Ep. 87. Berpikir Positif
88 Ep. 88. Sadar
89 Ep. 89. Kondisi
90 Ep. 90. Kondisi
91 Ep. 91. Sendirian?
92 Ep. 92. Dodi Marah
93 Ep. 93. Botak
94 Ep. 94. Menolong nenek
95 Ep. 95. Kematian
96 Ep. 96. Pemakaman
97 Ep. 97. Sakitnya Raga
98 Ep. 98. Anak sial
99 Ep. 99. Maskeran
100 Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101 Ep. 101. Diary
102 Ep. 102. Berkunjung
103 Ep. 103. Strategi Konyol
104 Ep. 104. Menjadi Hantu
105 Ep. 105. Merangkai Kata
106 Ep. 106. Hari Kelulusan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep. 1. Gadis Sialan
2
Ep. 2. Salah Paham
3
Ep. 3. Hambatan Kecil
4
Ep. 4. 4h = Alphabet
5
Ep. 5. Pasar Malam
6
Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7
Ep. 7. Wabah Derita
8
Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9
Ep. 9. Penyerangan
10
Ep. 10. Misteri Saka
11
Ep. 11. Insiden Bima
12
Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13
Ep. 13. Kotak Rahasia
14
Ep. 14. Penyesalan
15
Ep. 15. Rahasia Dalang
16
Ep. 16. Cemburu
17
Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18
Ep. 18. Penyerangan Kedua
19
Ep. 19. Kecurangan Kevin
20
Ep. 20. Perseteruan
21
Ep. 21. Duka Mendalam
22
Ep. 22. Penyusup Ninja
23
Ep. 23. Tembakan Peluru
24
Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25
Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26
Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27
Ep. 27. Mendung
28
Ep. 28. Tidak Bergaul
29
Ep. 29. Berita Mading
30
Ep. 30. First Kiss
31
Ep. 31. Ling Lung
32
Ep. 32. Alex
33
Ep. 33. Permainan
34
Ep. 34. Menjadi Ancaman
35
Ep. 35. Babu
36
Ep. 36. Mengadu
37
Ep. 37. Ulah Sasa
38
Ep. 38. Rumah Sakit
39
Ep. 39. Mading
40
Ep. 40. Alasan Sasa
41
Ep. 41. Perasaan
42
Ep. 42. Lima Orang
43
Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44
Ep. 44. Mental Yupi
45
Ep. 45. Takdir
46
Ep. 46. Dokter Sinting
47
Ep. 47. Ungkapan
48
Ep. 48. Gak Usah Genit
49
Bab. 49. Mona dan Topan
50
Ep. 50. Semua Orang Tahu
51
Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52
Ep. 52. Hector Giovanni
53
Ep. 53. Sasa Marah
54
Ep. 54. Alzam & Sasa
55
Ep. 55. Bella Diculik
56
Ep. 56. Gedung
57
Ep. 57. Caca Tumbang
58
Ep. 58. Lukisan Bergerak
59
Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60
Ep. 60. Apart Bima
61
Ep. 61. Joki Terpendam
62
Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63
Ep. 63. Potongan Mullet
64
Ep. 64. Memberitahu
65
Ep. 65. Inteligen
66
Ep. 66. Balapan kembali
67
Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68
Ep. 68. Siapa Orangnya?
69
Ep. 69. Mimpi Buruk
70
Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71
Ep. 71. Hoodie Biru
72
Ep. 72. Pingsan
73
Ep. 73. Pacarnya Awan
74
Ep. 74. Kebenaran
75
Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76
Ep. 76. Pamer Dada
77
Ep. 77. Flashback
78
Ep. 78. Benjol
79
Ep. 79. Dirasakan
80
Ep. 80. Cerita Kevin
81
Ep. 81. Keluar Dari Geng
82
Ep. 82. Toilet
83
Ep. 83. Raga tertusuk
84
Ep. 84. Goresan
85
Ep. 85. Dodi Berulah
86
Ep. 86. Kecelakaan
87
Ep. 87. Berpikir Positif
88
Ep. 88. Sadar
89
Ep. 89. Kondisi
90
Ep. 90. Kondisi
91
Ep. 91. Sendirian?
92
Ep. 92. Dodi Marah
93
Ep. 93. Botak
94
Ep. 94. Menolong nenek
95
Ep. 95. Kematian
96
Ep. 96. Pemakaman
97
Ep. 97. Sakitnya Raga
98
Ep. 98. Anak sial
99
Ep. 99. Maskeran
100
Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101
Ep. 101. Diary
102
Ep. 102. Berkunjung
103
Ep. 103. Strategi Konyol
104
Ep. 104. Menjadi Hantu
105
Ep. 105. Merangkai Kata
106
Ep. 106. Hari Kelulusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!