Ep. 2. Salah Paham

Di Suasana sore yang cerah ini, Raga dan teman-temannya sedang berdiam diri di sebuah markas geng Alverage. Yap, mereka semua adalah anggota dari geng motor bernama Alverage dan Raga sendiri lah yang menjadi ketua dari geng motor tersebut.

Sulit untuk dipercaya memang, tapi memang itu kenyataanya. Geng Alverage adalah geng yang cukup disegani dan ditakuti, makanya tidak ada yang berani menghujat Caca dan yang lainnya meskipun terkadang sifatnya bisa merugikan siapapun. Itu karena mereka takut dan segan terhadap segerombol anak anaknya, bukan karena takut akan nama gengnya.

"Gue lapar ..." gumam Dodi tiba-tiba, tidak lupa bibirnya yang mengerucut sok imut.

Bima yang melihat itu bergidik ngeri, "Jangan sok imut lo Dod, kalau lapar ya makan. Jangan curhat, apa lagi monyong-monyongin bibir," ucap Bima, Ia mundur beberapa langkah untuk menjauhi Dodi.

"Siapa yang curhat sih? Gue lagi bermonolog, bukan curhat sama lo!" Ketus Dodi.

Melihat Dodi yang kelaparan, membuat Caca merasa kasihan akan hal itu, "Yaudah elah, gue juga lapar. Beli makanan yuk!" Ajaknya sambil menepuk bahu Dodi membuat mata lelaki itu berbinar.

Dodi dengan sigap berdiri, lalu merangkul bahu Caca. "Gini nih punya temen perhatian, gak kayak si Bima. Bima yang bisanya cuman ngomel plus gak modal buat beliin temennya makanan," sindir Dodi, sembari menatap Bima seolah menyindir.

"Tapi lo yang bayarin yah!" Mendengar kata yang keluar dari mulut Caca, Dodi cepat-cepat melepaskan rangkulannya secara kasar.

Baru saja Ia memuji cewek itu, tetapi ternyata ekspektasinya terlalu tinggi. Caca sama saja dengan Bima yang sukanya gratisan.

"Gak ada yang bener punya temen," Dodi meringkuk, sembari memegang perutnya. Dramatis sekali memang.

"Elah, pelit amat lo Dod, gue yatim piatu lho. Sebatang kara, gue belom jajan dari tadi gara-gara gak punya duit,o gak kasihan gitu sama gue?" Kata Caca ikut duduk disamping Dodi yang sedang meringkuk.

"Heh manusia, lo sebatang kara juga cucunya libertà. Lo bahkan bisa beli semua mall di Jakarta, gak usah merendah deh lo!" Timbrung Bima.

Bima kesal, temannya yang satu ini seolah-olah dirinya memang fakir miskin yang tidak punya apapun, meskipun Caca yatim piatu, dia adalah cucu dari seorang libertà. Konglomerat terkaya di Indonesia.

"Itu kan kakek gue yang kaya, gue nggak," Caca mengambil dompet di saku rok abu-abunya, tidak lupa mengeluarkan dan menunjukkan isi dompetnya pada Bima.

"Noh, isinya cuman ada 12 rebu. Sepuluh ribu buat bensin, dua ribu buat jajan cilok, ini yang Lo sebut dengan kaya?"

"Ya-ya tetep aja lo kaya!" Jawab Bima.

Melihat anggotanya bertengkar hanya karena sebuah makanan, Raga memutar bola matanya malas, selalu saja seperti ini, "Udah-udah, lo semua mau makan apa? Biar gue yang beli di anter sama Caca, sekaligus gue yang bayar," ucapan yang berhasil lolos dari mulut Raga itu membuat semua orang kecuali Azlam bersorak gembira.

"Ini nih yang gue cari Bray!" Senang Caca. Ia menyeret tubuh Raga untuk cepat-cepat keluar dari markas.

Baru saja mereka menginjak kakinya di luar, markasnya sudah diserbu ratusan orang yang datang.

"KELUAR LO SEMUA!"

Itu suara Kevin, ketua geng dari geng yang bernama Libra. Rival geng Alverage dari tiga tahun ke belakang. Entah karena alasan apa, geng Libra selalu mencari gara-gara duluan dan berakhir mereka menjadi musuh sampai sekarang.

Semua anggota yang sedang berada di dalam ruangan, otomatis keluar ketika mendengar teriakan dari musuhnya itu.

"Yahh ... Padahal kan lagi laper," lesu Caca, Bima dan Dodi berbicara serempak. Dan tanpa mereka sadari, mereka bertiga mengelus perut mereka secara berbarengan, kompak sekali bukan?

"Cacing anaknya mamah, cancel dulu makannya. Kita harus lawan mereka dulu okay?" Ucap Caca masih mengusap-usap perutnya membuat keempat lelaki itu bergidik ngeri.

"Stres!" Celetuk Azlam yang sedari tadi diam, membuat Caca langsung memegang dadanya.

"Mendingan gak usah ngomong deh Lo! sekalinya ngomong bikin hati gue tersayat-sayat, sakit hati eneng bang," lebay Caca.

Ia menepuk-nepuk dadanya, menambah kesan dramatis yang di tampilkan.

"Lebay Lo!" Serempak Dodi dan Bima menoyor kepala Caca membuat gadis itu hampir terjengkang ke belakang. Jika tidak ditahan oleh Raga yang berada di dekatnya, Caca mungkin jatuh di depan banyaknya musuh.

"Bisa serius?" Ucapan tajam Raga berhasil membuat mereka semua kicep.

Raga menghela nafas pelan, kenapa anggota intinya hanya alzam saja yang benar? kenapa yang lainnya otaknya pada miring semua? Raga berjalan ke arah Kevin dengan berwibawa, tidak lupa satu tangannya yang di masukan ke dalam celana. Itu semakin membuat aura pemimpin dalam dirinya mencuat keluar.

"Ngapain lo kesini?" Ucapan yang bernada berat dan datar itu terlontar begitu saja, ketika Kevin sudah berada di depannya.

Kevin tersenyum miring, lalu berjalan mendekat ke arah Caca. "Gak ada, cuman mau nyamperin si cantik aja kok,gak lebih," ucapan singkat yang keluar dari mulut Kevin berhasil membuat emosi Raga tersulut. Ia tak suka ada yang membawa-bawa nama Caca.

"Ngapain lo mau nyamperin cewek gue? Jauh-jauh lo!" Raga mendorong bahu Kevin yang akan mendekat ke arah Caca kuat, membuat badan Kevin sedikit terhuyung ke belakang.

Kevin terkekeh, lalu kembali mendekat ke arah Caca. "Cewek Lo? Gak salah denger gue?"

"Gue gak akan rebut cewek Lo kok, kecuali dia sendiri yang mau sama gue. Gue cuman mau nyampein sesuatu aja buat si cantik," Kevin membungkukkan badannya, lalu membisikan sesuatu ke arah telinga Caca.

"Orang yang terlihat bersalah belum tentu salah, begitupun sebaliknya. Orang yang terlihat benar, belum tentu sepenuhnya benar. Dan satu lagi, lo bakal nyesel masuk geng Alverage apalagi kenal sama ketua lo itu atau yang sekarang udah jadi cowok lo?" Setelah membisikkan kata itu, Kevin berjalan kembali menuju motornya.

Tapi sebelum Kevin benar-benar pergi, Caca mencekal tangannya, "Apa maksud lo?" Tanya Caca.

"Gunakan otak lo buat mikir, cabut!" Setelah mengatakan itu, Kevin benar-benar pergi.

**

Setelah kedatangan geng Libra ke markas Alverage, membuat Caca yang biasanya berisik menjadi pendiam, Ia terus saja menguras otaknya untuk memikirkan apa maksud dari ucapan Kevin kepadanya.

"Apa sih yang di bisikin sama Kevin?sampe ngebuat seorang Caca jadi pendiam kek gini?" Heran Bima sambil mengusap-usap dagunya.

"Gue minta rumusnya ah, supaya nih markas nggak berisik sama ocehan unfaedah lo!" Caca tak merespon ucapan Bima yang lebih tidak BERFAEDAH. Ia lebih baik memikirkan ucapan apa yang di maksudkan oleh Kevin kepadanya tadi.

"Dia ngomong apa?" Tanya Raga, membuat Caca menoleh lalu mengangguk. Lebih baik Ia menceritakan semuanya pada raga.

"Tadi Kevin bilang gini sama gue 'Orang yang terlihat bersalah belum tentu salah, begitupun sebaliknya. Orang yang terlihat benar, belum tentu sepenuhnya benar. Dan satu lagi, lo bakal nyesel masuk geng Alverage apalagi kenal sama ketua lo itu atau yang sekarang udah jadi cowok Lo?' Apa maksudnya coba? gue bingung, apa yang salah sama geng ini? Apa yang salah sama lo?" Penjelasan Caca membuat semuanya terdiam, memikirkan apa yang dipikirkan gadis itu barusan.

"Jangan mudah percaya sama orang, apalagi itu musuh kita sendiri. Kevin cuma adu domba kita, supaya lo jadi benci sama gue. Jadi gak usah dipikirin apa yang di maksud Kevin, paham?" Jelas Raga membuat Caca mengangguk lalu tersenyum pada lelaki itu.

"Iya juga yah, kenapa harus di pikirin coba? Tapi tetep aja, gue ngerasa ada ucapan tersirat disana, apa ada hubungannya sama pembunuhan kakak gue?" Tanya Caca.

"Udah gue bilang, jangan dipikirin!" Tegas Raga.

"Tau lo, hak usah dipikirin kenapa? Emang lo mau geng kita terpecah belah?" Tanya Dodi membuat Caca spontan menggeleng.

"Makanya, gak usah di pikirin!"

"Iya-iya!" Balas Caca.

'Kenapa kok gue mikirnya omongan Kevin tuh ada benarnya? Terus kayak milikin kata tersirat gitu,' Batin Caca lalu menggeleng, mencoba melupakan ucapan Kevin yang statusnya adalah musuh gengnya sendiri.

Terpopuler

Comments

glanter

glanter

👍👍👍👍

2023-01-02

1

Machan

Machan

emang dia stres.

baru tau ya🤣🤣🤣

2022-12-14

1

Machan

Machan

gua juga suka yang gratisan, bang😜😜

2022-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1. Gadis Sialan
2 Ep. 2. Salah Paham
3 Ep. 3. Hambatan Kecil
4 Ep. 4. 4h = Alphabet
5 Ep. 5. Pasar Malam
6 Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7 Ep. 7. Wabah Derita
8 Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9 Ep. 9. Penyerangan
10 Ep. 10. Misteri Saka
11 Ep. 11. Insiden Bima
12 Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13 Ep. 13. Kotak Rahasia
14 Ep. 14. Penyesalan
15 Ep. 15. Rahasia Dalang
16 Ep. 16. Cemburu
17 Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18 Ep. 18. Penyerangan Kedua
19 Ep. 19. Kecurangan Kevin
20 Ep. 20. Perseteruan
21 Ep. 21. Duka Mendalam
22 Ep. 22. Penyusup Ninja
23 Ep. 23. Tembakan Peluru
24 Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25 Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26 Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27 Ep. 27. Mendung
28 Ep. 28. Tidak Bergaul
29 Ep. 29. Berita Mading
30 Ep. 30. First Kiss
31 Ep. 31. Ling Lung
32 Ep. 32. Alex
33 Ep. 33. Permainan
34 Ep. 34. Menjadi Ancaman
35 Ep. 35. Babu
36 Ep. 36. Mengadu
37 Ep. 37. Ulah Sasa
38 Ep. 38. Rumah Sakit
39 Ep. 39. Mading
40 Ep. 40. Alasan Sasa
41 Ep. 41. Perasaan
42 Ep. 42. Lima Orang
43 Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44 Ep. 44. Mental Yupi
45 Ep. 45. Takdir
46 Ep. 46. Dokter Sinting
47 Ep. 47. Ungkapan
48 Ep. 48. Gak Usah Genit
49 Bab. 49. Mona dan Topan
50 Ep. 50. Semua Orang Tahu
51 Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52 Ep. 52. Hector Giovanni
53 Ep. 53. Sasa Marah
54 Ep. 54. Alzam & Sasa
55 Ep. 55. Bella Diculik
56 Ep. 56. Gedung
57 Ep. 57. Caca Tumbang
58 Ep. 58. Lukisan Bergerak
59 Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60 Ep. 60. Apart Bima
61 Ep. 61. Joki Terpendam
62 Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63 Ep. 63. Potongan Mullet
64 Ep. 64. Memberitahu
65 Ep. 65. Inteligen
66 Ep. 66. Balapan kembali
67 Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68 Ep. 68. Siapa Orangnya?
69 Ep. 69. Mimpi Buruk
70 Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71 Ep. 71. Hoodie Biru
72 Ep. 72. Pingsan
73 Ep. 73. Pacarnya Awan
74 Ep. 74. Kebenaran
75 Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76 Ep. 76. Pamer Dada
77 Ep. 77. Flashback
78 Ep. 78. Benjol
79 Ep. 79. Dirasakan
80 Ep. 80. Cerita Kevin
81 Ep. 81. Keluar Dari Geng
82 Ep. 82. Toilet
83 Ep. 83. Raga tertusuk
84 Ep. 84. Goresan
85 Ep. 85. Dodi Berulah
86 Ep. 86. Kecelakaan
87 Ep. 87. Berpikir Positif
88 Ep. 88. Sadar
89 Ep. 89. Kondisi
90 Ep. 90. Kondisi
91 Ep. 91. Sendirian?
92 Ep. 92. Dodi Marah
93 Ep. 93. Botak
94 Ep. 94. Menolong nenek
95 Ep. 95. Kematian
96 Ep. 96. Pemakaman
97 Ep. 97. Sakitnya Raga
98 Ep. 98. Anak sial
99 Ep. 99. Maskeran
100 Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101 Ep. 101. Diary
102 Ep. 102. Berkunjung
103 Ep. 103. Strategi Konyol
104 Ep. 104. Menjadi Hantu
105 Ep. 105. Merangkai Kata
106 Ep. 106. Hari Kelulusan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep. 1. Gadis Sialan
2
Ep. 2. Salah Paham
3
Ep. 3. Hambatan Kecil
4
Ep. 4. 4h = Alphabet
5
Ep. 5. Pasar Malam
6
Ep. 6. Ketegangan Di Bianglala
7
Ep. 7. Wabah Derita
8
Ep. 8. Adu Domba Pihak Ketiga
9
Ep. 9. Penyerangan
10
Ep. 10. Misteri Saka
11
Ep. 11. Insiden Bima
12
Ep. 12. Pulangnya Opah Caca
13
Ep. 13. Kotak Rahasia
14
Ep. 14. Penyesalan
15
Ep. 15. Rahasia Dalang
16
Ep. 16. Cemburu
17
Ep. 17. Dokter Muda Karismatik
18
Ep. 18. Penyerangan Kedua
19
Ep. 19. Kecurangan Kevin
20
Ep. 20. Perseteruan
21
Ep. 21. Duka Mendalam
22
Ep. 22. Penyusup Ninja
23
Ep. 23. Tembakan Peluru
24
Ep. 24. Keluhan Quenshaa
25
Ep. 25. Bersamamu Rasanya Berbeda
26
Ep. 26. Cemburu Dan Gengsi
27
Ep. 27. Mendung
28
Ep. 28. Tidak Bergaul
29
Ep. 29. Berita Mading
30
Ep. 30. First Kiss
31
Ep. 31. Ling Lung
32
Ep. 32. Alex
33
Ep. 33. Permainan
34
Ep. 34. Menjadi Ancaman
35
Ep. 35. Babu
36
Ep. 36. Mengadu
37
Ep. 37. Ulah Sasa
38
Ep. 38. Rumah Sakit
39
Ep. 39. Mading
40
Ep. 40. Alasan Sasa
41
Ep. 41. Perasaan
42
Ep. 42. Lima Orang
43
Ep. 43. Makanan Pembangkit Mood
44
Ep. 44. Mental Yupi
45
Ep. 45. Takdir
46
Ep. 46. Dokter Sinting
47
Ep. 47. Ungkapan
48
Ep. 48. Gak Usah Genit
49
Bab. 49. Mona dan Topan
50
Ep. 50. Semua Orang Tahu
51
Ep. 51. Perhatiannya Alzam
52
Ep. 52. Hector Giovanni
53
Ep. 53. Sasa Marah
54
Ep. 54. Alzam & Sasa
55
Ep. 55. Bella Diculik
56
Ep. 56. Gedung
57
Ep. 57. Caca Tumbang
58
Ep. 58. Lukisan Bergerak
59
Ep. 59. Toko Peralatan Bayi
60
Ep. 60. Apart Bima
61
Ep. 61. Joki Terpendam
62
Ep. 62. Perkara Kuah Mie
63
Ep. 63. Potongan Mullet
64
Ep. 64. Memberitahu
65
Ep. 65. Inteligen
66
Ep. 66. Balapan kembali
67
Ep. 67. Bubur diaduk atau tidak?
68
Ep. 68. Siapa Orangnya?
69
Ep. 69. Mimpi Buruk
70
Ep. 70. Gak Boleh Pacaran
71
Ep. 71. Hoodie Biru
72
Ep. 72. Pingsan
73
Ep. 73. Pacarnya Awan
74
Ep. 74. Kebenaran
75
Ep. 75. Caca Yang Berbeda
76
Ep. 76. Pamer Dada
77
Ep. 77. Flashback
78
Ep. 78. Benjol
79
Ep. 79. Dirasakan
80
Ep. 80. Cerita Kevin
81
Ep. 81. Keluar Dari Geng
82
Ep. 82. Toilet
83
Ep. 83. Raga tertusuk
84
Ep. 84. Goresan
85
Ep. 85. Dodi Berulah
86
Ep. 86. Kecelakaan
87
Ep. 87. Berpikir Positif
88
Ep. 88. Sadar
89
Ep. 89. Kondisi
90
Ep. 90. Kondisi
91
Ep. 91. Sendirian?
92
Ep. 92. Dodi Marah
93
Ep. 93. Botak
94
Ep. 94. Menolong nenek
95
Ep. 95. Kematian
96
Ep. 96. Pemakaman
97
Ep. 97. Sakitnya Raga
98
Ep. 98. Anak sial
99
Ep. 99. Maskeran
100
Ep. 100. Kondisi Rumah Caca
101
Ep. 101. Diary
102
Ep. 102. Berkunjung
103
Ep. 103. Strategi Konyol
104
Ep. 104. Menjadi Hantu
105
Ep. 105. Merangkai Kata
106
Ep. 106. Hari Kelulusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!