Pernikahan Karena Perjodohan
"Yang benar saja si Yah, aku ini masih SMA. Aku belum mau berumah tangga apalagi dengan si Leli cewek bawel dan manja. Yang ada aku bisa menjadi duda di usia muda," protes Gerald.
"Tapi Ayah sudah janji sama orang tua Leli. Ayah tak bisa menolaknya. Lagi pula apa salahnya kamu terima. Ayah yakin, cinta akan hadir seiringnya waktu," sahut Ayah Helmi.
"Yah, aku mohon! Ini semua demi masa depan aku. Aku tak mencintai Leli. Please Yah, jangan paksa aku menikah dengannya. Aku tak habis pikir, kok bisa-bisanya Ayah berpikir mau jodohkan aku sama dia?" tanya Gerald yang kini menatap ke arah sang ayah.
Gerald dan Leli adalah dua manusia yang memiliki sifat yang berbeda, istilah kata mereka itu seperti kucing dan anjing. Mereka selalu bertengkar di sekolah. Leli memiliki sifat manja dan bawel, sedangkan Gerald sosok yang dingin dan kaku. Rumah tangga apa yang kelak mereka akan jalani?
Di tempat yang berbeda, Leli justru sedang tersenyum puas. Karena akhirnya, orang tuanya mau menyetujui permintaan dirinya untuk menikah dengan Gerald. Cowok populer di sekolahnya, suatu kebanggaan baginya bisa menjadi istri dari Gerald.
"Akhirnya, kamu akan masuk perangkap aku. Siapa suruh bersikap sombong sama aku, sekarang kau rasakan," ucap Leli menyeringai licik. Dia menjadi penasaran, ingin tahu ekspresi Gerald jika nanti berhadapan dengannya.
Leli bersyukur, karena takdir seakan berpihak kepadanya. Orang tua Gerald dengan dirinya adalah sahabat karib sejak duduk di bangku SMA. Tentu saja mereka tak keberatan untuk menikahkan anak mereka.
Pagi ini Leli begitu bersemangat datang ke sekolah, dia berniat untuk membicarakan perjodohan ini dengan Gerald. Dia sudah tak sabar ingin membuat para wanita di sekolahnya akan merasakan patah hati, karena Gerald menjalin hubungan dengannya.
"Ral, Gerald, tunggu! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu," ucap Leli.
Demi untuk bisa bicara dengan Gerald, Leli rela berlari sekencang mungkin untuk mengejar Gerald.
"Sorry, gue tak ada waktu," sahut Gerald ketus yang langsung pergi meninggalkan Leli begitu saja.
"Gila, itu cowok sombong banget. Lihat saja nanti, Leli Sagita akan membuat kamu bertekuk lutut di hadapanku," ucap Leli. Membayangkan hal itu terjadi, Leli menjadi tertawa geli sendiri.
"Woy, Li. Lo kenapa? Lo sakit senyum-senyum sendiri?" ucap Riska yang datang tiba-tiba. Riska langsung menempelkan punggung tangannya untuk mengecek panas atau tidak kening Leli.
Leli langsung menghempaskan tangan sahabatnya. Riska adalah sahabat Leli sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Riska sangat tahu, kalau Leli memiliki perasaan kepada Gerald.
"Sia*lan lo! Lo pikir gue gila apa," ucap Leli ketus.
"Ya kirain, habisnya lo senyum-senyum sendiri," sahut Riska.
"Sepertinya, sebentar lagi," jawab Leli asal.
"Gue baru tahu, orang niat banget ingin gila," sindir Riska.
"Eh, sini deh! Gue ingin cerita sama lo! Gue sama Gerald akan segera menikah," ungkap Leli dengan penuh semangat. Tentu saja ucapan Leli membuat sahabatnya itu melongo tak percaya. Pasalnya Riska sangat tahu, kalau Gerald tak pernah suka dengan Leli. Jangankan untuk menikah atau pacaran, untuk berteman saja Gerald tak pernah mau.
Bagi Gerald, Leli adalah anak manja dan bawel yang akan membuat dia pusing. Dia tak menyukai tipe wanita seperti itu. Namun, kenyataannya dia justru di jodohkan ayahnya dengan wanita yang dia tak suka.
"Bagaimana ya caranya, agar Ayah mau membatalkan perjodohan ini?" Gerald bermonolog. Perjodohan ini membuat Gerald pusing tujuh keliling.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, murid-murid berhamburan keluar untuk pulang. Rencananya Gerald tak langsung pulang. Karena hari ini adalah jadwalnya dia latihan basket dengan tim basketnya. Gerald adalah ketua tim basket di sekolah itu. Wajar jika dirinya menjadi cowok terpopuler di sekolahnya. Bukan hanya tampan, dan keren saja, Gerald juga memiliki otak yang cerdas. Hal itu yang membuat dia menjadi incaran kaum hawa di sekolahnya. Namun sayangnya, tak ada satu orang pun wanita yang dia jadikan kekasihnya.
"Gerald, aku ingin bicara sama kamu," ucap Leli dengan percaya diri.
Leli menghampiri Gerald yang sudah berada di lapangan. Tentu saja hal itu membuat Gerald merasa kesal. Leli tak peduli dengan sikap penolakan Gerald, yang terpenting dia bisa bicara sama Gerald. Leli langsung menarik tangan Gerald ke luar lapangan.
"Lepasin enggak! Jangan sampai gue berbuat kasar sama lo! Dasar wanita aneh, tak jelas!" umpat Gerald sambil menghempaskan tangan Leli kasar.
"Apa? Kamu bilang aku wanita aneh dan tak jelas?" tanya Leli dengan tatapan tajam.
"Hello, apa kamu tak bisa melihat wanita cantik seperti aku? Memangnya aku hantu, kamu bilang tak jelas? Aneh? Kamu itu yang aneh," cerocos Leli membuat Gerald bertambah kesal. Baginya, ucapan Leli tak penting.
"Ya sudah gini saja! Sorry waktu gue tak banyak. Lo lihat 'kan kalau anggota tim gue sudah kumpul. Gue ini mau latihan basket. Kenapa sih lo senang banget ganggu gue? Sekarang lebih baik lo cepat katakan, apa yang ingin lo bicarakan sama gue!" ucap Gerald tegas.
Leli langsung mengungkapkan tentang perjodohan dirinya dengan Gerald. Rencananya orang tua mereka akan segera menikahkan mereka.
"Sorry gue enggak bisa. Gue akan minta ayah gue untuk membatalkannya," ucap Gerald tegas.
"Ya enggak bisa dong. Mereka 'kan sudah sepakat mau menjodohkan kita. Apapun alasannya kamu harus bertanggung jawab menikahi aku," protes Leli.
"Tanggung jawab? Eh, memangnya gue ngapain lo, di suruh tanggung jawab nikahin lo. Sudah ya! Lebih baik lo bicarakan sama ayah gue. Kalau perlu lo nikah saja sama bokap gue. Karena semua ini adalah ulah dia, jadi dia yang harus bertanggung jawab nikahi lo, bukan gue," sahut Gerald ketus. Gerald langsung pergi meninggalkan Leli begitu saja.
"Gerald," teriak Leli sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal. Dia belum selesai bicara, Gerald justru langsung pergi meninggalkan dirinya begitu saja.
Melihat sahabatnya seperti itu, Riska langsung berjalan menghampiri Leli yang sedang memanyunkan bibirnya. Dia merasa kesal, karena banyak kaum hawa yang mencoba mendekati Gerald. Mereka rela tak langsung pulang, hanya untuk melihat Gerald yang sedang berlatih basket.
"Sudahkah Li, lebih baik lo lupakan saja rencana perjodohan lo sama Gerald! Gue kasihan sama lo, gue enggak mau lo sedih karena mendapatkan penolakan dari Gerald. Lo harus sadar, kalau Gerald tak pernah menyukai lo. Jangankan untuk menjadi suami lo, menjadi teman atau pacar lo saja dia tak sudi," ucap Riska mencoba memberi pengertian kepada sahabatnya itu. Meskipun Riska tak tahu, Leli akan mendengar ucapan dia apa tidak, karena Leli adalah tipe wanita yang keras kepala dan selalu ingin mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Aku tak akan pernah pantang menyerah, aku akan membuat kamu jatuh cinta kepada aku," ucap Leli yang kini memandang Gerald dari jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sulastri Herlina
𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚜 𝚔𝚕𝚠 𝚌𝚠𝚎𝚔 𝚢𝚐 𝚗𝚐𝚎𝚓𝚊𝚛𝟸
2024-05-05
0
Siti Mujimah
mampir
2023-07-28
0
Pengagum rahasia
aku mampir thor
2022-12-19
2