"Yah, sebenarnya kita ini mau kemana sih? Kenapa aku harus berpakaian formil seperti ini sih?" gerutu Gerald.
Tak biasanya, orang tuanya mengajak dirinya untuk datang ke undangan pernikahan atau sunatan. Semenjak Gerald duduk di bangku SMP, dia tak pernah mau lagi ikut dengan orang tuanya. Dia lebih memilih melakukan hal yang dia suka. Kecuali acara itu, acara keluarganya. Terpaksa dia harus datang.
"Mau ketemu besan kamu!" sahut Ayah Helmi dengan santainya.
"What? Besan?" tanya Gerald untuk mempertegas. Biji matanya pun seperti mau keluar. Dirinya terkejut setengah mati, meskipun dia tahu kalau dia akan dijodohkan dengan Leli. Namun, dia pikir ayahnya sudah mengurungkan niatnya. Karena sang ayah ataupun bundanya tak pernah membahas masalah itu. Hingga akhirnya dia bisa bernapas lega.
Mendengar besan, tentu saja dia menolak mentah-mentah. Apa jadinya nanti jika kucing dan anjing hidup dalam satu rumah, bisa-bisa tiap hari terjadi perang terus. Seorang yang manja, ceroboh, dan bawel harus berhadapan dengan seorang yang dingin, kaku, dan perfeksionis. Mereka itu seperti bumi dan langit yang tak akan pernah bersatu. Kecuali cinta yang nantinya akan membuat mereka bersatu.
"Pokoknya Gerald tak mau! Memangnya Ayah mau, bikin aku mati cepat karena ulah si Leli? Yah, aku tak suka tipe wanita model begitu," protes Gerald, menunjukkan wajah tak sukanya.
"Pokoknya Ayah tak ingin dengar penolakan kamu! Tekad Ayah sudah bulat untuk menikahkan kamu dengan Leli. Leli itu anak yang baik, Ayah mengenal dia, sejak kalian kecil. Sejak dulu kalian sudah sering bersama, ya meskipun kalian tak pernah akur dari dulu. Seperti anjing dan kucing. Tapi Ayah yakin seiringnya waktu, kamu akan jatuh cinta sama dia. Ayah tak bisa menolak permintaan orang tua Leli, dia ingin menitipkan Leli kepada Ayah. Karena Ayahnya Leli akan di pindah tugaskan ke negara lain. Leli 'kan sebentar lagi lulus sekolah, tak mungkin dia pindah sekolah. Ayah khawatir, Ayah takut terjadi sesuatu kamu dengannya," ungkap Ayah Helmi.
"Yah, bukan seperti ini caranya! Aku bisa kok menjaga diri aku, lagian aku juga tak nap*su model cewek begitu. Ayah tak perlu khawatir," jelas Gerald.
Percuma saja dia menjelaskan panjang lebar, karena semua itu tak membuat keputusan Ayahnya berubah. Ayahnya tetap menikahi dia dengan Leli.
"Ayo kita berangkat sekarang! Ayah tak mau mereka menunggu kita terlalu lama, takutnya jalanan macet," ujar Ayah Helmi.
"Yah ...," ucap Gerald.
"Apalagi?" tanya Ayah Helmi yang kini menatap sang anak serius.
"Kalau aku menikah dengan Leli, berarti aku harus bekerja dan tak bisa kuliah? Karena aku harus menafkahi dia?" tanya Gerald lesu. Gerald berniat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku kuliah.
Ayah Helmi tersenyum. Karena sebelum kedua orang tuanya memutuskan untuk menjodohkan mereka. Mereka sudah membicarakan tentang ini. Yang terjadi perubahan hanya status. Untuk biaya hidup dan sekolah mereka, akan tetap di tanggung orang tua mereka masing-masing sampai mereka lulus kuliah nanti dan bekerja. Orang tua mereka hanya ingin hidup tenang karena menikahkan anaknya dengan orang yang tepat dan jelas asal usulnya, mereka juga ingin hubungan persahabatan mereka tetap terjalin. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan anak mereka.
"Dasar orang jadul, seperti zaman Siti Nurbaya saja! Seperti aku tak laku saja, padahal kalau Ayah ingin aku segera menikah, aku bisa saja memilih wanita mana yang aku mau. Tak perlu lewat perjodohan seperti ini. Leli juga aneh, di jodohkan justru malah senang. Lo beruntung, gue buntung dapat lo!" Mulut Gerald terus saja mengumpat, hatinya merasa kesal.
"Jangan bicara seperti itu, nanti kalau sudah kecanduan kue apemnya Leli tahu rasa. Siapa bilang kamu tak beruntung. Leli wanita yang cantik, tubuhnya juga seksi, menarik. Memang sih dia anak yang manja, kamu harus lebih bersabar menghadapi dia. Nanti tinggal kamu didik saja, lama kelamaan dia pasti berubah," jelas Ayah Helmi. Bunda Gita pun mengiyakan.
"Bunda sama Ayah sama saja! Gerald benci Ayah sama Bunda!" umpat Gerald sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Mobil yang membawa mereka, kini sudah sampai di depan rumah orang tua Leli. Hari ini adalah acara pertemuan keluarga sekaligus membahas pernikahan anak-anak mereka.
"Ingat ya, jangan bertindak macam-macam! Jangan buat Ayah malu! Semua yang Ayah lakukan demi kebaikan kalian," pesan Ayah Helmi kepada anaknya sebelum turun dan Gerald hanya menganggukkan kepalanya.
Leli sudah terlihat cantik dan dewasa, wajahnya sedikit memakai makeup Saat itu dia memakai dress selutut berwarna pink dengan motif bunga-bunga kecil. Membuat dirinya terlihat girly.
Gerald lebih memilih diam, tak ada sepatah katapun terlontar dari bibirnya. Dia hanya mencium tangan kedua orang tua Leli secara bergantian, tanpa basa-basi. Sebenarnya orang tua Leli tak merasa aneh, karena mereka tahu sifat calon menantunya itu. Namun, mereka yakin kalau Gerald akan menyayangi dan mencintai anaknya dengan tulus. Leli pun melakukan hal yang sama mencium tangan kedua orang tua Gerald secara bergantian. Tetapi berbeda dengan Gerald, Leli justru lebih terlihat ramah, menyapa calon mertuanya.
Sepanjang pertemuan Gerald hanya menundukkan kepalanya, menunjukkan wajah tak suka. Berbeda halnya dengan Leli yang terlihat begitu bahagia. Kedua orang tua mereka sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka sampai mereka lulus sekolah dulu, mereka meminta keduanya untuk menunda memiliki anak dulu. Agar Leli bisa tetap bersekolah sampai lulus. Setelah menikah, mereka akan menempati apartemen milik orang tua Leli, agar mereka hidup mandiri layaknya pasangan suami istri.
"Bagaimana, kalian setuju 'kan? Rencananya pernikahan kalian akan di adakan minggu depan," ungkap Papa Toni, Papa dari Leli.
"Maaf Om, pernikahan ini tak bisa di laksanakan. Karena aku saat ini belum berusia 21 tahun, tak sah di mata hukum. Mengapa Om tidak menikahkan anak Om dengan laki-laki yang sudah berusia 21 tahun," Gerald angkat bicara. Dia berharap pernikahan ini di batalkan karena dia saat ini baru mau berusia 18 tahun.
"Iya Om mengerti, makanya untuk sementara waktu kalian hanya menikah secara siri. Yang penting kalian sah dulu secara agama. Nanti kalau Gerald sudah berusia 21 tahun, kalian bisa menikah kembali agar sah berdasarkan hukum. Maafkan Om ya Gerald, Om sudah yakin kalau kamu adalah laki-laki yang tepat untuk Leli. Om yakin kalau kamu akan menjaga dia dengan baik. Om titip Leli sama kamu ya," ungkap Papa Toni.
"Tapi aku tak mencintai anak Om, aku takut nantinya Leli, Om, dan Tante akan kecewa sama aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Pengagum rahasia
seru thor
2022-12-19
2
Bidan Simba
Masih SMA udah nikah eh NT akan Jd kucing dan tikus aja... NT akan ada kalanya tom dan jery
2022-12-15
2
🌷Bubu.id
syuka pokoknya aku suka kisah SMA
2022-12-14
1