Setelah Marlo pergi, Letticia bimbang. Memberitahu identitasnya tentu bukanlah hal yang tepat untuk saat ini. Muncul ide gila dalam pikirannya untuk menyembunyikan identitas aslinya. Tak lama Letticia tertidur.
Jam 4 pagi Letticia sudah terbangun untuk siap-siap. Setelah mandi dan melakukan ritual harum-harum yang tak pernah ia tinggalkan mulai dari pakai cologne, parfum dan lotion mahal tidak pernah luput dari ritualnya, terakhir ia menambahkan hand lotion di telapak tangannya dan bergegas memakai seragam kerja nya.
"Hmm kuno tapi tak apa"
Setelan jas wanita berwarna merah marun dengan dalaman hitam tidak membuat Letticia terlihat tua namun semakin elegant. Letticia keluar mencari Ibu Marlo, ia berkeliling rumah dan menemukannya di ruang olahraga. Bukan sesuatu yang spesial melihat ruang gym pribadi di dalam rumah, Letticia tidak menunjukkan ekspresi kagum ataupun kaget ia langsung masuk dan menyapa Bu Marlo.
"Selamat pagi Bu" senyumnya sambil menunduk memperhatikan Bu Marlo yang sedang treadmill.
Bu Marlo hanya melirik cuek, Letticia melihat jam masih jam 5 kurang ia tidak terlambat. Letticia hanya mematung berdiri di samping Bu Marlo, tak lama Marlo datang dengan setelan baju olahraganya. Oh tentu kedatangan Marlo membuat Letticia salah tingkah, apalagi setelan pakaian olahraga Marlo sangat menarik perhatian. Marlo melirik Letticia dan tersenyum tipis.
Ibu Marlo telah selesai treadmill, Letticia reflek mengambilkan handuk dan air minum yang tidak jauh dari sana. Meskipun orang kaya, mama Letticia sangat disiplin mendidik anak-anaknya terutama Letticia putri semata wayangnya sebelum melahirkan si kembar (perempuan dan laki-laki). Letticia juga punya si Mba yg selalu menemaninya di rumah, sampai kadang Letticia risih dan ingin melakukan semuanya sendiri. Itulah kenapa ia ingin sekolah S2 di luar negeri tanpa siapapun yang mendampingi. Sangat berat pada awalnya melakukan segalanya sendiri namun sekarang ia terbiasa dan menyukainya. Ibu Marlo berjalan mencari tempat duduk terdekat.
"Perkenalkan dirimu" ucapnya singkat. Wah kok jadi dingin begini, kemarin baik banget, Letticia tetap tersenyum.
"Nama saya Letticia, saya akan bekerja dengan baik dan mengikuti arahan bimbingan Ibu"
"Saya tidak mendapatkan surat lamaran pekerjaanmu, apa tujuanmu kemari ! Jangan berbelit saya tau ini caramu untuk mengambil hati anak saya, sudah banyak perempuan sepertimu" tegasnya menatap tajam Letticia.
"Sebenarnya saya juga bingung mengapa bisa berada disini, saya naik mobil dan sampai di rumah orang yang saya tidak kenal. Sepertinya saya salah naik mobil, kemarin saya tersesat ketika Ibh menemukan saya. Saya kira ibu sedang membutuhkan orang untuk membantu, jadi saya diam dan menurut"
Bahasanya sopan dan jelas, tidak berbelit jelas dia orang yang berpendidikan, cara berpakaiannya juga rapi, ia tau bagaimana membuat pita yang apik di lehernya, padahal ia sengaja memberikan pita yang panjang.
"Apa pendidikan terakhirmu" Bu Marlo mulai melihatnya dari ujung rambut dan tangannya, ia hapal betul wewangian apa yang menempel di tubuh Letticia, ditambah accesoris Hermes di tangan Letticia semuanya original.
"S2 ekonomi Bu"
Letticia punya dua gelar, setelah lulus SMA ia masuk di fakultas kedokteran UI, ketika smester 3 ia iseng mendaftar kuliah lagi di fakultas ekonomi dan keterima. Letticia termasuk murid yang pintar, ia lulus SMA ketika usianya belum 16 thn.
"Jadi, kau tidak mendaftar sama sekali di perusahaan kami?"
Bu Marlo sedikit kesal dan mulai mengintrogasi lebih dalam, Marlo hanya melirik sambil menguping. Mengenai perusahaan Letticia sama sekali tidak mencari tahu dan tidak tahu apa-apa. Letticia mulai panik dan melihat sekitar, siapa tau ada petunjuk.
"Maaf, saya tidak tahu Bu namun jika Ibu mengizinkan saya ingin bekerja bersama Ibu. Saya juga sedang mencari pekerjaan bu. Saya minta maaf" Letticia memelas.
"Jika 1 bulan saya tidak suka dengan cara kerjamu, kamu keluar dari sini. Kamu tau pekerjaan kamu disini sebagai apa?" Letticia menggelengkan kepala.
"Sebagai asisten pribadi saya, kamu harus selalu ada di samping saya mulai pagi sampai malam. Menemani dan mengurus segala keperluan saya. Oh ya panggil saya Bu Meyla"
Wanita ini tidak mudah percaya, ia tetap waspada dan menempatkan Letticia terus disampingnya agar tidak macam-macam dengan keluarganya terutama Marlo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments