Cinta Satu Malam With CEO

Cinta Satu Malam With CEO

Dania Clarissa

Malam yang begitu dingin menyusup ke tubuh mungil Dania, dengan pakaiannya yang begitu mini, itu membuat angin yang berhembus bisa di rasakan oleh kulitnya yang putih mulus, Musik jedag-jedug terdengar bising menghiasi telinganya, ya itu sudah biasa Dania rasakan karena pekerjaan Dania sebagai pelayan di salah satu club malam elit yang ada di kotanya.

Malam ini banyak para kalangan elit yang datang ke tempatnya berkerja, terkadang mereka datang hanya untuk melepaskan rasa penat saja, ada juga yang mencari kepuasan untuk dirinya. Banyak juga gadis-gadis cantik dan seksi yang menjajakan dirinya kepada para tamu yang datang.

Berbagi minuman mahal yang mengandung alkohol juga semua tersedia, mau pesan merk apa saja ada dari yang murah sampai mahal juga ada.

"Hey pelayan!!"

Seseorang laki-laki berkumis tebal melambai-lambaikan tangannya ke Dania, itu pertanda meminta untuk di layani.

"Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Dania pada laki-laki yang sudah setengah mabuk itu.

"Nona muda, tarif kamu berapa permalam?" tanya laki-laki itu yang diiringi dengan tawa.

Dania menghela nafas berat, hal seperti ini sudah sering terjadi, aku sudah tidak kaget lagi, nasib menjadi pelayan di club malam hanya untuk sesuap nasi ya harus tahan banting.

"Maaf Tuan, saya permisi," hanya itu yang keluar dari dalam mulut Dania. Dania tak berani melawan karena laki-laki itu adalah tamu.

Laki-laki itu kembali menggriyangi Dania dengan tawa yang cukup keras.

Tiba-tiba ia mencengkram tangan Dania dengan kuat. "Hey sombong sekali kamu, kamu tahu banyak gadis muda yang ingin menjadikanku Sugar Dady mereka, tapi kamu sok jual mahal sekali," ujar laki-laki itu tidak suka dan tatapan matanya tampak lunglai.

Semua mata tertuju pada Dania dan laki-laki berkumis itu, mereka tidak ada yang berani mendekat hanya melihat saja.

"Maaf Tuan, saya hanya seorang pelayan cafe di club malam ini," lirihnya dengan nada menekan.

"Pelayan cafe saja sombong, aku bisa membayar tubuhmu ini dengan uangku," hinanya pada Dania. "Kamu mau aku bayar berapa? Katakan padaku!" Lanjutnya dengan tatapan menerkam.

"Maaf Tuan, saya tidak butuh uang anda!" tandas Dania dengan tegas, lalu ia mengibaskan tangan laki-laki yang sudah tidak muda lagi dengan kasar.

Dania berlalu pergi meninggalkan laki-laki itu.

"Dasar gadis kurang ajar!!" sentak laki-laki itu sambil membanting gelas yang ada di tangan satunya. Gelas itu pun pecah berkeping-keping ke lantai.

Dania menangis di dalam kamar mandi, nasibnya yang begitu malang membuat dirinya harus berkerja seperti ini.

Kedua orang tuaku entah kemana? Dari aku kecil aku tidak pernah tahu tentang kedua orang tuaku, mereka saat itu pergi meninggalkan aku sendirian di sebuah gubuk tua, lalu mereka pergi begitu saja dan tidak kembali datang untuk menjemputku.

Akhirnya dari aku kecil saat itu usiaku baru 10 tahun, aku hidup sendiri dan berusaha sendiri, aku mencari uang untuk makan dan biaya sekolah sendiri, tapi sekolahku hanya sampai tamat SMP karena aku tidak mampu lagi untuk melanjutkan ke SMA dan aku memilih berkerja serabutan, hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang teman dan membawaku kerja di club malam ini. Di sini gajinya lumayan besar dan sering kali dapat tips dari para tamu yang datang jadi aku betah-betahin saja, untuk menyambung hidup dan jaman sekarang juga mencari pekerjaan itu tidak lah mudah.

Setelah beberapa lama berada di dalam kamar mandi, Dania akhirnya keluar juga.

Dania kembali melanjutkan pekerjaan, Alin yang tidak lain adalah sahabatnya, mereka berkerja di tempat yang sama, ia berjalan menghampiri Dania yang keluar dari dalam kamar mandi dengan mata yang sudah sembab.

"Dania, kamu kenapa?" tanya Alin pada Dania.

"Biasalah Lin, ada Om-om ada yang nawar aku," ujar Dania sedih. Senenglangsa inikah hidupnya?

Alin memeluk Dania, ia mengerti seperti apa perasaan Dania? Karena bukan hanya Dania saja yang sering mendapatkan kejadian seperti ini, dirinya juga sering tapi Alin juga harus sabar dan tahan banting demi cuan. Ya untuk bertahan hidup juga, namanya di kota apa-apa serba mahal dan kebutuhan hidup juga banyak.

"Sabar ya Nia, kamu jangan sedih lagi," kata Alin pada Dania.

Dania melepaskan dirinya dari pelukan Alin, ia mengangguk.

"Ayo mulai kerja lagi!" ajak Alin semangat dan Dania mengangguk.

Mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka, hingga jam 12 malam dan mereka bersiap-siap untuk pulang.

Alin pulang lebih dulu karena Ibunya sakit, sedangkan Dania tadi beres-beres lokernya dulu.

"Debukkk!!"

Terdengar suara seperti ada yang jatuh, Dania merasa takut apalagi di sini tidak ada orang sama sekali.

"Hay apa ada orang," suara seseorang membuat Dania kaget.

"Hey Nona, bantu aku untuk ke hotel," kata laki-laki bertubuh jangkung itu dengan keadaan yang cukup mabuk. Parasnya begitu tampan.

Dania semakin takut, tapi laki-laki itu tiba-tiba berjalan mendekatinya.

"Nona, antarkan saya ke hotel!" titahnya pada Dania.

"Tapi Tuan, saya sudah mau pulang," jawab Dania dengan gugup.

"Aku akan membayarmu, kamu hanya perlu mengantarkan aku ke hotel saja!" laki-laki itu tiba-tiba merangkul bahu Dania tanpa permisi.

Akhirnya Dania pergi mengatarkan laki-laki itu ke hotel terdekat dari tempat kerjanya.

Sesampainya di hotel Dania membawa laki-laki tampan itu masuk ke dalam kamar hotel.

Saat hendak merebahkan tubuh laki-laki itu ke atas kasur, tiba-tiba laki-laki itu menarik Dania hingga Dania jatuh tepat di pelukannya.

"Lepaskan saya!!" Dania meronta-ronta meminta di lepaskan.

"Kamu cantik sekali," laki-laki itu memindahkan posisinya dan kini berada di atas tubuh Dania, tubuh Dania terkunci oleh tubuh kekar laki-laki yang saat ini berada di atas tubuhnya.

Dania berusaha mendorong tubuh laki-laki itu sekuat tenaga, tapi tenaga laki-laki itu jauh lebih kuat darinya dan kini bibirnya sudah menyusup ke leher jenjang miliknya.

"Lepaskan aku," kedua tangan Dania terkunci oleh kedua tangan laki-laki tampan itu.

"Kamu sangat cantik, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja," lirihnya dan langsung mencium bibir Dania begitu dalam.

Air mata Dania menetes membasahi kedua pipi mulusnya. Dania terus melawan, namun rasanya lemas karena tenaga laki-laki yang berada di atasnya ini jauh lebih kuat darinya. Ia semakin lemas karena laki-laki itu terus bergerilya di atas tubuhnya tanpa memberikan jeda sedikitpun.

"Lepaskan saya Tuan!!" air mata Dania terus mengalir membasahi kedua pipi mulusnya, suara isakan tangis Dania juga semakin lirih.

Tak di dengarkan isak tangisan Dania, laki-laki itu hanya perduli akan nafsunya saja dan satu persatu ia melucuti pakaian yang di pakai oleh Dania dengan kasar.

Lalu ia juga melepaskan bajunya satu persatu dan kembali melanjutkan aksinya, Dania merintih kesakitan tapi laki-laki itu malah sangat menikmatinya, baginya rintihan Dania itu adalah suatu kenikmatan yang dia rasakan.

Setelah beberapa lama akhirnya selesai, laki-laki itu menjatuhkan tubuhnya di samping Dania, Dania menyelimuti tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang apapun, ia menangis karena kesuciannya yang selama ini di jaga di renggut oleh laki-laki yang tak ia kenal.

"Hancur sudah," tangis Dania semakin pecah.

Dania turun dari ranjang tempat tidur, lalu ia kembali memakai pakaiannya dan pergi begitu saja meninggalkan laki-laki yang sudah menodainya itu.

Bersambung

Terimakasih para pembaca setia

Terpopuler

Comments

mama De

mama De

gadis malang

2023-02-11

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Dah tau ngapain krja di club emangnya gk ada krja lain

2023-02-11

0

Kaizar Kaizar

Kaizar Kaizar

keren

2023-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!