Pengantin Kecilku

Pengantin Kecilku

#PKK Part 1

Seorang gadis cantik, berkulit sawo matang berlari menuju rumahnya, dengan masih mengenakan seragam Sekolah putih abu-abu, ia berlari masuk kedalam rumahnya karena ingin menghampiri Mama dan Papinya.

"Mama! Papi!" teriak Adelia dengan sangat ngos-ngosan, akibat berlari tadi. Cukup lama ia menunggu kedatangan orang tuanya akan tetapi, mereka sama sekali tidak datang-datang.

"Ya ampun, kemana perginya mereka semuanya? Mungkin saja mereka ada di rumah, paman Sam."

Adelia bergegas pergi menuju rumah Paman Sam yang berada di samping rumahnya, perlahan ia masuk kedalam sambil melirik keseluruhan ruangan dan sama sekali tidak ada orang di sana.

"Apa semuanya pergi? Ah, tidak mungkin rumah saja tidak dikunci sama sekali," gumam Adelia sambil terus berjalan, menyusuri ruangan rumah Paman Sam.

Langkah kakinya terhenti saat tas Sekolahnya ditarik oleh seseorang dari belakangnya, sontak saja membuatnya sangat takut.

"Lepaskan, jangan sakiti aku!" teriak Adelia membuat Abraham takut, ia langsung menarik Adelia lalu menutup mulut Adelia menggunakan tangannya.

"Diamlah. Ayo ikut aku," bisik Abraham ditelinga Adelia.

Abraham melepaskan tangannya kemudian ia berjalan menuju taman dan Adelia mengikutinya dari belakangnya.

"Apa yang akan disampaikan, olehnya padaku ... dia itu terlihat aneh sejak kami berpisah beberapa tahun terakhir ini," gumam Adelia dalam hatinya.

Adelia duduk di samping Abraham yang mengeluarkan bungkusan kecil dari dalam tasnya.

Adelia tersenyum bahagia, sebab. Ia mengira itu adalah hadiah untuknya.

"Terimakasih, Abraham. Kau adalah Kakak terbaik ku," ucap Adelia langsung mengambil paksa bungkusan kecil tersebut dari tangan Abraham.

Abraham langsung menoyor kepala Adelia karena sudah tidak sopan memanggilnya dengan sebutan nama saja, dan yang kedua dia juga sangat kesal, sebab. Hadiah yang akan dia berikan pada Adelia sudah diambil paskah oleh Adelia sendiri.

"Sakit, tau ... kau sopanlah sedikit padaku ini," keluh Adelia sambil mengelus-elus kepalanya, kemudian ia menatap kearah Abraham yang menatap dirinya dengan tatapan tajam dan mengerikan.

"Baiklah, aku minta maaf, Kak."

"Bagus, kau ini anak pandai."

Adelia tersenyum kemudian ia langsung memeluk Abraham, sebab. Ia sangat menidurkan teman sama kecilnya itu.

"Del, jangan beritahu siapapun kalau aku memberikan mu hadiah itu," pinta Abraham pada Adelia.

"Baik Kak, aku akan merahasiakan semuanya, kau ini sangat baik aku sangat menyayangi mu," sahut Adelia dengan tersenyum bahagianya, kemudian ia membuka hadiah dari Abraham tadi.

Abraham menahan tawanya saat melihat Adelia membuka hadiah darinya.

Senyum yang tadinya selalu ada pada Adelia kini berubah menjadi kesal, saat ia melihat apa isi kado dari Abraham.

"Kau ini tidak berubah, kau sangat mesum!" teriak Adelia sambil memukul lengan Abraham menggunakan tangannya.

Abraham tertawa-tawa lalu ia mengambil bra dari tangan Adelia, dan ia hendak memakainya kepada Adelia.

"Aku akan membantu, agar kau bisa menggunakan benda ini," ucap Abraham sambil tertawa-tawa, memegang bra berwarna merah muda, yang ia berikan kepada Adelia sebagai kado.

"Dasar mesum!" teriak Adelia sambil berlari membawa bra dari Abraham tadi masuk kedalam rumahnya.

"Dasar mesum, dia tidak pernah berubah sama sekali," ucap Adelia sambil menidurkan tubuhnya di atas kasur miliknya.

Adelia meletakan bra dari Abraham di meja kecil miliknya, kemudian ia menidurkan tubuhnya tanpa berganti baju terlebih dahulu. Itu memang sudah menjadi kebiasaan baginya seperti itu sehingga ia seringkali dimarahi oleh Mama Rere.

*

*

Abraham tersenyum manis saat mengingat kembali kejadian tadi saat dirinya menggoda Adelia.

"Dia sudah dewasa, bahkan. Tubuhnya sangat indah, seindah bunga yang bermekaran indah," ucap Abraham tanpa sadar, dan beberapa detik kemudian ia menyadari ucapannya barusan.

"Tidak, tidak. Dia adalah adikku aku harus bersikap wajar saja," ucap Abraham sambil menggelengkan kepalanya, ia pun berjalan masuk kedalam rumah.

*

*

"Besok-besok, kita akan pergi bersama dengan Abraham dan Adelia," ucap Mama Rere kepda Papi Arkan sambil memasuki rumah mereka.

"Benar itu, nanti malam buatlah makan malam bersama. Karena hari ini adalah hari kepulangan Abraham," sambung Papi Arkan.

Mama Rere tersenyum kemudian ia duduk di sofa sambil menyegarkan dirinya karena di jalan pulang hari sangat panas, sedangkan Papi Arkan bergegas pergi menuju kamar putri satu-satunya, untuk memastikan apakah anaknya sudah pulang atau belum.

Papi Arkan tersenyum saat membuka pintu kamar putrinya, lalu ia menggelengkan kepalanya karena anak satu-satunya selalu saja ceroboh, dan sedikit lemot, bahkan. Adelia seperti ini setiap harinya membuat Mama Rere sangat pusing.

"Biarkan saja dia tidur, kalau sampai mama Rere tahu maka dia akan sangat marah pada Adelia," ucap Papi Arkan yang bergegas menutup kembali pintu kamar Adelia lalu ia bergegas pergi dari sana.

*

*

Pada malam hari. Adelia baru saja terbangun karena rumahnya terdengar sangat rampai suara orang.

"Berisik sekali, sebenarnya ada apa, sih?" ucap Adelia, yang langsung bangun dan berjalan menuju pintu kamarnya lalu ia membuka sedikit, dan dia melihat kalau sudah ada keluarganya bersama juga keluarga Abraham disana.

"Sebaiknya, aku cepat mandi dan bersiap-siap. Aku takut tertinggal berita," ucap Adelia, yang buru-buru masuk kedalam kamar mandi dan ia langsung mandi dengan tergesa-gesa.

Setelah selesai mandi. Adelia cepat-cepat memakai kaus, dan celana kulot panjang kemudian ia juga mengikat rambutnya.

"Sudah rapi, tidak mungkin mereka tahu kalau aku baru saja bangun," gumam Adelia sambil berjalan perlahan menuju ruang tamu.

"Malam, semuanya," sapa Adelia yang mendukung bokongnya di samping Abraham.

Semua mata tertuju padanya, sontak saja membuat Adelia langsung melihat penampilannya, dan ia langsung membulatkan matanya.

"Ya ampun, bisa-bisanya baju ini terbalik, bahkan. Celana ini juga, ha. Mau diletakan dimana wajahku ini," gumam Adelia didalam hatinya.

"Del, kamu baik-baik saja?" tanya Sam sambil menatap kearah Adelia sontak saja Adelia langsung bangun.

"Permisi, semuanya." Adelia langsung berlari kencang masuk kedalam kamarnya.

Semua orang kembali pada obrolan mereka masing-masing sedangkan Abraham tersenyum tanpa ia sadari.

"Anak itu masih saja ceroboh dan lemot," gumam Abraham dalam hatinya.

Abraham tersadar kalau dirinya tersenyum dan ia langsung menghilangkan senyumannya itu.

"Re, kita akan segera berangkat, ke Turki karena Keluarga besar kami ada yang menikah dan kami akan segera kesana," ucap Sahya, yang memakan makanannya sambil menatap kearah Rere, dan Rere tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Aku disini saja, bersama dengan, Bibi Rere."

Ucapan Abraham, membuat semua orang langsung menatap kearahnya, sebab. Abraham tidak mau tinggal bersama dengan orang lain selain Mommy Sahya.

"Kamu, serius?" tanya Sahya, dengan sangat tidak percaya akan apa yang ia dengar barusan, dari bibir anak laki-lakinya.

Abraham menaikkan sebelah alisnya kemudian ia menatap kearah Mommynya dan Bibi Rere.

"Apa, ucapku tadi salah," gumam Abraham didalam hatinya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

hadir kka, bunga untuk mu 🌹💙👍

2023-01-29

2

😍syg lon 😍

😍syg lon 😍

mampir kx.. aku faforitkan, sekalian kasih bintang 5

2023-01-14

1

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

momy hadir membawakan cinta sekuntum mawar merah like dan rate, tetap semangat dalam berkarya💪💪💪😘😘😘

2023-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 #PKK Part 1
2 #PKK Part 2
3 #PKK Part 3
4 #PKK Part 4
5 #PKK Part 5
6 #PKK Part 6
7 #PKK Part 7
8 #PKK Part 8
9 #PKK Part 9
10 #PKK Part 10
11 #PKK Part 11
12 #PKK Part 12
13 #PKK Part 13
14 #PKK Part 14
15 #PKK Part 15
16 #PKK Part 16
17 #PKK Part 17
18 #PKK Part 18
19 #PKK Part 19
20 #PKK Part 20
21 #PKK Part 21
22 #PKK Part 22
23 #PKK Part 23
24 #PKK Part 24
25 #PKK Part 25
26 #PKK Part 26
27 #PKK Part 27
28 #PKK Part 28
29 #PKK Part 29
30 #PKK Part 30
31 #PKK Part 31
32 #PKK Part 32
33 #PKK Part 33
34 #PKK Part 34
35 #PKK Part 35
36 #PKK Part 36
37 #PKK Part 37
38 #PKK Part 38
39 #PKK Part 39
40 #PKK Part 40
41 #PKK Part 41
42 #PKK Part 42
43 #PKK Part 43
44 #PKK Part 44
45 #PKK Part 45
46 #PKK Part 46
47 #PKK Part 47
48 #PKK Part 48
49 #PKK Part 49
50 #PKK Part 50
51 #PKK Part 51
52 #PKK Part 52
53 #PKK Part 53
54 #PKK Part 54
55 PKK Part 55
56 #PKK Part 56
57 #PKK Part 57
58 #PKK Part 58
59 #PKK Part 59
60 #PKK Part 60
61 #PKK Part 61
62 #PKK Part 62
63 #PKK Part 63
64 #PKK Part 64
65 #PKK Part 65
66 #PKK Part 66
67 #PKK Part 67
68 #PKK Part 68
69 #PKK Part 69
70 #PKK Part 70
71 #PKK Part 71
72 #PKK Part 72
73 #PKK Part 73
74 #PKK Part 74
75 #PKK Part 75
76 #PKK Part 76
77 #PKK Part 77
78 #PKK Part 78
79 #PKK Part 79
80 #PKK Part 80
81 #PKK Part 81
82 #PKK Part 82
83 #PKK Part 83
84 #PKK Part 84
85 #PKK Part 85
86 #PKK Part 86
87 Pengumuman
88 #PKK Part 87
89 #PKK Part 88
90 #PKK Part 89 End' Hepy reading
91 Pengantin Kecil ku Season 2 Bab 1
92 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 2
93 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 3
94 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 4
95 Pengantin Kecil ku Season 2 Bab 5
96 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 6
97 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 7
98 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 8
99 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 9
100 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 10
101 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 11
102 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 12
103 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 13
104 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 14
105 Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 15
106 Pengantin Kecil Ku Season 2 part Tamat
Episodes

Updated 106 Episodes

1
#PKK Part 1
2
#PKK Part 2
3
#PKK Part 3
4
#PKK Part 4
5
#PKK Part 5
6
#PKK Part 6
7
#PKK Part 7
8
#PKK Part 8
9
#PKK Part 9
10
#PKK Part 10
11
#PKK Part 11
12
#PKK Part 12
13
#PKK Part 13
14
#PKK Part 14
15
#PKK Part 15
16
#PKK Part 16
17
#PKK Part 17
18
#PKK Part 18
19
#PKK Part 19
20
#PKK Part 20
21
#PKK Part 21
22
#PKK Part 22
23
#PKK Part 23
24
#PKK Part 24
25
#PKK Part 25
26
#PKK Part 26
27
#PKK Part 27
28
#PKK Part 28
29
#PKK Part 29
30
#PKK Part 30
31
#PKK Part 31
32
#PKK Part 32
33
#PKK Part 33
34
#PKK Part 34
35
#PKK Part 35
36
#PKK Part 36
37
#PKK Part 37
38
#PKK Part 38
39
#PKK Part 39
40
#PKK Part 40
41
#PKK Part 41
42
#PKK Part 42
43
#PKK Part 43
44
#PKK Part 44
45
#PKK Part 45
46
#PKK Part 46
47
#PKK Part 47
48
#PKK Part 48
49
#PKK Part 49
50
#PKK Part 50
51
#PKK Part 51
52
#PKK Part 52
53
#PKK Part 53
54
#PKK Part 54
55
PKK Part 55
56
#PKK Part 56
57
#PKK Part 57
58
#PKK Part 58
59
#PKK Part 59
60
#PKK Part 60
61
#PKK Part 61
62
#PKK Part 62
63
#PKK Part 63
64
#PKK Part 64
65
#PKK Part 65
66
#PKK Part 66
67
#PKK Part 67
68
#PKK Part 68
69
#PKK Part 69
70
#PKK Part 70
71
#PKK Part 71
72
#PKK Part 72
73
#PKK Part 73
74
#PKK Part 74
75
#PKK Part 75
76
#PKK Part 76
77
#PKK Part 77
78
#PKK Part 78
79
#PKK Part 79
80
#PKK Part 80
81
#PKK Part 81
82
#PKK Part 82
83
#PKK Part 83
84
#PKK Part 84
85
#PKK Part 85
86
#PKK Part 86
87
Pengumuman
88
#PKK Part 87
89
#PKK Part 88
90
#PKK Part 89 End' Hepy reading
91
Pengantin Kecil ku Season 2 Bab 1
92
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 2
93
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 3
94
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 4
95
Pengantin Kecil ku Season 2 Bab 5
96
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 6
97
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 7
98
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 8
99
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 9
100
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 10
101
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 11
102
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 12
103
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 13
104
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 14
105
Pengantin Kecil Ku Season 2 Bab 15
106
Pengantin Kecil Ku Season 2 part Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!