Gak Jadi Dianterin Pulang, tapi Naik Angkot

Ke esokan paginya Rena bangun lebih awal. Ia mengerjakan semua pekerjaan rumah. Hingga pukul 8 pagi Rena selesai mandi dan sudah rapi.

Rena menuju kamar Revan untuk membangunkannya. Ternyata Revan masih tidur pulas. Rena mengguncang - guncang tubuh Revan agar iya terbangun.

"Bang bangun bang.... udah siang ini", Rena Sambong mengguncang - guncang badan Revan.

" Ada pa sih Rena? masih ngantuk tau" sungut Revan dengan mata masih terpejam.

" Bangun dong bang .... aku mau pulang ini, tolong anterin aku ya".

Mendengar Rena yang minta dianterin pulang akhirnya Revan pun bangun dari tidurnya. Revan berlalu ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Sementara Rena selesai buat kopi untuk Revan iya pun kembali merapikan pakaiannya. Selang beberapa detik Rena sudah siap untuk berangkat. Ia menemui Revan di ruang keluarga . Revan lagi asyik ngobrol dengan kakaknya sambil minum kopi. Rena pun menunggu sampai Revan selesai minum baru mereka berangkat.

Sampai di persimpangan jalan Revan meminta Rena untuk pulang dengan angkot saja.

"Rena Abang minta maaf ya ga bisa anterin kamu pulang soalnya Abang lagi ada urusan penting. Abang janji besok - besok Abang bakal anter kamu pulang. Ga apa - apa kan sayang?" Revan membujuk Rena dari atas motor.

" Loh kok aku di suruh naik angkot sih bang? Emang Abang mau kemana? Penting banget kayaknya. Mang ga bisa ditunda setelah balik dari rumah aku ya?" Rena cemberut sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kan tadi Abang udah bilang kalau Abang ada urusan penting. Dan ga bisa nanti sayang. Please ngertiin Abang ya. Ini juga untuk masa depan kita. Kamu harusnya bisa ngerti dong dengan posisi Abang" Revan sengaja menyudutkan Rena.

"Paling kamu mau ketemuan sama selingkuhan kamu bang. Kamu pikir aku ga tau?" Rena bicara dalam hati.

Sebenarnya Rena kesal dengan sikap Revan yang akhir - akhir ini kelihatan banget cueknya pada Rena. Tapi Rena berusaha untuk tidak terpancing emosi dan mencoba untuk sabar. Rena pikir mungkin ini memang ujian untuk pertunangan an mereka. Karena yang Rena tau setiap hubungan itu pasti selalu di uji.

" Ya udah deh kalau Abang ga mau anterin aku. Biar aku pulang sendiri aja" Rena marajuk sambil turun dari motor Revan.

" Bukannya Abang ga mau sayang, Abang pun ingin anterin kamu tapi keadaan yang gak memungkinkan. Abang harus mengurus suatu hal dan itu ga bisa di tunda - tunda lagi." dengan tampang yang sangat meyakinkan Revan menjelaskan kepada Rena.

"Ya udah aku percaya sama Abang. Tapi Abang jangan selingkuh ya, awas aja kalau ketahuan." ancam Rena dengan mata melotot.

" Ya gak lah mana berani Abang khianati cewek secantik dan sebaik kamu".

" Ga usah muji - muji ah, malu tau. Ya udah itu ada angkot aku naik dulu ya bang".

" Oh iya sayang, kamu hati - hati ya. Ini ongkos nya udah Abang bayarin". Revan sambil memberikan selembaran uang sepuluh ribu pada sopir angkot.

Angkot pun melaju dengan begitu cepat.

"Untung aja si Rena Gampang banget gue bohongi. Gua kan sebenarnya gak ada urusan. Gue cuma mau jalan sama pacar baru gue", Revan bermonolog sendiri.

"Mending gue cabut ke rumah Susi ah, udah kangen juga gue sama dia. Kenapa ya kalau sama Susi orangnya asyik, ga kayak sama Rena. Kalau aja gue belum tunangan pasti gue udah mutusin si Rena. Secara gue kan udah ga cinta lagi sama dia, dan gue juga udah bosan". Revan bermonolog sambil mengendarai motornya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!