MENIKAH TANPA CINTA

MENIKAH TANPA CINTA

Bab. 1.TERKEJUT

Hujan begitu deras ketika Carissa pulang dari sekolah dengan berlari-lari kecil Clarissa seperti biasa untuk pulang ke rumah menumpang pada motor Rio yang selalu setia membantu dan mengantarkan Clarissa pulang ke rumah.

"Cepat Naik keburu hujannya lebat. " seru Rio kepada Clarissa.

tanpa menunggu lagi Clarissa dengan cepat naik ke atas motor milik Rio keduanya kini sudah berboncengan menembus derasnya hujan yang kala itu juga disertai dengan petir yang menggelegar.

berkali-kali Clarissa menutup telinganya karena merasa takut akan suara guntur yang sangat mengerikan sementara Rio tertawa renyah melihat ketakutan dari Clarissa yang dianggapnya seperti anak kecil karena masih takut dengan suara guntur.

"Jedeeeeerrr.....!

" Aaaaaah, cepat Rio percepat laju motornya jangan leleet begini,"cicit Clarissa kesal karena Rio melajukan motornya dengan sangat perlahan sementara menurut Rio dia sudah melajukan motornya dengan sangat kencang karena sudah 60 berjalan di atas 60 sedangkan sedikit lagi 80 itu sudah sangat cepat Dan kencang bagi Rio, meskipun rata rata mereka para pengendara motor melajukan motor nya dengan kecepatan antara 90 Dan 100.

"Hahaha, ini Asik Clarisa sudahlah diam Dan Nikmati tenang saja tas kamu Dan tas Aku sudah kuberi pengaman anti air jadi tidak Akan kehujanan. "

"Iya tapi petirnya menakutkan Aku mau cepat sampai di Rumah. "

"Sabarlah ini juga masih lagi jalan lagian kenapa juga kamu pelit, kamu bisa Naik taksi tadi jika takut,"

"Kamu tega sekali sih ngatain Aku pelit, Aku kan kasian juga sama kamu yang dari dulu motormu tidak Ada cewek yang menumpangin lha itung itung Nanti kamu Akan popular karena telah membawa Aku kan kamu bisa dianggap sebagai pacar Aku. "

ucapan Clarissa yang dianggapnya konyol membuat Rio semakin gemas terhadap gadis yang ada di belakangnya.

tanpa sepengetahuan dari Clarissa sebenarnya Rio diam-diam juga sudah menaruh hati padanya Akan tetapi karena sikap Clarissa yang begitu ceria Dan menganggap dirinya hanya sebagai teman dekat membuat Rio tidak memiliki keberanian untuk mengatakan isi hatinya sehingga Rio memilih memendam Semua yang dia rasakan.

tidak menunggu lama sekitar 30 menit motor dari Rio sudah sampai di depan pintu rumah Clarissa yang mana kala itu hujan juga sudah mulai ada Guntur pun sudah menghilang.

Carissa segera turun dari motor Rio kemudian mengucapkan terima kasih karena Rio mau mengantarkan dia pulang.

"Rio..trimakasih ya, " ucap Clarisa sambil Melambaikan tangan, Rio berdecak kesal karena Clarissa tidak sedikitpun menawarkan diri untuk masuk ke dalam rumah sementara Rio sudah berangan-angan jika Clarissa mengizinkan masuk ke dalam rumah dan membuatkan secangkir Kopi hangat untuknya, akan tetapi yang terjadi justru Clarissa hanya mengucapkan terima kasih kemudian Melambaikan tangan tidak peduli.

terpaksa Rio akhirnya melajukan mobilnya meninggalkan rumah Clarissa dengan hati sedikit kecewa.

dengan tubuh sedikit basah akibat hujan yang turun Clarissa masuk ke dalam rumah dan ketika pintu dibuka tampak sang ayah dan ibu sedang duduk di ruang tamu melihat kedatangan Clarissa mereka berdua langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Clarisa baru pulang Nak? " tanya sang IBu kepada Clarisa yang baru saja masuk ke dalam Rumah,

"IBu, "seru Clarissa yang mana Langsung menghampiri Ibunya dan menciuum tangan sang ibu kemudian berpindah kepada sang ayah.

" Maaf Clarissa masuk kamar dulu ayah ibu, " ucap Larissa meminta izin kepada sang Ibu dan Ayah untuk pergi masuk ke dalam kamarnya tapi sebelum Larissa melangkah masuk ke dalam kamarnya sang ayah berteriak sambil berkata.

" Setelah mengganti bajumu dan mandi Cepatlah kamu keluar ada yang ingin ayah dan ibu bicarakan denganmu, "

"Baik, Ayah. "

Bergegas Clarisa masuk ke dalam kamar menganti baju Dan melakukan Ritual mandi.

Setelah semua selesai Clarissa segera keluar dari dalam kamar kemudian bergegas pergi ke ruang tamu untuk menemui ayah dan ibunya yang telah menunggu, meskipun Clarissa tidak mengetahui apa yang akan dikatakan oleh ayahnya, akan tetapi clarisa merasa yakin jika apa yang akan dikatakan Ayahnya adalah sesuatu yang penting karena tidak biasanya Ayah Clarissa berada di rumah dan menunggu kedatangan Clarisa dengan sabar.

"Ayah Mau bicara apa? " tanya Clarissa yang sudah rapi Dan bersih setelah menganti bajunya yang basah Dan mandi.

Sang Ayah tidak langsung bicara beliau menarik napas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan.

melihat sang ayah masih diam Ibu Clarissa Mulai mengambil alih pembicaraan.

"Begini Nak, kami sepakat Akan menikahkan kamu dengan putra Sahabat Papamu. "

"Apa, menikah.. ? "Bu Clarisa masih sekolah Dan mana mungkin Clarisa Akan putus sekolah Dan mejadi Ibu ibu Rumah tangga, Clarisa tidak Mau Bu, "

"Clarisa.., Siapa juga yang meminta kamu untuk berhenti sekolah, kamu juga masih bisa sekolah bahkan kamu bisa Melanjutkan sekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi Nanti Calon Suami kamu yang Akan membiayai semuannya, "

"Tapi Ayah, Clarisa masih muda Dan masih kecil Clarissa tidak mau menikah muda ayah apa kata teman-teman Clarissa jika tahu kalau Clarissa menikah, tidak mau pasti Clarissa akan menjadi bahan tertawaan dan Bulian di sekolah, "

"Nak, untuk kali ini tolonglah Ayah, menurutlah percayalah Calon Suamimu selain kaya dia juga sangat perhatian Dan lembut pada Wanita, selain itu Ayah hanya bisa menikahkan kamu dengan putra teman Ayah sebagai ungkapan rasa trimakasih karena Perusahaan Ayah banyak du bantu olehnya. "

"Oh, jadi Ayah Mau menjadikan Aku sebagai alat untuk balas budi begitu, "

"Clarisa...! bicara yang sopan dia Ayahmu, "

"Iya, Atah yang Mau menjerumuskan Anaknya. " jawab Clarisa dingin wajahnya sudah merch padam akibat menahan luapan emosi

PLaaak....! " sebuah tamparan keras mendarat di pipi Clarissa dari sang ibu yang mana ibunya tidak menyangka jika Clarissa berani bicara kasar terhadap Ayahnya.

"IBu...menamparku, "

"IBu minta maaf iBu tidak Bermaksud begitu tapi, kamu harus tau posisi kami Nak. '

Clarisa tak bisa lagi membendung Air matanya yang mulai jatuh.

" Bu, Clarisa tidak ingin menikah muda Clarisa masih ingin bebas agar Clarisa bisa berkarir"

"IBu tau Nak, IBu Dan Ayah juga tidak Akan memaksa jika bukan karena terpaksa, IBu percaya Clarisa Anak yang baik Dan penurut percayalah Calon Suamimu dia juga laki laki baik baik, dia Akan Melindungi Dan Mencintaimu, percayalah, Ayah Dan Ibu memberikan kamu waktu untuk tenang Dan berpikir jernih Agar pernikahan Nanti berlangsung bukan dengan keterpaksaan, pernikahan ke kamarmu Dan renungkan, apakah kamu Akan tega mempermalukan Ayah Dan IBu. "

"Maafkan Ayah Nak, " ucap Ayah Clarissa sambil bangkit dari duduknya kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya setelah menepuk pundak dari putrinya tinggallah kini Ibu Clarissa dengan Clarissa di ruang tamu.

"Lihat, kasian Ayahmu jangan sampai keputusanmu menyakiti Dan menggecewakannya, bukankah kamu juga Memiliki tanggung jawab untuk bisa membalas budi kebaikkan dari Ayahmu jadi pikirkan baik baik. " ucap sangsang IBu yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Clarisa yang diam dengan derai Air mata.

Sungguh Clarisa tidak menyangka jika hidupnya kini Akan berakhir dengan Nikah muda dengan seorang laki laki yang tidak pernah Clarisa kenal Dan ketahui sebelumnya.

Clarisa Menutup wajahnya dengan kedua tangannya mencurahkan seluruh kesedihan yang Ada Dan serasa menyesakkan dadaa.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir di karya keren ini 😍 like favorit ❤️

2023-02-14

0

Rahma AR

Rahma AR

mampit

2023-02-12

0

😍syg lon 😍

😍syg lon 😍

mampir kx.. semangat ya..

2022-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!