Di sepanjang jalan Wina terus bermonolog sendiri hatinya merasa bingung karena Pak Bos yang menjadi pimpinan perusahaan mengajaknya pergi dengan langkah yang begitu cepat dan tergesa-gesa, sehingga Wina yang berada di belakangnya harus sedikit berlari demi bisa menjajari langkah dari Pak Gavin bos yang sangat dingin dan super keras karena dalam tindakannya semua diharuskan sesuai dengan keunginannya, disiplin nomor satu waktu tidak boleh ada keterlambatan ataupun alasan apapun kedisiplinan yang ditanamkan Pak Gavin tidak boleh ada yang membantah Jika mereka tidak ingin di pecat secara mendadak.
" Maaf Pak Sebenarnya kita mau ke mana Bisakah bapak berjalan sedikit pelan saya terlalu sulit jika Bapak berjalan terlalu cepat ucap Wina memberanikan diri untuk bicara.
Gavin yang mendengar perkataan Winner langsung menghentikan langkah kakinya Wina yang kala itu berjalan hampir saja menabrak tubuh tinggi kekar di hadapannya kalau saja Wina tidak segera menghentikan langkah kakinya.
" Apa perlu aku menjelaskan kamu sebagai seorang sekretaris harusnya selalu mengikuti apa yang aku perintahkan jadi Ikuti aku Jika kamu kesulitan dalam mengejar langkahku Lepas itu sepatumu jalan kaki cepat jalan seru Pak Gavin pada Wina yang kala itu langsung kedua bola matanya melotot tak percaya karena bos pimpinannya menyarankan agar dia melepas sepatu hak tingginya.
" Astaga ini Bos benar-benar kelewatan, benar kata si Yuni dia dipecat hanya gara-gara sesuatu yang sepele Apakah aku juga akan menerima nasib yang sama apa lebih baik memang aku tidak usah pakai sepatu hak tinggi ini tapi, Aku malu dilihat banyak orang Masa aku nggak pakai sepatu ,"gumam Vina dalam hati yang mana ketika Wina sibuk berpikir dan bermonolog sendiri Pak Bos sudah jauh berada di depannya karena jarak diantara mereka sudah cukup jauh terpaksa Wina dengan cepat melepas sepatu hak tingginya kemudian berlari mengejar Pak Bos yang ada di depannya.
sampai di samping pak bos Wina berhenti dengan nafas tersengal-sengal.
" Kenapa kamu berlari, '
"Maaf Pak TAKUT tertinggal Dan Nanti saya bisa Bapak pecat, "
" sudah cepat ayo kita masuk, "ajak Gavin pada Wina yang kemudian dengan cepat membuka pintu mobil dan duduk di belakang akan tetapi Gavin meminta Wina duduk di depan di sampingnya.
mobil melaju dengan sangat perlahan dengan kecepatan rata-rata. Tak lama kemudian mobil pun berhenti di sebuah toko baju yang mana tempat itu tidak jauh dari tempat di mana diadakan acara pesta pernikahan yang akan didatangi Gavin dan Wina.
Wina sedikit merasa heran karena dia dihentikan di sebuah toko baju yang cukup besar.
" kenapa berhenti di sini pak tanya Wina penasaran Wina berpikir mungkin bosnya Pak Kevin ingin membeli baju untuknya karena dia dari kantor langsung berniat pergi menghadiri acara pesta pernikahan.
" cepat masuk dan cari baju yang cocok untuk kamu karena hari ini kamu akan menemaniku untuk pergi ke pesta jadi jangan berpenampilan buruk.
bagaikan mimpi di siang bolong Wina merasa sangat tidak percaya jika bosnya ternyata menginginkan dia berpenampilan cantik dan bagus di acara pesta pernikahan yang akan dihadiri oleh mereka dengan antusias dan rasa senang winas segera turun dari mobil kemudian berlari masuk ke dalam akan tetapi tidak lama kemudian Wina saudara kembali dan mengetuk pintu mobil yang kala itu sudah ditutup oleh Gavin.
"Tok.. tok...!
dengan cepat Gavin menurunkan kaca mobil hitamnya tanpa membuka pintu mobil.
" Ada apa? "tanya Gavin pada Wina.
" saya tidak punya uang pak bagaimana saya akan membeli baju di tempat itu itu baju sangat mahal-mahal lebih baik saya tidak beli Pak Maaf saya tidak membawa uang banyak saya hanya membawa uang 200.000 ucap Wina jujur tidak bohong membuat Gavin menggelengkan kepalanya.
" Sudah kamu pergi ke sana kamu pilih apa saja yang kamu suka nanti aku yang akan bayar nanti aku akan turun 15 menit lagi. "
" Bentar ya Pak Bapak tidak bohong kan saya takut karena saya tidak membawa uang sama sekali dan saya pasti akan malu apabila Bapak tidak datang. "
" Tenang saja tidak perlu dipikirkan aku bukan tipe laki-laki yang suka berbohong cepat pilih sana serupa kawin pada Wina yang mana Langsung membuat final pergi meninggalkan tempat itu dan berlari masuk ke dalam toko baju yang bermerek di mana toko baju ini adalah toko baju para artis papan atas yang mana harga rata-ratanya sudah bisa dipastikan di atas satu jutaan.
Wina menatap kagum semua baju yang ada di dalam ada rasa takut akan tetapi juga ada rasa ingin di mana Wina ingin membeli satu baju yang cukup bagus untuk bisa tampil istimewa di samping pak Gavin, yang mana kali ini pastilah dirinya menjadi pendamping dalam pesta itu.
ketika Wina asyik memilih baju dan melihat-lihat baju yang ada di dalam Gavin yang ada di dalam mobil mulai turun dari mobilnya, saat itu Gavin yang memakai kacamata berjalan sedikit terburu-buru karena dia menyadari Wina adalah seorang gadis yang pemalu Gavin takut Wina tidak mengambil baju hanya cuma melihat-lihat karena khawatir tidak dibayarkan.
Dengan langkah tergesa-gesa Gavin segera memasuki Mall baju yang ada di tempat itu, tanpa sengaja Gavin yang tidak konsentrasi menatap jalan menabrak seorang pemuda Dan pemudi yang seeing berjalan beriringan.
akibat dari tabrakan yang dilakukan Gavin pada gadis yang ada di depannya membuat minuman yang dipegang Gadis itu tumpah ke baju putih yang dia kenakan sontak saja hal itu membuat Gadis itu marah dan langsung memaki Gavin.
"Kamu kalau jalan itu pakai Mata lihat ini! " teriak Gadis itu dengan sangat keras dan kasar hingga membuat beberapa orang yang melintas di tempat itu menoleh ke arahnya.
Gavin yang tidak pernah mendapatkan bentakan dari siapapun dibentak di tempat umum oleh seorang gadis kecil membuat dirinya merasa dipermalukan dengan sangat kasar Gavin langsung menarik gadis itu ke tempat yang sedikit sunyi di mana tidak akan terlihat oleh umum.
"Kau..! berani sekali memakiku di tempat umum, ikut Aku, " seru Gavin sambil menarik tangan gadis itu ke tempat yang sedikit sunyi.
"Woi... lepaskan tanganku, Rio tolong Aku, " teriak Gadis itu memanggil teman pasangannya yang tadi berjalan beriringan dengannya.
"Woi, lepaskan pacarku Jangan beraninya kamu kurang ajar padanya, " seru laki-laki yang bernama Rio yang dengan cepat melayangkan pukulan pada Gavin yang mana hanya dengan satu tangan Gavin mampu menahan pukulan dari Rio bahkan Gavin mencengkram erat tangan Rio membuat Rio meringis kesakitan.
"Auuww... lepaskan Brengsek. '
" Diam kau di situ, " seru Gavin pada Rio yang kini mulai melepaskan cengkramannya Dan dengan kekuatan super Gavin melepaskan cengkramannya pada Rio dengan gerakan mendorong sehingga Rio terlepas dengan tubuh jatuh tersungkur di tanah.
Gadis yang juga tangannya di cengkram Gavin bukannya merasa takut karena kekasihnya dibuat jatuh akan tetapi semakin garang Dan menantang.
"Dasar laki laki tidak punya perasaan sudah tau salah bukannya minta maaf tapi justru berpola benar benar kelakuan preman. "
"Apa kau bilang, coba ulangi kalau berani? "
"Apa kamu pikir Aku takut dasar kelakuan Preman. "teriak gadis itu dengan landing menbuat Gavin semakin marah.
"Kau...! Gavin mengepalkan tangan satunya Dan tangan satunya yang mencengkram tangan gadis itu di cengkram lebih erat yang mana sudah pasti sakit.
Gavin merasa heran dengan gadis yang Ada di depannya dia tidak mengeluh sakit Dan meringis kesakitan justru Gavin melihat tatapan tajam membunuh dari pancaran mata gadis itu.
Perlahan lahan Gavin mengendor kan cengkram tangannya, menarik napas panjang Dan menghembuskannya dengan perlahan.
menyadari pergelangan tangannya dicengkram tidak lagi dengan kuat Gadis itu segera menarik tangannya dengan kuat kemudian berjalan mendekati Rio yang terjatuh tapi sebelum itu gadis itu memberikan umpatan pada Gavin.
"Sudah salah tidak bertanggungjawab, bersikap Preman lagi, benar benar laki laki Brengseek. "umpaat Gadis itu.
" Ayo, Rio kita pergi, dimana mana yang namanya Preman itu tidak punya rasa tanggung jawab apalagi perasaan, sudah salah tapi masih bersikap gilla. "cicit Gadis itu kesal.
Rio dan Gadis itu mulai berjalan meninggalkan Gavin akan tetapi kabin yang telinganya merasa panas dan tersengat dengan ucapan gadis yang ada di depannya membuka kacamata kemudian dengan cepat menarik tangan Gadis itu kembali hingga tarikan yang kuat membuat Gadis itu hampir terjatuh apabila kafir tidak langsung menjadikan dirinya sebagai tumpuan sehingga tubuh gadis itu jatuh ke dalam pelukan Gavin.
sebelum Gadis itu menyadari keadaannya dengan cepat kafir menangkap wajah Gadis itu sehingga pandangan mata mereka saling beradu.
" kamu ingin tanggung jawab kan, kamu ingin aku ganti rugi kan, Nih, " Gavin merogoh saku Dan memberikan satu lembar cek kepada Gadis yang Ada di depannya.
"Tulis berapapun yang kamu Mau, "ucap Gavin sambil melepaskan tangkupan tangan nya.
Dengan kasar Gadis itupun merobek keetas cek yang dia trima.
" Aku tidak butuh ini, " teriak gadis itu sambil melempar potongan kertas cek yang dia terima.
"Sudah Clarisa jangan ladeni dia Ayo, kita pergi kamu harus menganti baju kotormu waktu kita sempit, kita bisa datang terlambat Nanti, "seru Rio yang mana langsung meraih tangan Clarisa Dan mengajaknya pergi.
Gavin semakin di buat kesal Dan geram.
" Clarisa awas kau jika bertemu lagi Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku, beraninya mengatakan Aku premaan Dan tidak punya perasaan. " geram Gavin dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2023-02-26
0
Tyara Lantobelo Simal
semangat
2022-12-17
0
HiaTus
typonya banyak kak thor
2022-12-14
0