NovelToon NovelToon

MENIKAH TANPA CINTA

Bab. 1.TERKEJUT

Hujan begitu deras ketika Carissa pulang dari sekolah dengan berlari-lari kecil Clarissa seperti biasa untuk pulang ke rumah menumpang pada motor Rio yang selalu setia membantu dan mengantarkan Clarissa pulang ke rumah.

"Cepat Naik keburu hujannya lebat. " seru Rio kepada Clarissa.

tanpa menunggu lagi Clarissa dengan cepat naik ke atas motor milik Rio keduanya kini sudah berboncengan menembus derasnya hujan yang kala itu juga disertai dengan petir yang menggelegar.

berkali-kali Clarissa menutup telinganya karena merasa takut akan suara guntur yang sangat mengerikan sementara Rio tertawa renyah melihat ketakutan dari Clarissa yang dianggapnya seperti anak kecil karena masih takut dengan suara guntur.

"Jedeeeeerrr.....!

" Aaaaaah, cepat Rio percepat laju motornya jangan leleet begini,"cicit Clarissa kesal karena Rio melajukan motornya dengan sangat perlahan sementara menurut Rio dia sudah melajukan motornya dengan sangat kencang karena sudah 60 berjalan di atas 60 sedangkan sedikit lagi 80 itu sudah sangat cepat Dan kencang bagi Rio, meskipun rata rata mereka para pengendara motor melajukan motor nya dengan kecepatan antara 90 Dan 100.

"Hahaha, ini Asik Clarisa sudahlah diam Dan Nikmati tenang saja tas kamu Dan tas Aku sudah kuberi pengaman anti air jadi tidak Akan kehujanan. "

"Iya tapi petirnya menakutkan Aku mau cepat sampai di Rumah. "

"Sabarlah ini juga masih lagi jalan lagian kenapa juga kamu pelit, kamu bisa Naik taksi tadi jika takut,"

"Kamu tega sekali sih ngatain Aku pelit, Aku kan kasian juga sama kamu yang dari dulu motormu tidak Ada cewek yang menumpangin lha itung itung Nanti kamu Akan popular karena telah membawa Aku kan kamu bisa dianggap sebagai pacar Aku. "

ucapan Clarissa yang dianggapnya konyol membuat Rio semakin gemas terhadap gadis yang ada di belakangnya.

tanpa sepengetahuan dari Clarissa sebenarnya Rio diam-diam juga sudah menaruh hati padanya Akan tetapi karena sikap Clarissa yang begitu ceria Dan menganggap dirinya hanya sebagai teman dekat membuat Rio tidak memiliki keberanian untuk mengatakan isi hatinya sehingga Rio memilih memendam Semua yang dia rasakan.

tidak menunggu lama sekitar 30 menit motor dari Rio sudah sampai di depan pintu rumah Clarissa yang mana kala itu hujan juga sudah mulai ada Guntur pun sudah menghilang.

Carissa segera turun dari motor Rio kemudian mengucapkan terima kasih karena Rio mau mengantarkan dia pulang.

"Rio..trimakasih ya, " ucap Clarisa sambil Melambaikan tangan, Rio berdecak kesal karena Clarissa tidak sedikitpun menawarkan diri untuk masuk ke dalam rumah sementara Rio sudah berangan-angan jika Clarissa mengizinkan masuk ke dalam rumah dan membuatkan secangkir Kopi hangat untuknya, akan tetapi yang terjadi justru Clarissa hanya mengucapkan terima kasih kemudian Melambaikan tangan tidak peduli.

terpaksa Rio akhirnya melajukan mobilnya meninggalkan rumah Clarissa dengan hati sedikit kecewa.

dengan tubuh sedikit basah akibat hujan yang turun Clarissa masuk ke dalam rumah dan ketika pintu dibuka tampak sang ayah dan ibu sedang duduk di ruang tamu melihat kedatangan Clarissa mereka berdua langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Clarisa baru pulang Nak? " tanya sang IBu kepada Clarisa yang baru saja masuk ke dalam Rumah,

"IBu, "seru Clarissa yang mana Langsung menghampiri Ibunya dan menciuum tangan sang ibu kemudian berpindah kepada sang ayah.

" Maaf Clarissa masuk kamar dulu ayah ibu, " ucap Larissa meminta izin kepada sang Ibu dan Ayah untuk pergi masuk ke dalam kamarnya tapi sebelum Larissa melangkah masuk ke dalam kamarnya sang ayah berteriak sambil berkata.

" Setelah mengganti bajumu dan mandi Cepatlah kamu keluar ada yang ingin ayah dan ibu bicarakan denganmu, "

"Baik, Ayah. "

Bergegas Clarisa masuk ke dalam kamar menganti baju Dan melakukan Ritual mandi.

Setelah semua selesai Clarissa segera keluar dari dalam kamar kemudian bergegas pergi ke ruang tamu untuk menemui ayah dan ibunya yang telah menunggu, meskipun Clarissa tidak mengetahui apa yang akan dikatakan oleh ayahnya, akan tetapi clarisa merasa yakin jika apa yang akan dikatakan Ayahnya adalah sesuatu yang penting karena tidak biasanya Ayah Clarissa berada di rumah dan menunggu kedatangan Clarisa dengan sabar.

"Ayah Mau bicara apa? " tanya Clarissa yang sudah rapi Dan bersih setelah menganti bajunya yang basah Dan mandi.

Sang Ayah tidak langsung bicara beliau menarik napas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan.

melihat sang ayah masih diam Ibu Clarissa Mulai mengambil alih pembicaraan.

"Begini Nak, kami sepakat Akan menikahkan kamu dengan putra Sahabat Papamu. "

"Apa, menikah.. ? "Bu Clarisa masih sekolah Dan mana mungkin Clarisa Akan putus sekolah Dan mejadi Ibu ibu Rumah tangga, Clarisa tidak Mau Bu, "

"Clarisa.., Siapa juga yang meminta kamu untuk berhenti sekolah, kamu juga masih bisa sekolah bahkan kamu bisa Melanjutkan sekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi Nanti Calon Suami kamu yang Akan membiayai semuannya, "

"Tapi Ayah, Clarisa masih muda Dan masih kecil Clarissa tidak mau menikah muda ayah apa kata teman-teman Clarissa jika tahu kalau Clarissa menikah, tidak mau pasti Clarissa akan menjadi bahan tertawaan dan Bulian di sekolah, "

"Nak, untuk kali ini tolonglah Ayah, menurutlah percayalah Calon Suamimu selain kaya dia juga sangat perhatian Dan lembut pada Wanita, selain itu Ayah hanya bisa menikahkan kamu dengan putra teman Ayah sebagai ungkapan rasa trimakasih karena Perusahaan Ayah banyak du bantu olehnya. "

"Oh, jadi Ayah Mau menjadikan Aku sebagai alat untuk balas budi begitu, "

"Clarisa...! bicara yang sopan dia Ayahmu, "

"Iya, Atah yang Mau menjerumuskan Anaknya. " jawab Clarisa dingin wajahnya sudah merch padam akibat menahan luapan emosi

PLaaak....! " sebuah tamparan keras mendarat di pipi Clarissa dari sang ibu yang mana ibunya tidak menyangka jika Clarissa berani bicara kasar terhadap Ayahnya.

"IBu...menamparku, "

"IBu minta maaf iBu tidak Bermaksud begitu tapi, kamu harus tau posisi kami Nak. '

Clarisa tak bisa lagi membendung Air matanya yang mulai jatuh.

" Bu, Clarisa tidak ingin menikah muda Clarisa masih ingin bebas agar Clarisa bisa berkarir"

"IBu tau Nak, IBu Dan Ayah juga tidak Akan memaksa jika bukan karena terpaksa, IBu percaya Clarisa Anak yang baik Dan penurut percayalah Calon Suamimu dia juga laki laki baik baik, dia Akan Melindungi Dan Mencintaimu, percayalah, Ayah Dan Ibu memberikan kamu waktu untuk tenang Dan berpikir jernih Agar pernikahan Nanti berlangsung bukan dengan keterpaksaan, pernikahan ke kamarmu Dan renungkan, apakah kamu Akan tega mempermalukan Ayah Dan IBu. "

"Maafkan Ayah Nak, " ucap Ayah Clarissa sambil bangkit dari duduknya kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya setelah menepuk pundak dari putrinya tinggallah kini Ibu Clarissa dengan Clarissa di ruang tamu.

"Lihat, kasian Ayahmu jangan sampai keputusanmu menyakiti Dan menggecewakannya, bukankah kamu juga Memiliki tanggung jawab untuk bisa membalas budi kebaikkan dari Ayahmu jadi pikirkan baik baik. " ucap sangsang IBu yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Clarisa yang diam dengan derai Air mata.

Sungguh Clarisa tidak menyangka jika hidupnya kini Akan berakhir dengan Nikah muda dengan seorang laki laki yang tidak pernah Clarisa kenal Dan ketahui sebelumnya.

Clarisa Menutup wajahnya dengan kedua tangannya mencurahkan seluruh kesedihan yang Ada Dan serasa menyesakkan dadaa.

Bab. 2.TAKUT

Dikala Clarissa sedang merenungi nasibnya datanglah seorang wanita tua sambil membawakan beberapa makanan untuk Clarissa.

"Non makan dulu jangan terlalu dipikirkan tidak ada orang tua yang ingin menyakiti dan menjerumuskan anaknya Non sangat tahu kan jika Tuan dan Nyonya sangat sayang kepada Non Clarissa dan keputusan Non sangatlah penting Non jangan mengecewakan tuan dan nyonya Percayalah meskipun Non Clarissa sudah menikah Non masih bisa untuk berkarir bisa tinggal bicara dengan suami non nanti dan pipi yakin suami non Clarissa juga akan mengerti karena Pipi sudah pernah melihat calon suami non Clarissa Dia sangat tampan dan juga orang yang berpendidikan Saya yakin calon suami non akan mengutamakan pendidikan non Clarissa,

" Apa Bibik yakin? "

" Non Clarissa anak yang cerdas dan Bibi yakin Bibi tidak perlu mengajari non Clarissa karena Clarissa bisa mengatasi situasi dengan baik seorang diri tanpa ide dan bantuan dari bibit yang bodoh ini.'

" Aku tidak mengerti, "ucap Clarissa meminta penjelasan kepada Bik Sri. "

"Non kan masih Mau sekolah, "

"Iya, Bik benar, "

"Nah, Non bisa buat perjanjian sama Den Calon Suami Non biar Non Clarissa tidak hamil Dan bisa sekolah. "

" Wah itu ide bagus Bik, Aku suka sekali Bibik cerdas dan pintar I loove you Bi, "ucap Clarissa sambil memeluk Bik Sri pembantu yang sudah bekerja sangat lama di rumahnya di mana sudah seperti keluarganya sendiri yang mana Clarissa seringkali berbagi suka maupun duka, bakan Apabila ada teman-teman Clarisa yang nakal ataupun yang menyakitkan Claarisa, Pasti orang pertama yang akan Clarisa kasih tahu adalah Bibik Sri pembantu sejak Clarissa masih bayi.

" Terima kasih Bi Sekarang aku sudah tenang dan Hatiku sudah senang ikut aku ke kamar Ayo aku ingin berbicara dengan Bibi ajak Clarissa kepada Bi Sri akan tetapi Bik Sri dengan halus menolak karena Clarissa belum makan siang.

"Tidak bisa Non Clarissa belum makan Siang, Non harus makan lebih dulu baru Bibi akan ke kamar Non kita kan berbincang-bincang bagaimana? "

" Baiklah Bik kalau begitu cepat bawa ke sini makannya Aku mau makan cepat kemudian masuk ke dalam kamar baru kita akan berbincang-bincang, "

setelah menganggukan kepala Bibi Sri segera masuk ke dapur dengan segera mengambilkan beberapa makanan yang ditempatkan langsung dalam satu piring kemudian diberikan kepada Clarissa yang sudah menunggu di ruang tamu.

" Non Clarisa beneran mau makan di sini nanti kalau Ibu tahu marah lho Non tanya Bibik SRi pada Carissa.

"Ah cuma sebentar tapi aku sebentar lagi juga kelar bibi aja di sini ntar kalau Ibu marah Biarin aja aku tolak menikah kalau dia marah ucap Clarissa dengan entengnya yang mana membuat Bibi Sri menggelengkan kepala.

Tidak menunggu waktu lama kurang lebih 20 menit Clarissa Sudah menyudahi makannya Clarissa memang tidak terlalu makan yang banyak sehingga badannya sangat ramping dan berisi meskipun Clarissa masih seorang gadis SMA akan tetapi bentuk tubuhnya yang bongsor karena sang ayah memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dan ibu juga seorang mantan peragawati membuat Clarissa terlihat seperti gadis yang sudah remaja wajahnya bak foto model dimana dia juga menjadi primadona sekolah.

Banyak para remaja laki-laki yang mengejar cinta Clarissa akan tetapi Clarissa yang tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan siapapun membuat dirinya tertutup dan tidak memperdulikan teman-temannya yang mendekati dirinya. Karena bagi Clarissa sekolah tetap yang utama sedangkan hubungan cinta ataupun Asmara Larissa tidak pernah memikirkannya sehingga Clarissa sampai saat ini belum memiliki kekasih.

"Ayo, Bik cepat, " ajak Clarisa kepada Bi Sri untuk segera masuk ke dalam kamarnya setelah Bik Sri masuk ke dalam kamar dengan cepat Clarisa Mengunci pintu kamarnya.

"Bik Apartment Bibik pernah bertemu atsu pernah melihat laki laki yang Akan menjadi Colon Suamiku? "

"pernah Non, orangnya sangat gagah meskipun...

Bibi Sri tidak melanjutkan ucapannya karena dia tidak mungkin mengatakan terus terang kepada Nona majikannya jika laki-laki yang akan menjadi calon suami dari Clarissa adalah seorang laki-laki yang sudah berusia senja yang mana sudah seumuran dengan ayahnya.

"Bibik, kenapa diam saja ayo katakan Seperti apa dia ,"seru Clarissa kepada Bibi Sri yang mana Bibi Sri memilih untuk diam.

" Non Nanti juga Akan tau yang jelas orangnya sudah sangat dewasa. "

" Apakah dia sudah tua Bik, "

Bibik Sri tersenyum mendengar pertanyaan dari Clarisa yang mana dengan sangat perlahan bibik Sri menggangguk menandakan Apa yang dipikirkan Clarissa itu adalah benar jika calon suaminya adalah seorang laki-laki yang sudah berumur bisa jadi laki-laki itu seorang duda.

" tapi Non Clarissa Tenang saja biasanya orang yang sudah berumur itu sangat sayang dengan istrinya non dan akan selalu menuruti apa yang non minta jadi Anggap saja ini demi membalas Budi kepada tuan dan nyonya ayah dari non Clarissa.

Mendengar perkataan dari bibi Sri Clarissa tersenyum kecut meskipun perasaan hatinya sebenarnya tidak senang akan tetapi mungkin apa yang dikatakan Bibi Sri adalah benar Mungkin hanya dengan cara menerima Perjodohan ini membuat Clarissa bisa membalas Budi kebaikan orang tuanya.

" tidak apa-apa bik Clarisa bisa memahami Dan Akan mencoba menerima. "

matahari yang mulai naik ke atas dan menghilangkan rasa panas menggantikan dengan suasana yang teduh menandakan hari sudah mulai sore di mana kala itu seorang pengusaha muda sedang memeriksa semua laporan yang diberikan anak buahnya.

"Tok... Tok... Tok..!

" Masuk, "

"Maaf Pak ini ada undangan kepesta untuk Bapak, "

"Coba buka Dan katakan padaku kapan wakrunya, "

"Bail, Pak, "

Dengan perlahan-lahan salah seorang sekretaris dari pimpinan perusahaan itu membuka amplop berwarna coklat yang mana Itu adalah sebuah undangan pernikahan yang diberikan kepada salah satu pimpinan perusahaan itu, setelah membaca sang sekertaris kemudian menyerahkan amplop berwarna coklat di hadapan pimpinan perusahaan di at as meja.

" undangannya hari ini Pak pukul 08 acaranya akan dimulai ucap sang sekretaris kepada pimpinan perusahaan.

" Baiklah kamu boleh pergi ucap sang pimpinan perusahaan dengan nada malas.

"Hari ini aku banyak pekerjaan Bagaimana aku bisa menghadiri pesta pernikahan lagi pula mau pergi ke pesta pernikahan sama siapa Aku tidak memiliki pasangan sama sekali, Aku bawa Wins saja pasti may, "

bergegas pemimpin perusahaan yang masih muda keluar dari ruangan dan meminta kepada satpam untuk memanggil salah seorang sekretaris yang bernama Wina di mana sekretaris ini adalah sekretaris pilihan dari pimpinan perusahaan yang bernama Gavin sendiri karena beberapa sekertaris yang bekerja dia perusahaannya kala itu di nilai kecentiilan membuat dia tidak suka Dan terhitung sudah sudah memecat empat kali sekertaris yang menjengkelkan Dan Wina di nilai sekertaris yang bagus karena Dia tidak pernah bersikap yang berlebihan.

"Suruh sekertaris Wina ke Ruanganku, "

mendengar perintah dari Pak Gavin dengan cepat satpam itu segera memanggil sekretaris Wina dan memintanya untuk masuk ke ruangan Pak Gavin.

"Mengapa Aku di panggil? "

"Mana Aku tau mungkin sudah saatnya kamu juga Akan di pecat dari perusahaan ini, "

"Gilaaa gue baru lima bulan kerja massk di pecat sih, "

"Sudah pergi sana Dan berdoa saja semoga Pak Gavin tidak memecatmu, "

Dengan perasaan takut Wina akhirnya masuk ke dalam ruangan Pak Gavin di mana Pak Gavin sudah menunggu kedatangan Wina sejak 30 menit yang lalu karawina datang dengan terlambat pak Gavin sempat marah dan menggertak Wina membuat tubuh Wina bergetar hebat karena perasaan takut yang tiba-tiba datang menyerangnya.

"Braak....! Pak Gavin memukul meja dengan tangannya, membuat Wina gemetaran karena takut.

" Apa saja yang kamu kerjakan kenapa lama, "

"Annu Pak, Aanuu pak... "

"Annu.. annu apa cepat ikut Aku, "

"Bail Pak, tanpa berani membantah Dan bertanya Wina segera menggikuti langkah dari Pak Gavin.

Bab. 3.MARAH

Di sepanjang jalan Wina terus bermonolog sendiri hatinya merasa bingung karena Pak Bos yang menjadi pimpinan perusahaan mengajaknya pergi dengan langkah yang begitu cepat dan tergesa-gesa, sehingga Wina yang berada di belakangnya harus sedikit berlari demi bisa menjajari langkah dari Pak Gavin bos yang sangat dingin dan super keras karena dalam tindakannya semua diharuskan sesuai dengan keunginannya, disiplin nomor satu waktu tidak boleh ada keterlambatan ataupun alasan apapun kedisiplinan yang ditanamkan Pak Gavin tidak boleh ada yang membantah Jika mereka tidak ingin di pecat secara mendadak.

" Maaf Pak Sebenarnya kita mau ke mana Bisakah bapak berjalan sedikit pelan saya terlalu sulit jika Bapak berjalan terlalu cepat ucap Wina memberanikan diri untuk bicara.

Gavin yang mendengar perkataan Winner langsung menghentikan langkah kakinya Wina yang kala itu berjalan hampir saja menabrak tubuh tinggi kekar di hadapannya kalau saja Wina tidak segera menghentikan langkah kakinya.

" Apa perlu aku menjelaskan kamu sebagai seorang sekretaris harusnya selalu mengikuti apa yang aku perintahkan jadi Ikuti aku Jika kamu kesulitan dalam mengejar langkahku Lepas itu sepatumu jalan kaki cepat jalan seru Pak Gavin pada Wina yang kala itu langsung kedua bola matanya melotot tak percaya karena bos pimpinannya menyarankan agar dia melepas sepatu hak tingginya.

" Astaga ini Bos benar-benar kelewatan, benar kata si Yuni dia dipecat hanya gara-gara sesuatu yang sepele Apakah aku juga akan menerima nasib yang sama apa lebih baik memang aku tidak usah pakai sepatu hak tinggi ini tapi, Aku malu dilihat banyak orang Masa aku nggak pakai sepatu ,"gumam Vina dalam hati yang mana ketika Wina sibuk berpikir dan bermonolog sendiri Pak Bos sudah jauh berada di depannya karena jarak diantara mereka sudah cukup jauh terpaksa Wina dengan cepat melepas sepatu hak tingginya kemudian berlari mengejar Pak Bos yang ada di depannya.

sampai di samping pak bos Wina berhenti dengan nafas tersengal-sengal.

" Kenapa kamu berlari, '

"Maaf Pak TAKUT tertinggal Dan Nanti saya bisa Bapak pecat, "

" sudah cepat ayo kita masuk, "ajak Gavin pada Wina yang kemudian dengan cepat membuka pintu mobil dan duduk di belakang akan tetapi Gavin meminta Wina duduk di depan di sampingnya.

mobil melaju dengan sangat perlahan dengan kecepatan rata-rata. Tak lama kemudian mobil pun berhenti di sebuah toko baju yang mana tempat itu tidak jauh dari tempat di mana diadakan acara pesta pernikahan yang akan didatangi Gavin dan Wina.

Wina sedikit merasa heran karena dia dihentikan di sebuah toko baju yang cukup besar.

" kenapa berhenti di sini pak tanya Wina penasaran Wina berpikir mungkin bosnya Pak Kevin ingin membeli baju untuknya karena dia dari kantor langsung berniat pergi menghadiri acara pesta pernikahan.

" cepat masuk dan cari baju yang cocok untuk kamu karena hari ini kamu akan menemaniku untuk pergi ke pesta jadi jangan berpenampilan buruk.

bagaikan mimpi di siang bolong Wina merasa sangat tidak percaya jika bosnya ternyata menginginkan dia berpenampilan cantik dan bagus di acara pesta pernikahan yang akan dihadiri oleh mereka dengan antusias dan rasa senang winas segera turun dari mobil kemudian berlari masuk ke dalam akan tetapi tidak lama kemudian Wina saudara kembali dan mengetuk pintu mobil yang kala itu sudah ditutup oleh Gavin.

"Tok.. tok...!

dengan cepat Gavin menurunkan kaca mobil hitamnya tanpa membuka pintu mobil.

" Ada apa? "tanya Gavin pada Wina.

" saya tidak punya uang pak bagaimana saya akan membeli baju di tempat itu itu baju sangat mahal-mahal lebih baik saya tidak beli Pak Maaf saya tidak membawa uang banyak saya hanya membawa uang 200.000 ucap Wina jujur tidak bohong membuat Gavin menggelengkan kepalanya.

" Sudah kamu pergi ke sana kamu pilih apa saja yang kamu suka nanti aku yang akan bayar nanti aku akan turun 15 menit lagi. "

" Bentar ya Pak Bapak tidak bohong kan saya takut karena saya tidak membawa uang sama sekali dan saya pasti akan malu apabila Bapak tidak datang. "

" Tenang saja tidak perlu dipikirkan aku bukan tipe laki-laki yang suka berbohong cepat pilih sana serupa kawin pada Wina yang mana Langsung membuat final pergi meninggalkan tempat itu dan berlari masuk ke dalam toko baju yang bermerek di mana toko baju ini adalah toko baju para artis papan atas yang mana harga rata-ratanya sudah bisa dipastikan di atas satu jutaan.

Wina menatap kagum semua baju yang ada di dalam ada rasa takut akan tetapi juga ada rasa ingin di mana Wina ingin membeli satu baju yang cukup bagus untuk bisa tampil istimewa di samping pak Gavin, yang mana kali ini pastilah dirinya menjadi pendamping dalam pesta itu.

ketika Wina asyik memilih baju dan melihat-lihat baju yang ada di dalam Gavin yang ada di dalam mobil mulai turun dari mobilnya, saat itu Gavin yang memakai kacamata berjalan sedikit terburu-buru karena dia menyadari Wina adalah seorang gadis yang pemalu Gavin takut Wina tidak mengambil baju hanya cuma melihat-lihat karena khawatir tidak dibayarkan.

Dengan langkah tergesa-gesa Gavin segera memasuki Mall baju yang ada di tempat itu, tanpa sengaja Gavin yang tidak konsentrasi menatap jalan menabrak seorang pemuda Dan pemudi yang seeing berjalan beriringan.

akibat dari tabrakan yang dilakukan Gavin pada gadis yang ada di depannya membuat minuman yang dipegang Gadis itu tumpah ke baju putih yang dia kenakan sontak saja hal itu membuat Gadis itu marah dan langsung memaki Gavin.

"Kamu kalau jalan itu pakai Mata lihat ini! " teriak Gadis itu dengan sangat keras dan kasar hingga membuat beberapa orang yang melintas di tempat itu menoleh ke arahnya.

Gavin yang tidak pernah mendapatkan bentakan dari siapapun dibentak di tempat umum oleh seorang gadis kecil membuat dirinya merasa dipermalukan dengan sangat kasar Gavin langsung menarik gadis itu ke tempat yang sedikit sunyi di mana tidak akan terlihat oleh umum.

"Kau..! berani sekali memakiku di tempat umum, ikut Aku, " seru Gavin sambil menarik tangan gadis itu ke tempat yang sedikit sunyi.

"Woi... lepaskan tanganku, Rio tolong Aku, " teriak Gadis itu memanggil teman pasangannya yang tadi berjalan beriringan dengannya.

"Woi, lepaskan pacarku Jangan beraninya kamu kurang ajar padanya, " seru laki-laki yang bernama Rio yang dengan cepat melayangkan pukulan pada Gavin yang mana hanya dengan satu tangan Gavin mampu menahan pukulan dari Rio bahkan Gavin mencengkram erat tangan Rio membuat Rio meringis kesakitan.

"Auuww... lepaskan Brengsek. '

" Diam kau di situ, " seru Gavin pada Rio yang kini mulai melepaskan cengkramannya Dan dengan kekuatan super Gavin melepaskan cengkramannya pada Rio dengan gerakan mendorong sehingga Rio terlepas dengan tubuh jatuh tersungkur di tanah.

Gadis yang juga tangannya di cengkram Gavin bukannya merasa takut karena kekasihnya dibuat jatuh akan tetapi semakin garang Dan menantang.

"Dasar laki laki tidak punya perasaan sudah tau salah bukannya minta maaf tapi justru berpola benar benar kelakuan preman. "

"Apa kau bilang, coba ulangi kalau berani? "

"Apa kamu pikir Aku takut dasar kelakuan Preman. "teriak gadis itu dengan landing menbuat Gavin semakin marah.

"Kau...! Gavin mengepalkan tangan satunya Dan tangan satunya yang mencengkram tangan gadis itu di cengkram lebih erat yang mana sudah pasti sakit.

Gavin merasa heran dengan gadis yang Ada di depannya dia tidak mengeluh sakit Dan meringis kesakitan justru Gavin melihat tatapan tajam membunuh dari pancaran mata gadis itu.

Perlahan lahan Gavin mengendor kan cengkram tangannya, menarik napas panjang Dan menghembuskannya dengan perlahan.

menyadari pergelangan tangannya dicengkram tidak lagi dengan kuat Gadis itu segera menarik tangannya dengan kuat kemudian berjalan mendekati Rio yang terjatuh tapi sebelum itu gadis itu memberikan umpatan pada Gavin.

"Sudah salah tidak bertanggungjawab, bersikap Preman lagi, benar benar laki laki Brengseek. "umpaat Gadis itu.

" Ayo, Rio kita pergi, dimana mana yang namanya Preman itu tidak punya rasa tanggung jawab apalagi perasaan, sudah salah tapi masih bersikap gilla. "cicit Gadis itu kesal.

Rio dan Gadis itu mulai berjalan meninggalkan Gavin akan tetapi kabin yang telinganya merasa panas dan tersengat dengan ucapan gadis yang ada di depannya membuka kacamata kemudian dengan cepat menarik tangan Gadis itu kembali hingga tarikan yang kuat membuat Gadis itu hampir terjatuh apabila kafir tidak langsung menjadikan dirinya sebagai tumpuan sehingga tubuh gadis itu jatuh ke dalam pelukan Gavin.

sebelum Gadis itu menyadari keadaannya dengan cepat kafir menangkap wajah Gadis itu sehingga pandangan mata mereka saling beradu.

" kamu ingin tanggung jawab kan, kamu ingin aku ganti rugi kan, Nih, " Gavin merogoh saku Dan memberikan satu lembar cek kepada Gadis yang Ada di depannya.

"Tulis berapapun yang kamu Mau, "ucap Gavin sambil melepaskan tangkupan tangan nya.

Dengan kasar Gadis itupun merobek keetas cek yang dia trima.

" Aku tidak butuh ini, " teriak gadis itu sambil melempar potongan kertas cek yang dia terima.

"Sudah Clarisa jangan ladeni dia Ayo, kita pergi kamu harus menganti baju kotormu waktu kita sempit, kita bisa datang terlambat Nanti, "seru Rio yang mana langsung meraih tangan Clarisa Dan mengajaknya pergi.

Gavin semakin di buat kesal Dan geram.

" Clarisa awas kau jika bertemu lagi Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku, beraninya mengatakan Aku premaan Dan tidak punya perasaan. " geram Gavin dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!