Dikala Clarissa sedang merenungi nasibnya datanglah seorang wanita tua sambil membawakan beberapa makanan untuk Clarissa.
"Non makan dulu jangan terlalu dipikirkan tidak ada orang tua yang ingin menyakiti dan menjerumuskan anaknya Non sangat tahu kan jika Tuan dan Nyonya sangat sayang kepada Non Clarissa dan keputusan Non sangatlah penting Non jangan mengecewakan tuan dan nyonya Percayalah meskipun Non Clarissa sudah menikah Non masih bisa untuk berkarir bisa tinggal bicara dengan suami non nanti dan pipi yakin suami non Clarissa juga akan mengerti karena Pipi sudah pernah melihat calon suami non Clarissa Dia sangat tampan dan juga orang yang berpendidikan Saya yakin calon suami non akan mengutamakan pendidikan non Clarissa,
" Apa Bibik yakin? "
" Non Clarissa anak yang cerdas dan Bibi yakin Bibi tidak perlu mengajari non Clarissa karena Clarissa bisa mengatasi situasi dengan baik seorang diri tanpa ide dan bantuan dari bibit yang bodoh ini.'
" Aku tidak mengerti, "ucap Clarissa meminta penjelasan kepada Bik Sri. "
"Non kan masih Mau sekolah, "
"Iya, Bik benar, "
"Nah, Non bisa buat perjanjian sama Den Calon Suami Non biar Non Clarissa tidak hamil Dan bisa sekolah. "
" Wah itu ide bagus Bik, Aku suka sekali Bibik cerdas dan pintar I loove you Bi, "ucap Clarissa sambil memeluk Bik Sri pembantu yang sudah bekerja sangat lama di rumahnya di mana sudah seperti keluarganya sendiri yang mana Clarissa seringkali berbagi suka maupun duka, bakan Apabila ada teman-teman Clarisa yang nakal ataupun yang menyakitkan Claarisa, Pasti orang pertama yang akan Clarisa kasih tahu adalah Bibik Sri pembantu sejak Clarissa masih bayi.
" Terima kasih Bi Sekarang aku sudah tenang dan Hatiku sudah senang ikut aku ke kamar Ayo aku ingin berbicara dengan Bibi ajak Clarissa kepada Bi Sri akan tetapi Bik Sri dengan halus menolak karena Clarissa belum makan siang.
"Tidak bisa Non Clarissa belum makan Siang, Non harus makan lebih dulu baru Bibi akan ke kamar Non kita kan berbincang-bincang bagaimana? "
" Baiklah Bik kalau begitu cepat bawa ke sini makannya Aku mau makan cepat kemudian masuk ke dalam kamar baru kita akan berbincang-bincang, "
setelah menganggukan kepala Bibi Sri segera masuk ke dapur dengan segera mengambilkan beberapa makanan yang ditempatkan langsung dalam satu piring kemudian diberikan kepada Clarissa yang sudah menunggu di ruang tamu.
" Non Clarisa beneran mau makan di sini nanti kalau Ibu tahu marah lho Non tanya Bibik SRi pada Carissa.
"Ah cuma sebentar tapi aku sebentar lagi juga kelar bibi aja di sini ntar kalau Ibu marah Biarin aja aku tolak menikah kalau dia marah ucap Clarissa dengan entengnya yang mana membuat Bibi Sri menggelengkan kepala.
Tidak menunggu waktu lama kurang lebih 20 menit Clarissa Sudah menyudahi makannya Clarissa memang tidak terlalu makan yang banyak sehingga badannya sangat ramping dan berisi meskipun Clarissa masih seorang gadis SMA akan tetapi bentuk tubuhnya yang bongsor karena sang ayah memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dan ibu juga seorang mantan peragawati membuat Clarissa terlihat seperti gadis yang sudah remaja wajahnya bak foto model dimana dia juga menjadi primadona sekolah.
Banyak para remaja laki-laki yang mengejar cinta Clarissa akan tetapi Clarissa yang tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan siapapun membuat dirinya tertutup dan tidak memperdulikan teman-temannya yang mendekati dirinya. Karena bagi Clarissa sekolah tetap yang utama sedangkan hubungan cinta ataupun Asmara Larissa tidak pernah memikirkannya sehingga Clarissa sampai saat ini belum memiliki kekasih.
"Ayo, Bik cepat, " ajak Clarisa kepada Bi Sri untuk segera masuk ke dalam kamarnya setelah Bik Sri masuk ke dalam kamar dengan cepat Clarisa Mengunci pintu kamarnya.
"Bik Apartment Bibik pernah bertemu atsu pernah melihat laki laki yang Akan menjadi Colon Suamiku? "
"pernah Non, orangnya sangat gagah meskipun...
Bibi Sri tidak melanjutkan ucapannya karena dia tidak mungkin mengatakan terus terang kepada Nona majikannya jika laki-laki yang akan menjadi calon suami dari Clarissa adalah seorang laki-laki yang sudah berusia senja yang mana sudah seumuran dengan ayahnya.
"Bibik, kenapa diam saja ayo katakan Seperti apa dia ,"seru Clarissa kepada Bibi Sri yang mana Bibi Sri memilih untuk diam.
" Non Nanti juga Akan tau yang jelas orangnya sudah sangat dewasa. "
" Apakah dia sudah tua Bik, "
Bibik Sri tersenyum mendengar pertanyaan dari Clarisa yang mana dengan sangat perlahan bibik Sri menggangguk menandakan Apa yang dipikirkan Clarissa itu adalah benar jika calon suaminya adalah seorang laki-laki yang sudah berumur bisa jadi laki-laki itu seorang duda.
" tapi Non Clarissa Tenang saja biasanya orang yang sudah berumur itu sangat sayang dengan istrinya non dan akan selalu menuruti apa yang non minta jadi Anggap saja ini demi membalas Budi kepada tuan dan nyonya ayah dari non Clarissa.
Mendengar perkataan dari bibi Sri Clarissa tersenyum kecut meskipun perasaan hatinya sebenarnya tidak senang akan tetapi mungkin apa yang dikatakan Bibi Sri adalah benar Mungkin hanya dengan cara menerima Perjodohan ini membuat Clarissa bisa membalas Budi kebaikan orang tuanya.
" tidak apa-apa bik Clarisa bisa memahami Dan Akan mencoba menerima. "
matahari yang mulai naik ke atas dan menghilangkan rasa panas menggantikan dengan suasana yang teduh menandakan hari sudah mulai sore di mana kala itu seorang pengusaha muda sedang memeriksa semua laporan yang diberikan anak buahnya.
"Tok... Tok... Tok..!
" Masuk, "
"Maaf Pak ini ada undangan kepesta untuk Bapak, "
"Coba buka Dan katakan padaku kapan wakrunya, "
"Bail, Pak, "
Dengan perlahan-lahan salah seorang sekretaris dari pimpinan perusahaan itu membuka amplop berwarna coklat yang mana Itu adalah sebuah undangan pernikahan yang diberikan kepada salah satu pimpinan perusahaan itu, setelah membaca sang sekertaris kemudian menyerahkan amplop berwarna coklat di hadapan pimpinan perusahaan di at as meja.
" undangannya hari ini Pak pukul 08 acaranya akan dimulai ucap sang sekretaris kepada pimpinan perusahaan.
" Baiklah kamu boleh pergi ucap sang pimpinan perusahaan dengan nada malas.
"Hari ini aku banyak pekerjaan Bagaimana aku bisa menghadiri pesta pernikahan lagi pula mau pergi ke pesta pernikahan sama siapa Aku tidak memiliki pasangan sama sekali, Aku bawa Wins saja pasti may, "
bergegas pemimpin perusahaan yang masih muda keluar dari ruangan dan meminta kepada satpam untuk memanggil salah seorang sekretaris yang bernama Wina di mana sekretaris ini adalah sekretaris pilihan dari pimpinan perusahaan yang bernama Gavin sendiri karena beberapa sekertaris yang bekerja dia perusahaannya kala itu di nilai kecentiilan membuat dia tidak suka Dan terhitung sudah sudah memecat empat kali sekertaris yang menjengkelkan Dan Wina di nilai sekertaris yang bagus karena Dia tidak pernah bersikap yang berlebihan.
"Suruh sekertaris Wina ke Ruanganku, "
mendengar perintah dari Pak Gavin dengan cepat satpam itu segera memanggil sekretaris Wina dan memintanya untuk masuk ke ruangan Pak Gavin.
"Mengapa Aku di panggil? "
"Mana Aku tau mungkin sudah saatnya kamu juga Akan di pecat dari perusahaan ini, "
"Gilaaa gue baru lima bulan kerja massk di pecat sih, "
"Sudah pergi sana Dan berdoa saja semoga Pak Gavin tidak memecatmu, "
Dengan perasaan takut Wina akhirnya masuk ke dalam ruangan Pak Gavin di mana Pak Gavin sudah menunggu kedatangan Wina sejak 30 menit yang lalu karawina datang dengan terlambat pak Gavin sempat marah dan menggertak Wina membuat tubuh Wina bergetar hebat karena perasaan takut yang tiba-tiba datang menyerangnya.
"Braak....! Pak Gavin memukul meja dengan tangannya, membuat Wina gemetaran karena takut.
" Apa saja yang kamu kerjakan kenapa lama, "
"Annu Pak, Aanuu pak... "
"Annu.. annu apa cepat ikut Aku, "
"Bail Pak, tanpa berani membantah Dan bertanya Wina segera menggikuti langkah dari Pak Gavin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
yuiwnye
agak puyeng bnyk typo
2023-07-03
0
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 👍
2023-02-25
0
Lee
Anu...anu...anu apa ya...bngung jg jdinya..🤭😆 semangat up kak..
2022-12-14
0