Cerita Bahagia

Cerita Bahagia

Cinta Pandangan Pertama

"Sudah terlalu lama aku memendam rasa ini, dan sudah terlalu lama aku mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaanya."

"Kamu gadis istimewa, hingga membuat diriku menempatkan dirimu di dalam hatiku yang sangat spesial."

Dafi berucap sendiri di depan cermin sambil menatap bayangan dirinya sendiri.

Dirinya sudah selama tiga bulan ini sering mengamati seorang gadis yang sering berkunjung ke minimarket milik keluarganya.

Seorang gadis yang sering datang dengan menggunakan sepeda motor matic nya yang berwarna merah dan berhijab.

~flashback On~

Saat pertama kali berjumpa tiga bulan yang lalu, dimana saat dirinya berkunjung ke minimarket tanpa sengaja ada seorang gadis yang berjilbab hijau membeli kebutuhan untuk sehari-hari.

Gadis ini kemudian keluar dari minimarket setelah membayar di kasir, namun sekian menit masuk ke dalam lagi dan mengambil roti serta air mineral dan menuju ke kasir kembali.

Dafi mengamati gadis ini yang kemudian keluar dari minimarket dan memberikan kantong plastik yang berisi minuman dan roti itu kepada seorang nenek yang duduk di depan minimarket.

"Buat makan siang ya Nek."

Ucap Nabila dengan lembut.

Ya gadis itu bernama Nabila Dia seorang guru di sebuah sekolah yang tak jauh dari minimarket milik keluarga Dafi.

Dafi saat itu merasakan betapa tulusnya gadis ini memberikan roti itu kepada nenek yang terduduk di depan minimarket nya.

"Gadis langka."

ucap dalam hati Dafi saat itu.

Hingga akhirnya gadis itu pergi meninggalkan minimarketnya setelah sang nenek yang diberi roti olehnya tadi mendoakannya panjang lebar.

Mungkin bisa dibilang Dafi ini jatuh cinta pada pandangan pertama.

Setelah kejadian itu kadang Defi memang sengaja datang ke minimarket di siang hari dengan harapan bisa bertemu dengan gadis itu lagi.

Walaupun dia belum mengenalnya tetapi terasa istimewa melihat gadis berhijab hijau itu.

Setelah hampir 1 bulan mengamati gadis itu yang kadang kala datang ke minimarketnya dan selalu memberikan roti dan juga minuman ketika ada seorang nenek yang duduk di depan minimarket. Dafi mulai memberanikan diri untuk menyapanya saat Nabila ini membayar di kasir.

"Siang Mbak."

Sapa Dafi setelah Nabila membayar di kasir dan hendak beranjak keluar.

"Siang."

Jawab Nabila dan tersenyum kepada Dafi.

"Terima kasih telah berbelanja disini, sepertinya anda pelanggan setia di minimarket kami."

Nabila tersenyum, tapi pandangannya sesekali melihat ke arah luar memperhatikan seorang nenek yang masih terduduk di depan minimarket yang sudah akan beranjak pergi.

"Iya sama - sama. Maaf saya permisi."

Nabila lalu membuka minimarket dan mengejar nenek tadi yang mulai berjalan meninggalkan minimarket tersebut.

Dafi melihat itu, ikut keluar dan mengikutinya.

Nabila sedang berbicara dengan nenek itu dan Dafi mengamatinya tanpa mendekat.

Setelah selesai Nabila kembali ke area parkiran minimarket karena sepeda motornya masih di sana. Dia kaget melihat Dafi berada di sana dan tersenyum kepadanya.

"Maaf sebelumnya Mbak, boleh saya bertanya sesuatu."

Nabila berhenti tanpa menatap Dafi.

"Ada yang bisa saya bantu, maaf saya ada urusan dan harus segera pergi." Kata Nabila lembut.

"Boleh Saya berkenalan, Saya Dafi."

Dafi mengulurkan tangannya namun hanya disambut dengan telungkupan tangan di depan dada oleh Nabila.

"Nabila, maaf Saya permisi."

Nabila menyalakan sepeda motornya dan segera menyalakan mesinnya meninggalkan minimarket itu serta Dafi yang masih memandangnya.

Dafi tersenyum sudah mengetahui siapa nama gadis yang ia amati selama 1 bulan ini.

Setelah mereka berkenalan, Dafi sudah berani menyapa Nabila saat berbelanja ke minimarket milik keluarganya.

"Assalamualaikum."

Sapa Dafi saat Nabila asik memilih beberapa barang belanjaannya, sebenarnya Dafi tadi sudah memperhatikan dari CCTV saat Nabila datang makanya dia keluar dari dalam kantor untuk menyapa gadis itu.

"Astaghfirullahaladzim,... Waalaikumsalam Mas."

Nabila sampai mengusap dadanya karena kaget ucapan salam dari Dafi. Diapun sudah memanggil Dafi dengan awalan Mas karena merasa dia lebih mudah dibanding dengan Dafi setelah beberapa kali Dafi mengajaknya ngobrol.

"Maaf ya bikin kaget, cari apa."

"Mau cari susu buat Adik."

Nabila memasukan belanjaan ke keranjang lalu menuju ke bagian roti namun sebelumnya ia melihat keluar. Nenek yang biasanya ia kasih roti tidak menampakan dirinya di depan minimarket.

"Nyari Nenek biasanya." Kata Dafi.

"Iya kok nggak ada hari ini ya."

Nabila nampak agak sedih.

"Mungkin belum, gimana kalau ditunggu dulu sambil duduk di depan. Ya ... kalau nggak buru - buru sih."

Nabila nampak berpikir dan akhirnya pun mengiyakan karena memang dia sedang tidak buru-buru.

Setelah membayar ke kasir Nabila menuju ke kursi yang ada di depan minimarket dan diikuti oleh Dafi.

"Silahkan di minum."

Dafi memberikan minuman dingin.

"Aku udah beli kok ini."

"Nggak baik menolak rejeki."

Nabila pun akhirnya meminum botol yang diberikan oleh Dafi.

Mereka ngobrol dan Dafi banyak mencari informasi tentang Nabila namun sampai setengah jam nenek itu tak datang.

"Sepertinya emang nenek nggak ke sini ya. Kalau begitu saya permisi pulang ya Mas."

Nabila beranjak dan Dafi lalu berbicara.

"Nabila, boleh saya meminta nomor handphone kamu."

Mereka hanya saling sapa, karena Dafi baru kali ini meminta nomor handphone Nabila.

"Buat apa Mas."

"Nanti kalau nenek itu datang, aku bisa ngabari kamu nggak kecewa kayak sekarang nggak bisa bertemu." Alasan Dafi.

Nabila berpikir ada benarnya juga sih karena menurut Nabila, Dafi itu kerja di sini jadi setiap hari ada di sini.

"Gitu ya, oke."

Nabila menerima ponsel Dafi dan lalu mengetikkan nomor ponselnya di dalam HP itu dan setelah itu Dafi melakukan panggilan ke nomor Nabila.

"Di simpan ya."

Nabila tersenyum dan lalu meninggalkan minimarket.

Setelah bertukar nomor telepon, Mereka sering berbalas chat bukan hanya sekedar Dafi memberitahu jika nenek itu datang tetapi juga kadang malah menanyakan aktivitas dari Nabila.

Hingga Dafi merasa semakin nyaman jika berada di sisi Nabila, dan kadang sengaja menunggu di depan saat Nabila datang ke minimarket nya.

~Flashback Off~

Hari ini Nabila mau di ajak makan siang oleh Dafi, Mereka sudah membuat janji dan akan bertemu nanti setelah Nabila selesai mengajar.

Dafi tersenyum ketika melihat gadis pujaannya datang ke minimarket karena Mereka akan makan bakso dekat dengan minimarket situ aja, itu dikarenakan Nabila tidak mau diajak pergi keluar untuk makan siang.

"Assalamualaikum." Ucap Nabila.

"Waalaikumsalam." Jawab Dafi dengan tersenyum.

"Mau belanja dulu." canda Dafi.

"Oh.. Jadi disuruh belanja nih ke sini." Nabila rada jutek.

"He he .. Bercanda. Yuk kita ke sebelah."

Nabila mematikan sepeda motornya lalu mengikuti Dafi ke tempat bakso yang ada tak jauh dari minimarket nya.

Mereka memesan bakso dan Dafi memulai bicara.

"Nabila, makasih ya."

"Buat apa."

"Sudah mau nemenin makan siang."

Nabila tersenyum dan menganggukkan kepalanya, hingga membuat Dafi merasakan debaran jantungnya.

"Nabila, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."

Nabila menatap ke Dafi yang sepertinya pengen berbicara serius.

"Apa Mas."

"Hmmm.. Bolehkan Aku mengenalmu lebih jauh lagi."

Nabila yang tadi menyedot es teh di depannya hingga menghentikan minumnya.

"Maksudnya apa Mas."

"Aku jatuh sama kamu sejak pertama kali ketemu sama kamu di minimarket."

Nabila mendengarkan ucapan Dafi yang terdengar sangat jujur.

"Kapan itu."

"Tiga bulan yang lalu, dan saat itu aku selalu sengaja menantimu datang. Masih adakah kesempatan untukku Nabila."

Nabila terdiam sebenarnya di dalam hatinya juga merasakan debaran yang aneh saat dekat dengan Dafi tetapi Nabila selalu menepisnya.

"Aku nggak mau pacaran Mas."

Jawab Nabila.

"Jika Mas Dafi menyatakan cinta sama Nabila hanya ingin menjadikan pacar maaf Mas."

Nabila memang seorang gadis yang memiliki prinsip dia tidak mau berpacaran.

"Aku serius Nabila, aku juga sudah berumur ingin mencari istri tidak hanya sekedar memacarinya."

Dafi tertantang karena ucapan Nabila.

"Kalau Mas Dafi serius silahkan temui keluarga Saya."

Setelah kejadian makan siang itu, Nabila tidak berbelanja ke minimarket karena ingin menghindari Dafi yang belum juga datang ke rumahnya untuk menemui kedua orang tuanya. Dan Dia berspekulasi Dadi hanya manis di mulutnya saja.

Namun suatu sore setelah 1 Minggu, ada sebuah mobil datang ke rumah Nabila dan betapa kagetnya ternyata Dafi benar-benar membuktikan ucapannya untuk menemui kedua orang tuanya.

Singkat cerita karena kedua orang tua Nabila merestuinya, dan kedua pihak keluarga sudah bertemu akhirnya hari bahagia itu pun datang.

"Makasih Sayang, I Love You."

Dafi mengecup kening Nabila setelah beberapa menit yang lalu dia sudah sah menjadi istrinya.

Nabila tersenyum manis dan mendapat cubitan di pipinya oleh Dafi.

Dan ternyata nenek yang biasanya berada di depan minimarket sedang sakit, Dafi mengajak istrinya untuk berkunjung ke rumahnya.

Happy Ending...

🌹🌹🌹🌹🌹

Boleh deh Para Readers usul mau judul apa, dan gambaran ceritanya..

🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Vict

Vict

saya sangat suka dengan cerita ini

2023-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pandangan Pertama
2 Semua Berawal dari Senyumnya
3 Jodoh Ku Ada Di Depan Mata
4 Seandainya Eps 1
5 Seandainya 2
6 Seandainya 3
7 Seandainya 4
8 Seandainya 5
9 Seandainya.. The End
10 Mencintai Tanpa Syarat
11 Mencintai Tanpa Syarat #2
12 Mencintai Tanpa Syarat#3
13 Mencintai Tanpa Syarat #4
14 Mencintai Tanpa Syarat#5
15 Mencintai Tanpa Syarat #6
16 Mencintai Tanpa Syarat #7
17 Mencintai Tanpa Syarat #8
18 Mencintai Tanpa Syarat #9
19 Mencintai Tanpa Syarat #10
20 Mencintai Tanpa Syarat #11
21 Mencintai Tanpa Syarat #12
22 Mencintai Tanpa Syarat #13
23 Mencintai Tanpa Syarat #14
24 Mencintai Tanpa Syarat #15
25 Mencintai Tanpa Syarat #16
26 Mencintai Tanpa Syarat #17
27 Mencintai Tanpa Syarat #18
28 Mencintai Tanpa Syarat #19
29 Mencintai Tanpa Syarat #End
30 Mukena Merah Muda #1
31 Mukena Merah Muda #2
32 Mukena Merah Muda #3
33 Mukena Merah Muda #4
34 Mukena Merah Muda #5
35 Mukena Merah Muda #6
36 Mukena Merah Muda #7
37 Mukena Merah Muda #8
38 Mukena Merah Muda #9
39 Mukena Merah Muda #10
40 Mukena Merah Muda #11
41 Mukena Merah Muda #12
42 Mukena Merah Muda #13
43 Mukena Merah Muda #14
44 Mukena Merah Muda #15
45 Mukena Merah Muda #16
46 Mukena Merah Muda #17
47 Mukena Merah Muda #18
48 Mukena Merah Muda #End
49 Malaikat Tak Bersayap (1)
50 Malaikat Tak Bersayap (2)
51 Malaikat Tak Bersayap (3)
52 Malaikat Tak Bersayap (4)
53 Malaikat Tak Bersayap (5)
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Cinta Pandangan Pertama
2
Semua Berawal dari Senyumnya
3
Jodoh Ku Ada Di Depan Mata
4
Seandainya Eps 1
5
Seandainya 2
6
Seandainya 3
7
Seandainya 4
8
Seandainya 5
9
Seandainya.. The End
10
Mencintai Tanpa Syarat
11
Mencintai Tanpa Syarat #2
12
Mencintai Tanpa Syarat#3
13
Mencintai Tanpa Syarat #4
14
Mencintai Tanpa Syarat#5
15
Mencintai Tanpa Syarat #6
16
Mencintai Tanpa Syarat #7
17
Mencintai Tanpa Syarat #8
18
Mencintai Tanpa Syarat #9
19
Mencintai Tanpa Syarat #10
20
Mencintai Tanpa Syarat #11
21
Mencintai Tanpa Syarat #12
22
Mencintai Tanpa Syarat #13
23
Mencintai Tanpa Syarat #14
24
Mencintai Tanpa Syarat #15
25
Mencintai Tanpa Syarat #16
26
Mencintai Tanpa Syarat #17
27
Mencintai Tanpa Syarat #18
28
Mencintai Tanpa Syarat #19
29
Mencintai Tanpa Syarat #End
30
Mukena Merah Muda #1
31
Mukena Merah Muda #2
32
Mukena Merah Muda #3
33
Mukena Merah Muda #4
34
Mukena Merah Muda #5
35
Mukena Merah Muda #6
36
Mukena Merah Muda #7
37
Mukena Merah Muda #8
38
Mukena Merah Muda #9
39
Mukena Merah Muda #10
40
Mukena Merah Muda #11
41
Mukena Merah Muda #12
42
Mukena Merah Muda #13
43
Mukena Merah Muda #14
44
Mukena Merah Muda #15
45
Mukena Merah Muda #16
46
Mukena Merah Muda #17
47
Mukena Merah Muda #18
48
Mukena Merah Muda #End
49
Malaikat Tak Bersayap (1)
50
Malaikat Tak Bersayap (2)
51
Malaikat Tak Bersayap (3)
52
Malaikat Tak Bersayap (4)
53
Malaikat Tak Bersayap (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!