Seandainya 2

Riko memang sengaja membuat Ku panas dengan terus mendekati Qila.

"Kamu harus berani Ga, sekarang atau tidak selamanya."

Kata itu entah dari mana asalnya bisa terucap dari mulutku.

"Hari ini aku harus mulai mendekati Qila, apapun responnya Aku sudah berusaha daripada penyesalan nantinya yang akan kudapatkan."

Sudah rapi memakai kaos putih dan di luarnya aku padukan dengan kemeja berwarna biru polos, celana jeans dan sepatu sneaker aku siap ke kampus.

Biasanya Qila datangnya gasik karena dia mahasiswa teladan yang tidak pernah telat ketika masuk kelas.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari rumah Ku, kini telah terparkir rapi sepeda motor milik Ku di parkiran kampus dan sengaja aku parkir di mana tempat biasanya Qila memarkirkan sepeda motornya.

"Sebentar lagi pasti Dia datang."

Kata Ku dan masih duduk saja di atas jog sepeda motor milik Ku. Tak lama kemudian datanglah gadis yang memang sangat aku nanti akan kedatangannya sejak tadi.

Aku tersenyum begitu Qila menghentikan sepeda motornya tepat di sebelah sepeda motor milikku.

"Hai Qila." Sapa Ku dulu setelah dia melepaskan helmnya.

"Hai Ga, tumben parkir disini biasanya sebelah sana." Ucapnya.

Dalam hatiku ada rasa senang ternyata dia juga tiap harinya memperhatikan di mana diriku memarkirkan sepeda motor.

"Lagi pingin disini aja, kalau hujan nggak basah jog nya."

Alasan Ku itu, tapi mau masuk akal karena tempat ini lebih teduh daripada yang biasanya.

Dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Nggak ke kelas, bentar lagi dosen datang lho." Katanya.

Aku tersenyum dan ikut turun dari sepeda motor mengikuti dirinya.

"Qila.."

Panggil Ku dan Dia menoleh lagi setelah berjalan di depanku.

"Iya, kenapa."

Dia memang orangnya humble sih jadi sama siapa saja ya dia mudah sekali akrab.

"Kamu sendirian aja kalau berangkat."

Mungkin terasa garing ya di telinga dia tapi aku juga bingung mau bagaimana mengawalinya.

"Udah biasa tiap hari berangkat sendiri, emang kenapa sih Ga. Aneh deh kamu hari ini."

Dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu berjalan lagi di depanku.

"Qila, tunggu."

Aku mempercepat langkahku agar bisa sejajar berjalan beriringan bersamanya.

"Berapa menit dari rumah kamu kalau mau ke kampus."

"Ya sekitar 45 menit ada itu kalau nggak macet. Kalau rumahmu dekat sini aja ya paling setengah jam udah nyampe kan?."

Dia ternyata jauh lebih tau tentang diriku daripada aku tau tentang dirinya.

"Ya sekitar itu, kamu nggak takut kalau berangkat sama pulang sendirian."

"Udah biasa kali."

Kata Dia sambil tersenyum, lalu hal yang tidak kuinginkan pun terjadi Silvi muncul tiba - tiba di depan kita.

"Hai Qila, Angga...."

Dengan manjanya dia menyebut nama Ku dan hanya nyengir aja lalu pamit sama Qila duluan.

"Aku duluan ya Qila."

"Oh.. Oke.."

Aku terpaksa jalan duluan untuk menghindari Silvi padahal dalam hati masih ingin sekali berjalan berdua dengan Qila.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Kamu ngomongin apa La sama Angga." Kepo Silvi.

"Ngobrol biasa, emang kenapa Sil kamu naksir ya sama Angga."

" Cakep ya La."

🌹🌹🌹🌹🌹

~Qila PoV~

Angga pagi ini aneh, tiba-tiba dia parkir di tempat biasa aku meletakkan sepeda motor lalu ngajak ngobrol tanya seputar tentang aktivitasku.

"Angga, please jangan beri harapan kalau cuma sesaat aja kamu bikin aku seneng." Dalam hati Ku rasanya nano nano.

Tak kupungkiri sebenarnya aku menaruh hati dengan Angga di tipe cowok yang pendiam namun itu membuat dia kelihatan cool, IQ nya juga di atas teman-teman cowok lainnya di kelas.

Tapi... Angga diam saja malah Riko yang sering gombal. Aku nggak suka cowok kayak gitu pasti sama cewek lain juga seperti itu suka gombal menebar kata-kata manis.

Waktu istirahat tiba aku masih berdiam diri di dalam kelas menyelesaikan catatanku yang belum selesai.

"La, yuk kantin." Ajak Silvi.

"Aku masih kenyang Sil, mau ke perpus aja aku." Tadi tadi aku udah sarapan sama ibu cukup banyak jadi istirahat masih terasa kenyang.

"Ya udah aku tinggal nih."

"Iya gak papa, aku juga langsung mau pulang nanti setelah dari perpus."

"Oke.. Hati - hati ya."

🌹🌹🌹

Qila masih di kelas dan Angga pun sama, lalu ketika melihat kelas sudah sepi Angga mendekat karena Qila juga sudah bersiap mau meninggalkan kelas.

"Qila.."

Panggil Angga.

"Iya."

Qila tersenyum dan mereka berdua saling bertatap muka.

"Mau pulang."

"Iya nanti tapi ini mau ke perpus dulu."

"Aku boleh ikut."

"Silahkan."

Mereka berdua berjalan bersama menuju ke perpustakaan. Angga pun ikut masuk dan menemani Qila mencari buku yang dia inginkan.

"Pulang sekarang." Tanya Angga.

"Iya Ga, udah siang ada acara juga di rumah." Mereka berjalan berdua ke parkiran.

"Kalau boleh tahu ada acara apa di rumah, kok buru - buru pulang gimana kalau kita cari minum dulu."

"Hmmm.. Makasih ya Ga, di rumah sedang ada pengajian untuk almarhum Bapak." Kata Qila sambil mengambil helmnya.

Bapaknya Qila memang sudah meninggal 1 tahun yang lalu jadi dia hanya hidup berdua dengan ibunya sedangkan Kakaknya berada di luar kota menjadi seorang polisi.

"Maaf ya Qila, aku nggak tahu."

Angga merasa tidak enak diri.

"Nggak papa, aku duluan ya."

Qila mulai menyalakan mesin sepeda motornya.

"Sebentar Qila, pengajiannya jam berapa. Aku boleh datang ke rumah."

Qila mengerutkan dahinya, tak paham apa yang dimaksud oleh Angga.

"Kenapa, kenapa kamu mau datang Ga. Rumah ku jauh nggak usah deh, doanya aja ya." Qila mulai menggeser sepeda motornya.

"Aku serius La, aku boleh ya datang ke rumahmu. Sore nanti aku datang."

Kata Angga serius.

"Beneran Ga, nggak usah. Temen-temen nggak ada yang tahu kok ini acara keluarga aja."

"Please.. Boleh ya."

Menurut Angga inilah kesempatan untuk tahu kepribadian Qila yang sebenarnya dan juga mengenal keluarganya.

"Ya udah, nanti aku share Lok. Tapi kalau kamu berubah pikiran juga nggak apa-apa." Kata Qila dengan tersenyum dan lalu meninggalkan Angga yang masih memandanginya di parkiran.

😉😉😉😉😉

Gimana kelanjutannya

Terpopuler

Comments

Ellysa

Ellysa

lanjut

2022-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pandangan Pertama
2 Semua Berawal dari Senyumnya
3 Jodoh Ku Ada Di Depan Mata
4 Seandainya Eps 1
5 Seandainya 2
6 Seandainya 3
7 Seandainya 4
8 Seandainya 5
9 Seandainya.. The End
10 Mencintai Tanpa Syarat
11 Mencintai Tanpa Syarat #2
12 Mencintai Tanpa Syarat#3
13 Mencintai Tanpa Syarat #4
14 Mencintai Tanpa Syarat#5
15 Mencintai Tanpa Syarat #6
16 Mencintai Tanpa Syarat #7
17 Mencintai Tanpa Syarat #8
18 Mencintai Tanpa Syarat #9
19 Mencintai Tanpa Syarat #10
20 Mencintai Tanpa Syarat #11
21 Mencintai Tanpa Syarat #12
22 Mencintai Tanpa Syarat #13
23 Mencintai Tanpa Syarat #14
24 Mencintai Tanpa Syarat #15
25 Mencintai Tanpa Syarat #16
26 Mencintai Tanpa Syarat #17
27 Mencintai Tanpa Syarat #18
28 Mencintai Tanpa Syarat #19
29 Mencintai Tanpa Syarat #End
30 Mukena Merah Muda #1
31 Mukena Merah Muda #2
32 Mukena Merah Muda #3
33 Mukena Merah Muda #4
34 Mukena Merah Muda #5
35 Mukena Merah Muda #6
36 Mukena Merah Muda #7
37 Mukena Merah Muda #8
38 Mukena Merah Muda #9
39 Mukena Merah Muda #10
40 Mukena Merah Muda #11
41 Mukena Merah Muda #12
42 Mukena Merah Muda #13
43 Mukena Merah Muda #14
44 Mukena Merah Muda #15
45 Mukena Merah Muda #16
46 Mukena Merah Muda #17
47 Mukena Merah Muda #18
48 Mukena Merah Muda #End
49 Malaikat Tak Bersayap (1)
50 Malaikat Tak Bersayap (2)
51 Malaikat Tak Bersayap (3)
52 Malaikat Tak Bersayap (4)
53 Malaikat Tak Bersayap (5)
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Cinta Pandangan Pertama
2
Semua Berawal dari Senyumnya
3
Jodoh Ku Ada Di Depan Mata
4
Seandainya Eps 1
5
Seandainya 2
6
Seandainya 3
7
Seandainya 4
8
Seandainya 5
9
Seandainya.. The End
10
Mencintai Tanpa Syarat
11
Mencintai Tanpa Syarat #2
12
Mencintai Tanpa Syarat#3
13
Mencintai Tanpa Syarat #4
14
Mencintai Tanpa Syarat#5
15
Mencintai Tanpa Syarat #6
16
Mencintai Tanpa Syarat #7
17
Mencintai Tanpa Syarat #8
18
Mencintai Tanpa Syarat #9
19
Mencintai Tanpa Syarat #10
20
Mencintai Tanpa Syarat #11
21
Mencintai Tanpa Syarat #12
22
Mencintai Tanpa Syarat #13
23
Mencintai Tanpa Syarat #14
24
Mencintai Tanpa Syarat #15
25
Mencintai Tanpa Syarat #16
26
Mencintai Tanpa Syarat #17
27
Mencintai Tanpa Syarat #18
28
Mencintai Tanpa Syarat #19
29
Mencintai Tanpa Syarat #End
30
Mukena Merah Muda #1
31
Mukena Merah Muda #2
32
Mukena Merah Muda #3
33
Mukena Merah Muda #4
34
Mukena Merah Muda #5
35
Mukena Merah Muda #6
36
Mukena Merah Muda #7
37
Mukena Merah Muda #8
38
Mukena Merah Muda #9
39
Mukena Merah Muda #10
40
Mukena Merah Muda #11
41
Mukena Merah Muda #12
42
Mukena Merah Muda #13
43
Mukena Merah Muda #14
44
Mukena Merah Muda #15
45
Mukena Merah Muda #16
46
Mukena Merah Muda #17
47
Mukena Merah Muda #18
48
Mukena Merah Muda #End
49
Malaikat Tak Bersayap (1)
50
Malaikat Tak Bersayap (2)
51
Malaikat Tak Bersayap (3)
52
Malaikat Tak Bersayap (4)
53
Malaikat Tak Bersayap (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!