Kini baru ku sadari cinta bisa hadir tanpa di sadari, begitu indah hadirnya cinta hingga mampu membius diriku.
Hari ku terasa berwarna ketika dekat dengannya dan hatiku akan terasa kosong jika hanya sesaat saja tidak menatap wajahnya.
"Woiii.... ngelamun aja."
Aku sampai mengusap dada Ku, Riko bikin jantungku seakan mau melompat.
"Apaan sih, bikin orang jantungan aja kamu.. Rese kamu ya." Umpat Ku.
"Santai Bro, aku lihat dari tadi ngelamun aja kamu. Lagi lihatin siapa."
Riko mengambil duduk di sampingku sambil mengedarkan pandangannya mengikuti arah pandanganku.
"Nggak lihatin siapa - siapa. Kepo..." Sangkal Ku, memang tadi sebenarnya aku sedang memperhatikan dia yang tak jauh dari pandangan Ku.
Seorang gadis berhijab yang terdapat lesung di pipinya sebelah kanan data Dia sangat manis ketika tersenyum.
"Kayaknya pandangannya dari tadi ke arah temen-temen cewek kita nih, kamu naksir ya sama salah satu diantara mereka." Riko menggerak-gerakkan kedua alisnya untuk bisa mengorek apa yang ada diisi kepalaku.
"Aku lihatin siapa aja yang ada di depan Ku." ngeles lagi Aku.
"Kalau suka deketin, nggak usah dipandangin mulu mana tahu dia perasaan kamu , Bro.."
Riko memang seakan tahu apa yang ada di isi kepalaku.
"Ngomong apa sih kamu, gimana diskusinya sama kelompok kamu."
Aku mengalihkan pembicaraan kita.
"Ha ha ha... Angga... Angga, kelihatan banget sih kamu. Mau mencoba mengalihkan pembicaraan ya."
Tawa Riko sambil merangkul pundak Ku, memang sepertinya dia tahu siapa yang aku pandang dari tadi.
"Apaan sih "
Aku mencoba menepis lengan Riko yang ada di pundak Ku.
"Buruan deketin atau aku yang akan maju." Riko menggerak-gerakan kedua alisnya dengan lagak menantang Ku.
Dia pergi sambil tersenyum-senyum lalu mendekati teman perempuan sekelas ku yang sedang diskusi di meja depan ku.
Gelak tawa terdengar di antara mereka, dan pandangan Ku tertuju kepada gadis berjilbab biru itu yang sejak tadi menjadi pusat perhatian ku.
Senyumannya mampu membius Diriku, tawanya terdengar renyah dan orangnya memang sangat humble mudah sekali bergaul dengan orang.
Entah apa yang mereka bicarakan hingga gadis yang aku pandang sejak tadi bisa ikut tersenyum dan tertawa. Riko memang orangnya jahil jadi mudah sekali membuat orang yang dekat dengannya tertawa berbeda dengan Ku, yang kesannya kaku tapi aku juga bisa bercanda.
Sebentar lagi masuk kelas untuk mata kuliah selanjutnya, aku berdiri dan mengajak Riko untuk ke kelas.
"Ko, ayo ke kelas." ajak Ku.
"Hai Angga, kok gak gabung sih."
Silvi teman cewek satu kelas ku juga yang suka mencari perhatian dariku tapi aku tidak pernah meresponnya.
Aku hanya tersenyum saja dan kedua manik Ku tak sengaja menatap kedua manik gadis incaran Ku.
"Ayo Ko, buruan."
Aku berjalan meninggalkan mereka lalu Riko pun menyusulnya.
🌹🌹🌹🌹🌹
"Angga sombong ya La."
Silvi memanyunkan bibirnya begitu dicuekin oleh Angga.
Qila hanya tersenyum saja, dan mereka jalan menuju ke kelas mengikuti Riko dan Angga yang sudah duluan.
"Angga, kenapa ya malah senyum sama aku tadi." Dalam hati Qila.
"Padahal Silvi yang menyapa, kok malah senyumannya ke aku. Sadar... Qila...."
"Kamu kenapa La."
Silvi menyadari aku aneh kali ya.
"He he he.. Nggak papa yuk buruan dosen udah datang itu."
Ajak Qila masuk ke kelas dengan menarik tangan Silvi.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Riko sepertinya benar - benar mendekati Qila."
"Ahh....."
Aku uring - uringan sendiri, melihat Kedekatan Qila dan Riko. Memang Si Riko dia pandai sekali gombal.
Memang belum ada kemajuan juga dari Ku untuk mendekati Qila, gadis yang aku incar sudah 1 bulan ini.
"Lemah banget sih Kamu Ga..."
Aku mengutuk diriku sendiri yang tak berani mendekat.
"Gimana cara memulai untuk mendekatinya, Dia terlihat bahagia, tertawa - tawa kalau sama Riko..."
😉😉😉😉😉😉😉
Gimana kelanjutannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments