BAB 3

"Jadi del kenapa kamu kabur dari rumah? ".

"Papa jodohin aku sama om om".

"What!!! Yang bener aja del. Lu jangan ngelantur deh".

"Aku serius tau. Papaku beneran jodohin aku sama Om om". adel memang sedang tidak bercanda raut wajah menunjukkan kekhawatiran nya.

"Oke del aku ngerti sekarang. Dan kamu tidur aja dulu sekarang udah malem aku tau kamu pasti capek". Reva menepuk berusaha memahami kondisiku saat ini.

"Iya". Sahutku dan segera tidur disebelah Reva.

**********

"Gimana dir apa adel udah ketemu? ".

"Belum juga yah, pasti karena dirga adel kabur dari rumah, yah".

"Udah udah kamu cari aja dia dulu. Urusan kantor biar ayah yang urus".

"oke yah".

"Adel kamu dimana sih ini udah hampir seharian saya nyariin kamu".

----------

Me

Pak hendra apa hari ini adel ada jadwal ngampus?

Pak Hendra

Ada ada. Coba kamu liat di kampus nya seharusnya sekarang udah pulang

Me

Iya pak.

----------

"ini kan kampusnya? ". Aku memperhatikan setiap mahasiswa yang keluar dari gerbang kampus. Tak berapa lama aku melihat 3 mahasiswa keluar dari gerbang salah satu diantara mereka ada Adel. Aku segera keluar dari mobilku dan menghampiri adel.

"Adelia!!! ". Teriakku memanggilnya. Sontak dia kaget dan menatapku lekat. Ia berusaha lari dan aku langsung menarik tangannya

"Ih lepas!!! ". Adel menarik narik tangannya tapi aku tetap menahannya agar tidak kabur lagi.

"Adel ayo pulang papa kamu khawatir dirumah". Ucapku sambil menarik tangannya menuju kearah mobil yang kuparkitkan sedikit jauh dari gerbang kampusnya.

"ENGGAK!!! ". Aku terkejut dibentak oleh gadis yang jauh lebih muda dariku.

"Kamu jangan teriak teriak gitu dong".

"Om lepasin gak . Pokoknya aku gak mau pulang titik!!!".

Om??? setua itukah aku dimatanya.

"Tapi-".

"Is om kok maksa sih. lepasin gak".

Aku tetap menarik tangan adel menuju mobil namun tiba tiba ada yang mencengkram lengan ku.

"Om kalok adelnya gak mau jangan dipaksa dong". Ternyata itu adalah salah satu teman adel. Keliatannya dia suka sama adel.

"Kamu urusan apa? ".

"Adel teman saya om gak berhak maksa maksa dia kayak gini".

"Kenapa saya gak berhak. Saya calon suaminya-".

Ce elah mulut. Kenapa ini mulut gak bisa nyesuain sama keadaan sih. ya sudahlah biar sekalian ngasi tau ni bocah jugak.

"OM!!!! ".

Lagi lagi adel membentakku dihadapan orang orang. Aku mulai kesal dengan tingkah kekanak kanakan Adel akupun menggendong dan langsung memasukkannya kedalam mobil.

"Ih turunin saya!!! ". Aku menghiraukan ucapannya adel dan masuk ke bangku supir. pintu kukunci agar dia tidak keluar.

"Mau om apasih. Apa om gak sadar sama perilaku om sama saya". Adel terus terusan menyeloteh sampai telingaku mau berasap mendengarnya.

"Kamu gak usah banyak omong. Saya cuma mau ngantar kamu pulang".

"Saya kan udah bilang gak mau pulang kenapa Om maksa ?!".

"Adel jangan panggil saya dengan sebutan om saya gak setua itu".

"Om gak nyadar umur ya. mukak juga udah pada kerutan gitu".

Deg

Ckit!!!!

Aku langsung rem paku ketika dia bilang wajahku keriputan. Selama ini gadis gadis menyanjung ku karena wajah tampan dan awet muda tapi baru kali ini aku ketemu sama gadis yang ngomong wajahku keriputan.

"Om kalok gak pande nyetir gak usah nyetir dong".

"Kamu bilang apa tadi? ". Aku benar benar kesal sama gadis satu ini. aku sudah tidak tahan.

"Kalok gak pande nyetir-".

"Kamu bilang saya keriputan ". Aku mencengkram kedua bahu adel.

"Ek.. I-iya".

"Emangnya om gak pernah ngaca apa mukak om tuh udah panuan".

"Ini om ngapain pegang pegang saya. Om mau mesum ya. lepasin gak kalok enggak saya teriak".

"Om aturnya om itu tau diri nyari yang seumuran sama om jangan malah yang harusnya jadi ponakan om".

Egh

Aku dibilang om mesum lagi

"Udah siap".

Aku menatap tajam mata adel. Saraf ku sedang tidak berfungsi saat ini,akupun nggak tau kenapa aku bisa sampai sekesal ini dihina oleh seorang bocah seperti Adel.

"Kalok kamu ngomong sekali lagi saya gak bakalan segan segan ngelakuin seperti yang ada dipikiran kamu sekarang".

"Coba aja kalok- hmphm... ehmm".

Aku mendekatkan wajahku sampai kedua bibir kami bersentuhan.

Brak

Adel mendorongku sampai aku sedikit menghantam setiur mobil

"Kenapa kamu kaget? ". Ucapku sedikit mengolok Adel.

Hik... hiks...

Gawat aku kenapa ini. Sekarang aku pasti udah jadi om om mesum yang ada dipikiran adel.

"Adel". Adel menghindar saat aku hendak mengelus kepalanya. Sekarang dia pasti udah jijik sama aku.

"Saya antar kamu pulang".

**********

"Adel kamu pulang juga nak".

Aku hanya berlalu dan berlari menaiki anak tangga menuju kekamarku. Aku takut.

Kulihat mobil Pak dirga masih berada di pelantaran rumahku. Aku yakin Pak dirga dan papa pasti sedang berbincang mengenai aku dan pernikahanku.

"Om om itu pasti tetap ngebet mau nikah sama aku".

Aku membaringkan tubuh ku diranjang yang sudah tidak kutempati semalaman ini. Aku vcmenatap langit langit kamar. Seketika aku mengingat kenangan ku saat bersama mama

"Ma... dulu kalok mama cerita dongeng adel pasti selalu natapi langit langit ini sambil mengkhayal".Ucapku lirih.

Air mataku jatuh. Kerinduanku pada mama semakin menjadi jadi.

Tok

Tok

Tok

"Adel,Nak papa mau ngomong sama kamu ".

Dengan malas aku bangun dari ranjang ku menghampiri panggilan papa.

Ceklek

"Iya , Pa".

"Turun dulu. Ini penting". Papa turun kebawah dan duduk disofa diruang tamu. Aku mengikuti papa dari belakang dan duduk dihadapan nya.

"Kalok papa mau ngebahas masalah perjodohan lagi adel enggak mau dengar". Celetukku.

"Adel, papa tau kamu masih kuliah dan masih punya cita cita. Papa janji kamu boleh ngelakuin apapun yang kamu mau. Tapi... ".

"Tapi apa pa? ".

"Kamu harus menikah dulu sama Dirga".

"Kenapa sih papa terus terusan maksa adel? ".

"Adel- uhukh uhukh... ".

"Pa, Papa kenapa? ".

"Papa gak apa apa".

"Papa istirahat aja sekarang. Mukak papa pucet banget soalnya". Aku khawatir dengan kesehatan Papa akhir akhir ini papa sering lembur dan kurang tidur.

"Adel, tapi masih ada yang mau papa omongkan sama kamu".

"Udah pa, besok kan bisa sekarang papa harus istirahat sama tidur. Okey".

"Iya papa tidur. Besok papa mau bicara lagi sama kamu".

"Iya pa iya. Besok adel dengerin kok".

Aku mengantar papa ketempat tidurnya. Kulihat ayah berkeringat cukup banyak wajah ayah juga cukup merah. Aku meletakkan telapak tanganku di kening Papa. Papa sangat panas. Pasti papa sangat lelah sampai harus demam kayak gini.

"Buk ina tolong telpon Om pian buat meriksa papa".

"Iya non".

Bik ina segera menelpon Om pian yang adalah seorang dokter. Om pian adalah teman karib papaku saat kuliah. Semenjak aku lahir om pian yang menangani setiap orang sakit dirumah ini. Bukannya karena teman tapi om pian sangat lihai dalam melakukan tugasnya. Sekarang om pian sudah punya dua orang. Satu namanya Kak Lia dan satu lagi Kak Dewa. Ya tepat sekali Kak Dewata Steven Edward.

Dari namanya kalian pasti udah taukan. Kak Dewa adalah keturunan Eropa-Indonesia. Om pian adalah keturunan asli dari inggris sedangkan ibunya Tante Citra orang Indonesia asli.

Ding... dong...

"Iya sebentar".

Bik ina membuka pintu dan syukurlah itu Om pian. Aku segera menghampirinya dan membawa om pian kekamar papa.

"Papa kamu gimana? ".

"Masih sama om. Keringat papa banyak banget, badan papa juga panas banget".

"Ya udah bentar ya biar om periksa".

Aku melihat om pian mengeluarkan termometer dari tas kopernya. Dia terlihat khawatir begitu melihat tinggi suhu tubuh papa.

"Del, papa kamu sebaiknya dibawa ke rumah sakit aja ya".

"Emang papa kenapa om? ".

"Panasnya tinggi sekali, jadi lebih Bagus dibawa kerumah sakit aja".

"...".

"Pasti papa berlebihan kerja ini. Papa gak pernah demam sampek harus dibawa kerumah sakit kenapa-".

"Adel, ayo biar om antar kerumah sakit om ya".

"E, Iya om".

Om pian memapah papa ke mobilnya. Papa kelihatan sangat lemah wajahnya sangat pucat. Aku sangat khawatir dengan keadaan papa yang gak seperti biasanya.

Sesampainya dirumah sakit papa dimasukkan ke salah satu ruang pasien VIP. Mereka memasang beberapa infus ditangan papa. Aku merasa sedikit aneh dengan kondisi papa yang menurun drastis sampai harus dirawat dirumah sakit.

Tok

Tok

Tok

"Iya, sebentar".

Mataku terbelalak kaget melihat siapa yabg berada dibalik pintu ruangan papaku.

Terpopuler

Comments

Masaria Hia

Masaria Hia

baca saja dulu yach, sementara belum ada gregetnya ...maaf yach thor ... tapi tetap saya klik jempol kog ..😀😀

2020-05-01

1

Wa Hen Ai Ni

Wa Hen Ai Ni

baru baja aja uda ngebosenin

2020-02-14

2

Nuraini Aini

Nuraini Aini

lanjut thor..😊

2019-11-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!