Caraku Menemukanmu

Caraku Menemukanmu

Mulai Berubah

Selamat datang di karya keduaKu.

Novel ini adalah sambungan kisah dari Novel sebelumnya yang berjudul (Siapa) Aku Tanpamu.

Agar tidak membingungkan para reader, maka aku saranin kalian untuk membaca "(Siapa) Aku Tanpamu" terlebih dahulu.

Terima kasih🙇

...()...

Sepulang mengunjungi lokasi proyek supermall yang akan ia buat, Zapata mengendurkan dasinya. Teringat malam ini ia akan memenuhi undangan party dari kolega bisnisnya yang diselenggarakan di sebuah club malam ternama di Jakarta.

Sebenarnya ia sudah lama meninggalkan dunia malam, hanya saja karena tak enak dengan kolega bisnisnya ia pun mau tak mau akan datang.

"Halo, Bin ntar malam gue jemput ya? Temenin gue ke Starlight. Itung-itung jadi pengawal guelah biar gak minum. Oke, jam 11 gue jemput".

Zapata menghubungi sahabatnya yang ia beri nama kontak Si Bintang dari gua hantu. Mereka bersahabat sudah sejak lama. Walaupun tubuh Bintang tidak sempurna, tapi nyatanya mereka bisa dibilang saling membutuhkan.

Kehidupan Zapata cukup unik. Tubuh atletis, wajah tampan, dan sempat menjadi pejabat meski ia tergolong yang termuda kala itu. Tapi sebenarnya semua kesempurnaan yang ia miliki justru tidak menjamin dirinya menemukan tambatan hati dengan mudah.

Ia kini terhitung sudah hampir 4 tahun hidup sendiri sadar nasibnya miris tapi tak terima disebut jomblo ngenes. Dari bangun tidur sampai tidur lagi dirinya tak ada yang menemani dan terbiasa menyiapkan semua sendiri.

Ia sendiri heran, mengapa tiap kali dekat dengan perempuan selalu tak nyaman dan akhirnya memilih memutuskan tali silaturahmi sejauh-jauhnya. Tapi, saat ada perempuan yang berusaha mendekatinya Zapata malah merasa tidak suka. Tidak jarang, ia sampai mengaku-ngaku sudah punya kekasih.

***

Zapata telah siap dengan penampilan, kaos polo warna hitam, celana jeans senada dan sepatu dengan garis centang di sampingnya. Wangi tubuhnya sangat mendominasi. Urusan penampilan, tak perlu diragukan.

Lelaki yang tak pernah membiarkan janggut dan kumisnya tumbuh itu selalu totalitas perihal penampilan. Begitupun dengan kriteria calon istrinya kelak. Harus tak kalah rapi dan menarik seperti dirinya.

Zapata melajukan mobilnya menuju kediaman Bibin. Mobil sport keluaran terbaru yang ia beli sejak bulan lalu itu sama sekali hanya ditumpangi Bibin saja. Wanita manapun belum ada yang menaikinya. Mungkin tidak hanya mobil sport yang saat ini ia pakai, melainkan semuanya.

Tiiiiiinn

Zapata membunyikan klakson tepat di depan rumah Bibin.

Bibin terlihat keluar dari rumahnya. Zapata turun dari mobil untuk mempersilahkan Bibin untuk masuk.

"Pamer" ucap Bibin saat dirinya duduk di bangku penumpang. Jangan tanya bagian depan atau belakang, karena mobil Zapata hanya memiliki dua pintu.

"Bukan pamer, gue asal ambil kunci" jawab Zapata terkekeh.

Mereka pun segera menuju club malam yang sudah di booking oleh kolega bisnis Zapata. Sampai disana, tatapan satpam sudah tajam memindai Bibin dari atas hingga bawah. Lalu saat hendak masuk ke dalam club elit tersebut, Bibin sengaja menunjukkan Kartu Tanpa Penduduknya lebih dulu sebelum diminta.

Memang sudah sering hal itu dialami Bibin. Tubuhnya yang persis seperti artis yang bernama Ucok Baba, membuatnya setiap kali hendak masuk ke tempat hiburan khusus dewasa pasti akan mendapat sorot mata yang seperti si satpam tadi lakukan padanya. Tapi Bibin tak pernah mempermasalahkan hal itu. Hidup ini dijalani untuk bersenang-senang, bukan untuk mengurusi hal yang tidak penting, menurutnya.

"Bin, lo geplak tangan gue ya kalo gue nuang minum" titahnya.

"Lo gimana sih? Nahan hawa nafsu yang tahan masing-masinglah. Masa dosa lo jadi urusan gue sih?" tolak Bibin.

"Bin, lo kan tau kita sama-sama udah berhenti nakal. Kalo masih minum ya sama aja. Ayolah Bin, bantu temen lo ini. Tangan sama otak suka gak sinkron nih"

"Ya udah, kalo gue liat gue geplak. Kalo nggak, mungkin udah rejeki lo" jawab Bibin setengah tertawa.

Mereka pun menghampiri kolega Zapata yang telah mengundangnya. Lelaki itu bernama Kaka, seorang pebisnis yang cukup nakal dan dikabarkan sering bergonta-ganti pasangan. Zapata menyalaminya dan hanya berbincang sebentar, karena ia tidak mau duduk berlama-lama disatu meja bersama beberapa perempuan seksi dan sering mengerling nakal padanya juga Bibin.

Setelah beranjak dari meja Kaka, Zapata mendudukkan dirinya dengan kasar sambil mengamati orang-orang yang berada disana. Bibin duduk dihadapannya lalu memberi kode ke sisi pojok ruangan.

"Lumayan cantik" puji Zapata.

Disana Zapata melihat dua orang perempuan tengah duduk berbincang. Kalau dilihat dari gelagatnya, bukan wanita yang bisa sembarang diajak pergi. Sepertinya hanya tamu biasa seperti dirinya. Zapata tak berniat untuk mendekatinya.

Setelah semua tamu Kaka mulai ramai dipenuhi pengusaha-pengusaha kelas atas dan memang semua adalah kaum pria. Tiba-tiba lampu dimatikan seluruhnya, Zapata dan tamu yang lain menyalakan flash dari ponsel masing-masing.

"Selamat para rekan dan teman seperjuangan. Terimakasih sudah memenuhi undanganku malam ini. Aku tahu waktu kalian tak banyak, maka sebab itu aku mengajak kalian untuk bersenang-senang disini. Semoga jamuan dariku bisa memuaskan kalian. Selamat menikmati!" ucap Kaka di lantai dansa.

Tak lama setelah Kaka meninggalkan lantai dansa, tiba-tiba pria berbadan kekar memasangkan beberapa tiang yang Zapata sendiri sudah tahu kegunaannya. Zapata tersenyum menyeringai. Menyadari bahwa ujiannya datang kesini bukan hanya sekedar minuman, tapi juga tarian yang mampu menggerus imannya dalam sekejap.

Benar dugaan Zapata, beberapa penari strip*tis mulai beraksi. Zapata kelabakan. Dirinya bingung mau menuruti perintah mata untuk tetap melihat penari itu atau mengikuti otaknya untuk melihat kearah lain saja.

"Bin, kacau Bin. Bisa-bisa gue ke hotel malam ini" ujar Zapata setengah berteriak.

"Udahlah santai. Jangan liat pake nafsu" ujar Bibin.

"Mana bisa, ngeliat beginian pasti dari mata turun ke..." ucapan Zapata terpotong. Ia berusaha menikmati musik sambil memikirkan hal positif yang bisa ia ciptakan sendiri di kepalanya.

Setelah Bibin puas memanjakan matanya, ia menepuk pundak Zapata. "Kita balik aja, udah cukuplah kita disini hampir 2 jam".

Zapata pun mengangguk dan segera berpamitan pada empunya acara. "Kenapa buru-buru, Ta? Acaranya 'kan masih lama" sambut Kaka kala Zapata menyalaminya dan memuji acara malam ini.

"Gue masih ada keperluan, biasalah" sahut Zapata beralasan. Kaka pun akhirnya bisa menerima alasan Zapata dan membiarkannya pergi dari sana.

Zapata dan Bibin pun pulang. "Lo liat cewek yang nari paling kanan?" tanya Bibin.

"Hm" sahut Zapata.

"Itu cewek yang gue kodein ke elo sebelumnya 'kan. Yang di meja pojok"

"Gak tau"

"Lo liat apanya? Gue nanya wajah kok lo bilang gak tau" hardik Bibin.

"Liat tiangnya doang"

"Lo jangan aneh-aneh malam ini. Malam ini gue mau nginap dirumah lo. Akan gue intai sabun mandi lo dan gue ukur takarannya berapa mili. Awas aja kalo berkurang" Bibin menyeringai seolah ia tahu jalan pikiran Zapata dan berhasil menggagalkan rencananya.

"Iya iya, lo kenapa sampe posesif sama sabun mandi gue sih. Gue kan mau mandi ntar, ya pasti berkurang lah"

"Gue akan ikut lo mandi".

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

like
favorit
👍❤

2024-01-10

0

Kiara Chanel

Kiara Chanel

Asyik lanjut Thor..👍
TOP dah.

2023-10-03

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Top, lanjut terus

2023-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Mulai Berubah
2 Kabar Baik
3 Nonton Basket
4 Ikut Lomba
5 Hari-H
6 Ternyata Open Book
7 Masih Sendiri
8 Korban Keresahan Zapata
9 Awal Kebangkrutan
10 Pencarian Calon
11 Menepati Janji
12 Menghubunginya
13 Chatingan Lancar
14 Cinta Buta
15 Hati yang Berbunga
16 Persalinan Feza
17 Diabaikan
18 Belum Dimulai, Sudah Gagal
19 Pertemuan yang Diinginkan
20 Berai
21 Duka
22 Ternyata Dia
23 Quality Time
24 Bucin Akut
25 First Kiss
26 Anak-Istri
27 Kencan Berbatas Waktu
28 Minta Izin
29 Gagal Nikah
30 Menghilang
31 Menjadi Berubah
32 Sekelumit Rasa
33 Cinta Segitiga
34 Broken Heart
35 Hati Yang Lain
36 Dia atau Diriku
37 Easy Come, Easy Go
38 Memberi Kejutan
39 Parah
40 Temu Kangen
41 Sulit Kuterima
42 Menuruti Kehendaknya
43 Terjebak Sama Mantan
44 Masuk Jebakan
45 Terkuak
46 End
47 Kasih Kabar
48 Dia Lagi
49 Di Atas Awan
50 Zapata Emosian
51 Karaoke
52 Salah
53 Permintaan Maafku
54 Tak Lagi Sama
55 Zapata Balik Kampung
56 Wanita Berkerudung Merah
57 Acara Bukber Pertama
58 Duka
59 Masih Hidup
60 Aku Kamu
61 Tanpa Sapa
62 Tentang Gedung Sebelah
63 Ribut
64 SKS (Sistem Kebut Semalam)
65 Luntang-Lantung
66 Pesan Mama
67 Kejelasan
68 Lamaran Tiba
69 Pahitnya Kejujuran
70 Ulah Suami
71 Memabukkan
72 Mengelak
73 Ketahuan
74 Cekcok
75 Perang Tak Terhindarkan
76 Susun Rencana
77 Demi Kawan
78 LDR
79 Ide
80 Yang Ditunggu-Tunggu
81 Banci Mulai Beraksi
82 Pulang
83 Ulang Tahun
84 Mulai Proses
85 Program Kehamilan
86 Syukuran
87 Mau Hamil Apa Mau Diet
88 Perdana Jaga Bayi
89 Tak Terpenuhi
90 Operasi
91 Operasi
92 Kepindahan
93 Hujan
94 Cerai?
95 Hasil pemeriksaan
96 Sihir
97 Punya anak
98 End
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Mulai Berubah
2
Kabar Baik
3
Nonton Basket
4
Ikut Lomba
5
Hari-H
6
Ternyata Open Book
7
Masih Sendiri
8
Korban Keresahan Zapata
9
Awal Kebangkrutan
10
Pencarian Calon
11
Menepati Janji
12
Menghubunginya
13
Chatingan Lancar
14
Cinta Buta
15
Hati yang Berbunga
16
Persalinan Feza
17
Diabaikan
18
Belum Dimulai, Sudah Gagal
19
Pertemuan yang Diinginkan
20
Berai
21
Duka
22
Ternyata Dia
23
Quality Time
24
Bucin Akut
25
First Kiss
26
Anak-Istri
27
Kencan Berbatas Waktu
28
Minta Izin
29
Gagal Nikah
30
Menghilang
31
Menjadi Berubah
32
Sekelumit Rasa
33
Cinta Segitiga
34
Broken Heart
35
Hati Yang Lain
36
Dia atau Diriku
37
Easy Come, Easy Go
38
Memberi Kejutan
39
Parah
40
Temu Kangen
41
Sulit Kuterima
42
Menuruti Kehendaknya
43
Terjebak Sama Mantan
44
Masuk Jebakan
45
Terkuak
46
End
47
Kasih Kabar
48
Dia Lagi
49
Di Atas Awan
50
Zapata Emosian
51
Karaoke
52
Salah
53
Permintaan Maafku
54
Tak Lagi Sama
55
Zapata Balik Kampung
56
Wanita Berkerudung Merah
57
Acara Bukber Pertama
58
Duka
59
Masih Hidup
60
Aku Kamu
61
Tanpa Sapa
62
Tentang Gedung Sebelah
63
Ribut
64
SKS (Sistem Kebut Semalam)
65
Luntang-Lantung
66
Pesan Mama
67
Kejelasan
68
Lamaran Tiba
69
Pahitnya Kejujuran
70
Ulah Suami
71
Memabukkan
72
Mengelak
73
Ketahuan
74
Cekcok
75
Perang Tak Terhindarkan
76
Susun Rencana
77
Demi Kawan
78
LDR
79
Ide
80
Yang Ditunggu-Tunggu
81
Banci Mulai Beraksi
82
Pulang
83
Ulang Tahun
84
Mulai Proses
85
Program Kehamilan
86
Syukuran
87
Mau Hamil Apa Mau Diet
88
Perdana Jaga Bayi
89
Tak Terpenuhi
90
Operasi
91
Operasi
92
Kepindahan
93
Hujan
94
Cerai?
95
Hasil pemeriksaan
96
Sihir
97
Punya anak
98
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!