Ikut Lomba

Sampai dirumah mertua Nanda, mereka pun disambut Sherly karena Puput yang memberitahunya lebih dulu kalau mas Rama, bang Bibin, dan bang Zapata mau kerumahnya. Lalu Sherly memanggilkan sang abang.

Nanda datang dengan sengaja menggendong sang anak yang tengah tertidur lelap. Umar sengaja ia pertemukan dengan teman-temannya sekaligus memamerkan wajah sang anak yang dominan mirip dirinya ketimbang sang istri.

"Wah, kaya bukan produk lo ya" celetuk Zapata yang memang suka sekali meledek mereka bertiga.

"Bukan produk gue gimana? Orang mukanya mirip gue banget" sahut Nanda lalu membaringkan sang anak di sofa yang sudah ada kasur bayinya.

Zapata lalu menyerahkan kado yang ia bawa pada Nanda. Jelas Nanda sangat berterimakasih karena sebenarnya Zapata jenguk saja ia sudah senang. Ditambah lagi bawa kado seperti ini, tentu lebih senang lagi.

Sherly datang ketengah-tengah pria itu sambil membawa minuman dan makanan ringan sebagai jamuan tamunya. Membuat para pria itu yang tengah asik berbincang jadi terdiam sebentar.

"Makasih Bi, gak usah repot-repot" ujar Zapata.

Sejak abangnya berteman dengan Zapata, ia sudah sangat sering menjadi olok-olokan Zapata. Herannya, dia senang-senang saja di ledek oleh teman abangnya itu. Tidak ada rasa tersinggung sama sekali karena tahu bahwa itu hanya sebatas ledekan seperti abang ke adik. Bukan sesuatu yang perlu ditanggapi serius.

"Ini minuman sama kuenya bukan buat bang Ta ya" singgung Sherly.

"Janganlah pelit-pelit Aisyah, nanti dikuburan gak bisa nari" ujarnya. Memang semua teman abangnya ini sudah tahu kalau dirinya dan juga Puput ikut UKM tari di kampus. Dan mereka semua sangat mendukung.

"Kenapa gak bisa?" tanya Sherly.

"Kuburannya kan jadi sempit" sahut Bibin.

"Oh iya. Kalo gitu jangan rapat-rapat jaraknya biar bisa nari" sahut Sherly masih menyambung celetukan Zapata.

"Dikuburan emang ada yang nari?" tanya Rama.

"Lah" ujar Sherly. Mereka pun akhirnya tertawa karena menertawai kebodohan Sherly atau menertawai diri sendiri karena sudah menganggap serius ucapan Zapata tadi.

Karena gelak tawa mereka, akhirnya Umar terkejut dan langsung menangis. Nanda buru-buru menggendongnya untuk diberikan pada istrinya.

"Kan, pasti kalian datang bawa energi negatif ni" cecar Sherly.

"Heh, sebelum kesini kita pada sholat dulu. Gak mungkin bawa yang macem-macem" kilah Zapata.

"Gak percaya" jawab Sherly dengan melipat tangan di dada.

"Cium keteknya bang Bibin, kalo bau berarti tuduhan kamu bener. Kalo wangi, berarti tuduhan kamu salah" ucap Rama.

Sedangkan Bibin langsung menggulung lengan bajunya hingga memperlihatkan ketiaknya sedikit.

"Iiihh jorok. Gak mau" tolak Sherly.

Nanda pun kembali saat mereka tengah menertawai Sherly. "Udah sana masuk, besok kamu kuliah pagi kan?" usir Nanda pada adiknya.

Sherly pun pamit pada mereka semua. Setelah kepergian Sherly, barulah mereka punya kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan berbicara serius.

Saat jam sudah hampir 12 malam, barulah mereka pulang kerumah masing-masing. Mereka memang sudah terbiasa ngumpul dimalam hari. Karena dikala siang, semua punya kesibukan masing-masing. Dan juga, ngumpulnya ganti-gantian kadang di apartemen Rama, rumah Bibin, kadang rumah mertua Nanda, atau bisa juga dirumah Zapata.

Oh iya, semenjak Dinda melahirkan dia dan Nanda memang sepakat tinggal dirumah orangtua Dinda karena kalau Nanda bekerja Dinda tetap ada yang jaga dan bantuin urus Umar. Dan untungnya, sampai detik ini Dinda sama sekali tidak mengalami yang namanya baby blues.

*****

Dua Bulan Kemudian

Nanda dan Dinda akhirnya punya kesempatan untuk mengadakan acara aqiqah anak mereka yaitu baby Umar. Seluruh teman, kerabat keluarga, dan juga beberapa tetangga ikut hadir dalam acara tersebut.

Acara dilangsungkan pada malam Jum'at sehabis maghrib. Dari sore, Puput dan Feza sudah datang kesana karena memang mereka semua sudah dekat dengan keluarga Dinda.

"Nih Za, bubur kacang ijonya. Bagus lho katanya buat pertumbuhan rambut bayi" ujar Dinda sembari memberikan semangkuk bubur kacang ijo pada Feza yang tengah hamil 5 bulan itu.

Feza pun menerimanya dengan senang hati. Sambil makan-makan mereka juga saling bercerita perihal kehamilan. Dinda yang lebih dulu melahirkan tentu tak menolak untuk berbagi kisahnya semenjak menjadi seorang ibu.

Berbeda lagi dengan aktifitas Puput, Sherly, dan juga Zara, sepupu Dinda yang datang dari luar kota. Mereka tengah berbincang perihal dunia kampus. Zara masih kelas 3 SMA, begitu antusias mendengar percakapan Puput dan Sherly ditambah selentingan cerita tentang kaum adam. Termasuk juga ada nama Tian yang disebut-sebutnya.

Sampai acara selesai, semua tamu undangan juga sudah pulang. Kini yang tersisa hanya Zapata, Rama, Bibin, Feza, dan Puput yang masih setia disana. Mereka berbincang diruang tamu sambil selonjoran dikarpet lantai bersama yang punya acara berikut juga dengan baby Umar yang ikut nimbrung dibaringkan ditengah-tengah mereka.

Tiba-tiba acara kumpul santai mereka dijeda sebentar oleh Sherly dan Puput karena mereka berdua tiba-tiba berdiri sambil tersenyum di depan para sahabat abang-abangnya itu.

"Pengumuman pengumuman, aku sama Puput lolos seleksi buat ikut lomba nari. Jadi, kepada kakak-kakak dan abang-abang mohon dukungannya ya. Sekalian juga kami berdua mengharapkan kehadirannya guna untuk mendokumentasikan"

"Memori penuh" celetuk Zapata padahal dirinya terlihat tidak tertarik dengan pengumuman itu justru malah ia pula yang berkomentar.

Semua pun tertawa karena celetukan Zapata. Tapi mereka tetap menghargai Puput dan Sherly yang masih lanjut mau bicara.

"Sekali lagi mohon kehadirannya, kan sesekali doang gak tiap hari. Nanti kalo kami memang kita bagi hasil deh" bujuk Puput.

"Iya iya" sahut Rama, Nanda, dan Bibin kompak kecuali Zapata.

Akhirnya Sherly dan Puput bertos ria setelah menyatakan mereka lolos seleksi nari. Tidak sia-sia pulang maghrib karena semangat berlatih nari kini berbuah hasil. Kedua orangtua mereka juga sangat mendukung anak-anaknya bisa kreatif meski disibukkan dengan jadwal kuliah yang tak menentu.

****

Di bulan-bulan selanjutnya, Sherly dan Puput kian rajin berlatih tari karena waktunya semakin dekat dengan jadwal perlombaan. Kadang, mereka sampai latihan dirumah Kak Lena agar bisa latihan sampai malam. Sebab, kalau dikampus tempatnya terlalu seram bagi mereka.

Sherly bahkan sempat beberapa kali nginap dirumah Puput karena pulang latihan tari bisa sampai jam 10 malam yang akhirnya sekalian izin dengan orangtuanya untuk tidak pulang.

3 minggu sebelum waktu lomba, Puput dan Sherly mulai fitting baju. Bajunya sudah ada, hanya saja Puput dan Sherly tinggal mencocokkan saja kalau-kalau ukuran bajunya kebesaran dari ukuran tubuh mereka.

Mereka akan tampil mengenakan pakaian khas melayu yang mana setelah pakai kain panjang, diluarnya akan pakai kain lagi yang hanya selutut. Setelah selesai fitting, Puput dan Sherly pulang kerumah dengan membawa pakaian tari masing-masing.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

okee, nnti aku mampir yaa👍👍😎

2023-05-01

0

Aerik_chan

Aerik_chan

Astaga

#When we first met, mampir boleh dong kepoin juga

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Mulai Berubah
2 Kabar Baik
3 Nonton Basket
4 Ikut Lomba
5 Hari-H
6 Ternyata Open Book
7 Masih Sendiri
8 Korban Keresahan Zapata
9 Awal Kebangkrutan
10 Pencarian Calon
11 Menepati Janji
12 Menghubunginya
13 Chatingan Lancar
14 Cinta Buta
15 Hati yang Berbunga
16 Persalinan Feza
17 Diabaikan
18 Belum Dimulai, Sudah Gagal
19 Pertemuan yang Diinginkan
20 Berai
21 Duka
22 Ternyata Dia
23 Quality Time
24 Bucin Akut
25 First Kiss
26 Anak-Istri
27 Kencan Berbatas Waktu
28 Minta Izin
29 Gagal Nikah
30 Menghilang
31 Menjadi Berubah
32 Sekelumit Rasa
33 Cinta Segitiga
34 Broken Heart
35 Hati Yang Lain
36 Dia atau Diriku
37 Easy Come, Easy Go
38 Memberi Kejutan
39 Parah
40 Temu Kangen
41 Sulit Kuterima
42 Menuruti Kehendaknya
43 Terjebak Sama Mantan
44 Masuk Jebakan
45 Terkuak
46 End
47 Kasih Kabar
48 Dia Lagi
49 Di Atas Awan
50 Zapata Emosian
51 Karaoke
52 Salah
53 Permintaan Maafku
54 Tak Lagi Sama
55 Zapata Balik Kampung
56 Wanita Berkerudung Merah
57 Acara Bukber Pertama
58 Duka
59 Masih Hidup
60 Aku Kamu
61 Tanpa Sapa
62 Tentang Gedung Sebelah
63 Ribut
64 SKS (Sistem Kebut Semalam)
65 Luntang-Lantung
66 Pesan Mama
67 Kejelasan
68 Lamaran Tiba
69 Pahitnya Kejujuran
70 Ulah Suami
71 Memabukkan
72 Mengelak
73 Ketahuan
74 Cekcok
75 Perang Tak Terhindarkan
76 Susun Rencana
77 Demi Kawan
78 LDR
79 Ide
80 Yang Ditunggu-Tunggu
81 Banci Mulai Beraksi
82 Pulang
83 Ulang Tahun
84 Mulai Proses
85 Program Kehamilan
86 Syukuran
87 Mau Hamil Apa Mau Diet
88 Perdana Jaga Bayi
89 Tak Terpenuhi
90 Operasi
91 Operasi
92 Kepindahan
93 Hujan
94 Cerai?
95 Hasil pemeriksaan
96 Sihir
97 Punya anak
98 End
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Mulai Berubah
2
Kabar Baik
3
Nonton Basket
4
Ikut Lomba
5
Hari-H
6
Ternyata Open Book
7
Masih Sendiri
8
Korban Keresahan Zapata
9
Awal Kebangkrutan
10
Pencarian Calon
11
Menepati Janji
12
Menghubunginya
13
Chatingan Lancar
14
Cinta Buta
15
Hati yang Berbunga
16
Persalinan Feza
17
Diabaikan
18
Belum Dimulai, Sudah Gagal
19
Pertemuan yang Diinginkan
20
Berai
21
Duka
22
Ternyata Dia
23
Quality Time
24
Bucin Akut
25
First Kiss
26
Anak-Istri
27
Kencan Berbatas Waktu
28
Minta Izin
29
Gagal Nikah
30
Menghilang
31
Menjadi Berubah
32
Sekelumit Rasa
33
Cinta Segitiga
34
Broken Heart
35
Hati Yang Lain
36
Dia atau Diriku
37
Easy Come, Easy Go
38
Memberi Kejutan
39
Parah
40
Temu Kangen
41
Sulit Kuterima
42
Menuruti Kehendaknya
43
Terjebak Sama Mantan
44
Masuk Jebakan
45
Terkuak
46
End
47
Kasih Kabar
48
Dia Lagi
49
Di Atas Awan
50
Zapata Emosian
51
Karaoke
52
Salah
53
Permintaan Maafku
54
Tak Lagi Sama
55
Zapata Balik Kampung
56
Wanita Berkerudung Merah
57
Acara Bukber Pertama
58
Duka
59
Masih Hidup
60
Aku Kamu
61
Tanpa Sapa
62
Tentang Gedung Sebelah
63
Ribut
64
SKS (Sistem Kebut Semalam)
65
Luntang-Lantung
66
Pesan Mama
67
Kejelasan
68
Lamaran Tiba
69
Pahitnya Kejujuran
70
Ulah Suami
71
Memabukkan
72
Mengelak
73
Ketahuan
74
Cekcok
75
Perang Tak Terhindarkan
76
Susun Rencana
77
Demi Kawan
78
LDR
79
Ide
80
Yang Ditunggu-Tunggu
81
Banci Mulai Beraksi
82
Pulang
83
Ulang Tahun
84
Mulai Proses
85
Program Kehamilan
86
Syukuran
87
Mau Hamil Apa Mau Diet
88
Perdana Jaga Bayi
89
Tak Terpenuhi
90
Operasi
91
Operasi
92
Kepindahan
93
Hujan
94
Cerai?
95
Hasil pemeriksaan
96
Sihir
97
Punya anak
98
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!