Puput bersama Sherly tengah bersiap dibelakang panggung menunggu giliran untuk tampil. Puput cukup grogi sampai ia beberapa kali meremas jemari tangannya yang terasa dingin. Beberapa kali ia berkaca lagi, memastikan dandanannya tidak luntur akibat keringat yang membasahi keningnya.
Sherly juga tak beda jauh dengannya. Beberapa kali ia ke toilet karena tiba-tiba saja disaat genting seperti ini ia malah selalu mau buang air. Puput sampai bosan menemaninya ke toilet.
"Beri tepuk tangan untuk penampilan dari Sembah Tari... Baik, selanjutnya mari kita sambut penampilan dari Dance Theatre" seru pembawa acara lomba tersebut.
Puput, Sherly, dan anggota yang lainpun naik ke panggung. Mereka mengambil posisi masing-masing. Lalu barulah musik dimainkan.
Penampilan tari dari Dance Theatre hanya berlangsung 3 menit. Selama pertunjukan, Puput tidak begitu peduli dengan penontonnya. Ia hanya fokus dengan tariannya agar tidak ada yang salah. Lama-kelamaan rasa gugup itu semakin memudar kala Puput mulai menikmati musik yang berdendang. Hingga akhirnya gugup itu semakin hilang. Setelah selesai, mereka pun turun dari panggung. Puput memegang dadanya karena ia begitu lega setelah manggung. Berbeda dengan sebelumnya.
Puput mengajak Sherly berganti pakaian, setelah itu mereka pergi membeli minum karena merasa sangat kehausan dan juga gerah akibat pakaian tari yang berlapis-lapis.
"Sher, waktu nampil lo liat ada Mas Rama dan yang lain?" tanya Puput.
"Wah, mana sempat gue liat penonton. Orang tarian kita temponya cepet. Terus gue juga pindah-pindah tempat mulu" sahut Sherly sembari menutup pintu kulkas minimarket.
"Jahat banget kalo gak datang. Kan kita udah kasih tahu dari kemaren malam" protes Puput.
"Ya mana gue tau. Kita kan mau balik lagi kesana sekalian nonton penampilan dari grup lain, nah sambil ngecek dah tuh mereka pada dateng apa nggak" usul Sherly.
Puput setuju. Mereka pun balik ke tempat lomba dan duduk di depan panggung sembari celingak-celinguk mencari keluarga masing-masing.
"Dorrr" kejut bang Bibin dan bang Zapata dari belakang mereka.
"Aaaa" kaget Puput dan Sherly.
"Gitu doang kaget" ucap Bang Zapata yang kemudian kehadirannya disusul oleh Kak Feza, Bang Nanda, dan Mas Rama.
"Baru dateng?" tanya Puput.
"Iya. Jam berapa kalian nampil?" tanya Mas Rama.
Puput dan Sherly memutar bola mata jengah. Mereka juga langsung memutar tubuh menghadap ke panggung lagi. Kesal karena tamu yang mereka harapkan justru datang terlambat.
Nanda kemudian memperlihatkan rekaman di ponselnya ketengah-tengah Puput dan Sherly.
"Jadi tadi nonton?" tanya Sherly dengan mata berbinar.
"Iyalah. Kita keluar bentar tadi beli minum" jawab Bang Nanda.
"Yeee" seru adik-adik mereka.
"Terus terus, tadi bagus gak penampilan kita?"
"Kompak gak? Selama duduk disini, abang liat ada yang lebih bagus dari kita gak?" cecar Puput dan Sherly.
"Gak ada. Kayanya selama kita duduk disini tadi yang bagus cuma kalian doang" ujar Bang Zapata.
"Serius?" tanya Puput tak percaya tapi ia langsung nyenggol Sherly.
"Serius. Soalnya kita duduk disini pas kalian nampil aja" sambar Zapata cepat.
Puput dan Sherly mendadak lemas setelah digoda oleh Bang Zapata. Hadiah yang sudah terbayang-bayang di kepala mendadak sirna. Apalagi penampilan tari yang saat ini berlangsung didepan mereka tak kalah bagus. Gerakannya kompak, kostumnya bagus, dan menggunakan beberapa properti.
"Udah, jangan putus asa gitu dong. Kan yang penting udah usaha semaksimal mungkin, selebihnya ya pasrah aja. Paling kalah" Bukannya membujuk, Bang Zapata malah membuat suasana hati makin kocar-kacir.
Bang Nanda, Bang Bibin, Mas Rama, dan Kak Feza hanya diam dan menertawai mereka. Senang sekali tampaknya kalau adik-adik mereka ini kalah.
Pukul 9 malam, acara akhirnya usai. Pembawa acara naik ke panggung dan akan segera mengumumkan pemenang lomba tari yang terbuka untuk umum ini. Puput, Sherly, dan anggota yang lain tengah membentuk lingkaran. Mereka berdoa dalam hati semoga saja dari ketiga juara itu salah satunya adalah mereka.
"Juara tiga, jatuh kepada... Grup tari Laksamana Nusantara"
"Silahkan perwakilan Laksamana Nusantara untuk naik kepanggung dan menerima hadiah"
"Selanjutnya, juara dua jatuh kepada... Grup tari Selendang Mayang"
"Perwakilan Selendang Mayang silahkan naik kepanggung"
"Ini yang ditunggu-tunggu. Juara pertama. Jatuh kepada... Grup tari Dance Theatre. Beri tepuk tangan yang meriah untuk juara pertama kita. Mohon perwakilannya untuk segera naik ke panggung untuk menerima hadiah dan berfoto bersama"
Puput mewakili grup tarinya untuk naik ke panggung. Mas Rama memfoto dirinya beberapa kali dari bawah panggung.
Setelah penerimaan hadiah dan juga foto bersama, Puput pun kembali berkumpul dengan anggotanya yang lain. Mereka mendapat hadiah 20 juta rupiah, yang mana akan dibagi secara adil dan juga akan mereka sisihkan untuk pelatih mereka yakni Kak Tria, Kak Gita, dan Kak Lena.
Sampai kerumah, Puput langsung segar. Tidak ada raut-raut kelelahan dari wajahnya karena baru saja menang. Ia juga mentraktir sang adik dengan sekotak pizza yang ia beli saat diperjalanan pulang.
Kebahagiannya bertambah kala mendapati ucapan selamat dari sang mama yang tidak bisa menonton penampilannya karena harus menjaga papa dirumah. Tapi itu tak masalah baginya, karena yang terpenting Mas Rama dan Kak Feza sudah mau datang menontonnya.
****
Beberapa bulan kemudian
Setelah menang lomba waktu itu. Sampai detik ini tidak ada info lagi tentang perlombaan tari. Puput dan Sherly kembali jadi mahasiswi kupu-kupu. Yang kerjaannya kuliah-pulang kuliah-pulang.
Sampai tiba saatnya acara tujuh bulanan Kak Feza. Puput dan Sherly malah minta izin mengisi acara tersebut dengan menari.
Tapi hal itu tentu ditolak oleh Mas Rama. Karena menurutnya aneh sekali acara tujuh bulanan pakai tari-tari segala. Alhasil Puput dan Sherly jadi tak punya kerjaan dan nari-nari tak jelas di halaman rumah.
"Orang gila" ledek Bang Zapata saat melihat dua gadis itu berkeliaran depan rumah Puput.
Bibin juga tak kalah iseng, melempari keduanya dengan kerikil.
"Bang Bibin, iiihh kotor nih rok aku" rengek Puput karena ada noda yang tertinggal setelah terkena kerikil itu.
"Lagian ngapain nari-nari gak jelas kaya gitu. Nanti kesurupan" ucap Bibin.
"Ssstttt, stop! Bang Bibin gak ngerti rasanya jadi kita berdua" tukas Sherly.
"Ya emang. Lagian juga abang gak mau jadi kalian. Masih muda udah gila" jawab Bibin.
"Belom pernah dilempar pakek sendal ya?" tanya Puput sambil melepas sendalnya hendak dilemparkan ke arah bang Zapata dan Bang Bibin.
"Ya ya maap, kita janji gak akan ganggu mbah. Kita masuk kedalem aja" kata Bang Zapata mengajak Bang Bibin untuk segera masuk kerumah.
Acara tujuh bulanan diadakan nanti malam, tapi dua bujang lapuk itu sudah datang jam 3 sore. Tapi Sherly dan Puput tidak peduli, yang penting kegiatan mereka menari-nari tidak ada yang mengganggu lagi.
*
Malam harinya acara tujuh bulanan pun dimulai. Acara ini di fokuskan pada pengajian sebagai bentuk syukur pada Tuhan karena telah diberi rezeki berupa momongan untuk calon orangtua. Puput dan Sherly duduk dibelakang, dengan tujuan bisa menikmati hidangan lebih dulu daripada yang lain.
"Sssttt"
"Sssttt"
"Lah kenapa disini?" tanya Sherly karena melihat kemunculan Bang Zapata dan Bang Bibin dari pintu dapur.
"Habis boker. Awas-awas" Bang Bibin dan Bang Zapata kemudian melewati mereka untuk menuju keruang tengah.
Sampai acara selesai, Puput dan Sherly masih betah duduk dibelakang. Kakak dan teman-teman kakaknya merasa kehilangan kala mereka tengah berkumpul tanpa membully dua gadis belia itu.
Hingga akhirnya saat Nanda mengajak Puput pulang, Sherly membujuk Puput untuk menginap dirumahnya.
"Bubar bubar, gak ada nginap-nginap. Kalian punya rumah masing-masing kok" tolak Bang Zapata menentang aksi rengek-rengek mereka.
"Haiss" dengus Puput kesal. Sherly pun akhirnya ikut melunak. Mereka sudah terbiasa nginap-nginap gantian sejak latihan nari dulu. Tapi karena sekarang sudah tidak pernah latihan nari, Sherly jadi gak pernah nginap dirumahnya lagi.
"Suka banget provokasi" hardik Sherly sebelum dirinya memasang sendal untuk segera pulang.
"Weeekkk" Bang Zapata memeletkan lidah karena sudah berhasil memisahkan Puput dan Sherly. Lalu dirinya dan Bang Bibin juga bergegas pulang beriring-iringan dengan mobil Bang Nanda.
*
Dua hari setelah acara tujuh bulanan Kak Feza, tiba-tiba Puput dan Sherly mendapat kabar baik lagi. Yang mana, di grup chat DanTe diinfokan bahwa akan ada perayaan ulangtahun kampus yang bertepatan dirayakan saat selesai ujian semester dan sehabis lebaran. Jadi ada libur kuliah cukup panjang saat itu, yang bisa mereka manfaatkan untuk latihan.
Karena momennya ini sangat spesial dan juga tidak banyak aturan, maka Ketua DanTe berencana untuk mengajak bekerja sama dengan UKM sinema. Belum tahu ide pastinya seperti apa, karena masih harus dibicarakan lagi.
Puput dan Sherly begitu bahagia. Akhirnya ada kegiatan lagi. Mereka bahkan sudah mengatur jadwal nginap-nginapan.
Hingga satu minggu kemudian, barulah ada info lagi bahwa seluruh anggota diminta berkumpul di aula porkes Jum'at sore hari jam 5. Puput dan Sherly yang punya satu mata kuliah saja dihari Jum'at itu, memutuskan untuk tidak pulang kerumah melainkan menghabiskan waktu dikampus saja sampai tiba waktu perkumpulan.
Tibalah saatnya perkumpulan. Puput berbaris dengan seluruh anggota DanTe yang berjumlah 134 orang. Mereka berbaris dengan rapi seraya mendengarkan dengan seksama apa yang hendak disampaikan oleh Ketua DanTe.
"Selamat sore semuanya. Berhubung waktu kita sangat singkat, jadi langsung saja saya infokan kepada kalian semua bahwa saya akan mengajak UKM Sinema untuk kerja sama membuat sebuah drama musikal. Tapi disini bukan nyanyi ya, melainkan nari. Kalo dibayangkan, hampir mirip film India lah. Nah, untuk pemain, pihak Sinema sudah bilang ke saya bahwa mereka hanya mau berfokus pada belakang layar saja. Itu artinya, seluruh pemain dari kita. Dan saya akan meminta kakak-kakak pelatih untuk merekrut penari laki-laki dan perempuan masing-masing 8 orang. Ya, kita akan buat tari berpasangan. Dan dramanya ini tentang keresahan yang paling dekat dengan orang-orang kita. Apa itu? Rahasia ya, nanti juga kalian akan tahu. Baiklah, kepada kakak pelatih apa ada yang ingin disampaikan? Saya persilahkan" jelas Ketua DanTe.
"Iya, jadi kita akan pakai sistem seleksi lagi ya biar adil. Karena kalau cari yang bagus, kalian semua bagus dan jago nari. Maka biar lebih objektif, kita pakai sistem seleksi. Jadi seleksi ini cuma satu bulan. Jadwal latihan seminggu 3 kali. Nanti di WA saya infokan harinya karena tim pelatih masih belum ketemu waktu yang pasnya. Itu saja yang bisa saya sampaikan, terimakasih" ujar Kak Tria.
Akhirnya seluruh anggota DanTe dibubarkan. Puput tidak sabaran dengan kabar jadwal latihan yang akan dikabari nanti.
Sampai kerumah, ia langsung mengabari keluarganya kalau dirinya akan segera berlatih tari lagi. Sang mama mengingatkan, jangan sampai gara-gara terlalu sibuk menari dirinya jadi lupa belajar.
Tapi Puput segera meyakinkan sang mama jika nilai kuliahnya tidak akan anjlok. Karena selain pandai menari, otaknya juga sangat encer.
Sebelum tidur, ponsel Puput bergetar. Dengan malas ia meraih ponsel di samping tempat tidurnya.
Notifikasi dari grup chat Dante membuat matanya terbuka lebar. Ia yakin pasti ada kabar bahagia.
Grup Chat Dance Theatre
"Info jadwal latihan nari: Senin-Kamis-Sabtu.
Tempat: Aula fakultas Porkes.
Waktu: 14:00 s/d selesai.
Ingat ya, senin besok sudah mulai latihan. Jangan sampai tidak datang.
Mohon maaf jika ada yang keberatan kenapa sabtu latihan, itu sudah keputusan tim pelatih yaa. Terimakasih"
Puput
"Makasih kak infonya" balas Puput.
Kini ia tidak sungkan lagi untuk membalas di grup itu, karena sudah mengenal hampir setengah anggota. Beda saat dirinya baru bergabung. Sedikit-sedikit balasnya langsung ke kontak pribadi.
Keesokan harinya Puput berangkat kuliah bareng Sherly. Ia dijemput Sherly yang datang dengan mobil antar jemputnya.
Itu karena mobil Puput sedang masuk bengkel. Biasalah, perempuan hanya tahu memakai saja. Dicuci pun sangat jarang, debu hilang di mobil Puput paling juga kena hujan. Akhirnya ia jadi nebeng mobil Sherly.
Dimobil mereka berbincang-bincang tentang tema drama musikal yang masih menjadi rahasia itu. Puput dan Sherly berharap sekali untuk lulus seleksi karena mereka belum pernah ada pengalaman beracting sebelumnya, jadi bagi mereka ini akan jadi pengalaman pertama bagi keduanya.
Walau waktu untuk latihan ini cukup bahaya, kenapa dikatakan cukup bahaya? Karena jadwal latihannya dimulai sejak sebelum ujian semester sampai selesai ujian semester. Jadi, Puput dan Sherly harus pandai mengatur waktu agar mereka tetap bisa belajar dengan maksimal dan juga latihan nari dengan serius.
*
Hari Senin
Ini adalah hari pertama latihan. Ternyata mereka belum benar-benar berlatih. Sebab hari itu, mereka hanya di beri beberapa lembar kertas yang berisi percakapan atau dialog. Lalu tiba-tiba mereka diundi oleh tim pelatih. Setelah itu diumumkan kepada para anggota sesuai undian yang mereka dapat. Lagi, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Total ada sekitar 8 kelompok.
Puput mendapat nama peran sebagai Zainab, yaitu pemain utama perempuannya. Sedangkan Sherly mendapat nama peran sebagai Mila, yang merupakan adik ipar Zainab.
Ternyata mereka diminta menghafal dialog tersebut dengan sesuai perannya masing-masing. Dan seleksi akan serius dimulai hari kamis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Aerik_chan
Selamat...
#When we first met, hadir
2023-05-02
0